Pertemuan Ke-8.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
Advertisements

Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
AKIDAH.
Pendidikan Agama Islam
SYAHADAT Syahadat merupakan asas dan dasar bagi rukun Islam lainnya. Syahadat merupakan ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Syahadat sering disebut.
Korelasi Iman dan Ibadah
MENUNTUT ILMU Pengertian Menuntut Ilmu
SEBAB BERTAMBAHNYA IMAN
IMAN KEPADA ALLAH.
BAB II IMAN DAN TAQWA.
S u g e n g R a w u h.
HADITS KEDUAPULUH SATU
Studi Islam 2 Wujudullah Tahun Akademik 2015
HadiTH Tiga Serangkai KURSUS BIMBINGAN UGAMA (KBU)
KEIMANAN DAN KETAKWAAN
ASPEK AQIDAH Iman Pada Qodho’ dan Qodar
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
ESENSI PUASA DARI SUDUT PANDANG HADITS
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
MATERI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Qodho’ dan Qodar Pengertian Dalil Jenis Kisah Hikmah.
Iman Kepada Qodho’ dan Qodar
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
MENGENAL ALLAH Melalui asmaul husna
IMAN PADA ALLAH SWT SMKN 22 JAKARTA Oleh : Miswan, S.Ag.S.Kom.
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
[”Katakanlah: “Dialah Allah Yang Maha Esa [”Katakanlah: “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu.
MEMAHAMI HADIST TENTANG CIRI IMAN DAN IBADAH YANG DITERIMA OLEH ALLAH
BAB 8 IMAN KEPADA MALAIKAT.
KEIMANAN DAN KETAQWAAN
II. KEIMANAN DAN KETAQWAAN
Azaria Cahyarani Muhammad Dicky Niea Ardella Wahyu Sada
SUDAHKAH ANDA SIAP??? BERKONSENTRASILAH!!!!!.
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
Memahami Islam dan Masalah Kehidupan Akhlak & Ibadah
Al-Fath (Lari Dari Perang)
Assalamualaikum wr.wb.
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
MATA KULIAH TAUHID AQIDAH AKHLAK
Agama Islam Ke-iman-an dan Dan ke-taqwa-an.
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
3.
Iman Kepada Qada dan Qadar
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
AL-’AQIDAH AL-ISLAMIYAH
AQIDAH UNIT 2 Kelas Bimbingan Dewasa.
Oleh : Dr. Octaria Saputra SABAR dan BERSYUKUR.
PELAJARAN 15 ASAS AKIDAH ISLAM
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
PELAJARAN 15 ASAS AKIDAH ISLAM
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
BAB 4 : PERKARA-PERKARA YANG MEMBATALKAN ISLAM DAN IMAN
AQIDAH UNIT 1 Kelas Bimbingan Dewasa.
BAB 2: AKHLAK MUSLIM TERHADAP TUHANNYA
 Bersaksi  Menyaksikan  Melihat  Memperhatikan  Meyakini.
IMAN, ISLAM DAN IKHSAN Oleh : Kelompok 1 DESY AFIANTI RATI PRATIWI SANTI AGUSTINA UMI AMALIA M.AKMAL RYAN MUTTAQIEN OSA SANDAR DIEGO FITRA YOGA ALDO MULIA.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
AKIDAH ISLAM. 1.Pengertian secara Bahasa Akidah diambil dari kata al ‘aqdu yang merupakan bentuk infinitive (masdar) darai kata ‘aqoda ya’qidu yang berarti.
IMAN KEPADA KITAB KITAB ALLAH 1.Devintha Farahdila R. 2.Rafli Firmansyah 3.Salsabila Ainun.
IMAN KEPADA MALAIKAT. 1. Pengertian malaikat Allah Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti.
IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT. DENGAN MEMBACA Y  N  Y  QW  Y  W  N  WQ  Y  TPV  Y  TN Y 
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 2: HATI YANG SIHAT
presentasi hadits Tentang Iman
Transcript presentasi:

Pertemuan Ke-8

Konsep Iman dalam Islam Pengertian iman Rukun iman dan cabangnya Perkara pembatal keimanan Implikasi dan aplikasi iman kehidupan sehari-hari

Pengertian Iman Iman secara etimologi berasal dari kata Âmana-Yu’minu- Îmânan yang bermakna mempercayai, beriman kepada Allah SWT, dan tunduk kepada-Nya. Iman secara terminologi ada beberapa pengertian: Syaikh al-Utsaimin, iman adalah pengikraran yang memerlukan kerelaan dan ketundukan. Imam al-Syafi’I, الإيمان: التصديق بالجنان، والإقرار باللسان، والعمل بالأركان “Iman adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.” (Al-’Aini, Syarh Abi Dawud, 232).

Ibnu Qayyim membagi iman menjadi tiga hal: Iman adalah nama kumpulan ucapan, amal, dan niat yang didasarkan pada dua syarat yakni berbuat dan tidak berbuat (meninggalkan). Berbuat berarti melaksanakan ketaatan kpd Allah, dan tidak berbuat (meninggalkan) berarti sabar dari kemaksiatan. Iman itu ditetapkan berdasarkan dua rukun, yakni yakin dan sabar. Yakin berarti mengetahui hakikat perintah, larangan, pahala dan hukuman. Sabar berarti melaksanakan perintah-Nya dan menjaga diri dari larangan-Nya. Iman adalah ucapan dan amal. Ucapan berarti ucapan hati, dan lisan, sedangkan amal berarti amalan hati dan anggota badan. Maka barang siapa yang mengetahui Allah dengan hatinya namun tidak diucapkan dengan lisannya maka bukanlah orang mukmin. (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ‘Idah al-Shabirin wa Dahirah al- Syakirin, juz 1, hlm. 88)

Rukun Iman ada 6, yaitu: حدثني أبي عمر بن الخطاب قال.......فأخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره (رواه مسلم) Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat-malaikat-Nya Iman kepada Kitab-kitab-Nya Iman kepada Rasul-rasul-Nya Iman kepada Hari Akhir Iman kepada kadar baik dan buruk-Nya.

Cabang-cabang Keimanan Cabang rukun iman ada 70 atau 60 cabang, sebagaimana sabda Nabi SAW: عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الإيمان بضع وسبعون أو بضع وستون شعبة فأفضلها قول لا إله إلا الله وأدناها إماطة الأذى عن الطريق والحياء شعبة من الإيمان (رواه مسلم والبخاري) “Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: Iman itu ada 70 atau 60 cabang, maka yang paling utama adalah ucapan Laa ilaaha illallahu dan yang paling rendah adalah membuang duri dari jalan, dan malu itu cabang (bagian) dari iman.”

Perkara-perkara yang membatalkan Iman Perkara yang membatalkan iman yang bersifat qauliyah (ucapan) Perkara yang membatalkan iman yang bersifat amaliyah (perbuatan)

Pembatal Iman Sifat Qauliyah dlm Tauhid Rubbubiyah Menjadikan selain Allah sebagai pemelihara. Menganggap Allah SWT sebagai jenis makhluk. Menyandarkan kejadian yang baik kepada cahaya dan kejadikan yang buruk kepada kegelapan. Menganggap bahwa hewan itu bergerak dengan sendirinya bukan atas kehendak dan keMahakuasaan Allah. Menganggap bahwa bintang-bintang yang berada di atas itu memelihara urusan alam yang ada di bawah (bumi).

Menjadikan Allah sebagai sekutu jin dan makhluk-Nya. Mencaci Allah, mengejek dan mendustakan-Nya dan mendustakan apa yang diinformasikan oleh rasul-Nya.

Pembatal iman Sifat Qauliyah dalam Asma’ dan Sifat Allah. Melakukan penyimpangan kepada nama Allah, yaitu: Menamai patung dengan nama Allah seperti menamai lata dari Ilaah, Uzza’ dari Aziz. Menamai sesuatu yang tidak layak dengan kemulyaan Allah, seperti Orang Nashrani menamai Allah dengan Abun (bapak). Mensifati Allah SWT yang Maha Tinggi dan Maha Suci dengan sifat-sifat yang kurang, seperti perkataan kotor Yahudi: Allah Faqir, Allah istirahat setelah menciptakan Makhluknya. Mengabaikan Nama-namanya dari maknanya dan mengingkari substansinya. Seperti perkataan orang Jahmiyyah dan pengikutnya: Lafadz-lafadz yang kosong itu tidak mengandung sifat dan maknanya.

Pembatal Iman dalam Ibadah, Nubuwah dan selainnya Berdoa, dengan cara meminta pertolongan kepada Selain Allah SWT. Mencaci maki Rasulullah SAW. Tidak percaya akan Malaikat, Kitab, dan hari akhir.

Pembatal Iman dalam Sifat Amaliyah atau Fi’liyah (Perbuatan) Berbuat syirik dalam beribadah. Berhukum dengan selain apa yang diturunkan Allah SWT. Berpaling dari Agama Allah SWT dengan tidak mempelajarinya dan mengamalkannya. Menolong orang musyrik atas orang muslim. Merendahkan mushaf al-Qur’an. Mencaci maki para sahabat. Merendahkan para ulama dan orang shalih. Meninggalkan shalat, sihir dan sejenisnya seperti ‘iyafah, tharq dan thiyarah.

Implikasi serta aplikasi iman dalam kehidupan sehari-hari Jika nama Allah disebut bergetar hatinya. Jika dibacakan ayat al-Qur’an bertambah imannya. Bertawakal kepada Allah SWT. Menegakkan shalat. Menginfakkan sebagian harta di jalan Allah. Lihat: QS. Al-Anfal ayat 2, 3 dan 4.

Dalil al-Qur’an إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (4) “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. “ (QS. Al-Anfal 8: 2-4).

Pertanyaan KUIS Bagaimana anda merasakan manisnya iman? Sebutkan tanda-tanda orang yang beriman? Bagaimana pendapat anda mengenai orang yang berzina, mencuri dan merampas, apakah dia beriman?