Pembelajaran Masa Datang
Apa yang Berubah? Selalu berubah Ilmu –Teknologi – Sosial – Budaya – Ekonomi: Kecepatan Interaksi Variasi Kualitas ...
Sumber Belajar Kurzweil: Law of Accelerating Returns Banyak sumber/materi belajar Belajar tidak harus dari: Buku teks pelajaran Guru/Dosen Penerapan pada Pembelajaran Masa Datang: SMP: yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenis SMA: pengembangan dari yang dipelajari di sekolah dan sumber lain dengan sudut pandang berbeda PT: idem SMA/K dengan tingkat pengetahuan lebih tinggi
Kerjasama Hukum Metcalfe: utilization of networks is proportional to the square of the number of nodes in the network Pentingnya kolaborasi Implementasinya dalam Pembelajaran Masa Datang: Perlunya collaborative learning Sedikitnya satu tugas kelompok pada tiap bab/tema
Data Ackoff: Data Informasi Pengetahuan Kearifan Pengetahuan dibentuk melalui kesimpulan terhadap data hasil pengamatan Implementasinya dalam Pembelajaran Masa Datang: Pentingnya observation based learning Pentingnya pemahaman terhadap data: Mulai kelas I SD/MI Ada pada tiap jenjang kelas
Komputasi Hukum Moore: computing power is doubled every 18 months Hukum Koomey: energy consumption for computing is halved every 18 months Komputasi akan lebih efisien dikerjakan menggunakan mesin daripada manusia Implementasinya dalam Pembelajaran Masa Datang: Kemampuan merumuskan masalah, bukan hanya menyelesaikan masalah Menghitung bukan lagi bagian terpenting dalam matematika Keseimbangan antara numeral dan spatial/shape
Prosedur Hukum Ford Menghindari pengetahuan atau keterampilan yang sifatnya rutin dan mekanistis Implementasinya dalam Pembelajaran Masa Datang: Penekanan pada: prosedur dan strategi penyelesaian masalah Pentingnya algoritma pada pembelajaran matematika Rumusan SKL pada ranah pengetahuan SMP: kemampuan prosedural SMA/K: kemampuan prosedural dan metakognitif PT: kemampuan prosedural dan metakognitif
Teknologi Pengetahuan Hukum Weiner: Information is neither matter nor energy Pada pengetahuan tidak berlaku: Kekekalan massa Kekekalan energi Aliran berdasarkan beda potensial Siswa dapat lebih pandai dari guru Siswa dapat belajar sendiri mendahului guru Implementasinya dalam Pembelajaran Masa Datang: Mahasiswa diajak untuk mencari tahu bukan diberitahu (discovery learning) Peran dosen sebagai tutor Co-learner Learning
Komunikasi Hukum Horowitz Perlunya kemampuan menyampaikan apa yang diketahui Kemampuan komunikasi lisan dan (terutama) tulis Penerapannya dalam Pembelajaran Masa Datang: Perlunya melatih keterampilan komunikasi (lisan/tulis) Embedded pada tiap tugas/projek
Model Pembelajaran Masa Depan Melalui pencarian Bersama (mahasiswa-mahasiswa, mahaiswa-dosen) Beraktivitas Mengamati Kontekstual Dari fakta/data Perumusan masalah serta strategi dan proses penyelesaian masalah Menemukan pemahaman
Kompetensi yang Diharapkan Pemberi Kerja Komunikasi Etika kerja Kemampuan memahami prosedur (baru) Kerjasama Menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan (5 teratas dari 28 kompetensi) Sesuai dengan Kerangka Attitude, Skill, Knowledge Farkas, A. Competitiveness of Graduates in the Job Market, 2010
Perkembangan Teknologi Pembelajaran Berpengaruh terhadap pembelajaran: Dimana tanpa sekat jarak (supply/demand) Kapan tanpa sekat hari/jam Siapa tanpa sekat pribadi Apa tanpa sekat pengajaran Model Pembelajaran Masa depan Social learning participative learning Discovery Self paced
Model Konvensional Kuliah Daring University of Phoenix Perguruan Tinggi Pembuat Mata Kuliah Penyelenggara Mata Kuliah Penyelenggara Program Penyedia Layanan Mendaftar Program Studi Peserta Mengunduh Materi Mengikuti Pembelajaran Asistensi/Diskusi Mengerjakan Tugas Memperoleh Ijazah Tatap muka
Potensi Pengembangan Model Penyelenggaraan Pembuat Mata Kuliah Penyelenggara Mata Kuliah Penyelenggara Program Penyedia Layanan Mendaftar Program Studi Peserta Mengunduh Materi Mengikuti Pembelajaran Asistensi/Diskusi Mengerjakan Tugas Memperoleh Ijazah Tatap muka
Model III Pengembangan Penyelenggaraan edX Pembuat Mata Kuliah Penyelenggara Mata Kuliah Penyelenggara Program Penyedia Layanan Mendaftar Peserta Mengunduh Pembuat Mata Kuliah Penyelenggara Mata Kuliah Penyelenggara Program Mengikuti Kuliah Mengikuti Asistensi/Diskusi .... .... .... Mengerjakan Tugas Pembuat Mata Kuliah Penyelenggara Mata Kuliah Penyelenggara Program Menerima Sertifikat/Kredit
Model IV Pengembangan Penyelenggaraan Udacity Pembuat Mata Kuliah Penyelenggara Program Penyelenggara Mata Kuliah Penyedia Layanan Mendaftar Peserta Mengunduh Pembuat Mata Kuliah Penyelenggara Program Mengikuti Kuliah Mengikuti Asistensi/Diskusi .... .... .... Mengerjakan Tugas Pembuat Mata Kuliah Penyelenggara Program Menerima Sertifikat/Kredit
Model II Pengembangan Penyelenggaraan Coursera Penyelenggara Mata Kuliah Penyedia Layanan Mendaftar Mata Kuliah Peserta Pembuat Mata Kuliah Pembuat Mata Kuliah Pembuat Mata Kuliah Mengunggah Mengunduh Materi Mengikuti Kuliah Asistensi/Diskusi Mengerjakan Tugas Penyelenggara Program Penyelenggara Program Penyelenggara Program Pengakuan Menerima Sertifikat/Kredit
Skema Kuliah Daring Terbuka Indonesia Penyelenggara Program PJJ Daring Terbuka Penyelenggara Program (Tatap Muka) Mhs Pembuat Mata Kuliah Course Produ Course C ISO 29163 ISO 19796 Penyelenggara Program PJJ Daring Terbuka Penyelenggara Program (Tatap Muka) Mhs Pembuat Mata Kuliah Course Produ Course C Pengepul Mata Kuliah (Kemdikbud) .... .... .... .... .... Penyelenggara Program PJJ Daring Terbuka Penyelenggara Program (Tatap Muka) Mhs Pembuat Mata Kuliah Course Producer Course Producer Course Producer ISO 19796
Skema Kuliah Daring Terbuka Indonesia Penyelenggara Program PJJ Daring Terbuka Mhs Pembuat Mata Kuliah Course Produ Course C ISO 29163 ISO 19796 Penyelenggara Program PJJ Daring Terbuka Mhs Pembuat Mata Kuliah Course Produ Course C Agregator Program (Kemdikbud) .... .... .... Penyelenggara Program PJJ Daring Terbuka Mhs Pembuat Mata Kuliah Course Producer Course Producer Course Producer ISO 19796
Model Pembelajaran Masa Datang Course content exchange Course content collaboration Course content co-invention Knowledge co-creation Connected learning
Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kehidupan dan Karir • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan & tanggung jawab Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovatif • Berfikir kritis • Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: Berkemampuan kreatif - kritis Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 21
Grafik Hubungan Kreativitas dan Daya Saing Indonesia GCI: Global Competitiveness Index ICI: Innovation Capability Index Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013. Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011.
Koef Korelasi = 0,84 Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index.
Koef. Korelasi =0.82 Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index.
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif Pemahaman Lama Pemahaman Baru Terbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaran Murni bakat Keterampilan yang dapat dipelajari Originalitas Originalitas dan nilai (azas manfaat) Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat diperlukan Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi dalam pengembangan) Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan discovery Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training
Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas Pengertian Kreativitas % Setuju Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98 Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96 Tidak terbatas pada seni 86 Tiap orang dapat menjadi kreatif 88 Bakat bawaan lahir 21 Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah 95 Dapat diajarkan 70 Dapat dinilai 50 R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports.
Kreativitas Berbasis Aktivitas: Amati Lakukan Sajikan Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamat] Questioning [menanya] Experimenting [mencoba] Associating [menalar] Networking [Membentuk jejaring] Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Personal Inter-personal Berbasis Aktivitas: Amati Lakukan Sajikan 27
Hukum Kreativitas Kreativitas adalah menular (Einstein) Kreativitas adalah benda gas (Nathan) Kreativitas hanya dibatasi oleh ambisi dan imaginasi (Nathan) Berlaku hukum universal pengetahuan (Wiener)
Pengertian Keterampilan Michelangelo: a man paints with his brain and not with his hands Keterampilan berfikir/lojik didahulukan sebelum keterampilan fisik Keterampilan tidak selalu terkait pemanfaatan fisik anggota tubuh Implementasinya dalam Pembelajaran Masa Depan: Kompetensi keterampilan: memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak
Pesan Sejalan Dengan Kurikulum 2013 “Education is what survives when what has been learnt has been forgotten.” Skinner “Education is what remains after one has forgotten what one has learned in school.” Einstein “Scientists are not those who gave the right answers, but those who raised the right questions” Levi-Strauss
Dukungan Pembelajaran Kreatif Creative Pedagogy Creative Teaching Creative Learning Teaching for Creativity Peran Dosen Peran Kurikulum Peran Model dan Lingkungan Belajar Yu-Sien Lin. 2011. Fostering Creativity through Education—A Conceptual Framework of Creative Pedagogy.
Rumusan Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013 DOMAIN SD SMP SMA-SMK PT SIKAP Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA KETERAMPILAN Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH KONKRET DAN ABSTRAK PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; Perkembangan psikologis anak Lingkup dan kedalaman materi Kesinambungan Fungsi satuan pendidikan Lingkungan Keterampilan bukan hanya bermodal psikomotorik! Sikap bukan hanya bermodal afektif! 32
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi Kurikulum 2006 Kurikulum 2013 Creating Applying Under-standing Knowing/ Remembering Valuing Responding Accepting Experi- menting Questioning Observing Applying Under-standing Knowing/ Remembering Characterizing/ Actualizing Evaluating Communicating Evaluating Organizing/ Internalizing Analyzing Associating Analyzing Knowledge (Bloom) Attitude (Krathwohl) Skill (Dyers) Knowledge (Bloom) 33
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Belajar Mengapa Belajar Apa Belajar Bagaimana Pengetahuan Sikap Keterampilan Pengetahuan Keteram-pilan Sikap Pembelajaran K-S-A Pemanfaatan A-S-K 34
KOMPETENSI INTI MKWU SARJANA/DIPLOMA EMPAT DAN DIPLOMA TIGA KI 1. SIKAP SPIRITUAL Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya sebagai pola hidup dalam konteks keilmuan dan/atau keprofesian. KI 2. SIKAP SOSIAL Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif), menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa, serta memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat yang berakhlak mulia dalam membangun peradaban bangsa yang memancarkan nilai dan moral Pancasila untuk berperan serta dalam membangun dunia yang sejahtera, aman, dan damai. KI 3. PENGETAHUAN Memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif terkait berbagai fenomena dan kejadian sampai dengan penyebab dan kesalingterkaitan diantaranya serta menggunakannya pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya dalam kerangka kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban KI 4. KETERAMPILAN Mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menalar, mencipta, dan menyaji berbagai hal dalam ranah konkret dan abstrak secara mandiri dengan berpikir dan bertindak secara efisien, efektif, dan kreatif serta menggunakannya sesuai kaidah keilmuan dan/atau keprofesian.