FAKTOR UTAMA PERUSAK IBADAH KELOMPOK 1 1.DIAH SRI LESTARI (G0C016055) 2.GITA ROSSA MAULIDA (G0C016070) 3.ENDANG SRI WAHYUNI (G0C016095) 4.ABDUH FAHMI MA’RUF (G0C016106) 5.NUR GALIH HIDAYAT (G0C016128) 6.DWI WAHYUNINGSIH (G0C016133) 7.IMELDA YUDITIYA P.P (G0C016136) 8.FEBRI SIFA AJI P (G0C016138) 9.SHINTA WAHYU K (G0C016139)
IBADAH PENGERTIAN HAKEKAT FUNGSI FAKTOR PERUSAK MENJAGA IBADAH
Pengertian Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu yaitu Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin
Hakekat Ibadah 1) Ibadah adalah tujuan hidup kita. Seperti yang terdapat dalam surat Adz-dzariat ayat 56, yang menunjukan tugas kita sebagai manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. 2) Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai dengan penuh ketundukan dan perendahan diri kepada Allah. 3) Ibadah akan terwujud dengan cara melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.
Fungsi Ibadah 1. Mewujudkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya. 2. Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan kewajibannya 3. Melatih diri untuk berdisiplin
Faktor Perusak Ibadah PENDIDIKAN EKONOMI POLITIK SOSIAL ORANG TUA
PENDIDIKAN Tidak berilmu Berilmu tapi tidak mengamalkan Diriwayatkan dari jundab,dari Rosululloh SAW bersabda :Barang siapa yang menjadikan kitab-kitabnya Alloh dengan pendapatnya maka ternyata benar maka dihukumi salah (Abu daud kitabul ilmi) Allah berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan. Sungguh besar kemurkaan di sisi Allah karena kalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan.” (QS. Ash Shaff [61]: 2-3)
Politik Ketidakharmonisan umat beragama Fanatisme keagamaan menghasilkan berbagai ketidakharmonisan di tengah-tengah hidup dan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Di samping itu, hal-hal lain seperti pembangunan tempat ibadah, ikon-ikon atau lambang keagamaan, cara dan suasana penyembahan atau ibadah, termasuk di dalamnya perayaan keagamaan, seringkali menjadi faktor ketidaknyamanan pada hubungan antar umat beragama. Jika semua bentuk pembedaan serta ketidaknyamanan itu dipelihara dan dibiarkan oleh masing-masing tokoh dan umat beragama, maka akan merusak hubungan antar manusia, kemudian merasuk ke berbagai aspek hidup dan kehidupan
Sosial Teman yang jelek Lingkungan yang jelek Ketika di masyarakat terjadi bentrokan hingga menimbulkan teror, maka orang akan mencari perlindungan pada orang atau kelompok yang dianggap bisa memberikan keamanan dan kenyamanan. Namun yang berbahaya, jika orang/kelompok yang dimintai perlindungan itu berasal dari kelompok non muslim. Dalam kondisi seperti itu, akidah seseorang bisa terpengaruh. مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari
Orang Tua Orang tua yang tidak bisa menjadi teladan Orang tua yang tidak perhatian dan kasih sayang pada anak Tidak memberi pendidikan kepada anak Mendoakan keburukan bagi si anak “Hai orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6) Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tsalatsatu da’awaatin mustajaabaatun: da’watu al-muzhluumi, da’watu al-musaafiri, da’watu waalidin ‘ala walidihi; Ada tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa (keburukan) orang tua atas anaknya.” (HR. Tirmidzi dalam Kitab Birr wash Shilah, hadits nomor 1828)
Firman Allah subhanahu wa ta’ala : EKONOMI Lemahnya ekonomi (miskin) Kuatnya ekonomi(kaya) 1.Gemar beramal untuk kepopuleran 2. Bersedekah dengan mengharapkan sanjungan,pujian,dan penghormatan Firman Allah subhanahu wa ta’ala : وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. “ ( Qs.Al Baqarah : 155 ) Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.(Al-maun 4-7)
TERIMAKASIH