Pengaruh Evaluasi Berkendara pada Bias Optimisme pada Pengemudi Motor Evita A Huskany Syifa Satyadira Sunu Bagaskara, M. Sci

Mengapa Pengelitian ini penting untuk dilakukan ? Kematian nomor 1 di dunia yang terjadi pada rentang usia muda diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas. Indonesia menempati urutan ke 72 yang mengalami kematian terbanyak akibat kecelakaan lalu lintas. Sepeda motor menduduki posisi pertama jenis kendaraan yang sering mengalami kecelakaan lalu lintas. Faktor paling besar yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas adalah pengemudi (manusia). Salah satu faktor manusia dalam mengemudi adalah faktor kognitif.

Optimism Bias Definisi Tipe Faktor yang dipengaruhi Keyakinan yang dimilki oleh seorang pengemudi bahwa dia merasa dapat mengemudi lebih baik daripada pengemudi lainnya dan mempersepsikan dirinya lebih mampu daripada pengendara lain (Weinstein, 1980). Definisi Unrealistic Absolute Optimism : Konsekuensi yang akan didapat atau dialami seseorang akan lebih baik daripada konsekuensi yang terindikasi dari standar objektif kuantitatif Unrealistic Comparative Optimism : Kesalahan menilai bahwa konsekuensi seseorang lebih baik daripada konsekuensi dari rekan rekannya. Tipe Usia Jenis Kelamin Faktor yang dipengaruhi Penilaian yang berlebihan dalam hal kemampuan mengemudi sehingga merendahkan dalam menilai resiko terjadinya kecelakaan (Dejoy, 1989). Hubungan dengan kecelakaan

Risk Denial Definisi Faktor Penyebab Faktor yang dipengaruhi Orang-orang cenderung percaya bahwa risiko mereka terlibat dalam kecelakaan lalu lintas lebih kecil dibandingkan orang lain (Svenson, Fischhoff, & MacGregor, 1985). Definisi Egosentrisme Mereka membandingkan diri mereka sama dengan orang orang yang terbiasa berada di tempat yang beresiko tinggi. Memprediksi masa depan mereka lewat peristiwa masa lalu. Faktor Penyebab Usia Jenis Kelamin Faktor yang dipengaruhi Seseorang yang memiliki kepercayaan diri berlebihan, tidak akan mengalami kejadian yang buruk dan tidak akan memiliki keterlibatan dengan kejadian-kejadian yang merugikan, salah satunya adalah kecelakaan lalu lintas (van der Pligt, 1996). Hubungan dengan kecelakaan

Evaluasi Berkendara Definisi Informasi yang tersedia untuk pengemudi terkait keadaan sistem pengemudi dan kendaraan. Pengaruh terhadap Performa Penelitian yang dilakukan oleh (Johnson, 2013). Pengaruh terhadap Mengemudi Penelitian yang dilakukan oleh (Houten & Nau, 1983). Pengaruh terhadap Risk Denial Penelitian yang dilakukan oleh (Dogan, Steg, Delhomme, & Rothengatter, 2012).

Rancangan Penelitian Desain Penelitian Variabel Penelitian Within subject one group pretest posttest design Desain Penelitian Variabel bebas (VB) : Evaluasi Berkendara Variabel terikat (VT) : Bias Optimisme Variabel Sekunder (VS) : Jenis Kelamin, Usia Variabel Penelitian Definisi Konseptual VB : Informasi yang tersedia untuk pengemudi terkait keadaan sistem pengemudi dan kendaraan. Definisi Operasional VB : Umpan balik yang dihasilkan pada akhir simulasi Honda Riding Trainer (HRT). Definisi Konseptual VT : Penilaian yang berlebihan dalam hal kemampuan mengemudi dan memiliki penilaian yang merendahkan dalam menilai resiko terjadinya kecelakaan (Dejoy, 1996). Definisi Operasional VT : Menjumlahkan total skor dari adaptasi alat ukur Moen (2007).

Partisipan Penelitian Populasi Pada tahun 2013 jumlah kendaraan bermotor sudah mencapai 16.072.869 unit dan dalam katalognya menyebutkan bahwa pada tahun 2014 jumlah sepeda motor yang terdaftar secara resmi mencapai jumlah lebih dari 13 juta unit. Sampel Sejumlah 50 pengendara motor di Jakarta yang akan dipilih dengan metode incidental sampling. Karakteristik Sampel Laki - laki 18 – 35 tahun Memiliki SIM C Mampu mengendarai motor dengan transmisi otomatis

Pengukuran Instrumen Penelitian Bias optimisme partisipan akan diukur menggunakan skala pengukuran yang di adaptasi dari penelitian Moen (2007). Penelitian ini diukur menggunakan skala likert. Dua contoh dari aitem – aitem yang akan digunakan adalah : “If I should become involved in an accident it will most likely not be my fault”, “I feel safe in my role as a driver”. Honda Riding Trainer (HRT) merupakan alat yang didesain untuk mengajarkan psikomotor dan skill kognitif pada pengendara motor dan dapat digunakan sebagai alat evaluasi kemampuan berkendara. Skenario dalam HRT didesain untuk melatih dinamika dan kemampuan dalam berkendara, termasuk kewaspadaan akan situasi dijalan, persepsi bahaya, asesmen risiko, kewaspadaan terhadap pejalan kaki dan konflik pada saat macet. Dalam penelitian ini situasi berbahaya biasanya berasal dari kendaraan yang secara tiba- tiba muncul (mobil atau motor) dari arah lain dan rintangan-rintangan lain dijalan.

HRT

Prosedur Penelitian Memasuki ruangan Pengisian informed consent, identitas, pretest Pengenalan HRT Latihan menjalankan HRT Menjalankan HRT Mendapatkan evaluasi berkendara, pengisian posttest Menerima debriefing, ucapan terima kasih, dan reward

Metode Analisis Data Hipotesis Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah bias optimisme dan variabel bebasnya adalah evaluasi berkendara. Untuk membandingkan skor sebelum dan sesudah perlakukan diberikan maka peneliti menggunakan paired sampel t test. Ha : Terdapat pengaruh evaluasi berkendara terhadap penurunan bias optimisme pada pengemudi motor Ho : Tidak terdapat pengaruh evaluasi berkendara terhadap penurunan bias optimisme pada pengemudi motor

Hasil Diperoleh nilai t hitung sebesar 4,053. Nilai t table untuk N =50 (df=49) pada α = 0,05 untuk adalah sebesar 2,009 kerena t hitung lebih besar dari pada t table maka Ho ditolak sehingga Ha didukung oleh data (t hitung > t tabel) . Subjek yang diberikan evaluasi berkendara akan memeperoleh hasil yang lebih rendah secara signifikan. Hal ini menunjukkan evaluasi berkendara mempengaruhi bias optimisme pengendara motor.

Terima Kasih