PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PROTECTIVE COATING/PAINTING

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
K I M I A CAT 2010/2011.
Advertisements

Merniwati Sherly Eluama, S.Kp.G
RUFAIDA NUR ROSTIKA, ST, MT
Klasifikasi Material Material Teknik.
LUBRICANT MINYAK PELUMAS
Revology indonesia SANDBLASTING | PAINTING | FLOOR COATING SPECIALIST.
Beton Bertulang, Cat, Perekat dan Dempul
DASAR-DASAR KOROSI DALAM LINGKUNGAN ATMOSFERIK
Cat dinding dekoratif Pengetahuan bahan bangunan II –week 10
PROSEDUR PENGECATAN KAPAL
COMPANY PROFILE CLEAN | GREEN | PRECISE JASATAMA GALVANIS INDUSTRY.
AUDIT KEPASTIAN MUTU.
Korosi yang terjadi pada pagar besi
PRINSIP – PRINSIP DASAR PENGENDALIAN KOROSI
KOROSI (CORROSION).
Korosi By : yoshita.
PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN
BAHAN BANGUNAN ALAMI - METAL week 10
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
Pertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>>
Pengertian korosi Korosi merupakan proses perusakan kualitas sebuah logam akibat adanya reaksi dengan lingkungan. Mekanisme korosi tidak terlepas dari.
3. AGREGAT Agregat dalam beton digunakan sebagai bahan pengisi, dan dipandang sebagai bahan untuk mempermurah harga beton. Agregat dalam beton menempati.
Perlindungan Terhadap korosi
Pertemuan <<12>> <<KOROSI>>
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Nama anggota Fachrul ihsan Fathan a. adillah Rifqi yaradipha
PENGENALAN JENIS LANTAI LUNAK, KERAS DAN KAYU Pertemuan 4
PROSES PENGECORAN.
Peralatan instalasi.
GRAVIMETRI Analisis gravimetri: proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu Analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau.
PERBAIKAN BODI OTOMOTIF
Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
PERBAIKAN BODI OTOMOTIF
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA, No
MENENTUKAN PROSEDUR DAN HARGA PERBAIKAN
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
PERBAIKAN BODI OTOMOTIF
Teknik Pengelasan PPNS
BETON (CONCRETE) Beton adalah bahan bangunan komposit yang terdiri dari: Pasta semen (bahan pengikat) Agregat (bahan pengisi) Campuran tersebut menghasilkan.
4. KLASIFIKASI DAN SIFAT CAT
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
Integrating Safety, Environmental and Quality Risks for Project Management Using a FMEA Method (Mengintegrasikan Keselamatan, dan Kualitas Lingkungan untuk.
PERSYARATAN KWALITAS PEKERJAAN KONSTRUKSI INTERIOR
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
MEMBERSIHKAN DAN MEMOTONG LOGAM COR/ TEMPA
TEPUNG TELUR.
Pertemuan <<12>> <<KOROSI>>
MEMBERSIHKAN DAN MEMOTONG LOGAM COR/ TEMPA
Proses Terjadinya Korosi
PENJELASAN PEKERJAAN.
Teknologi Dan Rekayasa
#3.BETON SCC (Self Compacting Concrete)
Squeeze Casting (Liquid Metal Forging)
Heat Exchanger Kurniawati.
KELOMPOK III Abdul Malik Abbas D Andi Masitha Fasyah D
ANALISIS LAJU KOROSI BAJA TAHAN KARAT SPA-c PADA DINDING SAMPING KERETA API DI BALAIYASA MANGGARAI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Oleh: SYAEFUL AHMAD.
Disusun oleh : Bondan Isdadi Pratama. (
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
Pertemuan <<21>> <<KOROSI>>
DURABILITAS BETON TERHADAP LINGKUNGAN YANG SANGAT KOROSIF DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN TIPE I, TIPE V, DAN NITOCOTE EN 901 DIPRESENTASIKAN OLEH M.REZAL RASYAD.
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
Arif Wahyu Saputro Pengecatan Bodi Otomotif Menganalisa Kegagalan Pengecatan Fuad Ahyari, S.Pd.
Teknologi fabrikasi divais rangkaian terintegrasi (Integrated Circuit)
KOROSI (CORROSION).
Korosi galvanis Aloysius Dede Mavendra
PEMELIHARAAN KINERJA JEMBATAN
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
KOROSI MATERIAL. Capaian Pembelajaran  Mahasiswa mampu menguraikan pengertian dasar dan keuntungan dan kerugian korosi.
CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumberdaya Air dan Konstruksi PENDAHULUAN Nama Pelatihan : PENGAWASAN PELAKSANAAN.
Transcript presentasi:

PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PROTECTIVE COATING/PAINTING Elfida Moralista

Coating atau Painting merupakan salah satu cara penanggulangan Korosi. Efektif, karena : mudah diaplikasikan baik sebelum konstruksi terpasang, pada saat difabrikasi dan atau setelah konstruksi selesai. Coating/Painting harus dapat berfungsi sebagai proteksi terhadap korosi, tahan lama dan berpenampilan baik.

DEFINISI COATING : Pelapis, pelindung dan berfungsi sebagai penanggulangan korosi. Terbuat dari bahan Organic dan Inorganic dalam bentuk liquid atau padat, dari bahan yang keras non metal, komposit, ceramic, metal, dan bahan sintetis. PAINTING : Cat yang terbuat dari bahan Organic berupa liquid, terutama untuk dekoratif atau estetika.

Kinerja Protective Coating dipengaruhi oleh disain konstruksi Kinerja Protective Coating dipengaruhi oleh disain konstruksi. Disain yang buruk dapat membuat konstruksi akan lebih cepat berkarat. Contoh disain yang buruk adalah : - kontak antar logam yang berbeda potensial - adanya celah pada konstruksi - permukaan yang kasar dan ujung-ujung yang lancip - permukaan yang sulit diakses atau yang kompleks

METODA PENANGGULANGAN KOROSI Pemilihan kualitas bahan konstruksi (Material Selection) Disain konstruksi yang baik Pengaturan lingkungan agar tidak korosif Proteksi Katodik Proteksi Anodik Protective Coating/Painting

PROTECTIVE COATING/PAINTING Memproteksi permukaan logam dari korosi dengan cara membentuk suatu lapisan yang dapat memisahkan dan menghalangi atau mengisolir antara permukaan logam dengan lingkungan luar.

FAKTOR-FAKTOR PENTING PADA APLIKASI PROTECTIVE COATING Permukaan konstruksi, jenis logam dan disain konstruksi Kondisi lingkungan (tingkat korosivitas) Mutu coating atau cat Coating system Surface preparation Aplikator Spesifikasi (Manajemen Mutu)

1. PERMUKAAN KONSTRUKSI, JENIS LOGAM DAN DISAIN KONSTRUKSI Coating atau cat digunakan untuk memproteksi permukaan logam, non logam dan non ferrous steel (galvanis, aluminium, dll. untuk perlindungan ganda dan estetika), baik konstruksi baru atau maintenance. Cacat pada bahan/konstruksi termasuk disain yang kurang baik secara langsung dapat berpengaruh buruk pada sistem pelapisan.

2. KONDISI LINGKUNGAN (TINGKAT KOROSIVITAS) Faktor lingkungan yang berpengaruh adalah : atmosfir, humidity, immersion, tidal zone, temperatur, sinar matahari, kandungan zat-zat kimia, dll. Semakin tinggi tingkat korosif suatu lingkungan maka semakin tinggi pula laju korosi yang akan terjadi.

3. MUTU COATING Coating atau cat yang berkualitas baik hanya dapat dihasilkan bila menggunakan bahan baku yang berkualitas baik. Pemakaian bahan baku bermutu oleh pabrik pembuat cat, formulasi yang tepat, proses produksi dan kontrol laboratorium yang baik harus dilaksanakan secara konsisten. Pemilihan produk yang tepat dan produsen yang berlandaskan spesialisasi, pengalaman yang teruji, kelengkapan R&D serta konsistensi produk yang bermutu.

4. COATING SYSTEM Pemilihan sistem pelapisan dan kombinasi sistem pelapisan Primer, Intermediate, Finish Coat. Aplikasi untuk menghasilkan lapisan dari bahan cat yang cair/kental menjadi bahan yang solid, kering dan merekat menutupi permukaan konstruksi secara sempurna. Coating atau cat setelah diaplikasi harus dapat berfungsi sebagai proteksi, performance, berdaya guna dan mendapatkan usia pakai maksimal sesuai spesifikasi yang diharapkan.

Pemilihan generic cat secara tepat haruslah sesuai dengan penggunaannya secara khusus. Setiap generic memiliki keunggulan dan kelemahan, karakter, klasifikasi dan sifat yang berbeda antara jenis yang satu dengan yang lainnya. Contoh : cat jenis alkyd tidak cocok bila diaplikasikan pada permukaan non ferrous atau semen (concrete), karena akan menimbulkan saponifikasi. Begitu juga pada area yang senantiasa terendam dengan larutan.

5. SURFACE PREPARATION 85% kegagalan hasil pengecatan adalah akibat surface preparation yang kurang baik. Faktor-faktor utama dalam surface preparation : metoda, standard dan code practice, teknik preparasi, peralatan, tenaga kerja terlatih, terampil dan mahir, dan pengetahuan keselamatan kerja.

6. APLIKATOR Coating atau cat dapat diaplikasikan dengan menggunakan peralatan sesuai rekomendasi produsen (data teknis produk). Setiap peralatan memiliki keunggulan dan kelemahan, juga memerlukan Painter yang memiliki kualifikasi dan atau operator yang bersertifikat. Pokok-pokok dalam aplikasi : peralatan, tenaga kerja yang mahir dan terampil, cuaca yang baik, memahami data teknis produk, MSDS dan keselamatan kerja.

7. SPESIFIKASI (MANAJEMEN MUTU) Peranan Inspector sebelum, selama dan sesudah proses aplikasi sangat penting sebagai bagian dari quality management system. Quality control/Inspeksi sangat berperan untuk mencegah kesalahan, memberikan solusi untuk memperbaiki kekeliruan selama proses berlangsung dan untuk menghindari kesalahan yang berkesinambungan.

Inspector Coating harus mampu menguasai Spesifikasi, Standard Procedure, Teknik dan Inspeksi serta pengawasan fisik baik untuk verifikasi Dokumen Teknis, Laporan, hasil pengujian atau testing termasuk penggunaan peralatan uji. Inspector Coating adalah seseorang yang memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh suatu badan independen profesi seperi NACE International dan INDOCOR untuk lingkup Nasional.

PEMILIHAN JENIS CAT DAN KOMBINASI PADA SISTEM PELAPISAN Protective coating atau cat merupakan salah satu pilihan yang paling banyak digunakan saat ini. Coating atau cat telah terbukti efektif dan efisien sebagai pilihan yang praktis dan ekonomis untuk penanggulangan korosi.

DEFINISI Liquid protective coating atau cat : suatu produk cair atau kental yang apabila diulaskan/disemprotkan pada suatu permukaan yang telah lebih dulu dipersiapkan akan membentuk suatu lapisan tipis kering, berkohesi dan memiliki daya lekat yang baik terhadap permukaan serta mampu memproteksi permukaan tersebut dari pengaruh lingkungannya

KOMPOSISI CAT Binder Pigment Solvent Extender Additive

Component of Coatings

TYPE DAN KLASIFIKASI CAT Solvent Evaporation Coating : Proses pengeringan berdasar pada penguapan solvent. Contoh : chlorinated rubber, vinyl, tar/bitumen/asphalt. Oxidation Coating : Proses penguapan cat yang memerlukan oksigen sebagai penghantar. Contoh : drying oils, alkyd, epoxy, phenolic dan urethane.

Chemically Curing (Induced Polymerization) : Proses pengeringan terjadi bila mencampur dua komponen yang berbeda, terjadi reaksi dan induksi antar keduanya hingga menjadi satu rangkaian polymerisasi dan membentuk lapisan kering. Contoh : urethane, coal tar epoxy, epoxy emulsion, polyurethane, polyurea, vinyl (butyral) wash primer dan polysiloxane.

Heat Induces Polymerization Coatings : Proses pengeringannya memerlukan suatu tingkat panas tertentu untuk membentuk lapisan kering. Contoh : epoxy – phenolic, coal tar enamel dan silicone.

Zinc Rich Coatings : Proses pengeringannya memerlukan persenyawaan dari bahan tertentu dengan reaksi-reaksi kimia lain : carbondioksida, uap air dan solvent. Coating jenis ini bisa bahan Organic dan Inorganic. Coating jenis ini harus kontak langsung dengan besi dan tingkat kebersihannya minimal SSPC SP 10. Contoh : Zinc ethyl silicate, thermal spray coating dan metallic coating.

Protective Coating untuk Penggunaan Khusus (pipeline, dll) : Jenis coating lainnya yang dianggap khusus dan dikerjakan di manufaktur dan banyak digunakan dalam lingkungan perminyakan hulu adalah : fusion bonded epoxy, tar enamel, polyethylene, polypropylene, ceramic coating, concrete weight coating, FRP (Fiber Reinforcement Plastic), taping dan wrapping.

FUNGSI CAT (KHUSUS LIQUID COATING) SHOP PRIMER PRIMER COAT INTERMEDIATE COAT FINISH/TOP COAT LAIN-LAIN

SHOP PRIMER : Proteksi sementara selama proses pembangunan konstruksi dan akan memudahkan prosedur pekerjaan selanjutnya. PRIMER COAT : Cat lapis dasar pada multi coat system, harus memiliki daya lekat yang baik pada permukaan dan harus mengandung proteksi serta mampu menerima cat diatasnya. Dapat mengandung inhibitor, bersifat barrier atau memiliki efek galvanis.

Intermediate Coat : Cat lapis kedua atau penebal agar lapisan menjadi kedap air dan untuk menciptakan tebal lapisan tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan. Harus dapat melekat dengan baik pada lapisan dasar atau primer dan dapat menerima lapisan finish/top coat.

FINISH/TOP COAT : Cat lapis akhir dan sebagai pelindung paling luar tahan terhadap kondisi lingkungan serta menonjolkan warna sebagai estetika atau sinyal. Harus dapat melekat dengan baik terhadap lapisan intermediate dan beberapa lapis finish coat diatasnya yang kompatibel, setara atau sejenis.

LAIN-LAIN : - HOLDING PRIMER (BLAST PRIMER) : Cat yang digunakan untuk memperpanjang proteksi sementara dimana pekerjaan blasting dilakukan bertahap. - MIST COAT/FLASH COAT : Prosedur teknis pengecatan pada permukaan, umumnya jenis zinc silicate untuk menghindari popping.

- TIE COAT : Jenis cat yang digunakan untuk mengisolasi atau menutupi permukaan yang tidak rata. Misalnya : permukaan dengan kondisi pitting merata, permukaan berpori, menjembatani cat lama atau baru terhadap cat antifouling.

MEKANISME PROTEKSI PROTECTIVE COATING BARRIER EFFECT Menciptakan rintangan atau hambatan yang kuat untuk memisahkan atau mengisolasi permukaan logam dari air dan oksigen. Dengan cara melapisi cat yang kedap air dengan ketebalan 250 – 500 micron. Contoh : bitumen, coal tar epoxy, vinyl tar dan epoxy.

INHIBITOR EFFECT Memberikan peluang kepada air atau larutan untuk menembus rongga-rongga pada lapisan cat dan melarutkan sebagian campuran inhibitor pada permukaan cat dan akan bereaksi terhadap permukaan baja dan membuat permukaan menjadi pasif. Prinsipnya adalah menambahkan inhibitor pada cat primer sebagai bagian dari pigments untuk menahan laju korosi. Contoh : zinc chromatic, zinc phosphate, zinc metaborate, red lead dan calcium plumbate.

GALVANIC EFFECT Lapis pelindung baja yang dapat memiliki proteksi seperti pada sistem proteksi katodik atau galvanis. Efek ini dapat diperoleh karena coating atau cat itu mengandung metallic zinc (logam yang potensialnya lebih rendah). Cat diformulasi khusus untuk mendapatkan perlindungan yang efisien tergantung pada persentase kandungan partikel-partikel zinc yang kontak langsung dengan baja. Contoh : zinc rich epoxy, ethyl silicate dan alkali silicate.

COATING/PAINTING SPESIFIKASI Adalah Dokumen teknis tertulis resmi/legal dan bagian dari kontrak yang menjabarkan pekerjaan yang akan dilaksanakan menyangkut kualitas material dan kuantitas serta pencapaian akhir produk sesuai dengan persyaratan teknis yang disyaratkan oleh disainer engineering, dibuat untuk proyek konstruksi baru atau pemeliharaan, dilaksanakan di Field, Workshop, Fabrikasi, Manufacture atau konstruksi terpasang.

PERMASALAHAN AKIBAT SPESIFIKASI KURANG BAIK Penawaran dari aplikator/kontraktor yang tidak qualified Harga penawaran tidak realistis Penggunaan produk yang berubah-ubah Kualitas rendah dan jumlah volume pekerjaan yang tidak sesuai Penggantian kontraktor atau sub-kontraktor Pemutusan kontrak sebelum waktunya Keterlambatan schedule Claim dan kemungkinan adanya perkara.

SPESIFIKASI YANG BAIK TEPAT JELAS PADAT SISTEMATIS Panduan penulisan dan isi spesifikasi secara lengkap dan terstandar : ISO 12944.