PERAN SARJANA MENGAJAR MENJALANKAN REVOLUSI MENTAL Malang, SM-3T, 9 Agustus 2016 Disampaikan oleh TUTIK PURWANINGSIH Widyaiswara Badan Diklat Jatim MP: 081230422636 / 08121779780 Email: tutilovena@gmail.com BANDIKLAT Prov. Jatim
Bahasan SESI INI ADALAH Pola Pikir Berubah Mengapa Revolusi Mental Pembetukan Karakter Revolusi Mental Dalam Pendidikan
Kemudian dengan memberikan keteladanan; saya mengubah keluarga saya; B E R U B A H by Ibrahim Elfiky Ketika masih muda dan bebas berimajinasi, saya bermimpi mengubah dunia; Seiring dg bertambahnya usia dan bertambah kebijaksanaan, saya mendapati dunia tidak berubah; Sayapun menyederhanakan keinginan saya dan memutuskan hanya ingin mengubah negriku saja, akan tetapi tampaknya tak ada yang berubah pada negeri saya; Usiapun kian senja, usaha terakhir saya adalah berusaha mengubah keluarga, orang-orang terdekat, tapi lagi-lagi mereka tetap sama, tak ada yang berubah; Dan sekarang saat saya terbaring sekarat di ranjang kematian, tiba-tiba saya menyadari, bahwa seharusnya yang pertama kali saya lakukan adalah mengubah diri sendiri; Kemudian dengan memberikan keteladanan; saya mengubah keluarga saya; Dorongan dan inspirasi mereka memungkinkan saya memperbaiki negeri dan siapa tahu, saya mungkin bisa mengubah dunia.
HAMBATAN [ INTERNAL ] BLOK EGO BLOK EMOSI BLOK PERSEPSI Perubahan [ INTERNAL ] BLOK EGO BLOK EMOSI BLOK PERSEPSI BLOK INTELEKTUAL HILANGKAN BLOK YANG MENGHALANGI ANDA [ EKSTERNAL ] BLOK KULTUR / LINGKUNGAN
PENDAPAT PAKAR MENGENAI PERUBAHAN “Jika kecepatan perubahan diluar diri Anda lebih cepat dibandingkan perubahan dalam diri Anda, maka akhir diri Anda akan mengenaskan” “If the rate of change outside of you is greater than the rate of change inside you, the end is nigh !” (CEO OF AMERICA’S BIGGEST COMPANY) “Masalah kita saat ini tidak dapat diselesaikan dengan tingkat pemikiran pada saat masalah itu diciptakan”” Our present problems cannot be solved at the level of thinking at which they are created. (ALBERT ENSTEIN) 27/01/2018
“When you're finished changing, you're finished.” C H A N G E “When you're finished changing, you're finished.” Benjamin Franklin
BUT IF YOU DON’T CHANGE … YOU WILL DIE WHEN YOU CHANGE YOUR THINK , YOUR BELIEF YOUR EXPECTATION YOUR PERFORMANCE YOUR LIFE BUT IF YOU DON’T CHANGE … YOU WILL DIE (Peter Senge)
PERUBAHAN PADA SIKAP INTRINSIK Sir William James, seorang psikolog terkemuka di USA menyatakan sebuah kaidah sebagai berikut : Revolusi terbesar generasi sekarang adalah bahwa manusia dapat mengubah aspek ekstrinsik kehidupannya dengan mengubah sikap intrinsik alam pikirannya. Bila kita menghendaki suatu hasil yang berbeda, tidak ada cara yang lain kecuali keterampilan mengubah mind-set (sikap dasar intrinsik), karena .... Dengan cara berpikir / mind-set yang sama, kita hanya akan memperoleh hasil yang sama.
MENGUBAH / MENGEMBANGKAN MIND-SET DENGAN KONSEP NON-KONVENSIONAL NASKAH HIDUP Pengalaman masa lalu Pembelajaran Pengaruh nilai & budaya MIND-SET Jenis rekaman masa lalu dapat diperiksa dengan konsep Transactional Analysis, kemudian diolah dan ditata ulang dengan konsep Neuro-Linguistic Programming. Ke depan, sesuatu yang diinginkan dapat diprogram ke dalam pikiran / mind-set yang baru, dengan Silva method of Mind Control
MENGELOLA PIKIRAN MELALUI Keyakinan dasar, apa yang diyakininya akan mendorong apa yang dicapainya. Sintaksis Mental, mengorganisasi pikiran kita. Tubuh, cara kita menggunakan tubuh secara langsung menggambarkan perasaan dan posisi otak saat itu.
KATA-KATA BIJAK PEMIMPIN DUNIA Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia (Soekarno) Karakter seperti sebuah pohon, dan reputasi seperti bayangannya. Kita sering memikirkan bayangannya, padahal yang utama adalah pohonnya (Abraham Lincoln) Jangan nilai saya dari kesuksesan saya, tapi lihatlah berapa kali saya jatuh dan harus bangkit lagi (Nelson Mandela)
REVOLUSI MENTAL Merosotnya Wibawa Negara LATAR BELAKANG Merosotnya Wibawa Negara Lemahnya Sendi Perekonomian Bangsa Intoleransi dan Krisis Kepribadian Bangsa 27 January 2018
INDONESIA NEGARA KESATUAN Negara Kepulauan Terbesar di Dunia 17.508 Pulau di daerah Khatulistiwa Luas Wilayah 5.193.252 Km2 Jumlah Penduduk 234.181.300 Jiwa 34 Propinsi – 65.295 desa 177 Gunung & 232 Sungai 726 Suku Bangsa 116 Bahasa Daerah & 6 Agama NEGARA KESATUAN → Bhineka Tunggal Ika Lembaga Administrasi Negara BuKa Tuti BANDIKLAT Prov. Jatim
Mengapa Indonesia Memerlukan Revolusi Mental?
VISI & MISI PEMERINTAHAN JOKOWI - JK “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” Misi: Mewujudkan keamanan nasional yg mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dgn mengamankan sumberdaya maritim & mencerminkan kepribadian Indonesia sbg negara kepulauan. Mewujudkan masy maju, berkeseimbangan & demokratis berlandaskan negara hukum. Mewujudkan politik LN bebas-aktif & memperkuat jatidiri sbg negara maritim. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yg tinggi, maju, & sejahtera. Mewujudkan Bangsa yang berdaya saing. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yg mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah – daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor sektor strategis ekonomi domestik Melakukan revolusi karakter bangsa Memperteguh ke-bhineka-an & memperkuat restorasi sosial Indonesia. (Sumber dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
(Peraturan Presiden No.2 Tahun 2015) RPJMN III 2015-2019 (Peraturan Presiden No.2 Tahun 2015) Buku II RPJMN Point F. Kebudayaan Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Peningkatan Apresiasi Seni dan Kreativitas Karya Budaya Pelestarian Nilai-Nilai Sejarah dan warisan Budaya Peningkatan Promosi, Diplomasi, dan Pertukaran Budaya Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan (Sumber dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Karakter Yang diharapkan (UU RPJPN 2005-2025) : tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriot, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Iptek berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pemahaman terhadap sejarah, nilai-nilai luhur budaya bangsa menjadi landasan untuk memperkuat kehidupan yang harmonis. Hal tersebut merupakan salah satu upaya revolusi mental untuk memperkuat karakter dan jatidiri bangsa. Revolusi mental merupakan bentuk strategi kebudayaan yang berperan memberi arah bagi tercapainya kemaslahatan hidup berbangsa dan bernegara (Sumber dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
MAKNA REVOLUSI MENTAL Revolusi mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah & rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa dan Negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat sehingga dapat memenangkan persaingan di era globalisasi. Revolusi mental dapat diartikan juga sebagai gerakan mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku setiap orang untuk berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi Bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa di dunia. (Sumber dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
PENGERTIAN Revolusi mental (Sumber dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
POLA PIKIR REVOLUSI MENTAL SELARAS dengan TRISAKTI dan semangat kemajuan serta tuntutan revolusi nasional PEROMBAKAN: CARA BERPIKIR CARA KERJA CARA HIDUP REVOLUSI MENTAL GERAKAN HIDUP BARU PRAKTEK REVOLUSI MENTAL: Integritas Kerja Keras Gotong Royong (Sumber dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
3 NILAI REVOLUSI MENTAL GOTONG ROYONG KERJA KERAS INTEGRITAS (etos kerja, daya saing, optimis, inovatif dan produktif GOTONG ROYONG (kerjasama, solidaritas, komunal, berorientasi pada kemaslahatan) INTEGRITAS (jujur, dipercaya, berkarakter, tanggung jawab)
PELOPOR REVOLUSI MENTAL? SIAPA PELAKU REVOMEN? SISTEM SEPERTI APA? Pelaku Revolusi Mental adalah seluruh rakyat Indonesia. Dibutuhkan kepeloporan untuk menggerakan Revolusi Mental. Kepeloporan dimulai dari Pemimpin dan Aparatur Pemerintah (sebagai penggagas) Sistem, sebagai tatanan hubungan antar individu dalam hubungan sosial, ekonomi, politik, ataupun budaya, yang dapat membangun integritas, etos kerja, dan gotong royong. Kepeloporan dimulai dari Sistem Birokrasi Pemerintahan (sebagai penggagas) Pelopor: Aparat Pemerintah Pelopor: Birokrasi Pemerintah (Sumber dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
CARA BERPIKIR + CARA KERJA + CARA HIDUP BAGAIMANA IMPLEMENTASI REVOLUSI MENTAL PEROMBAKAN: CARA BERPIKIR + CARA KERJA + CARA HIDUP INTEGRITAS ETOS KERJA GOTONG ROYONG Apa yang harus dilakukan agar terjadi perombakan cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang membangun INTEGRITAS Aparat Negara dan Birokrasi? Apa yang harus dilakukan agar terjadi perombakan cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang membangun ETOS KERJA Aparat Negara dan Birokrasi? Apa yang harus dilakukan agar terjadi perombakan cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang membangun GOTONG ROYONG Aparat Negara dan Birokrasi? Bagaimana Publik dapat menilai dan melihat telah terjadi perombakan tersebut? Bagaimana Publik dapat menilai dan melihat telah terjadi perombakan tersebut? Bagaimana Publik dapat menilai dan melihat telah terjadi perombakan tersebut? PROGRAM KERJA MEMBANGUN INTEGRITAS INDIKATOR INTEGRITAS PROGRAM KERJA MEMBANGUN ETOS KERJA INDIKATOR ETOS KERJA PROGRAM KERJA MEMBANGUN GOTONG ROYONG INDIKATOR GOTONG ROYONG
STRATEGI INTERNALISASI 3 NILAI REVOLUSI MENTAL JALUR BIROKRASI: Melalui internalisasi 3 nilai revolusi mental mulai dari birokrat, lembaga pendidikan, kelompok masyarakat, swasta, sampai keseluruh lapisan masyarakat. Melalui seluruh kegiatan pelatihan (capacity building) yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah Melalui program-program nyata k/l baik infrastruktur maupun bansos JALUR PENDIDIKAN: Memperkuat kurikulum pendidikan untuk membangun integritas, membentuk etos kerja keras dan semangat GOTONG ROYONG (Sumber dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
JALUR KELOMPOK MASYARAKAT Pembudayaan 3 nilai Revolusi Mental melalui kelompok masyarakat, seperti : BKB (Bina Keluarga Balita), Karang Taruna, Kelompok Tani, PKK, Remaja Mesjid, Posyandu, Komunitas Seni Budaya, dll. Internalisasi nilai dilakukan melalui paket pertemuan kelompok, dipandu oleh fasilitator secara bergantian sesuai buku yang akan disiapkan bagi fasilitator) dengan berbagai metoda antara lain; diskusi kelompok, ceramah, kasus, games, bermain peran, online, dll. Konsep penjabaran nilai diserahkan menurut pendapat peserta. Fasilitator hanya menyimpulkan berdasar pedoman dan perkembangan hasil diskusi. Didalam kelompok juga harus membangun Role Model. Keteladanan oleh tokoh maupun masyarakat lainnya yang mendukung Revolusi Mental.
iV. JALUR SWASTA /PENGUSAHA Memperkuat kemitraan antara pengusaha kecil dengan pengusaha besar. Insentif pengurangan pajak bagi pengusaha Indonesia yang mengembangkan produk lokal inovatif Instruksi Presiden kepada pengusaha mediia untuk berkolaborasi mempromosikan revolusi mental ( pemasangan iklan, iklan produk, in-line text) Mendukung inisiatif usaha kecil menengah menbuka pasar/sentra yang menjual produk lokal yang inovatif, kreatif dan harga terjangkau. Pengembangan lembaga keuangan mikro di desa. (Sumber dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
Indikator Keberhasilan REVOLUSI MENTAL Kepuasan warga terhadap pelayanan publik meningkat Standar pelayanan publik meningkat Kualitas produk dan konsumsi meingkat Daya saing produk lokal meningkat Kerukunan warga meningkat Pelibatan warga meningkat Kerjasama dan partisipasi dalam pembangunan meningkat Kualitas warga meningkat Kepercayaan diri meningkat (Sumber dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
CONTOH LAMAN WEBSITE REVOLUSI MENTAL 33
Bagan Konsep Revolusi Mental Revolusi Perancis Revolusi Russia Revolusi Iran Revolusi America Revolusi Indonesia (1945)
Interpretasi Ilmiah Revolusi Mental Teori Perubahan Sosial Konsep /strategi Pembangunan Strategi Kebudayaan INTI DARI KETIGA HAL INI adalah PROSES TRANFORMASI SOSIAL /MASYARAKAT
Revolusi Mental sebagai teori Perubahan Sosial Perubahan sosial : Tranformasi sosial mencakup tidak hanya kelembagaan, sistem sosial, tapi juga (bahkan ini mendapat penekanan yang lebih penting) : cara berpikir (paradigm, mindset), nilai-nilai, sikap-sikap dan perilaku. Inilah yang dimaknai dengan istilah “ MENTAL”.
Revolusi mental sebagai Konsep/Strategi Pembangunan Modalitas Pembangunan Dengan Modal apa dan dengan pendekatan apa pembangunan dilakukan ? Modal Ekonomi (Economic Capital): Uang, Sumber daya Alam, Materi, bangunan dstnya Modal Sosial (Social Capital): Social Trust, Jaringan sosial, Social Harmony, Modal Budaya (Cultural Capital): Nilai-nilai luhur, kebiasaan-kebiasaan, tingkah laku Modal Psikologis (Psychological Capital): Hope, Resilient, Self-efficacy, Optimism, Mindset
HUKUM PERUBAHAN (5 CHANGES) = 5 C CHANGE CAUSES : PERSOALAN KEBANGSAAN CHANGE LOCUS : Individu, Kelompok, Masyarakat komponen Beliefs, Values, ATTITUDE, Behavior CHANGE AGENT : STATE (NEGARA), Private Sectors, Civil Society CHANGE STRATEGY : Power, Reedukasi, Persuasi CHANGE CHANEL : Media, Gerakan, Budaya, Iklan, Sekolah, Keluarga
MENGAPA PERLU Revolusi Mental Kita sudah terlalu lama membiarkan praktik-praktik dalam berbangsa dan bernegara dilakukan dengan cara-cara tidak jujur, tidak memegang etika dan moral, tidak bertanggung-jawab, tidak dapat diandalkan, dan tidak bisa dipercaya. Dengan kata lain sebagai bangsa kita kehilangan nilai-nilai Integritas. Dalam bidang perekonomian kita tertinggal jauh dari negara-negara lain, karena kita kehilangan etos kerja keras, daya juang, daya saing, semangat mandiri, kreatifitas dan semangat inovatif. Sebagai bangsa kita krisis Identitas. Karakter kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat Gotong royong, saling bekerja-sama demi Kemajuan bangsa meluntur. Kita harus mengembalikan karakter Bangsa Indonesia ke watak luhurnya, yaitu Gotong Royong
Masih Banyak Pekerjaan Rumah Kita
Perubahan di Sekitar Kita: Banyak Contoh Baik
Perubahan di Sekitar Kita: Banyak Contoh Baik
INDONESIA TERTIB
INDONESIA BERSIH
INDONESIA MANDIRI INOVASI
INDONESIA BERSATU
Menurut Anda, apa saja label-label positif yang dapat membentuk “citra diri” positif seorang pendidik? Apa saja label-label negatif yang dapat membentuk “citra diri” negatif seorang pendidik?
Diri Ideal (Self Ideal). Citra Diri (Self Image). KOMPONEN KONSEP DIRI Ada Empat komponen konsep diri: Diri Ideal (Self Ideal). Citra Diri (Self Image). Harga Diri (Self Esteem) Jati diri (True Self)
1 DIRI IDEAL Diri yang kita cita-citakan. Kita ingin menjadi perempuan seperti apa? Keyakinan kita tentang diri kita yang seharusnya berdasar pada nilai-nilai yang sudah kita internalisasi (batinkan).
CITRA DIRI (SELF IMAGE) 2 CITRA DIRI (SELF IMAGE) Citra seseorang tentang penampilan dirinya (kondisi fisik, cantik, ganteng, kuat, muda, dll). Persepsi seseorang tentang penampilan dirinya (kemampuan, ketidakmampuannya, peranannya, statusnya). Self Image (citra diri) muncul dari penilaian orang lain atas kita. Kita akhirnya membangun gambaran diri kita sendiri sesuai dengan penilaian orang lain tersebut. Citra diri ini kelihatan sangat kuat dalam relasi kita dengan orang lain dan ketika melaksanakan tugas-tugas kita sehari-hari.
HARGA DIRI (SELF ESTEEM) 3 HARGA DIRI (SELF ESTEEM) Harga diri, rasa hormat diri – membentuk cara kita memandang diri kita sendiri dan mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain (Lieberman, 2007) Harga diri ini merupakan hasil dari bagaimana kita menjalani kehidupan. Harga diri tidak dapat diraih secara langsung. Hanya dapat diperoleh melalui perilaku-perilaku nyata, yakni tindakan “menghargai diri sendiri” dan “mencintai diri” sendiri.
DIRI SEJATI (TRUE SELF) 4 DIRI SEJATI (TRUE SELF)
HARGA DIRI POSITIF Baik Tujuan Melayani Jujur Anda bertindak baik, bermanfaat untuk semua pihak; membuat semua pihak terlibat; membuat harga diri Anda makin kuat. Anda makin diterima oleh banyak orang dan Anda makin percaya diri. Kesadaran Baik Motif Anda Tujuan Melayani Jujur Bawah Sadar
CITRA DIRI NEGATIF Manipulatif Tujuan Egois Tj. Jangka Pendek Dengan mencari-cari alasan, dibuat pembenarannya Harga diri Anda makin rendah, emosi Anda makin tidak stabil dan Anda akan makin merusak diri sendiri. Kesadaran Manipulatif Motif Anda Tujuan Egois Tj. Jangka Pendek Bawah Sadar
Gugup dalam bicara dan merespons sesuatu CITRA DIRI YANG RENDAH Kurang percaya diri, cemas dan bingung Gugup dalam bicara dan merespons sesuatu Membiarkan banyak kesalahan dalam hidupnya terus terjadi khususnya dalam kerja Mereka lebih mendengar dan mudah percaya pada sesuatu yang negatif dalam diri mereka Kurang mampu menyelesaikan masalah Mudah mengkritik orang lain
PROSES AKTUALISASI NILAI MENJADI KARAKTER Nilai yang dihidupi PERBUATAN NILAI MELAKUKANNYA LAGI Perilaku yang dilakukan terus-menerus membentuk kebiasaan (habit) KEBIASAAN Kebiasaan yang sangat menonjol, diulangi pada berbagai kondisi dan situasi. S I F A T Sifat yang sangat menonjol, melekat pada diri (pola pikir, pola rasa, pola laku) KARAKTER
Cara Membangun Citra Diri Pendidik Berkarakter PeNDIDIK dengan Hati Apakah Anda pendidik yang dicintai? Semua orang mau diakui, diterima. Bagaimana mereka bisa menerima dan menyukai saya?
PeNDIDIK dengan Hati Menyenangkan orang lain (membuat mereka senang). Sehingga mereka merasa nyaman. Kalau mereka nyaman, mereka melakukan yang kita harapkan. Hal ini ditentukan oleh kemampuan kita berkomunikasi. Fokus Anda di mana? Anda melakukan apa saja demi mereka mencapai sukses?
Revolusi mental Nilai-Nilai dalam BiDANG PENDIDIKAN Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestas Bersahabat / Komunikatif Cinta Damai Gemar Membaca Peduli Lingkungan Peduli Sosial Tanggung Jawab dll
PENGERTIAN MEREK MEREK merupakan persepsi atau emosi yang dipertahankan dan dipelihara oleh para pembeli dan calon pembeli yang melukiskan pengalaman yang berhubungan dengan persoalan menjalankan bisnis-bisnis bersama sebuah organisasi atau memakai produk atau jasa-jasanya. MEREK anda merupakan suatu persepsi atau Emosi yang dipertahankan oleh orang lain yang Melukiskan pengalamannya secara menyeluruh ketika berhubungan dengan anda.
MEMBANGUN MEREK AUTHENTIC Jujur terhadap; Kepribadian, Karakter sendiri Nilai – Nilai Yang Berharga Menjadi Diri Sendiri Kepercayaan Orang Lain Meningkat
Jadilah Pelopor Perubahan!