MODUL 13. Analisa & Perancangan Kerja

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
Advertisements

Bab 6 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN METODE PENGUKURAN LANGSUNG
STUDI GERAKAN Analisis yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya Gerakan-gerakan yang tidak efektif.
MANUAL HANDLING Manual Handling :
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
PENGUKURAN WAKTU : untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian pekerjaan
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
BAB 8 PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
PENGUKURAN SISTEM KERJA - I
Pengukuran Kerja (Work Measurement)
MODUL 5 BEBERAPA SEGI MANUSIA DALAM KERJA OLEH : ROSAD MA’ALI EL HADI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS LANGLANGBUA NA.
Pertemuan ke : 8 Bab. VII Pokok bahasan : Proteksi Motor Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui tentang faktor-faktor penyebab gangguan, proteksi.
INSPEKSI K3.
SELAMAT SIANG.
DESAIN SISTEM KERJA.
Pertemuan XI Manajemen Persediaan
PARAMETER ALAT UKUR Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
SIKLUS PRODUKSI.
MODUL 9. Analisa & Perancangan Kerja
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
Materi – 03 Sistem Kantor.
MODUL 14. Analisa & Perancangan Kerja II
Model Pengendalian Persediaan Pertemuan 15:
PROSES MENDENGARKAN AKTIF
Work sampling.
PENDAHULUAN Penelitian kerja dan analisa metode kerja memusatkan perhatian pada bagaimana suatu pekerjaan akan diselesaikan Aplikasi prinsip dan teknik.
MODUL 14. Analisa & Perancangan Kerja
Istilah kelelahan biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
LANGKAH ATAU PROSEDUR PERANCANGAN PABRIK
Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
Implementasi Sistem Akuntansi
MODUL 11. PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
METODE & PENGUKURAN KERJA
MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja
Indikator produktivitas
MODUL 11. Analisa & Perancangan Kerja 1. Tujuan Instruksional Khusus
MODUL 10. PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
KEBIJAKAN PEMBELIAN & PENGADAAN MESIN
Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai Sistem Informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan.
MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja II
ENERGI DAN PERUBAHANNYA
1. Biaya tetap (biaya operasional)
Ditempat kerja, terdapat beberapa faktor yang memperngaruhi lingkungan
Pengukuran Kualitas Secara Statistik
PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI
PERANCANGAN, PENGUKURAN KERJA, DAN ERGONOMI
QUALITY AWARENESS.
ERGONOMI.
Pertemuan 20 SISTEM AKUNTANSI BIAYA (SISTEM AKUNTANSI BIAYA)
PERENCANAAN FASILITAS
MODUL 12. Analisa & Perancangan Kerja
1 f T Fk.x F m.a MODUL 10. FISIKA DASAR I
MODUL 13. Analisa & Perancangan Kerja II
VENTILASI DAN ZONA KENYAMANAN RUANGAN
KONSEP PENGENDALIAN LINGKUNGAN Pertemuan 23 – 24
ILMU DASAR DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI
SISTEM PENGAWASAN PRODUKSI
MIXER rsigitpramuko.yahoo.com.
ERGONOMI.
Bab 12 sistem akuntansi biaya
Proses Produksi dan Pengendalian Kualitas Produk Pen Pada PT Standardpen Industries dengan Menggunakan Peta Kendali P   Disusun oleh: Irvan Muhammad Zein.
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
PENGUKURAN WAKTU : waktu baku penyelesaian pekerjaan
LANGKAH ATAU PROSEDUR PERANCANGAN PABRIK
Pertemuan ke 7 Tes Kecil.
Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)
Oleh : Susi Hardjati Materi 2. Sistem Kantor 1.Konsep Sistem 2.Urgensi Sistem Kantor 3.Pengertian Sistem Kantor 4.Karakteristik Sistem Kantor 5.Tujuan.
Transcript presentasi:

MODUL 13. Analisa & Perancangan Kerja 1. Tujuan Instruksional Khusus Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep faktor kelonggaran terutama pembagian dari faktor kelonggaran dan menentukan faktor kelonggaran. 2. Daftar Materi Pembahasan 2.1. 2.2. Konsep Faktor Kelonggaran Menentukan Faktor Kelonggaran 3. Pembahasan 2.1. Konsep Faktor Kelonggaran Didalam praktek banyak terjadi penentuan waktu baku dilakukan hanya dengan menjalankan beberapa kali pengukuran dan menghitung rata-ratanya. Pada modul lalu telah ditunjukkan bagaimana langkah-langkah sebelum dan pada saat- saat pengukuran seharusnya dilakukan. selain data yang seragam, jumlah pengukuran yang cukup dan penyesuaian, satu hal lain yang kerapkali terlupakan adalah menambahkan kelonggaran atas waktu normal yang telah didapatkan. Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique, dan hambatan - hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Ketiganya ini merupakan hal - hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja, dan yang selama pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat ataupun dihitung. Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal, kelonggaran perlu ditambahkan. A. Kelonggaran Untuk Kebutuhan Pribadi Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah, hal-hal seperti minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, kekamar kecil, bercakap-cakap dengan teman sekerja untuk menghilangkan ketegangan ataupun kejemuan dalam kerja. http://www.mercubuana.ac.id

demikian jarang terjadi karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan-gerakan kerja ditunjukkan untuk menghilangkan rasa fatique ini. Pada modul ini antara lain membahas macam dan sebab-sebab fatique. Disini di tunjukkan bagaimana pendekatan-pendekatan dilakukan untuk menghitung masalah-masalah fatique. Dalam bab tersebut dikemukakan pula bagaimana fatique merupakan hal yang akan terjadi pada diri seorang sebagai akibat melakukan pekerjaan. Karena itulah kelonggaran untuk melepaskan rasa lelah karena fatique ini perlu ditambahkan. Besarnya kelonggaran ini dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukkan pada tabel 13.1. C. Kelonggaran Untuk Hambatan-Hambatan Tak Terhindarkan Dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja tidak akan lepas dari berbagai “hambatan”. Ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang berlebihan dan menganggur dengan sengaja ada pula hambantan yang tidak dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk mengendalikannya. Bagi hambatan yang pertama jelas tidak ada pilihan selain menghilangkannya, sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus diusahakan serendah mungkin, hambatan akan tetap ada dan karenanya harus diperhitungkan dalam perhitungan waktu baku. Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan tak terhindarkan adalah : - Menerima atau meninta petunjuk kepada pengawas - Melakukan penyesuaian - penyesuaian mesin - Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat potong yang patah, memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya. - Mengasah peralatan potong - Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang - Hambatan-hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan - Mesin berhenti karena matinya aliran listrik. Besarnya hambatan untuk kejadian-kejadian situ sangat bervariasi dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain bahkan dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja lain karena banyaknya penyebab seperti mesin, kondisi mesin, prosedur kerja, ketelitian suplai alat dan bahan dan sebagainya. Salah satu cara yang baik yang biasanya http://www.mercubuana.ac.id

Keadaan Temperatur T. Ker. “ temperatur normal “ 2,5 F Misalnya suatu pekerjaan : FAKTOR Contoh pekerjaannya Kelonggaran % Ref. Diambil A Tenaga yg dikeluarkan “ sangat ringan “ 6,0 – 7,5 7 B Sikap Kerja “ duduk “ 0,0 – 1,0 C Gerakan kerja “ agak terbatas “ 0,0 – 5,0 3 D Kelelahan Mata “ terus menerus “ 2,0 – 5,0 5 E Keadaan Temperatur T. Ker. “ temperatur normal “ 2,5 F Keadaan atmosfir “ siklus udara baik ” G Keadaan lingkungan baik “ tidak bising, berulang 2 “ 1,0 – 3,0 2 Sub total 19,5 Kebutuhan pribadi “ Wanita “ Hambatan yg tak terhidarkan Total kelonggaran 24,5 http://www.mercubuana.ac.id