KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN Disajikan Oleh: Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd DOSEN S1 & PASCA SARJANA FKIP UNIB 1. TEAM LEADER NASIONAL P2DTK KEMENTERIAN DAERAHTERTINGGAL 2006-2007 2. ASESOR SERTIFIKASI GURU PROVINSI BENGKULU 3. PENELITI NASIONAL HIBAH BERSAING DIKTI 1999 s.d. SEKARANG 4. TENAGA AHLI DESAIN KURIKULUM DAN SILABUS BADAN DIKLAT NASIONAL DEPHUB RI 2008-2009 5. TEAM LEADER SKKNI DEP.PU RI 2009 5. TIM AHLI PENGEMBANGAN BENGKULU KOTA PELAJAR 6. PELATIH KTSP, dll.
A. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan batasan konstruktivisme Menjelaskan posisi konstruktivisme dalam aliran filsafat dan teori belajar Menjelaskan dampak konstruktivisme terhadap pembelajaran dan komponennya Menjelaskan model-model pembelajaran konstruktivisme
PERBEDAAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DAN REFORMASI Di bawah pengendalian ketat guru Pengajaran instruksional searah Instruksi pendek pada subyek tunggal Kegiatan Individual Guru sebagai sumber pengetahuan Pengelompokan menurut kemampuan menurut kemampuan Evaluasi penguasaan materi
PEMBELAJARAN REFORMASI Peserta didik aktif melakukan eksplorasi Model interaktif Rentang yang luas dari materi otentik dan pendekatan multi disiplin Kegiatan kolaboratif Guru sebagai fasilitator belajar Pengelompokan heterogen, atau berubah-ubah sesuai keperluan Evaluasi berbasis kinerja dan kecakapan diskrit
B. BATASAN Aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan manusia hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri (Von Glaserfeld dalam Battencourt, 1989; & Matthews, 1994)
C. HUBUNGAN OBJEK LINGKUNGAN, PANCAINDRA, PENGALAMAN, DAN KONSTRUKSI PENGETAHUAN BARU Bgn Hubungan Pancaindera Melihat Mendengar Menjamah Mencium Merasakan Objek Lingkungan Konstruksi Pengetahuan Baru Pengalaman Fisik Kognitif Mental
D. GAGASAN KONSTRUKTIVISME tentang PENGETAHUAN Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan siswa (Mind as inner individual representation of outer reality)
(reflection/abstraction as primary) Siswa mengkonstruksi skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur dalam membangun pengetahuan, sehingga setiap individu siswa memiliki skema kognitif, kategori, konsep dan struktur yang berbeda. Dalam hal ini, proses abstraktif dalam refleksi seseorang menjadi sangat berpengaruh dalam konstruksi pengetahuan (reflection/abstraction as primary)
Dalam proses pembentukan pengetahuan, kebermaknaan merupakan interpretasi individual siswa terhadap pengalaman yang dialaminya (meaning as internally constructed) Perempatan makna merupakan proses negosiasi antara individual siswa dengan pengalamannya melalui interaksi dalam proses belajar (menjadi tahu) (learning and teaching as negotiated construction of meaning)
Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep masing-masing individual siswa. Struktur konsep dapat membentuk pengetahuan, bila konsep baru yang diterima dapat dikaitkan/dihubungkan (proposisi) dengan pengalaman yang dimiliki siswa. Dengan demikian, pengetahuan adalah apa yang ada dalam pikiran setiap siswa. (knowledge as residing in the mind)
E. CIRI UTAMA BELAJAR VS MENGAJAR SISWA/MAHASISWA VS GURU/DOSEN VARIATION OF ALTERNATIVES VS BEST/CORRECT ANSWER CONSTRUCTED/DISCOVERED VS GIVEN/PRESENTED INDIVIDUALITY & SITUATIONAL VS GENERALITY
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSTRUKSI PENGETAHUAN HASIL KONSTRUKSI YANG TELAH DIMILIKI (CONSTRUCTED KNOWLEDG) DOMAIN PENGALAMAN (DOMAIN OF EXPERIENCE) JARINGAN STUKTUR KOGNITIF (EXISTING COGNITIVE STRUCTURE)
G. ALIRAN TEORI RASIONALISM – rasio, logika, deduktif EMPIRISM – pengalaman, induktif, dan objektif RELATIVISM – abstraksi, semua ide yang diturunkan melalui abstraksi harus dianggap sah NATIVISM – sumber pengetahuan adalah dari dalam PRAGMATISM – pengetahuan “hanya apa yang jalan” IDEALISM – pikiran dan konstruksinya adalah satu-satunya realita OBJECTIVISM – realita itu ada KONSTRUKTIVISME interaksi antara subyek dengan objek, realita, dan eksternal tak mengklaim suatu kebenaran
H. Hubungan KONSTRUKTIVISME dengan ALIRAN FILSAFAT LAIN Sejalan Kurang Sejalan RASIONALISME EMPIRISME RELATIVISME NATIVISME PRAGMATISME IDEALISME OBJEKTIVISME
I. MAKNA BELAJAR DALAM KONSTRUTIVISME Belajar berarti membentuk makna Konstruksi arti merupakan proses yang terus-menerus Belajar bukan kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi proses pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru.
J. MAKNA BELAJAR DALAM KONSTRUKTIVISME Proses belajar terjadi ketika skema seseorang dalam kesenjangan (disequilibrium) yang merangsang pemikiran lebih lanjut Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman seseorang dengan dunia fisik dan lingkungannya
K. PERAN siswa dalam PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME Kegiatan belajar adalah kegiatan aktif siswa untuk menemukan dan membangun sendiri pengetahuannya Siswa bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya
Belajar bagi siswa merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat kerangka pengertian yang berbeda Belajar dilakukan lewat refleksi, pemecahan konflik, dan dialog
L. PANDANGAN KONSTRUKTIVISME terhadap PEMBELAJARAN Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya Pembelajaran adalah membantu siswa berfikir secara benar dengan membiarkannya berpikir terlebih dahulu.
M. PERANAN GURU dalam PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME Menyediakan pengalaman belajar Memperbaiki kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa Menyediakan sarana yang merangsang siswa berpikir secara produktif Memonitor dan mengevaluasi hasil belajar siswa
N. PROSES PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME Orientasi (apersepsi) Elisitasi pengungkapan ide siswa Restrukturisasi ide: Menjelaskan ide dan beragumentasi Membangun ide yang baru Mengevaluasi ide baru Penggunaan ide dalam banyak situasi Review
O. STRATEGI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME (Student-Centered Learning Strategies) Belajar aktif Belajar mandiri Belajar kooperatif dan kolaboratif Self-regulated learning Generative learning
Lanjutan ………….. Model pembelajaran kognitif: Problem based learning discovery learning cognitive strategies project based learning
P. EVALUASI dalam PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME Alternative assessment Portfolio Observasi proses Simulasi & permainan Dinamika kelompok Studi kasus Performance appraisal
TERIMA KASIH ATAS SEGALA PERHATIANNYA Bumi Gading Cempaka, 14 Juni 2009