PENETAPAN PENCEMAR SASARAN Ho-4

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Advertisements

Hazard Analysis Critical Control Point Pengendalian Mutu Mandiri
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
oleh Daud Thana PPLH Universitas Hasanuddin
PEMAHAMAN DAN PENYIAPAN MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
4/7/2017 Penyidikan Epidemi 1. Penyakit exotic (penyakit yang tidak terdapat di Indonesia) 2. Penyakit endemic (penyakit yg ada di Indonesia dlm tingkat.
PENGUJIAN HIPOTESIS.

BAHAN 9 PENGUJIAN SUBSTANTIF & PENGEMBANGAN TEMUAN
Penyusunan Laporan Penelitian
Peran dan Arti AMDAL Bagian Ilmu Kesehatan Lingkungan
Pengambilan Sampel Lapangan
D 4 NBSS Outbreak management. Melembagakan rencana wabah Untuk mengkonfirmasi wabah, langkah segera harus diambil oleh Tim Pengendalian Infeksi di fasilitas.
Operasi Komputer BAB 2.
PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL

Menyusun Proposal PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) Oleh: Drs. Khaerudin, M.Pd.
Ekonomisasi, Efisiensi & Efektifitas
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
AUDIT SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Program Audit Laporan Keuangan
EPIDEMIOLOGI DESKTRIPTIF
PENAKSIRAN RISIKO DAN DESAIN PENGUJIAN
Prinsip Dasar Analisis Kualitas Lingkungan
PENGUJIAN HIPOTESIS.
AUDIT MUTU INTERNAL TIM GAMA SOLUTION.
XIII. TATA CARA PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
PENYUSUNAN RENCANA HACCP
Metode Pengumpulan data komponen lingkungan
kesimpulan dan rekomendasi Ho-7

15. Penggunaan data dlm siklus pemecahan masalah mutu
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
Laporan.
Peran dan Arti AMDAL.
EVALUASI KEJADIAN PENCEMARAN
BAHAN 7 PENGENDALIAN/ PENGAWASAN
PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL
Djodi Setiawan,S.E.,M.M.,Ak.,CA Prodi Akuntansi
Audit Lingkungan Ardaniah Abbas.
Metode PENGUJIAN HIPOTESIS
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
PENGANTAR DASAR-DASAR AMDAL
7. Realisasi produk 7.4 Pembelian Proses pembelian
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL EPIDEMIOLOGY)
pengelolaan resiko SYAFRIANI
Pemantauan Terapi Obat (Drug Therapy Monitoring)
Pengertian , Proses dan Manfaat AMDAL
KUALIFIKASI & VALIDASI
PENGISIAN FORM ASPEK PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
14 Statistik Probabilita Yulius Eka Agung Seputra,ST,MSi. FASILKOM
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
SELAMAT PAGI.
PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL MODUL 4 DAMPAKKEGIATANDAMPAK PEMBANGUNAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA BIOFISIK KENAIKAN KESEJAHTERAAN BIOFISIK PRIMER.
Kuliah ke-6 Metodologi Penelitian Penulisan Laporan Penelitian, Jurnal
Netting, Kettner & McMurty
Dampak Kesehatan Lingkungan
SWASUNTING ARTIKEL ILMIAH untuk Publikasi
PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL
Metode penelitian Penulisan Skripsi.
The Hazard Analysis and Critical Control Point System
PENGUJIAN HIPOTESIS.
Analisa Kebutuhan.
Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan & Rencana Pemantauan Lingkungan Oleh : Suyud Warno Utomo Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan.
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
Slide Praktek Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Transcript presentasi:

PENETAPAN PENCEMAR SASARAN Ho-4

Akumulasi pencemar dalam tubuh TEORI SIMPUL S1 S2 S3 S4 S5 - - Source of agent POINT OF ENTERY Health impact Akumulasi pencemar dalam tubuh ENVIRONMENT

I. pendahuluan Pencemar sasaran adalah bahan pencemar spesifik di lokasi yg dipilih untuk evaluasi Pekerjaan ini tidak sekali jadi, tapi proses berulang-ulang. Mengharuskan menilai konsestrasi, mutu data sampling dan potensi pemajanan pada manusia.

Infomrasi untuk mnetapkan pencemar sasaran No. Jenis Informasi Keterangan 1 Info pencemar dlm dan di luar komplek kegiatan Diperoleh dr dok. Lap.pemantauan atau pengukuran 2 Konsentrasi pencemar di media lingkungan, termasuk kondisi masa lalu, saat ini dan kemungkinan ke depan dan kemungkinan pemindahan antar media lingkungan 3 Tingkat konsetrasi latar belakang 4 Mutu data dan teknik sampling lapangan 5 Standard dan parameter pembanding lainnya 6 Kepedulian masyarakat Sebaiknya ditanggapi secara positif dan tidak apriori 7 Inventarisasi pelepasan bahan berahaya termasuk sumber pencemar di wilayah itu, tgl, jumlah dan nama pencemar yg telah dilepaskan oleh satuan kegiatan di lokasi dan satan kegiatan lainnya Merujuk kepada laporan pemantauan yg ada di instansi pembina, untuk menentukan perlu tidaknya sampling 8 Profil toksikologi, biasanya memuat informasi dampak kesehatan, sifat –sifat fisik dan kimia, info. ttg penggunaan, info ttg pemajanan, metoda analisis, peraturan dan referensi Mungkin tersimpan di komisi pestisida, Bapedal dll

2. Identifikasi pencemar Langkah I Seluruh pencemar yg dicurigai masuk dalam daftar review, diperoleh dari laporan dan dokumen yg ada.(cermati data media yg tercemar, jumlah dan tgl sampling, batas terdeteksi,dan konsentrasi yg dpt dideteksi Langkah II Pencemar yg ada, harus diidentifikasi, digolongkan dan dibahas menurut media, waktu, tempat dan disajikan dengan singkat. Pilih pencemar sasaran berdasar: analisis komparatif, dan kepedulian masyarakat Hasilnya disajikan menurut media: - permukaan tanah - bawah permukaan tanah - endapan - air permukaan - air tanah ( sumur pribadi, sumur umum, sumur pantau) - udara - biota -bahan buangan - gas tanah - rembesan dll pisahkan hal tsb menurut luar komplek dan dalam komplek

Lanjutan... Langkah III Semua pencemar hasil identifikasi sbg pencemar sasaran di dalam komplek masuk dalam pencemar di lokasi, pencemar yg belum dilaporkan, diperiksa ulang, semua contoh yang diambil, secara eksplisit masuk dlm laporan Langkah IV Data permukaan tanah dan bawah permukaan tanah, hendaknya dipisahkan. Juga data air tanah dari sumur pribadi, sumur umum dan sumur pantau. Air permukaan hendaknya dibedakan antara air genangan, air permukaan sgb badan air, dan saluran air, Gambarkan distribusi menurut wilayah dgn pencemaran tinggi, perubahan konsentrasi menurut waktu dan perbedaan pencemar antar media Langkah V Suatu bahan yg diidentifikasi sbg pencemar sasaran, cantumkan konsentrasinya untuk semua media yg diambil contohnya (dlm bentuk tabel atau narasi), nilai pembanding/baku mutu juga hendaknya dimasukan dalam tabel., bedakan menurut dalam komplek dan di luar komplek. Langkah VI Kisaran konsentrasi pencemar yg terdeteksi sajikan dalam tabel data, data rata-rata, dan rentang konsentrasi Untuk menetapkan pencemar sasaran dapat digunakan konsentrasi maksimum Untuk membedakan data baru dan lama, cantumkan dalam keterangan. Hal ini untukmenentukan apakah tindakan eliminasi yg lalu telah merubah pencemar dalam media

3. EVALUASI DATA DAN TEKNIK SAMPLING Sebelum data lingkungan digunakan, periksa kembali kekurangan dan kelemahan data dan teknik sampling. Lakukan verifikasi untuk melihat apakah kriteria sebuah data sampling dipenuhi, yakni I. Mutu data lapangan II. Mutu data laboratorium III. Kecukupan data

A. Mutu data lapangan Lakukan verifikasi ketepatan teknik dan protokol sampling, untuk melihat menjamin data yg diperoleh sesuai persyaratan pengendalian mutu. Pelajari hal-hal yg terkait dgn mutu: - orentasi lapangan - titik sampling dan teknik - botol dan pengawet - prosedur analisis - kalibrasi peralatan -duplikasi lapangan dan pemisahan

B. Mutu data laboratorium Pelajari laporan kasus yg dibuat laboratorium Validasi waktu menyimpan sampel Kinerja alat Kalibrasi Blanko Catatan untuk mengatasi masalah mutu Bila data tersebut tidak ada, perlu pertimbangan nilai ketidak pastian data baik dalam kesimpulan maupun rekomendasi

c. Kecukupan data Setelah data konsentrasi media spesifik dan laporan pengendalian mutu dipelajari, tentukan apakah informasi untuk setiap medium mencukupi untuk dilakukan analisis? Bila data tidak mencukupi atau tidak tersedia, buat pernyataan eksplisit dalam laporan Data yg tidak cukup, kurang atau lemah termasuk teknik dan analisis yg digunakan, serta tidak adanya informasi ttg pengendalian mutu hendaknya dinyatakan secara ekplisit dalam laporan.

Lanjutan... Untuk mengetahui apakah data mencukupi perhatikan: apakah data mewakili media untuk aspek2 yg relevan dgn wilayah ttt (penggal waktu, musim, tahunan, dekade dll) Apakah data memadai untuk memahami trend spesial, waktu dan titik-titik potensi pemajanan Berdasarkan itu: - Pastikan jenis dan design sampling lingkungan dalam memenuhi kecukupan data - kondisi media lingk. Yg disampling perlu dikonfirmasi kembali (tanah, endapan, air permukaan, air tanah)

4. Mempelajari tingkat konsentrasi Tingkat konsentrasi yg dilaporkan, pelajari dan kaitkan dgndaftar pencemar yg terdeteksi, konsentrasi pencemar pd sumbernya, kondisi latar belakang. Informasi tsb sebagai petunjuk awal ttg pencemar yg terdeteksi pada tkt konsentrasi tertinggi dan frekuensi terbesar Rona awal (latbel), perlu diketahui sbg bahan bahasan, sampling media lingk Rona awal hendaknya sama dgn sampling media lingk media sasaran Riwayat lokasi, tumpahan, lepasan bahan pencemar dan arah thd lokasi sebaran pencemar.

5 Membandingkan data Mem : kan antara satu data dgn data lain dapat dilakukan secara langsung atau statistik. Data yang dibandingkan harus ada relevansinya. Mem:kan data statistik diarahkan untuk uji kemaknaan antar berbagai data yg terkait Hasil mem:kan data yang penting adalah tingkat refresentatif data dampling pada lokasi dan rona awal.

6. Penggunaan data konsentrasi latar belakang (Rona awal) rona awal tidak harus dilihat sbg satu-2nya determinan. (perlu dilihat baku mutu atau nilai yg akan membantu dalam menjawab:” apakah ada bahaya atau ancaman kesehatan yg berasal dari data rona awal?” Tingginya konsentrasi di media lingk. Bisa sangat dipengaruhi oleh sumber pencemar alami lain. Perlu dibandingkan dgn sample di lokasi lain Bila data sample rona awal tdk ada, dapat digunakan referensi dari laporan-laporan lain.

Beberapa kesimpulan perbandingan data Hasil perbandingan Kesimpulan/rekomendasi Tingkat pencemar media lingkungan > rona awal dan Lebih rendah dari baku mutu Media perlu dianalisis untuk melihat kemungkinan migrasi pencemar, gunakan profesional judgement Lebih tinggi dari baku mutu Pencemar hendaknya didaftar sebagai pencemar sasaran Tingkat pencemar media lingkungan < rona awal dan tidak tersedia baku mutu Tingkat pencemar media lingkungan < rona awal dan baku mutu Pencemar hendaknya tidak didaftar sebagai pencemar sasaran , namun faktor lain bisa saja pencemar jadi pencemar sasaran Tingkat pencemar media lingkungan < rona awal tetapi > dari baku mutu Tingkat pencemar media lingkungan < rona awal dan tidak ada baku mutu Pencemar hendaknya tidak didaftar sebagai pencemar sasaran ,

Tabel :pengambilan keputusan Pencemar sasaran Bila Data dlm dan luar komplek > : data RA < data RA > :standar < : standar Rekom sbg pencem sasaran Data 1 Ya Tidak Data 2 Data 3 Tdk ada standar Data 4 Data 5 Data 6 Tidakada standar

7. Membandingkan konsentrasi lingkungan dgn standar SL : nilai pem: spesifik media yg digunakan untuk memilih pencemar yg berpotensi menjadi pencemar sasaran. SL : sudah didasarkan tingkat resiko minimal, SL : dapat dipakai untuk membantu proses pemilihan, yg secara strategis dan konsisten dalam mengevaluasi lebih lanjut potensi dampaknya pada kesehatan Dlm evaluasi hendaknya memilih BM yg sesuai Meskipun konsentrasi lebih rendah, faktor eksposure oleh bahan kimia yg menyimpan pot resi bahaya kesehayan( pemajanan berganda,efek sinergis dan persepsi masy. menyebutkan ada resiko) bahan pencemar dpt di jadikan bahan pencemar sasaran. BKLhendaknya tidak digunakan sbg peramal dampak buruk pd kesehatan, atau menetapkan tidak aman

8. Kepedulian masyarakat Tiap kepedulian masyarakat ttg pencemar ttt perlu meperoleh perhatian tanpa melihat keberadaan dan tingkat konsentrasi, pencemar tst dapat didaftar sbg salah satu pencemar sasaran.

9. Inventarisasi pelepasan bahan pencemar Gunakan inventarisasi pelepasan bahan pencemar sbg alat untuk menentukan informasi: Kebutuhan sampel tambahan Tambahan sumber pencemar dlm wilayah itu Jumlah dan nama pencemar yg telah dilepaskan Menganalisis pencemar yg tidak dijumpai pada daftar review, dan kontak tambahan untuk memperoleh info. ttg lokasi, data lingkungan, kepedulian masy dan data dampak kesehatan.