Pembenihan Ikan Lele (Clarias gariepenus) Nama kelompok : Diki Permana Faiza Aziz Fauzi Fatwa Khoirunnisa Jenis Popi Ravin Wiguna Selina Sri Wulandari Wijaya Putra Pangestu
Latar Belakang Lele merupakan komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan banyak permintaan Merupakan ikan yang banyak digemari masyarakat Teknologi budidaya sudah dikuasai/cukup sederhana Dapat diusahakan dilahan yang terbatas/pekarangan rumah
Klasifikasi lele dumbo Klasifikasi ikan lele dumbo berdasarkan SNI 2000 adalah sebagai berikut : Phylum : Chordata (binatang bertulang belakang) Kelas : Pisces (ikan bernafas dengan insang) Subkelas : Teleostei (ikan bertulang sejati) Ordo : Ostariophysi (memiliki alat keseimbangan dalam rongga perut sebelah atas) Sub ordo : Siluroidai (tubuh memanjang dan tidak bersisik) Famili : Claridae (kepala pipih dan bersungut) Genus : Clarias Spesies : Clarias sp
ALUR PROSES PRODUKSI BENIH IKAN LELE Penetasan telur Pemeliharaan Induk Perawatan larva Seleksi Induk Matang gonad Pemeliharaan benih/ Pendederan Pemijahan Pemanenan
PEMELIHARAAN INDUK JENIS INDUK : LELE DUMBO (clarias gariepinus) JUMLAH INDUK : 12 ekor Induk jantan : 6 ekor Induk betina : 6 ekor JENIS PAKAN : IKAN RUCAH DAN PELLET Persentase Pakan : 3% Frekuensi : 2 Kali Sehari Cara Pemberian Pakan : Addlibitum
SELEKSI INDUK MATANG GONAD Ciri induk betina siap pijah : Perut buncit dan lembek Gerak lambat dan jinak sehingga mudah ditangkap Alat kelamin membulat Jika perut diurut (striping) ke arah kelamin, akan keluar telur berwarna kuning tua kecoklatan. Jika telur diambil menggunakan selang kanula telur sudah memisah Ciri induk jantan siap pijah : Tubuh ramping Gerakan lincah / agresif Alat kelamin memanjang, terlihat meruncing dan berwarna kemerahan
METODE PEMIJAHAN ALAMI 1 PEMIJAHAN SEMI BUATAN 2 BUATAN 3
Persiapan bak pemijahan Penyikatan Bak Pembersihan Bak Pengisian air
PEMIJAHAN SEMI BUATAN Alat dan Bahan A. Salmon Gonadothrofin Releasing Hormon (ovaprim) B. Timbangan duduk C. Lap/handuk D. Spuit E. Mistar F. Kakaban G. Selang kanula H. Serokan I. Timbangan Digital J. Baskom/Sterofoam A. B. C. E. D. F. G. H. I.
Proses Pemijahan semi buatan Pemasangan Kakaban Pengambilan Sampel Telur Melihat kualitas telur Pengambilan hormon Penimbangan bobot ikan Pengukuran panjang Penyuntikan Penyimpanan Induk memijah
PEMIJAHAN BUATAN Alat dan bahan a. Cawan B. Bulu ayam C. Spatula D. Penjepit E. Substrat F. Larutan NaCl G. Silet I. Gunting
Proses Pemijahan buatan Pemasangan Substrat Larutan NaCl Pengambilan Sperma Striping Telur Pemotongan Sperma Sperma Pecampuran Pengadukan Penebaran
PEMIJAHAN BERAT (kg) PANJANG (cm) DOSIS HORMON PERBANDINGAN PEMIJAHAN 1 SEMI BUATAN JANTAN 1 1,9 kg 63 cm 0,5 ml 1 : 1 BETINA 1 1,6 kg 55 cm 0,4 ml JANTAN 2 2,1 kg 71 cm 0,6 ml BETINA 2 59 cm PEMIJAHAN 2 1,1 kg 0,3 ml 1: 1 1 kg 1,3 kg JANTAN 3 1 1:1 BETINA3
BAK-BAK YANG DIGUNAKAN BAK PENDEDERAN Jenis bak yang digunakan untuk pendederann adalah bak beton yang berukuran 6 x 2 x 0,5 m dengan tinggi air 0,25-0,30 m. BAK INDUK Jenis bak yang digunakan untuk induk adalah bak fiberglass yang berukuran 2,4 x 1,4 x 0,8 m dengan tinggi air 0,4-0,5 m. BAK PEMIJAHAN Jenis bak yang digunakan untuk pemijahan adalah bak fiberglass yang berdiameter 1,95 x 0.8 m dengan tinggi air 0,25-0,30 m. BAK PENETASAN TELUR Jenis bak yang digunakan untuk penetasan telur adalah bak fiberglass yang berukuran 2 x 1,5 x 0,5 m dengan tinggi air 0,25-0,30 m.
PENETASAN TELUR FEKUNDITAS (butir) FR (%) HR(%) BERAT TELUR (gr) BERAT TELUR/BUTIR (gr/butir) FEKUNDITAS (butir) FR (%) HR(%) PEMIJAHAN 1 SEMI BUATAN BETINA 1 0,0754 gr 0.0007 gr 169.230 butir 36,2 % 15,8 % BETINA 2 0,1456 gr 0,0013 gr 285.714 butir 41,2 % 80 % PEMIJAHAN 2 SEMI BUATAN 0,376 gr 0,0018 gr 142.857 butir 40% 72 % 0,286 gr 0,0015 gr 107.421 butir 60% 85 % PEMIJAHAN 3 METODE BUATAN 0,398 gr 0,0020 gr 321.789 75% 95% 0,333 gr 319.654 69.2% 90%
FASE PERKEMBANGAN TELUR Pukul : 01.00 Blastomer pembelahan zygote secara cepat menjadi unit-unit yang lebih kecil. Pukul : 02.00 Morula pembelahan sel yang terjadi setelah sel berjumlah 32 sel Pukul : 07.00 Blastula Campuran sel-sel blastoderm yang membentuk rongga penuh cairan. Pukul : 09.00, Grastula Proses perkembangan embrio, dimana sel bakal organ yang telah terbentuk pada stadia blastula mengalami perkembangan lebih lanjut. Pukul : 12.15 Neurula Stadia terakhir sebelum perkembangan embrio. Pukul : 18.00 EMBRIO
PERAWATAN LARVA Pemberian pakan dilakukan setelah larva berumur 3 hari setelah menetas, yaitu berupa pakan alami dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 4 kali dalam sehari Mengganti air/ penambahan air jika air sudah terlihat kotor. Menyipon bak apabila sudah banyak kotoran yang mengendap pada dasar kolam.
PENGELOLAAN PAKAN DOC JENIS PAKAN JUMLAH PAKAN/HARI (gr) FREK. PEMBERIAN PAKAN 1-2 Yolk egg 3-5 Artemia + Daphnia 4x/hari 6-14 Tubifex 14- 21 Pakan powder 3x/hari 22-45 Pakan crumble
PENDEDERAN Memindahkan benih dari bak penetasan telur dengan cara mengurangi air pada bak penetasan telur, Mengambil benih menggunakan seser Menampung benih pada ember atau bak penampungan. Menghitung jumlah benih dan memindahkannya ke kolam pendederan Mengecek kualitas air yang mencakup suhu, pH, Salinitas. Menyipon bak pendederan untuk membersihkan sisa pakan dan lumut yang ada di dasar kolam. Pemberian pakan benih sebanyak 4 kali pakan alami, dan 3 kali pakan buatan. Melakukan pergantian air.
MONITORING KUALITAS AIR No Parameter Waktu Pengamatan Frekuensi Hasil 1 Suhu 06.00 dan 16.00 WIB Setiap Hari 28 - 33 2 pH 7 3 Salinitas 06.00 WIB 1 minggu sekali 1 – 2 ppt Pengukuran suhu dan pH di lakukan setiap hari pada pukul 06.00 dan 16.00 WIB Pengukuran dilakukan langsung pada wadah media pemeliharaan Pengukuran Salintas menggunakan Refrakto meter setiap satu minggu sekali
PENGELOLAAN KUALITAS AIR Suhu Pengukuran suhu di bak 1, 2, 3 pagi dan sore
Pengukuran suhu di bak 4, 5 pagi dan sore.
Monitoring Pertumbuhan Tanggal/DOC Sampling ke- DOC Berat ikan Panjang Ikan Populasi SR (%) 20 februari 2017 I 7 - 0,7 cm 54.784 95% 27 februari 2017 II 14 0.03 gr 1,3 cm 49.305 90% 7 Maret 2017 III 22 0,24 gr 2 cm 41.909 85% 13 Maret 2017 IV 28 0,35 gr 2,2 cm 36.461 87% 20 Maret 2017 V 35 0,4 gr 3 cm 32.815
Grafik Pertumbuhan Grafik Pertumbuhan ABW (Avarage Body Weight)benih lele dumbo
TERIMA KASIH