MANAJEMEN OPERASIONAL 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perancangan Sistem Produksi
Advertisements

Quality Management D Rizal Riadi 1.
OVERVIEW OPERATIONS MANAGEMENT
Disusun oleh: Hesty Utami Pratiwi ( ). Saat ini masyarakat atau konsumen telah memahami pentingnya pengendalian kualitas untuk spesifikasi dari.
DODGE-ROMIG PLANS REVISITED SHYAMAPRASAD MUKHERJEE 2009.
BIAYA PRODUKSI kelompok 3.
KEGIATAN PRODUKSI Perencanaan produksi Organisasi produksi
PENGENDALIAN & PENJAMINAN MUTU RESUME JURNAL
OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS
BAB 16 – AUDIT SAMPLING UNTUK TES RINCIAN SALDO
OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS
Tugas Pengendalian Mutu
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN
Customer Relationship Management
Disusun oleh: Roy khrisman panjaitan (071269)
PERTEMUAN 14 Pengendalian
RALLABANDI SRINIVASU, G. SATYANARAYANA REDDY , SRIKANTH REDDY RIKKULA
TEORI BIAYA PRODUKSI.
7. MANAJEMEN OPERASI PERTEMUAN-7
BAB 20 PENGENDALIAN MUTU STATISTIK
DESAIN STRATEGI PROSES MANUFAKTUR
Bab 5 Distribusi Sampling
Pengertian KOONTZ Adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kinerja, agar rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dapat.
Pertemuan 5 Manajemen Operasi
Manajemen Risiko Operasional Dan Risiko Perubahan Kurs.
CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi.
PRODUCTION MANAGEMENT
PERTEMUAN 14 Pengendalian
PENGENDALIAN KUALITAS - pertemuan 05 -
Ferra Yanuar, SSi, MSc Jurusan Matematika Universitas Andalas
Tugas Jurnal Disusun Oleh : Irfan Muhammad
Konsep Dasar Analisis Produksi
PERTEMUAN 14 Pengendalian
pengendalian kualitas dalam proses.
Diagram Kontrol Rata-rata
Bab 17 Manajemen Risiko Operasional Dan Risiko Perubahan Kurs.
Populasi dan Sampel Populasi : totalitas dari semua objek/ individu yg memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti Sampel : bagian.
ANALISIS PENGAWASAN KUALITAS PRODUKSI SWEATER PADA PT
UJI HIPOTESIS (3).
BAB 20 PENGENDALIAN MUTU STATISTIK
Populasi : seluruh kelompok yang akan diteliti
PENGENDALIAN MUTU PROSES PADA PRODUK-PRODUK OLAHAN
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
COST ACCOUNTING ANALISIS BIAYA VOLUME LABA RETNOSARI, S.Pd.
Resume Jurnal Pengendalian Kualitas
PENGENDALIAN KUALITAS
ANALISA STATISTICAL QUALITY CONTROL DALAM PENENTUAN PENGAWASAN KUALITAS PRODUK ROKOK PADA PT. GANDUM)
Peta X dan R Peta kendal X :
MANAJEMEN MUTU INFORMASI KESEHATAN (MMIK I)
BALANCED SCORECARD : KUALITAS, WAKTU, DAN, TEORI KENDALA
Proses Produksi dan Pengendalian Kualitas Produk Pen Pada PT Standardpen Industries dengan Menggunakan Peta Kendali P   Disusun oleh: Irvan Muhammad Zein.
Quality Assurance & Quality Control
CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi.
Nama Anggota : Fahmil Ramdhan Nurhadi Budiharto
Bab 5 Distribusi Sampling
Pengantar Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
DECISION MAKING THEORY.I
PETA KONTROL DATA ATRIBUT p-chart np-chart.
CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi.
PENGENDALIAN KUALITAS
CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi.
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
ROTI BAKAR OISHI Nur ilmi shaqinah roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa menawarkan cukup banyak.
DISTRIBUSI SAMPLING Jaka Wijaya Kusuma M.Pd.
FUNGSI PRODUKSI.
Distribusi Sampling Menik Dwi Kurniatie, S.Si., M.Biotech.
BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
UJI HIPOTESIS Indah Mulyani.
UJI HIPOTESIS.
13 FUNGSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Transcript presentasi:

MANAJEMEN OPERASIONAL 2 KUALITAS MANAJEMEN OPERASIONAL 2

PENGAWASAN KUALITAS Era global competition Perubahan teknologi Standar Kualitas Kepuasan konsumen

Ukuran Kualitas Produk Kualitas desain (design quality) Kualitas input Teknologi Tenaga kerja Kualitas penampilan (performance quaity) Keandalan produk Perawatan produk Kualitas yang memenuhi (conformance quality) Usia teknik produk Pengaruh produk Ketepatan produk

Faktor yg Mempengaruhi Kualitas Fasilitas operasi Peralatan dan perlengkapan Bahan baku Staf pekerja Tingkat persaingan Tujuan organisasi Testing produk Proses produksi Standar kualitas Umpan balik konsumen

Mengapa kualitas produk diperlukan ? Menekan / mengurangi kesalahan dan perbaikan Menjaga / menaikkan kualitas sesuai standar Mengurangi keluhan / penolakan konsumen Memungkinkan pengkelasan output Mentaati peraturan Menaikkan / menjaga company image.

Inspeksi Teknik sampling Teknik pemeriksaan lengkap Volume besar Waktu terbatas Inspeksi merusak item Biaya kerusakan tinggi Teknik pemeriksaan lengkap Biaya kerusakan sangat tinggi Item heterogen Waktu cukup tersedia

Letak pengawasan Saat menerima output Sebelum proses transformasi Saat proses transformasi Setelah proses transformasi Ketika konsumen mengeluh atau mengembalikan barang.

Pengawasan kualitas statistik (SQC) Pengawasan Input = acceptance sampling Variabel control (mis.berat, panjang, derajat, dls) Variabel atribut (mis. Benar-salah, baik-cacat, tepat-lampat, berat-ringan, panas-dingin, dls) Pengawasan proses transformasi = process controll Variabel control Variabel atribut Kelemahan : Tingkat error 0,5 – 1 % Error tersebut berada pada tiap tingkatan proses transformasi.

SQC lanjut Menetapkan batas pengawasan optimum Contoh soal : Penetapan standar deviasi Prinsip cost – benefit Contoh soal : Sebuah usaha menetapkan biaya pemeriksaan baik dalam/luar pemeriksaan Rp.200.000,- biaya perbaikan sistem jika tidak terkontrol Rp.600.000,- dan biaya tidak diperbaiki jika sistem diluar kontrol Rp.3.000.000,- tentukan batas optimum pengawasan ?

jawaban Penentuan probabilitas kritis : Kemungkinan tindakan : Ø 1 = sistem dalam pengawasan Ø 2 =sistem luar pengawasan Kemungkinan tindakan : A1 = tindakan memeriksa/memperbaiki A2 = tindakan tidak memeriksa/memperbaiki Matrik pembayaran : Keadaan tindakan Ø 1 Ø 2 A1 200.000 800.000 A2 3.000.000

Jika p(Ø1) = probabilitas sistem didalam pengawasan dan p(Ø2) = probabilitas sistem diluar pengawasan, maka : P(Ø1) = 1 – p(Ø2) Jika a1 = nilai yg diharapkan melakukan pemeriksaan dan a2 = nilai yg diharapkan tidak melakukan pemeriksaan, maka : Probabilitas kritis (E) untuk a1 E a1 = 200.000 p(Ø1) + 800.000 x p(Ø2) atau E a1 = 200.000 (1-p(Ø2)) + 800.000p(Ø2) Probabilitas kritis (E) untuk a2 E a2 = 3.000.000 x p (Ø2)

Penerapan pengawasan dilakukan apabila : Equivalency : 200.000 p(Ø1) + 800.000 x p(Ø2) = 3.000.000 x p (Ø2) 200.000 x (1-p(Ø2)) + 800.000 p(Ø2) = 3.000.000 p (Ø2) 200.000 – 200.000 p(Ø2) + 800.000 p(Ø2) = 3.000.000 p(Ø2) -200.000 p(Ø2) + 800.000 p(Ø2) – 3.000.000 p(Ø2) = 200.000 2.400.000 p(Ø2) = 200.000 P(Ø2) = 0,083 Penerapan pengawasan dilakukan apabila : Probabilitas sampling berada di luar pengawasan 8,3 % atau lebih Penerapan pengawasan tidak dilakukan apabila : Probabilitas sampling berada di dalam pengawasan 91,7 % atau kurang

Metode Pengawasan Proses Asumsi dasar : Tidak ada hasil produksi yang spesifik sama Dalam jangka panjang kualitas produksi menurun terutama kualitas mesin (aus) Dalam jangka pendek kualitas produksi menurun, tenaga kerja amatir, bahan baku buruk, waktu sempit. Manfaat : Mengukur kualitas barang / jasa Mendeteksi proses apakah mengalami penurunan sehingga mempengaruhi kualitas ?

Bagan Pengawasan Variabel Ukuran variabel : Range chart (R – Chart) Average chart (X – Chart) Frekuensi Frekuensi X X X1 X2 X3 X1

Contoh PT. X menghasilkan susu bantal dan memiliki 5 cabang, manajer ingin mengetahui ketahanan kualitas produk yang disalurkan. Diambil secara acak selama 7 hari, dihasilkan : Cabang 1 = 2 hari Cabang 2 = 4 hari Cabang 3 = 7 hari Cabang 4 = 4 hari Cabang 5 = 3 hari Mean (X) rata-rata ketahanan = 20/5 = 4 Range (R) ketahanan = 7-2 = 5 Grand mean = 70/7 = 10 Grand range = 84/7 = 12 Hari X R (X-X)2 (R-R)2 1 12 19 4 49 2 10 3 9 11 5 13 15 6 8 7 Total 70 84 28

Simpangan baku / standar deviasi : X chart = 28 / (7 -1) = 4,67 R chart = 84 / (7 -1) = 14 Control X chart : UCL x = 10 + (2x4,67) = 19,34 LCL x = 12 – (2x4,67) = -2,66 Control R chart : UCL r = 10 + (2x14) = 38 LCL r = 12 – (2x14) = -16

Bagaimana dengan R chart ? Bagaimana bila menggunakan simpangan 1 ? 19 Dari gambar x chart disamping, bila menggunakan simpangan 2, maka semua titik berada di dalam mean (X). Bagaimana dengan R chart ? Bagaimana bila menggunakan simpangan 1 ? 10