ASET TETAP BERWUJUD
DEFINISI Aset Tetap Berwujud adalah aset yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Bersifat relatif permanen dapat diartikan digunakan perusahaan dalam jangka waktu yang cukup lama atau lebih dari satu periode akuntansi. Aset tetap berwujud ini digunakan perusahaan untuk operasional bukan untuk diperjual belikan.
Bentuk bentuk aset tetap berwujud Pengelompokan aset tetap berwujud : Aset tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah tidak dilakukan penyusutan. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaanya bisa diganti dengan aset yang sejenis seperti bangunan, mesin, kendaraan dll. dilakukan penyusutan harga perolehanya disebut depresiasi Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaanya tidak bisa diganti dengan aset yang sejenis seperti tambang, hutan dll dilakukan penyusutan harga perolehanya disebut deplesi
Pengeluaran-pengeluaran modal dan pendapatan Perlakuan akuntansi untuk pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aset tetap di bagi menjadi dua: Pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari sau periode akuntansi. Pengeluaran tersebut akan dikapitalisasi menjadi aset. Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Pengeluaran tersebut dicatat sebagai biaya.
Prinsip penilaian aset tetap berwujud Berdasarkan PSAK NO 16 “Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan harga perolehan” Harga perolehan aset tetap adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap digunakan. Dilaporkan di neraca sebesar harga perolehan. Dan untuk aset tetap yang terbatas umurnya akan dikurangi penyusutan.
tanah Harga perolehannya meliputi : Harga beli Komisi pembelian Bea balik nama Biaya penelitian tanah Pajak Biaya merobohkan bangunan Biaya perataan tanah, pembersihan dan pembagian Pajak pembelian (BPHTB) Untuk perseroan terbatas (PT) tanah tidak merupakan hak milik tetapi hak atas tanah (HGB) yang umurnya terbatas, sehingga harus disusutkan.
bangunan Pencatatan untuk biaya perolehan bangunan dibagi menjadi tanah dan bangunan Bila bangunan tersebut didapat melalui pembelian maka harga peorlehan meliputi harga beli, biaya perbaikan, komisi pembelian, bea balik nama, pajak pembeli (BPHTB). Bila bangunan tersebut di bangun sendirimaka harga perolehannya melliputi biaya pembuatan gedung, biaya perencanaan, biaya pengurusan izin membangun, biaya pajak, biaya bunga, baiaya asuransi
Cara perolehan aset Pembelian tunai jurnal aset tetap xxx kas xxx Pembelian lumpsum contoh pembelian gedung mengalokasikan antara harga tanah dan harga gedung PT Risa Fadila membeli aset tetap dari perusahaan yang masih dalam proses liquidasi. Aset tetap yang dibeli berupa tanah, bangunan dan mesin. Total pembelian lumpsum (paket) Rp 80 juta. Harga pasar setiap aset tetap adalah sbb: gedung 25 juta, tanah 50 juta mesin 25 juta. Hitung harga perolehan setiap aset tetap Gedung (25 jt / 100 jt ) x 80 jt = 20 jt Tanah (50 jt / 100 jt ) x 80 jt = 40 jt Mesin ( 25 jt /100 jt) x 80 jt = 20 jt Jurnal gedung xxx tanah xxx mesin xxx Kas xxx
Perolehan melalui pertukaran Pertukaran dengan surat berharga harga perolehan dicatat sebesar harga pasar saham/obligasi misal : PT saya menukar sebuah mesin 1.000 lembar saham biasa nominal @ 10.000. pada saat pertukaran harga pasar @11.000 jurnalnya : Mesin 11.000 modal saham 10.000 agio saham 1.000
lanjutan Pertukaran dengan aset tetap tidak sejenis Pertukaran aset teta yang fungsiya tidak sama. Misal pada awal tahun 2006 PT saya menukarka mesin produksi dengan truk baru. Harga perolehan mesin produksi 2 jt, akumulasi depresiasi 1,5 jt. nilai wajar mesin produksi 800 rb dan pt saya harus menambah pembayaran sebesar 1,7 jt. Harga perolehan mesin sbb Nilai wajar mesin produksi 800.000 Uang tunai 1.700.000 Harga pokok perolehan truk 2.500.000 Jurnalnya : Truk 2.500.000 Akum. Depresiasi 1.500.000 kas 1.700.000 mesin 2.000.000 laba pertukaran mesin 300.000 Laba pertukaran mesin Nilai wajar 800.000 Harga perolehan 2.000.000 Akm depresiasi 1.500.000 Nila buku 500.000 Laba pertukaran 300.000
lanjutan Pertukaran aset tetap sejenis misal PT Risa Fadila menukarkan truk A dengan truk B dengan data truk A HP sebesar 10 jt dan akm depresiasi sebesar 4 jt, harga pasar truk B 25 juta. PT Risa membayar sebesar 20 juta, maka jurnalnya Truk B 26 jt Akm Depre 4 jt truk A 10 jt kas 20 jt
lanjutan Misal : PT Risa menukarkan truk A dengan B, HP A 50 jt dan depresiasinya 20 jt. HP truk B 35 jt. PT Risa menerima uang sebesar 5 jt jurnalnya Truk B 25 jt Akm Depre Truk A 20 jt Kas 5 jt Truk A 50jt
Hadiah / donasi Jurnalnya aset tetap xxxx modal hadiah xxxx
Biaya biaya masa penggunaan aset tetap Reparasi dan pemeliharaan dicatat sebagai pengeluaran pendapatan karena sering dilakukan dan jumlahnya relatif kecil. Namun ada dua cara mencatat biaya reparasi besar Menambah HP aset tetap apabila menaikan nilai kegunaan aset tapi tidak menambah umur aset Mengurangi akumulasi depresiasi bila biaya yang dikeluarkan menambah umur aset.
lanjutan Penggantian perlakuan penggantian bagian aset tetap yang nilainya kecil sama dengan biaya reparasi kecil, namun bila bilai penggantiannya besar maka HP aset tetap tersebut di hapus dan diganti dengan HP baru setelah ditambah nilai penggantian misal : HP perolehan mesin 10 jt dan sudah didepresiasi 70%, salah satu suku cadangnya rusak dan diperkirakan HP nya 20 % dari mesin. HP suku cadang yang baru 3 jt maka jurnalnya Akm depre 1.400.000 Rugi penggantian suku cadang 600.000 mesin 2.000.000 Jurnal pemasangan suku cadang baru Mesin 3jt kas 3jt
lanjutan Perbaikan Penambahan Penyusunan kembali aset tetap
Pemberhentian aset Ada beberapa cara : Dijual Ditukarkan Atau rusak Yag dilakukan pada saat berhenti digunakan adalah maka semua saldo atau hp dihapuska dari neraca. Misal aset di jual bila terdapat laba atau rugi maka akan dicatat pada laporan laba rugi