ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TUMOR TULANG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
Advertisements

RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)
Tumor ganas tulang Sylvia Rachman.
POST TEST KELAS D.
Hiperurisemia (Asam Urat Berlebih)
Askep Keganasan Kulit Melani Kartika Sari.
TULANG OLEH : Dr. Sylvia Rahman, Sp. Rad.
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
CA. MAMMAE OLEH : NI WAYAN KASIH
PEMBEDAHAN ORTHOPEDIK
Amputation Rahayu Setyowati.
Pemeriksaan fisik muskuloskeletal
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA
ASUHAN KEPERAWATAN MELANOMA MALIGNA
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
Fisika Terapi Radiasi.
Asuhan Keperawatan CONGENITAL HIPJOINT DISLOCATION
OSTEOPOROSIS MATERI KULIAH.
KANKER PAYUDARA OLIVIA PUTRI GUMANTI III B.
Kanker Payudara Oleh : Dr. Shandra Breast Cancer by dr. yuli shandra.
CANCER.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Kanker payudara,prosedure pemeriksaan,deteksi dini
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
DASAR DIGNOSIS KLINIS NEOPLASMA
KANKER PAYUDARA, TUMOR GANAS DAN JINAK PADA VULVA,VAGINA,UTERUS,TUBA DAN OVARIUM NIRASATI IIIB.
SIMULASI PRAKTIKUM BLOK 10 PATOLOGI ANATOMI
Kelompok 8 : 1 B Septi Naralita Surya Julia Annisa
ANATOMI, FISIOLOGI & PATOLOGI PAYUDARA
Gangguan Pertumbuhan Epifisis Tulang
Praktek profesi GERONTIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
Ari Kurniawan Baslan Intan Nurjanah ARI
Penyakit Tulang dan Sendi Pada Usia lanjut
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
MASTITIS YUTIKA DEWI III B
APLIKASI TEHNIK NUKLIR BAGI KESEHATAN
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
FIBRIO ADENOMA KISTA SACROMA FILODES SARCOMA
Neoplasma Musculoskeletal Osteosarcoma
Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya
5.
Neoplasma Musculoskeletal Tumor Jinak Tulang
Erlita febriani ( ) Only ivon riwu ( )
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Neoplasma Musculoskeletal Giant Cell Tumor
FIBRO ADENOMA Sisrina nota rita
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ENDOMETRIOSIS
Penyakit Kanker / Tumor Jantung. Tumor yang dimulai di jantung disebut tumor primer Bisa terbentuk di setiap jaringan jantung Bisa bersifat kanker atau.
KANKER TULANG KELOMPOK 1 IBNU QOMARUL HADI HANNA PRIHATINA
TRAUMA 2.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR
Askep pada pasien ca cervix
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
ASKEP PD PASIEN DGn MYOMA UTERI
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
Puntodewo Sub Bagian/ SMF Orthopaedi & Traumatologi
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
Penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan tulang rawan sendi.
Neoplasma Musculoskeletal
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
Leukemia Meiloid Akut (LMA) PROFESI NERS PSIK FK KEDOKTERAN UNHAS.
OLEH Ns. ANGGA ARFINA, S.Kep ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ENDOMETRIOSIS.
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
DIABETES MELLITUS : Kenali, cegah, dan kendalikan Dr. Ema Mayasari UPTD PUSKESMAS TELAGASARI.
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
KANKER PROSTAT ( CARCINOMA PROSTAT ) oleh : dr. Febriyon Syuhanda KLINIK SANSANI.
PRINSIP TERAPI KANKER: PEMBEDAHAN, KEMOTERAPI, DAN RADIOTERAPI Instruktur: Dr. dr. Daan Khambri, SpB (K) Onk.
Transcript presentasi:

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TUMOR TULANG

TUMOR TULANG Tulang merupakan bagian tubuh ke 3 yang paling sering berkembangnya tumor malignant setelah paru dan hati Tumor sendiri bisa : Jinak (Benigna) Ganas (Maligna)

TUMOR TULANG Primer Berasal dari tulang itu sendiri Sekunder Tumor dari bagian tubuh lain yang menginvasi tulang

PRIMER Berasal dari jaringan tulang sendiri : Cartilago (Chondrogenic) Tulang (Osteogenic) Kollagen (Collagenic) Bone Marrow Cell (Myelogenic)

SEKUNDER Penyebaran dari tumor primer di daerah Prostat Payudara Ginjal Thyroid Paru

PATHOFISIOLOGI Penyebab pasti tidak diketahui Terdapat hubungan antara peningkatan aktifitas tulang dengan berkembangnya tumor tulang primer Tumor tulang sering terjadi ketika pertumbuhan tulang mencapai puncaknya (adolescence) atau pada kondisi overstimulasi selama proses penyakit (mis. Paget’s Desease)

Pathofisiologi … Tumor tulang malignant menginvasi dan menghancurkan jaringan tulang dengan memproduksi substansi yang mampu meningkatkan resorbsi tulang, atau mempengaruhi jumlah aliran darah ke tulang Tumor tulang benigna memiliki pertumbuhan yang simetris dengan pola pertumbuhan yang terkontrol

Pathofisiologi … Manifestasi klinik tumor tulang biasanya dihubungkan dengan riwayat jatuh, atau trauma ekstremitas, adanya massa. Klien biasanya datang ke rumah sakit karena adanya # pathologis

Tumor Tulang Primer Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan 13% tumor maligna pada usia perte-ngahan dan usia tua. Pria lebih besar Femur, pelvis, costae, bagian epifisis tulang panjang Chondrosarcoma Usia 30 – 50 Lebih tinggi pada pria Tangan, kaki, costae, spine, sternum, atau tulang panjang Chondroma Lebih tinggi pada pria Pelvis, scapula, costa Osteochondroma (Tumor jinak yang paling sering terjadi) Chondogenic (Cartilage-Forming Tumors) Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan

Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan 38% dari tumor ganas tulang Lebih dominan pada remaja dan usia 50 – 60 tahun Tulang panjang, lutut Osteosarcoma (Tumor ganas yang paling sering terjadi) Usia 20 – 30 th Lebih tinggi pada pria Bagian diafisis tulang panjang seperti femur, tibia Osteoid Osteoma Osteogenic (Bone-Forming Tumors) Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan

Collagenic (Collagen-forming tumors) 4% dari tumor ganas tulang Hampir pada semua usia Lebih sering pada usia 40 – 50 tahun Wanita lebih sering Femur, tibia Fibrosarcoma Collagenic (Collagen-forming tumors) Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan

Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan 4% sampai 5 % dari tumor tulang Hampir pada semua usia Wanita lebih sering Permukaan tulang panjang seperti femur, tibia, radius, humerus) Giant cell tumor Myelogenic (Tumors of bone marrow cells) Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan

Penatalaksanaan Kolaboratif Perawatan difokuskan pada : Diagnosis Pengangkatan tumor Pencegahan komplikasi Penyuluhan kesehatan

DIAGNOSTIC TEST X-RAY Lokasi tumor, luas. Tumor jinak : margin yang jelas sementara ganas margin tidak jelas (sulit dipisahkan dengan jaringan tulang normal) CT Scan Pada area yang sulit dengan X-ray conventional seperti pelvis, vertebra. Sangat berguna dalam menilai luas invasi didalam tulang, ajringan lunak, dan struktur neurovaskuler

MRI Digunakan untuk menentukan luas invasi tumor pada jaringan sekitar, menentukan respon tulang terhadap radiasi atau chemotherapi, atau mendeteksi kekambuhan penyakit Pathologic Anatomy Biasanya menentukan sifat ganas dan jinak, dipakai metode T (Tumor size), N (Nodul involvement), dan M (Evidence of Metastatic) Serum Alkaline Phosphatase Klien dengan tumor ganas kadar Serum Alkaline Phosphatase akan meningkat

Sel darah Merah Klien dengan tumor ganas akan mengalami peningkatan sel darah merah Serum Kalsium Terjadi peningkatan diakibatkan proses penghancuran sel tulang

Penatalaksanaan : Chemotherapi Chemotherapi diberikan untuk menyusutkan tumor sebelum tindakan operatif, mengontrol pertumbuhan “recurent” tumor setelah pembedahan, atau untuk mengatasi tumor metastase.

Penatalaksanaan : Therapi Radiasi Digunakan dalam kombidasi dengan chemotherapi. Digunakan untuk mengontrol dan mengeliminasi tumor tersisa pasca pembedahan Therapi radiasi sering dilakukan untuk karsinoma metastatic sebagai metode untuk mengontrol nyeri

Penatalaksanaan : Pembedahan Tujuan utama mengeliminasi tumor secara lengkap baik secara eksisi maupun amputasi Bervariasi : mengangkat hanya tumor, mengangkat sampai margin normal, mengangkat tumor dengan bagian yang normal, atau mengangkat seluruh tulang

Pengkajian Tumor Tulang Manifestasi Klinik Site Nyeri dalam pada tulang akibat inflamisi dan kelemahan tulang Nyeri pada malam hari atau selama istirahat, menyebar dan terasa semakin nyeri Kelemahan otot atau atropi akibat nyeri Adanya massa jaringan lunak dengan erythema, terasa hangat pada perabaan Perubahan dalam kemampuan untuk melakukan ADL Demam Ekstremitas atas/bawah atau pelvis Metafisis bagian distal femur, proksimal tibia, proksimal humerus, dan pelvis Manifestasi Klinik Site

Sarkoma jaringan lunak Pembesaran massa dengan bentuk ireguler menyebabkan nyeri pada jaringan lunak sekitar Diatas kulit erithema, hangat, dilatasi vena Kelemahan otot dan atrofi dengan penurunan ROM, perubahan dalam kemampuan melakukan ADL, dan perubahan pada postur/sikap Paresthesia dengan gangguan neurologic dan pembengkakan bagian distal Terpalpasi pembesaran nodus akibat inflamasi tumor Manifestasi di atas, ditambah dengan perubahan kebiasaan BAB dan kemih, nyeri saat hubungan seksual Kelemahan otot akibat gangguan nervus lumbosacral Ekstremitas atas/bawah atau pelvis Paha, bahu, atau pelvis Pelvis Manifestasi Klinik Site

DIAGNOSA KEPERAWATAN Pada Fase Akut Resiko injury Nyeri Defisit pengetahuan Immobility Coping tidak efektif Kecemasan

Resiko Injury Anjurkan klien berjalan aman untuk menghindari injury yang dapat menimbulkan # Support ambulatory a. Penggunaan tongkat dan alat bantu berjalan lain b. Kolaboratif dengan phisical therapist tentang alat bantu mobilitas c. Ajarkan penggunaan alat bantu Bantu melakukan ADL Monitor efek samping pengobatan Diet tinggi Ca, stop rokok, caffeine, alkohol

Nyeri Strategi kontrol nyeri akut (pembedahan, fraktur, inflamasi) Nyeri Kronis Farmakologik dikombinasikan dengan metode nonpharmakologi untuk mengontrol nyeri Pemberian alat bantu untuk ambulasi

Aktifitas Intoleran Nyeri, prosedur pembedahan, dan efek penyakit dapat menyebabkan aktifitas intoleran Berikan istirah reguler setelah aktifitas therapi Tindakan dilakukan pada posisi yang nyaman bagi klien

Defisit Pengetahuan Berikan informasi tentang tindakan-tindakan rutin pasca pembedahan seperti perawatan luka, drain, kateter, penggunaan alat bantu berjalan, ambulasi, dan lainnya

Impaired Physical Mobility Mulai dengan latihan penguatan otot secara pasif dan aktif segera setelah pembedahan Untuk klien yang menjalani amputasi, lakukan sesegera mungkin pada sendi yang tidak mengalami gangguan Support exercise untuk meningkatkan kekuatan otot triseps Untuk yang amputasi ekstremitas bawah, lakukan exercise otot quadrisep dan gluteal Ajarkan klien menggunakan alat-alat bantu berjalan dengan benar