TEORI ORGANISASI DAN ADMINISTRASI PERUBAHAN ORGANISASI NAMA KELOMPOK: Yanti Lidiawaty (155030201111170) Imam Faqihuddin (155030201111126) Natan Anggi S (155030201111080) Samuel Sitorus (155030200111065)
Pengertian perubahan organisasi Perubahan Organisasi adalah kegiatan yang Episodic, yaitu perubahan yang dimukai dari satu titik, berlanjut melaalui serangkaian tahap, dan mencapai puncaknya yaitu hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat berupa perbaikan dari titik awal
Penyebab Perubahan - Faktor Internal Ini adalah perubahan yang disebabkan pengaruh faktor internal seperti perubahan tujuan, kondisi personal, peralatan baru, meningkatnya LTO, menurunnya ROI, menurunnya semangat kerja karyawan. - Faktor Eksternal Ini adalah perubahan organisasi yang dipicu oleh perubahan lingkungan organisasi seperti regulasi pemerintah, tindakan pesaing, kondisi ekonomi, faktor sosial budaya.
LEVEL PERUBAHAN, menurut Kanter, Stein, dan Jick (1992) Perubahan makroevolusioner. Perubahan mikroevolusioner. Perubahan politis.
JENIS PERUBAHAN ORGANISASI PERUBAHAN TERENCANA Perubahan terencana adalah upaya-upaya perubahan yang bersifat pro-aktif, disengaja, dan terarah pada tujuan tertentu. 2. PERUBAHAN TIDAK TERENCANA Perubahan tidak terencana adalah jenis-jenis perubahan yang dapat begitu saja “terjadi” dan tidak dapat diantisipasi oleh organisasi.
TUJUAN PERUBAHAN TERENCANA - Berusaha meningkatkan kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan. - Untuk mengubah perilaku karyawan.
JENIS-JENIS PERUBAHAN. Kotter dalam Kusdi (2009) membedakan perubahan organisasi berdasarkan ruang lingkup dan sasarannya, yaitu: Restrukturisasi (restructuration) Rekayasa ulang (reengineering) Penyusunan strategi kembali (turn around) Akuisisi (acquisition) Perampingan (downsizing) Program-program kualitas (quality programs) Pembaruan kultur organisasi (organizational culture’s renewal)
MODEL PENGELOLAAN PERUBAHAN ORGANISASI
1. Model Perubahan Lewin Refreeze Change Unfreeze Penyadaran dan Sosialisasi tentang pentingnya perubahan Berusahan menciptakan kondisi yang baru Mengembangkan, Menciptakan dan Memilihara perubahan Unfreeze Change Refreeze
2. Model Kotter Kotter membagi perubahan organisasi menjadi delapan tahap. Yang sebenarnya mewakili tiga langkah perubahan dari Lewin. Tahap 1-2-3 adalah perincian dari tahap unfreezing, sementara 4-5-6-7 adalah tahap perubahan (change), dan tahap 8 adalah tahap refreezing .
3. Model Schneider dan Beatty
4. Model Robbins
5. Model Simbolis-Interpretif Hatch Penyebab kegagalan suatu upaya perubahan organisasi adalah karena adanya ketakutan atau “jurang kultural” yaitu kurangnya sikap saling menghormati (respect) dan rasa saling percaya (trust) diantara pengelolah organisasi dan anggota di level bawah Kunci keberhasilan perubahan organisasi: 1. Menyadari bahwa pengelolah organisasi adalah pelaku sekaligus bagian dari perubahan organisasi itu sendiri. 2. Menjadi manager yang sadar simbol (symbolically aware managers) Oleh karena itu, menurut model ini, mereka harus mengontrol perilakunya agar tidak berlawanan dengan visi perubahan yang hendak dicanangkan
Berbagai Pandangan Tentang Perubahan Organisasi. Pandangan Post-Modern Pandangan Kekuasaan dan Politik Pandangan Pembelajaran dan Inovasi Pandangan Pendekatan Kultur
Pengolaan Aktor Perubahan Aktor-aktor adalah unsur yang sangat mendasar dalam suatu upaya perubahan organisasi, menurut Berger ada lima tipe individu yang berbeda yaitu: Agen perubahan, yaitu pelopor dan motivator perubahan dalam organisasi. Manajer perubahan, memiliki kapabilitas khusus dalam merencanakan, mengorganisasi, dan mengimplementasikan perubahan. Fasilitator perubahan, tersebar disemua level organisasi dan aktif mendukung agen serta manajer perubahan. Penghalang perubahan, pihak yang secara pasif menentang perubahan karena faktor-faktor tertentu. Penentang perubahan, secara aktif dan terang-terangan menentang perubahan.
Peranan Administrasi dalam Perubahan Organisasi Sebagai pemimpin perubahan, artinya dapat mengelola berbagai upaya perubahan di dalam sebuah organisasi sesuai dengan kondisi yang harus dilakukan. Administrator juga diharapkan memiliki visi perubahan melalui pendekatan yang ada sehingga dapat membawa organisasi ke arah yang sesuai dengan tuntutan zaman. Administrartor diharapkan mampu memisahkan fungsi administrasi dan fungsi manajemen sehingga menjadi hal yang saling melengkapi dan menopang sesuai keilmuannya masing-masing.
Kesimpulan Perubahan organisasi dapat diartikan sebagai pembahasan mengenai mengapa, kapan, dan bagaimana organisasi melakukan perubahan. Teori-teori perubahan organisasi biasanya hanya membahas perubahan terencana karena tipe perubahan semacam inilah yang dapat dikontrol oleh pengelola organisasi. Namun, pemahaman tentang perubahan tidak terencana makin penting, terutama dalam teori post-modern. Perubahan perlu dilakukan apabila memang dirasa perlu untuk melakukan perubahan yang tentunya harus mendengarkan semua bagian dalam organisasi demi menghindarkan organisasi dari kemungkinan yang buruk.