PERUBAHAN PARADIGMA MANAJEMEN
PERUBAHAN MEMBERIKAN HARAPAN A LEADER IS A DEALER IN HOPE
Looking Back, Looking Forward 20th Century 21st Century Stability, Predictability Size & scale Leadership from the top Organizational rigidity Control by rules and hierarchy Information closely guarded Quantitative analysis Discontinuous Change Speed and responsiveness Leadership from everyone Permanent flexibility Control by vision and values Information shared Creativity and intuition
Looking Back, Looking Forward 20th Century 21st Century Tolerance of ambiguity Proactive;entrepreneurial Corporate interdependence “Virtual” integration Focus on competitive environment Constant reinvention of advantage Creating tomorrow’s markets Need for certainty Reactive, risk-averse Corporate independence Vertical integration Focus on internal organization Sustainable competitive advantage Competing for today’s markets
Looking Back, Looking Forward 20th Century 21st Century Stabilitas –predikbilitas Perubahan yang tidak menentu Berfokus pada ukuran dan skala yang besar Fokus pada kecepatan dan kecepatan reaksi. Kepemimpinan dari atas Kepemimpinan dari seluruh penjuru Kekauan organisasi kelenturan Pengawasan melaui peraturan dan hirarkhi Pengawasan oleh visi dan nilai Informasi diembunyikan Informasi disebarluaskan Kebutuhan akan kepastian toleransi pada ketidakpastian
Looking Back, Looking Forward 20th Century 21st Century Sifat reaktif dan menghindar risiko Proaktif dan berwawasan kewirausahaan Kemandirian dalam kegiatan organisasi Saling ketergantungan dalam kegiatan Integrasi bersifat vertical integrasi bersifat virtual (maya) Berfokus pada kondisi internal organisasi Focus pada daya saing di lingkungan Kesinambungan (sustainability ) sebagai keungguklan kompetitif Invensi (penemuan, inovasi) yang terus menerus sebagai keunggulan kompetitif).
The Changing Economy Old economy New Economy National borders limit competition National borders are nearly meaningless in defining an organization’s operating boundaries/ globalisasi Technology reinforce rigid hierarchies and limits access to information Technological changes in the way information is created, stored, used , and shared have made it more accessible / perubahan teknologi Job opportunities are for blue-collar industrial workers Job opportunities are for knowledge workers / perubahan peran karyawan Population is relatively homogeneous Business estranged from its environment Economy is driven by large corporation Population is characterized by cultural diversity / multi kultur (heterogen) Business accepts its social responsibility /tanggung jawab sosial Economy is driven by small, entrepreneurial firms / enterpreneur spirit Customers get what business chooses to give them Customer needs drive business / fokus pelanggan State – owned business proliferate State-owned businesses are being sold off to private interest / privatisasi
The Changing Employee Develops narrow, specialized skills Develops multiple skills / memiliki multi keahlian Receives job security in return for loyalty Organizations takes responsibility for career development Job security is minimal / minimal pengawasan Employee is responsible for career development / tanggung jawab dalam pengembangan karir Training occurs before employment Retraining continual / pelatihan secara kontinyu Is an individual performer Is a team player / pemain tim Predictability and stability minimize alienation and stress Unpredictability and instability heighten alienation and stress/ tingginya stres Belajar , kreatif, dinamis dan terbuka dengan saran dan kritik.
Indonesia tengah berubah dari pemerintah yang dipimpin secara otoriter yang dipimpin oleh Presiden Soeharto menjadi pemerintahan yang demokratis yang dipimpin oleh pemimpin politik secara bergiliran Dari kehidupan yang relatif terkendali menjadi kehidupan yang relatif bebas, bakhan cenderung kurang terkendali,liar, lepas dan kompetitif (sangat dinamis) Dalam menghadapi era baru itu, siapapun yang menjanjikan perubahan tentu memberikan harapan
Perubahan yang dihadapi Dunia Usaha Indonesia Bidang perubahan Era pemerintahan Soeharto Pasca Soeharto Politik Dikendalikan melalui 3 partai besar dan ada single mayority Kekuasaan dikuasai eksekutif Pemerintahan terpusat Kehendak rakyat, multi partai , koalisi antar partai Kekuasan seimbang eksekutif-legislatif Pemerintahan pusat membagi kekuasaan dengan pemerintah daerah Ekonomi Anti persaingan/ persaingan dianggap bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 Pengendalian jumlah pelaku usaha , cebdrung memunculkan usaha-usaha besar (konglomerat) Integrasi vertikal Dominan peran pemerintah (Makro Ekonomi dominan) Persaingan bebas , dai dalam ke luar negeri Pelaku terbuka luas, cenderung berdasarkan UKM(Usaha Kecil Dan Menengah) Outsourcing Dominan peran masyarakat (seimbang makro dan mikro ekonomi)
Perubahan yang dihadapi Dunia Usaha Indonesia Bidang perubahan Era pemerintahan Soeharto Pasca Soeharto Informasi Dikendalikan negara Lembaga sensor pers Tidak bisa ditembus secara fisik Bergerak bebas Tidak ada sensor pers, diselesaikan melalui proses pengadilan Dapat ditembus melalui teknologi lomunikasi (internet) Sosial Serikst pekerja adalah mitra pemerintah (hanya 1 serikat pekerja). Praktis tidak ada demo buruh, unjuk rasa atau pemogokan Komunitas – komunitas masyarakat dikendalikan oleh militer Pendidikan dikuasai negara , orentasi pada harga murah (subsidi) Kebebasan berserikat, bahkan setiap badan usaha bebas memiliki beberapa organisasi serikat pekerja. Bebas melakukan unjuk rasa, mogok kerja dan sebagainya. Komunitas masyarakat mempunyai pilihan sendiri Pendidikan persaingan bebas , pengurangan subsidi, transformasi
Perubahan yang dihadapi Dunia Usaha Indonesia Bidang perubahan Era pemerintahan Soeharto Pasca Soeharto Hukum Dominan peran pemerintah Isu-isu penting hukum hanya siapa yang memang menang dan siapa yang kalah Peradilan bebas Isu-isu penting : Hak Asasai Manusia Jender Tanah rakyat PHK Pemberantasan korupsi dan transparansi Lingkungan hidup Infrastruktur Terbatas, tumbuh bertahap Dominasi trasportasi darat dan laut, tarif diatur pemerintah Negara tak punya cukup biaya untuk memelihara dan membangun yang baru Pemakaian transportasi udara meningkat tajam, tarif bersaing bebas
Perubahan yang dihadapi Dunia Usaha Indonesia Bidang perubahan Era pemerintahan Soeharto Pasca Soeharto Tekanan Internasional Terbatas Sangat kuat , karena pemberi pinjaman semakin besar pertaruhannya Persaingan Global Masih Terbatas Sangat dominan dan agresif
Siapapun yang masih menggunakan cara-cara lama pasti tidak akan bisa bertahan Cara-cara baru Lingkungan Tertib, stabil, teratur, predictable Berubah-ubah, setiap partikel organisasi dapat bergerak sendiri-sendiri Lokasi Usaha Berpuat di Jakarta Tersebar ke seluruh penjuru Indonesia Sikap terhadap persaingan Statis, terkendali, reaktif, lari ke pengambil keputusan di tingakt negara Proaktif, memimpin inovasi, menciptakan cara-cara baru Struktur organisasi Birokrasi, prosedural Dinamis, teamwork, jejaring Kultur organisasi Keteraturan, formal Kompetitif,informal, campus-liked
Siapapun yang masih menggunakan cara-cara lama pasti tidak akan bisa bertahan Cara-cara baru Bentuk perusahaan Besar, konglomerat, integrasi vertikal Kecil-kecil,outsourcing, berorentasi pada kompetisi SDM Tenang, birokratik, profesional Dinamis, intrapreneurial, mengedepankan suasana kerja menyenangkan Pemimpin Otoriter, satu arah, manajer (doing things right) Demokratis, change leader, leader (doing the right thing) Produk Monoton, product life cycle panjang Dinamis, product life cycle diperpendek sendiri Sikap terhadap hukum Minta dukungan pemerintah Harus berani menghadapi kasus-kasus hukum Komunikasi Tidak penting, reaktif Sangat penting, proaktif
Memimpin perubahan memerlukan keberanian menghadapi berbagai risiko Cara –cara baru , dalam percaturan dunia usaha dikenal dengan istilah “CHANGE THE RULE GAME” (mengubah aturan permainan) Memimpin perubahan memerlukan keberanian menghadapi berbagai risiko “LEBIH BAIK MINTA MAAF DARIPADA MINTA IZIN”
MEREKA TENTU SAJA BUKAN PEMBANGKANG YANG MAU GAMPANG SAJA, MELAINKAN BERTINDAK REALISTIS DALAM MERESPON PASAR (RK, p.12)
Apakah perubahan selalu membawa pembaharuan ? ALL THINGS MUST CHANGE TO SOMETHING NEW, TO SOMETHING STRANGE. Meski perubahan dinantikan dan menjanjikan kehidupan baru, ternyata tidak semua perubahan membawa hasil seperti yang diharapkan. (Henry Wadswoth Longfellow)
Faktor penyebab perubahan tidak membawa hasil Kepemimpinan yang tidak cukup kuat Salah melihat reformasi Sabotase di tengah jalan Komunikasi yang tidak begitu bagus Masyarakat yang tidak cukup mendukung Proses “buy – in” tidak berjalan.