BIOAVAILABILITAS PROTEIN KE-7

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KESEIMBANGAN NUTRISI.
Advertisements

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
KARBOHIDRAT.
Kebutuhan Protein Pemanfaatan protein:
KUALITAS PROTEIN.
KEBUTUHAN NUTRISI ITIK
SISTEM PENCERNAAN.
Selamat Bertemu di Mata Kuliah Produksi Termak Unggas
INSTRUMENTASI ANALISIS KECERNAAN
PERCOBAAN PAKAN.
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
Created by : Nur Rohayat
Rancangan Acak Lengkap
NUTRISI Kadek Rachmawati.
Departemen Peternakan Fak.Kedokteran Hewan UNAIR
METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO PADA UNGGAS
Kiston Simanihuruk dan Juniar Sirait
ILMU BAHAN MAKANAN I Penggolongan Bahan Makanan
Arifah Rizqiani (D /2006) (Ketua)
GIZI UNTUK PENINGKATAN HARAPAN HIDUP Oleh : Sartono, SKM, M. Kes (Jurs
MERPATI (Columba livia)
SUPLEMENTASI NUTRIEN DEFISIEN PADA RANSUM DOMBA GARUT YANG DIBERI MAKAN DAUN RAMI (Boehmeria nivea, L. GAUD) Oleh Despal.
INDUSTRI DAN PROSESSING WHEY
STATUS GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT
Briefing Praktikum NTD dan BMT
Analisa Kualitatif Protein
PRE TEST 1 Apa yang dimaksud zat gizi dan bagaimana pengelompokan zat gizi berdasarkan fungsinya dalam tubuh Sebagai penghasil energi, kandungan energi.
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
PEMELIHARAAN KESEHATAN
Wisri Puastuti dan Dwi Yulistiani
EVALUASI INI DITERAPKAN LANGSUNG KEPADA TERNAK
GIZI PADA USIA LANJUT NADIA AULIYA PUTRI.
METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO PADA UNGGAS
MENYUSUN RANSUM DENGAN METODE COBA-COBA
BIOAVAILABILITAS PROTEIN KE-4
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
EVALUASI INI DITERAPKAN LANGSUNG KEPADA TERNAK
ILMU DAN EVALUASI GIZI III.
Optimalisasi Potensi Daun Murbei sebagai
ENERGI.
PENGANTAR ILMU NUTRISI
PENILAIAN KUALITAS BAHAN MAKANAN
Rancangan Acak Lengkap
KECERNAAN (DIGESTIBILITY)
BIOAVAILABILITAS PROTEIN KE-8
Restricted feeding “Pembatasan Makanan”
KOMPOSISI SUSU.
UJI NILAI DAN MANFAAT PAKAN
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
BAB: 5 SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Penilaian kualitas bahan pakan
“Pakan Sebagai Faktor Penunjang Produktivitas Domba”
Diet yang Tidak Diperbolehkan
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
Produksi Protein Sel Tunggal (PST)
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2014
Hj Enok Sumarsih, Ir., MP. Unang Atmaja, Ir.,MSc.
Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya (Protein)
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan. Probiotik dan Manfaatnya Pada Pencernaan Ternak.
PEMELIHARAAN AYAM PETELUR KOMERSIL
Potensi Produksi dan Kemampuan adaptasi pada Kambing, Domba, dan Onta
TUGAS BIOKIMIA Nama:Yoin M Metulessy Pencernaan protein.
DASAR NUTRISI TERNAK DAN BAHAN MAKANAN TERNAK
RANSUM …?  RANSUM adalah makanan yang terdiri dari satu atau beberapa bahan pakan ternak yang diberikan kepada ternak sekali atau beberapa kali untuk.
III-IV. FUNGSI DASAR SUBSTRAT PENGHASIL ENERGI  Disusun oleh asam amino COOH HC R NH 2 Ikatan peptida dalam molekul protein dapat dipecahkan oleh asam,
Transcript presentasi:

BIOAVAILABILITAS PROTEIN KE-7 DWIYATI PUJIMULYANI

a. Protein Efficiency Ratio (PER) 2. METODA BIOLOGIK : a. Protein Efficiency Ratio (PER) Prinsip : pertambahan berat badan tikus vs waktu  Sebenarnya pertambahan berat badan tersebut tidak hanya didukung oleh protein saja, melainkan merupakan resultante dukungan semua unsur gizi dalam diet

Digunakan : tikus sapihan (usia 21 hari), jantan, satu jenis (misal : Wistar) Ada kelompok standar : KASEIN Kandang : individual; 10 ekor/ke-lompok Sebelum dimulai, ada masa adaptasi 4 hari  lama uji 28 hari

Ransum : ad libitum  komposisi : lihat tabel Selama pengujian, tikus ditimbang secara periodik (misal : 7 hari sekali) Setiap hari, pakan diganti  sisa pakan ditimbang  utk menghitung konsumsi pakan

Komposisi ransum untuk uji PER Komponen Kadar (%) Protein 10 Minyak 8 Serat 1 Air 5 Vitamin mix Mineral mix Pati jagung 70

Rumus PER : gram pertambahan berat badan gram protein yang dikonsumsi Standar  PER kasein = 2,5 PER terkoreksi = [{2,5 : PER kelompok kasein} x PER ke- lompok uji]

Dalam uji PER, analisis kadar protein umumnya memakai metoda Kjeldahl  % protein = % N x faktor konversi Faktor konversi  serealia = 5,83; susu = 6,38; umum = 6,25 Ingat : SCP (single cell protein)  banyak mengandung asam nukleat  faktor koreksi sebesar 6,25 tak dapat dipakai (faktor konversi dapat sampai 9)

2. METODA BIOLOGIK : b. Nilai biologik (biological value / BV) Mengukur hubungan antara retensi protein (oleh tubuh) vs absorpsi protein Dasar : bila AA berada dalam jenis dan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, maka retensi protein akan tinggi Lama uji : 28 hari, kandang : metabolit

BV = ------------------ N absorbed Mitchell (1923) : N retained BV = ------------------ N absorbed Mitchell (1923) : I - {(F – Fo) + (U – Uo)} BV = -------------------------------- I – (F – Fo)

Catatan simbol : I = intake = asupan F = N feses U = N urine Fo = N feses bila subyek diperta-hankan pada diet bebas N Uo = N urine bila subyek diperta-hankan pada diet bebas N

Bila tanpa Fo dan Uo  merupakan BV semu (apparent BV) BV :  berarti N yang tetap tinggal da-lam tubuh :   protein mengandung AA dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh BV telur = 87-97; susu = 85-90; tahu = 75 BV > 70  dianggap mampu menun-jang pertumbuhan, bila asupan energi : cukup

2. METODA BIOLOGIK : c. Net Protein Utilization (NPU) C.1. TEKNIK NITROGEN TUBUH - Oleh Binder & Miller (1953) - Langsung digunakan karkas tikus jantan, strain sama, sapihan. - Ada 2 grup : grup non-protein 10 ekor grup protein 10 ekor - Lama uji : 10 hari (tidak termasuk 4 hari adaptasi)

(N tubuh grup protein – N tubuh grup non-prot) Pada akhir masa uji, tikus dibunuh, dibelah, dikeringkan, dihancurkan, dan dilakukan analisis kadar N Rumus : NPU = (N tubuh grup protein – N tubuh grup non-prot) ------------------------------------------------------------------------------------------------ konsumsi N grup protein

2. METODA BIOLOGIK : d. Net Protein Ratio (NPR) NPR is an improvement over PER in that a zero protein control group is used NPR is comparable to NPU Lama uji : 10 – 14 hari Ada 2 grup : grup dengan ransum protein (10%) Grup dengan ransum non-protein

Rumus NPR (Pellet & Young, p.105) gain of test animal + loss of control animal ---------------------------------------------------------------- protein consumed by test animal NPR protein uji Relative NPR = R NPR = ------------------------- NPR standar

Rerata konsumsi ransum (g) Contoh soal NPR : Rerata pe+ BB (g) Rerata konsumsi ransum (g) N ransum (%) NPR R NPR Laktalbu-min (= standar) 69,7 249,2 1,3 4,04 1,00 Protein A 63,2 243,6 1,57 3,15 0,78 Protein B 11,7 125,3 1,89 0,47 Non- prot.  12,1 90,3 0.0 (69,7 + 12,1) NPR laktalbumin = ---------------------------------- = 4,04 (249,2 x 1,3 x 6,25) / 100 R NPR protein A = (3,15) : (4,04) = 0,78

4. METODA ENZIMATIS-kimiawi : Kecernaan (in vitro digestibility) Protein 1. Menggunakan enzim pepsin-pankreatin Prinsip : Protein  Digesti oleh protease fragmen yang larut Analisis N terlarut Pepsin  pH aktivitas = 2  0,5 Pankreatin  pH aktivitas = 7,5

Sampel (pH=20,5) Inkubasi 37oC,2jam Ana- + pepsin lisa N terlarut * Inkubasi 37oC, 2 jam * menggambarkan + NaHCO3 sampai pH = 7,5 digesti di lambung + pankreatin Analisa N terlarut (menggambarkan digesti di usus halus)

RUMUS KECERNAAN : N terlarut Kecernaan = --------------------- x 100% N total sampel Sebelum analisa N terlarut  dilakukan penghentian proses digesti  cara : ditambah TCA 20% Pemisahan fargmen larut + tak larut  sentrifugasi + penyaringan/dekantasi

METODA MIKROBIOLOGIK Mikroorganisme tertentu : Tetrahymena pyriformis  mempunyai pertumbuhan yang peka terhadap AA / protein Protein substrat : baik  pertumbuhan : baik Jadi : pola kebutuhan akan AA = kita