TOLERANSI POHON.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CECEP KUSMANA FAKULTAS KEHUTANAN IPB
Advertisements

Proses Transpirasi Tanaman
BIOsfer STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI
Oleh: Cecep Kusmana Dept. Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB 2010
SPP adalah langkah awal dalam pemuliaan pohon. Faktor genetik
TANAMAN AGLAONEMA.
IV. FAKTOR ABIOTIK SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT HUTAN
FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Transpirasi Tumbuhan Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. - Membandingkan laju transpirasi.
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
Kuliah Minggu ke-2 MORFOLOGI POHON.
PEMANGKASAN PADA TANAMAN JERUK
PERLINDUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TANAH
KAYU By : Wiwin Tyas Istikowati,S.Hut.,M.Sc. FAKULTAS KEHUTANAN
Hewan sebagai organisme heterotrof
FOTOSINTESIS oleh : Etty Lismiati, S.Pd
Membibitkan tanaman perkebunan dan penanaman tanaman perkebunan
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
EKOFISIOLOGI (2).
PERLAKUAN ANTARA (INTERMEDIATE CUTTING)
PENYEBAB BANJIR Perbedaan elevasi (ketinggian tempat) antara pusat kota dengan garis pantai sangat tipis, sehingga aliran air hujan di permukaan tanah.
Nama kelompok : Nur Apriyani Stella Clintonius Jenius S
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
ANALISIS TUMBUH BY :IR ABDUL RAHMAN MS.
Serapan Hara Daun.
PENGARUH CAHAYA PADA KEHIDUPAN TANAMAN
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
Sifat Mekanis Kekuatan Kayu
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
KLASIFIKASI POHON.
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
EKOFISIOLOGI.
RADIASI MATAHARI PERAN : Proses fotosintesa
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERBENIHAN 1 Pengadaan benih tanaman hutan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam hutan. Kegiatan.
FISIOLOGI POHON Kuliah 3
PEMULIAAN POHON HUTAN IV. Produksi Benih dan Kebun Benih
Ginseng Tanaman Berkhasiat Rajanya Obat
Universitas Gadjah Mada
Euphorbiaceae Euphorbiaceae [tanaman berbunga indah] merupakan suku terbesar keempat dari lima suku tumbuhan berpembuluh yang mewadahi 1354 jenis dari.
SEKOLAH TINGGI ILMU KEHUTANAN YAYASAN TEUKU CHIK PANTE KULU 2014
PERAKARAN POHON.
MELAKUKAN PEMANGKASAN (PRUNING) PADA BIBIT TANAMAN
KULIAH MINGGU KE 2.
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Organ yang ada pada tumbuhan adalah: Daun Akar Batang
Pengelolaan Air Bersih PERTEMUAN II (DaurHidrologi)
DIAGNOSIS PENYAKIT TUMBUHAN
Kayu sonokeling (Dalbergia latifolia)
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK. ANGGREK FAMILI ORCHIDACEAE GENUS DAN SPESIES (ANGGREK ALAM) SPESIES (ANGGREK ALAM) ANNGREK HIBRIDA.
EBONI DAN SAMAN.
BAB 5 PEMBIAKAN TANAMAN.
ANGGREK DAN NANGKA Dosen Pengampuh: Ir. Bambang Kusmanandhi, S.Agr.Sc.
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2014
FAKTOR LINGKUNGAN ABIOTIK : CAHAYA DAN ENGARUHNYA TERHADAP TUMBUHAN
Perlindungan Hutan I. PENDAHULUAN Ilmu Perlindungan Hutan Adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pencegahan dan pemberantasan penyakit yang dapat.
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
Perlindungan Hutan 7 VII. MIKORIZA
PEMULIAAN POHON HUTAN III. Seleksi Pohon Plus
KAYU By : Wiwin Tyas Istikowati,S.Hut.,M.Sc. FAKULTAS KEHUTANAN
ANALISIS VEGETASI.
BIOMA, KOMUNITAS DAN VEGETASI
TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN
SPP adalah langkah awal dalam pemuliaan pohon. Faktor genetik
Produksi Benih dan Kebun Benih
Transcript presentasi:

TOLERANSI POHON

Toleransi di bidang kehutanan berbeda dengan toleransi secara umum. Toleransi secara umum mengacu khusus pada ketahanan terhadap stres lingkungan  Air, keasaman, salinitas, dingin, panas dll. Di kehutanan : Toleransi mengacu pada kemampuan tumbuhan untuk hidup di bawah naungan.

PERSAINGAN TINGGI DALAM PERAKARAN DAN PEROLEHAN CAHAYA

Pohon Toleran Tumbuh, membentuk lapisan tajuk dan bereproduksi di bawah kanopi pohon lain, bahkan di bawah naungan jenis yang sama.

Pohon Intoleran Tumbuh dan bereproduksi dengan baik hanya pada tempat-tempat terbuka atau bila kanopi terbuka lebar

Pohon dengan toleransi sedang (semi toleran)

SIFAT TOLERANSI Tidak konstan untuk suatu jenis dalam semua keadaan. Dipengaruhi oleh : Umur (makin tua  intoleran) Kekeringan (makin kering  intoleran) Kesuburan tanah (makin subur  toleran) Garis lintang (makin jauh  intoleran)

CIRI KHAS POHON TOLERAN & INTOLERAN (1) Pohon-pohon toleran dapat mempermuda diri dan membentuk tegakan bawah di bawah sengkuap tajuk pohon-pohon lain, bahkan di bawah naungan jenis yang sama. VS Pohon-pohon intoleran hanya akan berhasil mempermuda diri bila tumbuh di tempat terang atau bila sengkuap tajuknya terbuka luas.

CIRI KHAS POHON TOLERAN & INTOLERAN (2) Apabila membentuk tegakan bawah, jenis toleran kuat bertahan dan tetap tumbuh bertahun-tahun meskipun dengan lambat. Jika dibebaskan, akan cepat tumbuh dengan baik. VS Pohon intoleran akan cepat mati bila ditumbuhkan di bawah naungan. Jika sebelum mati dibebaskan, sering tidak bereaksi.

CIRI KHAS POHON TOLERAN & INTOLERAN (3) Pohon toleran mempunyai lapisan tajuk yang tebal dengan beberapa lapisan daun. Daun terdalam masih tetap dapat berfungsi pada intensitas cahaya rendah. VS Pohon intoleran mempunyai lapisan tajuk yang tipis yang memungkinkan daun-daunnya mendapat cahaya secara baik

CIRI KHAS POHON TOLERAN & INTOLERAN (4) Proses pembersihan cabang pada pohon toleran terjadi secara perlahan karena daun-daun tetap berfungsi baik dalam intensitas cahaya rendah sehingga cabang dan ranting tetap hidup. VS Jenis intoleran melakukan pembersihan cabang dengan cepat, karenanya menghasilkan batang bebas cabang dengan proporsi tinggi.

CIRI KHAS POHON TOLERAN & INTOLERAN (5) Batang pohon toleran cenderung berbentuk kerucut. VS Batang pohon intoleran cenderung berbentuk silindris. (Dalam kondisi kerapatan tegakan yang sama, dikarenakan cara pelepasan cabang-cabang bawah).

CIRI KHAS POHON TOLERAN & INTOLERAN (6) Tegakan penuh yang terdiri dari jenis toleran cenderung memiliki jumlah batang lebih banyak per ha. VS Tegakan yang terdiri dari pohon intoleran cenderung memiliki jumlah batang lebih sedikit per ha. (Untuk umur dan kualitas tumbuh yang sama)

CIRI KHAS POHON TOLERAN & INTOLERAN (7) Pada waktu masih muda (juvenile), pertumbuhan meninggi pohon-pohon toleran cenderung lebih lambat. VS Pada waktu masih muda (juvenile), pertumbuhan meninggi pohon intoleran cenderung lebih cepat.

PENENTUAN TOLERANSI POHON 5 KELAS TOLERANSI SECARA LUAS : SANGAT TOLERAN TOLERAN INTERMEDIATE INTOLERAN SANGAT INTOLERAN

BEBERAPA KRITERIA UNTUK PENENTUAN 1. Kerapatan Tajuk - Kerapatan tajuk memberikan suatu cara paling tepat untuk penentuan toleransi  banyaknya daun yang bertahan hidup dalam tajuk akan memperbesar kerapatan tajuk. - Perbedaan-perbedaan antara tajuk-tajuk ekstrim rapat dan sangat terbuka adalah jelas. - Metode paling langsung untuk menentukan kerapatan bersifat subyektif dan tidak cukup seksama. - Penentuan dimungkinkan dengan cara mengukur cahaya tersaring melewati tajuk-tajuk pohon dengan alat pengukur cahaya.

BEBERAPA KRITERIA UNTUK PENENTUAN 2. Cahaya Minimum untuk Keberadaan Daun - Penentuan cahaya minimum yang dibutuhkan suatu daun hidup memerlukan penggunaan fotometer portabel kecil. - Meskipun cahaya diukur secara mekanis (tidak hanya ditaksir), tetapi metode ini tidak teliti karena : 1. Cahaya di dalam hutan itu selalu berubah. 2. Tidak mudah menentukan waktu dan cahaya yang secara efektif menembus ke suatu daun dan menyebabkan hidup atau matinya daun itu. - Metode ini jarang digunakan.

BEBERAPA KRITERIA UNTUK PENENTUAN 3. Pemangkasan Alami - Kecepatan batang membersihkan diri dari cabang-cabang bawah terutama di dalam tegakan terbuka dan jarang, dapat merupakan suatu indikator derajat toleransi yg baik. - Cabang-cabang bawah mati karena kekurangan cahaya. - Pohon-pohon intoleran cepat membersihkan diri dari cabang-cabang, sebaliknya pohon-pohon toleran di tempat terbuka akan diliputi oleh cabang-cabang sampai ke permukaan tanah. - Kriteria ini merupakan kriteria subyektif dan tidak ada pengukuran khusus. Walaupun demikian tetap merupakan kriteria yang baik.

BEBERAPA KRITERIA UNTUK PENENTUAN 4. Jumlah Order Cabang - Pohon intoleran relatif mempunyai jumlah order percabangan lebih sedikit daripada pohon toleran. - Walaupun ukuran toleransi secara teoritis ini menarik, namun di dalam praktek mengalami kegagalan, karena 1. Kisaran order cabang dari jenis paling intoleran ke paling toleran hanya dari 4 – 8. 2. Jumlah order cabang tidak spesifik untuk suatu jenis pohon, tetapi bervariasi menurut tempat tumbuh, umur dan ekspose matahari. 3. Pada pohon berdaun besar dan majemuk, jumlah order cabang tidak berkorelasi dengan toleransi.

BEBERAPA KRITERIA UNTUK PENENTUAN 5. Kecepatan Pertumbuhan Tanaman Muda - Pola pertumbuhan juvenil yang cepat merupakan sifat khas pohon-pohon intoleran, sedangkan jenis toleran tumbuh lebih lambat  Ini hanya berlaku untuk pertumbuhan dalam cahaya penuh atau di bawah sengkuap tajuk yang ringan. - Di bawah naungan teduh, kemampuan jenis toleran untuk bertahan memungkinkan pertumbuhan meninggi lebih cepat, meskipun sifat asli pertumbuhannya lebih lambat. Jenis intoleran menderita dalam intensitas cahaya rendah. - Sifat khas cepat tumbuh ini sangat bervariasi menurut daerah hutan dan tempat tumbuh dan tidak dapat diterima sebagai ukuran umum.

BEBERAPA KRITERIA UNTUK PENENTUAN 6. Keadaan Permudaan Alami di bawah Tegakan - Karena kemampuan pohon bertahan di bawah naungan merupakan definisi toleran, maka kriteria ini secara fundamental paling baik dibandingkan dengan yg lain. - Kemampuan bertahan dapat diukur dengan benar hanya di atas petak-petak percobaan tetap, di mana riwayat hidup setiap anakan dapat diikuti secara seksama. - Pada waktu bersamaan kenampakan permudaan itu jelas merupakan suatu kunci wajar bagi kemungkinannya dapat bertahan terus.

BEBERAPA KRITERIA UNTUK PENENTUAN 7. Struktur Daun - Struktur daun dari pohon intoleran ditandai dengan : 1. Suatu epidermis dengan permukaan mengkilat, keras. 2. Suatu pertumbuhan kuat dari jaringan palisade. 3. Sedikit jumlah parenchym bunga karang. 4. Daun-daunnya seringkali tebal dan seperti kulit  sebaliknya pada daun-daun dari spesies toleran. - Perbedaan-perbedaan ini ada tetapi tidak konstan. - Struktur daun sangat bervariasi di dalam spesies,tergantung kepada posisi daun di dalam tajuk  daun-daun matahari dari bagian-bagian tajuk yang dikenai cahaya cenderung ke arah tipe daun intoleran, sedangkan daun-daun teduh cenderung ke arah tipe toleran.

BEBERAPA KRITERIA UNTUK PENENTUAN 8. Penjarangan Alami - Tegakan jenis intoleran mendominasi lebih cepat jika pertumbuhannya belum berhenti. - Tegakan kebanyakan jenis yang sangat rapat akan berhenti tumbuh selama suatu periode, dan semakin toleran suatu jenis semakin cepat beberapa individu mendominasi. - Stagnasi pertumbuhan dapat bertahan selama periode yang lama. Beberapa jenis seperti Pinus contorta tidak mampu menghasilkan dominasi bila pernah terjadi stagnasi.

BEBERAPA KRITERIA UNTUK PENENTUAN 9. Kemampuan Melakukan Pembebasan - Bila pohon toleran membentuk lapisan bawah, pohon tersebut sangat ulet, bertahan hidup terus meskipun pertumbuhannya sangat lambat dalam waktu lama. Ketika akhirnya dibebaskan, pohon-pohon tersebut berkembang sangat baik, jika tekanan tidak terlalu lama dan berat.  Sebaliknya pohon intoleran habis sama sekali dengan cepat, dan jika dibebaskan sebelum mati pohon tersebut sering lamban merespon terhadap pembebasan.

BEBERAPA KRITERIA UNTUK PENENTUAN 10. Kerapatan Batang Karena tipikal pertajukannya, tegakan jenis toleran memiliki kerapatan pohon yang cenderung lebih besar dibandingkan tegakan pohon intoleran pada umur dan tinggi yang sama. 11. Peruncingan Batang Batang pada jenis intoleran lebih berbentuk silindris karena pohon-pohonnya mudah menghilangkan cabang bawahnya dan berkembang lebih cepat.  Pohon toleran dalam kondisi kerapatan tegakan yg sama cenderung mempunyai bentuk lebih kerucut.

CONTOH POHON INTOLERAN Tectona grandis Casuarina spp. Eucalyptus spp. Pinus merkusii Ochroma bicolor Melaleuca leucadendron Acacia mangium Paraserianthes falcataria Peronema canescens Anthocephalus cadamba

CONTOH POHON SETENGAH TOLERAN CONTOH POHON TOLERAN Schleichera oleosa Agathis sp. Diospyros celebica Diospyros malabarica Shorea sp. Leucaena leucocephala CONTOH POHON SETENGAH TOLERAN Altingia excelsa Dalbergia spp. Lagerstroemia speciosa Eusideroxylon zwagerii Vitex pubescens