Mengenal Tradisi Banyumas

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamualaikum Wr.Wb. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم.
Advertisements

APRESIASI NILAI-NILAI BUDAYA INDONESIA
Keluarga dan Rumah Tangga
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV semester I
TRADISI ADAT PERNIKAHAN DARI SUDUT PANDANG IMAN KRISTEN
HUKUM PERSEORANGAN ADAT
Suku Asmat: Sosok Budaya Indonesia di Papua
PERTEMUAN XII MARRIAGE. Perkawinan merupakan Salah satu alternatif gaya hidup Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita.
HUKUM WARIS ADAT Perkawinan, selain bertujuan memperoleh keturunan juga untuk dapat bersama-sama hidup pada suatu masyarakat dalam suatu perikatan (keluarga).
B. MAKNA DAN PERANAN TEATER DALAM KONTEKS BUDAYA DAERAH.
OLEH: PUTU SAMAWATI, S.H.,M.H.
TARI PAYUNG TANAH MINANG.
Suku Sasak Suku Sasak adalah suku bangsa yang mendiami Pulau Lombok dan menggunakan bahasa Sasak. Suku ini berasal dari Jawa dan Bali. Sebagian besar masyarakatnya.
TUGAS SOSIOLOGI SUKU TENGGER SMA NEGERI 1 WARU 2011.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SENI TARI SMA NEGERI 1 PURWOREJO Tahun ajaran 2013/2014.
By : Anggraeni Sari (8.3/04) Benedicta Alvina K (8.3/06)
BAB I APRESIASI KARYA SENI RUPA TERAPAN DAERAH BANYUMAS
Berasal dari Kerajaan Pajajaran/Bogor.
Kesenian Jaran Kepang Sepanjang Pulau Jawa mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, sampai Jawa Timur dikenal tari Jathilan sebagai tari tontonan barangan dengan.
TRI VIANI, Profil Tari Dolalak di Sanggar Tari Prigel Kabupaten Purworejo.
Seni Sakral: Tari Rejang
Presentasi Musik (Sulawesi Utara)
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
SISTEM HUKUM WARIS ADAT DI DESA TRUNYAN DAN TENGANAN BALI
Kelompok 3 ( Jawa Timur) 1. Nancy Syafa S 2. Fadiyah Hilsan A 3. Tiara Intan N 4. Syifa Azahra 5. Winda Windira 6. Siti Hana K.
Musik Krumpyung Seperti sudah garis nasib, yang namanya seni musik tradisional cenderung makin menipis peminatnya. Musik krumpyung yang mengandalkan instrumen.
Compiled as pptx by Fajar Fitrianto
Ragam Kesenian Tradisional JOGJA
Menjelaskan mengenai kesenian mamanda
By Hukum 2012 A Kelompok Perkawinan
Hukum Perkawinan.
Aspek Sosial Budaya dalam Kebidanan
Upacara Perkawinan Adat Banjar
Pencegahan Perkawinan
Rumah Adat Minangkabau
Angklung Adalah Warisan Dunia
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TUGAS TEKKOM “SENI TARI SALAH SATU BAGIAN DARI KEBUDAYAAN INDONESIA”
Pertemuan 12 Psikologi Pendidikan Keluarga
Membudayakan Seni Budaya Daerah Banjar
Tari Golek Manak Warisan Seni dan Budaya Yogyakarta
ETIKA PERGAULAN.
Perkembangan Arsitektur
OLEH: JUNDUL IKROM ( ) VI C
ASSALAMUALAIKUM BY : ERNI WINDRIANA.
Wisata Pesisir: Rumah Si Pitung Hampir Punah
PERKAWINAN HUKUM ADAT 1 ASALAMUALAIKUM WR WB.
RUWATAN Kelompok 3.
KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Nama Kelompok : - - Kelas : Mata Pelajaran :
Budaya Banyumas Compiled as pptx by Fajar Fitrianto.
Robiatul adawiyah XI IPS 2.
SENI BUDAYA XI MIA 1 NAMA ANGGOTA : Annisa Kusuma W.
Keluarga dan Pernikahan
15. Kapankah pemberitahuan kehendak perkawinan itu harus dilakukan menurut undang-undang?Apa tujuan pemberitahuan itu ? Jawab : Menurut ketentuan pasal.
SISTEM KEKERABATAN Dasar kekerabatan masyarakat Asmat adalah keluarga inti monogami, atau kadang-kadang poligini, yang tinggal bersama- sama dalam rumah.
SEJARAH MODE TATA RIAS MALUKU.
Tari Pendet.
ANALISIS KONTEKSTUAL 1. Sejarah tari Ngeruai Kenemiak diangkat dari kebiasaan adat suku Dayak Kantu’ Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Ruai yang.
Hukum Perkawinan.
TUGAS SIMDIG Dibuat oleh Ayu Kusuma Putri X DPIB/15 SMK NEGERI 1 MADIUN.
ETIKA PERGAULAN. Etika pergaulan  ketentuan sopan santun yang dipakai oleh manusia untuk saling bergaul. Maksud dari etika pergaulan  untuk membuat.
Sejarah tari sajojo Asal usul Tari Sajojo ini masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun beberapa sumber banyak yang menyebutkan ba hwa tarian ini.
Adat Resam Perkahwinan Melayu
RIANTY NURHAFSAH ( ) ANDHIKA PRATAMA () RIZKI ARAFAT ( )
PERKAWINAN USIA DINI Karya Tulis Ilmiah Firman, S.Ag.
KEBUDAYAAN KLATEN Deka Erestio MAKANAN KHAS  Gudangan makanan yang terdiri dari aneka sayuran yang direbus dan disajikan dengan sambal kelapa.
TRADISI MAANTAR PATALIAN/JUJURAN PADA MASYARAKAT ADAT BANJAR OLEH: ARIE SULISTYOKO.
Transcript presentasi:

Mengenal Tradisi Banyumas BEGALAN Mengenal Tradisi Banyumas Compiled as pptx by Fajar Fitrianto Fajar Fitrianto

Pengenalan Begalan Begalan merupakan tradisi adat pernikahan orang Jawa Banyumasan (Karesidenan Banyumas) dimana begalan digunakan untuk memberikan nasihat kepada pengantin baru. Adat Begalan merupakan adat yang tidak sembarangan pasangan dapat menyelenggarakan Tradisi ini. Hanya beberapa saja yang bisa menyelenggarakan tradisi ini, yakni pasangan pernikahan yang calon lelaki yang dalam silsilah keluarga adalah anak sulung atau anak bungsu.

Sejarah Begalan Menurut para pakar budaya Banyumas, tradisi begalan muncul sejak pemerintahan Bupati Banyumas ke XIV, saat itu Raden Tjokronegoro (1850). Pada jaman itu Adipati Wirasaba berhajat mengawinkan putri bungsunya Dewi Sukesi dengan pangeran Tirtokencono, putra sulung Adipati Banyumas. Satu minggu setelah pernikahannya sang Adipati Banyumasberkenan memboyong kedua mempelai dari Wirasaba ke Kadipaten Banyumas (ngunnduh manten), yang berjarak kurang lebih 20 km. Kata Begalan berasal dari bahasa Jawa, yang artinya perampokan. Dalam penyajiannya memang dialog sesuai legenda. Syahdan, pada saat putri bungsu Adapati Wirasaba (Kec. Bukateja Kab. Purbalingga) hendak dinikahkan dengan Adipati Banyumas, Pangeran Tirtokencono.

Setelah menyebrangi sungai Serayu dengan menggunakan perahu tambang, rombongan yang dikawal sesepuh dan pegawai Kadipaten Wirasaba dan Banyumas, ditengah perjalanan dihadang oleh seorang begal (perampok) berbadan tinggi besar, hendak merampok semua barang bawaan rombongan pengantin. Terjadilah peperangan antara para pengawal melawan begal raksasa yang mengaku sebagi penunggu daerah tersebut. Pada saat pertempuran akhirnya begal dapat dikalahkan. Kemudian lari menghilang masuk ke dalam hutan yang angker dan wingit. Perjalanan dilanjutkan kembali melewati desa Sokawera dan Kedunguter. Sejak saat itu para leluhur daerah Banyumas berpesan kepada anak cucu agar mentaati tata cara persyaratan perkawinan, agar kedua mempelai terhindar dari marabahaya.

Tata Cara Begalan Ilir (kipas sate). Cething (wadah nasi). Upacara ini dilakukan apabila mempelai pria merupakan putra sulung. Begalan merupakan kombinasi antara seni tari dengan seni tutur atau seni lawak (guyon maton) dengan iringan gending. Sebagai layaknya tari klasik, geraknya tak begitu terkait pada patokan tertentu yang penting gerakannya selaras dengan irama gending. Jumlah penari dua orang, seorang bertindak sebagai pembawa barang-barang (peralatan dapur) yang bernama Gunareka, dan seorang lagi berperan sebagai pembegal/perampok ang namanya Rekaguna. Barang-barang yang dibawa antara lain: Ilir (kipas sate). Cething (wadah nasi). Siwur (gayung). Irus (sendok sayur). Kendhil (tempayang); dan Wangkring.

Barang bawaan ini, biasa disebut Brenong kepang Barang bawaan ini, biasa disebut Brenong kepang. Pembegal biasanya membawa pedang kayu yang bernama Wlira. Kostum pemain cukup sederhana, uumnya berbusana Jawa. Adapun ketentuan dalam upacara adat Begalan yaitu: Waktu pelaksaanaan pada siang atau sore hari dan waktu yang dibutuhkan untuk pementasan adalah kurang dari satu jam. Tempat yang digunakan adalah pelataran / halaman rumah mempelai wanita. Kostum yang digunakan hanya diperbolehkan busana adat Jawa, yang diantaranya adalah: Iringan yang digunakan adalah instrunen Jawa, sedang gerakan tarian disesuaikan dengan irama gendingan. Baju kokok hitam Tarian Begalan dibawakan oleh dua orang pria yang memerankan Gunareka dan Rekaguna. Stagen dan sabuk Celana komprang hitam (celana khas Banyumasan) Kain sarung Sampur / selendang menari Dialog dengan gaya jenaka yang berisi nasihat-nasihat penting bagi kedua mempelai dan penonton.

Kadang Gunareka membawa tudung (topi kukusan) sedang Rekaguna membawa Wlira (pedang kayu). Ikat wulung berwana hitam Cara mengenakan pakaian dan make-up: Make-upnya terbuat dari langes atau arang yang dihaluskan kemudian dicampur dengan minyak kelapa (untuk merias muka, membuat kumis, jambang, alis, dan lain-lain. Jika ada tambahan, maka menggunakan bedak dan teres (sepuhan). Celana dan baju yang diberi stagen dan ikat pimggang (jika tidak ada kain boleh diganti dengan sarung). Sampur dikalungkan pada leher.

Pelaku begalan dua orang, mereka berialog saling tegang diiringi oleh irama musik tradisional gamelan sederhana (kenong, kendang dan gong). Memakai busana dengan warna dasar hitam/putih/merah/biru. Semua dialog memakai bahasa Jawa Banyumasan yang dikenal dengan bahasa Ngapak atau Nyablak. Kedua pelaku adalah perwakilan dari kedua mempelai. Pada saat mempelai saling berargumentasi dan bertanya jawab, wakil mempelai pria disebut Surantani atau Juru tani. Sedang wakil dari pihak mempelai wanita disebut Surandenta. Konon sebutan nama Sura diambil dari pelaku seni begalan yang dulu sangat terkenal yang berasal dari Desa Suro, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.

Mereka mempunyai tugas yang berbeda Mereka mempunyai tugas yang berbeda. Surantani mengantar peralatan dapur dengan sebuah pikulan yang disebut Bronong Kepang menuju mempelai wanita. Sedang Surandenta menjaga mempelai wanita, menyambut datangnya mempelai pria yang kelak menjadi pendamping hidup rumah tangga. Sesuai tugasnya, alat yang dipegang Surandeta adalah pemukul yang disebut sebagai pedang Wlira yang berfungsi menukul periuk. Periuk terbuat dari tanah liat yang berasal dari tanah desa Ganbarsari, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalinnga yang berisi nasi kuning.

Ketika periuk pecah dan penonton yang sebagian besar anak-anak mulai berebutan, maka pertanda berakhirnya pementasan tradisi Begalan. Menurut adat dan kepercayaan, beras dan isi berupa makanan diberikan sebagai sesaji kepada Iwen supaya Wredi. Artinya supaya beranak, sehat lahir batin, selamat dunia akhirat, Pertunjukan seni begalan biasaya diselenggarakan dirumah mempelai wanita.

Alat-alat Begalan dan filosofinya Pikulan / mbatan: adalah alat pengangkat brenong kepang bagi peraga yang bernama Gunareka. Begal ini dari pihak pengantin pria atau kakung. Alat ini terbuat dari bambu yang melambangkan “Seorang pria yang akan berumah tangga harus dipertimbangakan terkebih dahulu jangan sampai merasa kecewa setelah pernikahan sehingga etika seorang pria mencari seorang istri maka harus dipertimbangkan bibi, bebet, dan bobotnya.”

Pedang Wlira: adalah alat yang digunakan sebagai pemukul dengan ukuran panjang 1 meter, tebal 2 centimeter dan lebar 4 centimeter. Terbuat dari kayu pohon pinang. Pedang wlira dibawa oleh Rekaguna dari pihak pengantin wanita yang menggambarkan “Seorang pria yang bertanggung jawab, berani mengahadapi segala sesuatu yang berasangkutan dengan keselamatan keluarga dari ancaman marabahaya.”

Brenong kepang: adalah barang-barag yamg dibawa oleh Gunareka utusan dari keluarga mempelai pria yang berupa alat dapur, meliputi: Ian merupakan alat untuk angi nasi yang terbuat dari anayaman bambu yang menggambarkan “Bumi tempat berpijak”. Cething adalah alat yang digunakan untuk tempat nasi yang terbuat dari anyama bambu yang melambangkan bahwa “Manusia hidup dimasyarakat tidaklah boleh melakukan semua hal sendiri tanpa mempedulikan orang lain dan lingkungan. Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain”. Ilir merupakan kipas yang terbuat dari anyaman bambu yang melambangkan “Seseorang yang telah berkeluarga agar dapat membedakan perbuatan baik dan buruk sehingga dapat mengambil keputusan yang bijak saat sudah berumah tannga.”

Kukusan/kusam merupakan alat untuk menanak nasi tumpengan yang terbuat dari anyaman bambu yang dibentuk kerucup yang memiliki makna bahwa “Seseorang yang sudah berumah tangga harus berjuang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya secara maksimal”. Centhong adalh alat semacam sendok untuk mengambil nasi pada saat nasi diangi. Alat ini terbuat dari kayu atau hasil tempurung kelapa yang memiliki arti kias bahwa “Seorang yang telah berumah tangga harus mampu mengoreksi diri atau instropeksi diri sehingga ketika dihadapi dengan suatu permasalahan antara kedua belah pihak (suami istri) dapat disesaikan dengan baik. Selau mengadakan musyawarah yang mufakat sehingga terwujudlahkeluarga yang sejahtera lahir dan batin.”

Irus adalah alat umtuk mengambil dan mengaduk sayur yang terbuat dari kayu atau tempurung kelapa yang artinya bahwa “Seorang yang telah berumah tangga hendaknya tidak tergiur atau tergoda dengan pria atau wanita lain yang dapat membuat retaknya hubungan rumah tangga.” Siwur adalh alat untuk mengambil air terbuat dari tempurung kelapa yang masih utuh dengan melubangi dibagian atas dan diberi tangkai. Siwur merupaka kereta basa yaitu asihe – aja diawur-awur yang maksudnya bahwa “Orang yang sudah berumah tangga harus dapat mengendalikan hawa nafsu, jangan suka menabur benih kasih saying kepada orang lain.”

Saringan ampas / Kalo adalah alat untuk menyaring ampas yang terbuat dari anyaman bambu yang artiynya bahwa “Setiap berita/kabar yang dating harus disaring terlebih dahulu dan harus berhati-hati agar tidak salah curiga.” Wamgkring adalah pikulan dari bambu yang memiliki filosofi bahwa “Didalam menjalani hidup ini berat atau ringan, senang atau susah hendaknya dipikul bersama antaa suami isteri.”

Sumber: Begalan, Wikipedia Bebas Bahasa Banyumasan http://map-bms.wikipedia.org/wiki/Begalan yang diakses pada 9 Mei 2016 Mengenal Tradisi Begalan http://id.netid.co.vu/mengenal-tradisi-begalan.xhtml yang diakses pada 9 Mei 2016 Makalah Begalan, Tradisi Tutur Nasihat Banyumas http://www.sasindo.yu.tl/makalah-begalan-tradisi-tutu-nasihat-ban.xhtml yang diakses pada 26 September 2016