Modul IV KERANGKA TEORITIS Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa akan dapat memahami dan mampu untuk : 1. Menjelaskan difinisi teori dan konsep – Construct. 2. Menjelaskan mengenai variabel dan tipe-tipe variabel penelitian 3. Menjelaskan difinisi operasional serta teori dan penelitian 4. Menjelaskan berbagai hal mengenai hipotesis Materi yang dipelajari/dibahas mencakup : 1. Difinisi teori ,dan konsep – construct dalam penelitian 2. Variabel dan tipe2 variabel penelitian 3. Dinisi operasional serta teori dan penelitian 4. Berbagai hal mengenai hipotesis. Materi IV.1 DEFINISI TEORI DAN KONSEP-CONSTRUCT DALAM PENELITIAN Paradigma penelitian paling tidak dapat dibedakan menurut dua aspek utama, yaitu : 1. Posisi dan peran teori 2. Cara pandang terhadap fenomena Perbedaan dalam dua aspek tsb.mempunyai implikasi terhadap perbedaan dalam perumusan difinisi teori. Kita pahami bahwa posisi dan peran teori dalam penelitian kwantitatif mempunyai arti penting, untuk itu peneliti perlu memahami difinisi teori yang berfungsi menjelaskan berbagi elemen maupun fungsi dari teori itu sendiri. (Pembahasan mengenai definisi teori berikut ini menggunakan kerangka berfikir penelitian kwantitatif). Menurut Kerlinger, teori merupakan suatu kumpulan construct atau consept, definitions dan propositions yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel dengan maksud untuk menjelaskan/memprediksi fenomena alam. Ada tiga hal pokok yang diungkap dalam definisi teori, yakni : 1. Elemen teori terdiri atas :construct, konsep, definisi dan proposisi 2. Elemen2 teori memberikan gambaran sistematis mengenai fenomena melalui penentuan hubungan antar variabel. 3. Tujuan teori adalah untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena alam. ‘12 Metodologi Penelitian Susetya Hadi SE. MM. 1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
1. Mengoperasionalkan construct kedalam konsep2 yang dapat diamati dan kepuasan sebagai construct merupakan abstraksi dari fenomena2 yang dapat diamati dari banyak demensi. Secara psikologis orang bekerja dapat merasakan adanya kepuasan kerja (construct kepuasan kerja) yang merupakan abstraksi dari fenomena psikologis seseorang terhadap pekerjaan yang dapat diamati berdasarkan persepsi ybs. Terhadap berbagai demensi lingkungan pekerjaan , antara lain : (l) tugas2 yang dikerjakan, (2) atasannya, (3) rekan sekerja, (4) kompensasi pekerjaan, (5) promosi karier. Masing2 dimensi lingkungan pekerjaan tsb. merupakan dimensi2 construct kepuasan yang tersusun menjadi construct yang lebih abstrak yaitu kepuasan kerja. Selanjutnya konsep2 yang dapat diamati pada setiap dimensi construct kepuasan (tugas, atasan, rekan kerja, komoensasi, promosi), dalam penelitian ilmiah diukur dengan menggunakan skala pengukuran tertentu menjadi variabel penelitian. Construct sengaja digunakan secara sitematis untuk penelitian ilmiah melalui dua cara, yaitu : 1. Mengoperasionalkan construct kedalam konsep2 yang dapat diamati dan diukur menjadi variabel penelitian seperti disebutkan diatas. 2. Menghubungkan construct yang satu dengan yang lain, menjadi suatu konstruksi teori. Misal inovatif dan kreatif merupakan bagian dari fungsi kepuasan kerja dan prestasi kerja. Materi IV.2 VARIABEL DAN TIPE2 VARIABEL PENELITIAN VARIABEL. Seperti telah dinyatakan sebelumnya variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Teori mengekspresikan fenomena2 secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel. Construct adalah abstraksi dari kehidupan nyata yang diamati. Sedangkan variabel merupakan proxy (representasi) dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Jadi variabel dapat dikatakan merupakan mediator antara construct yang abstrak dengan fenomena nyata. Variabel dapat diukur dengan berbagai macam nilai tergantung pada construct yang diwakilinya. Nilai variabel ini dapat berupa angka atau berupa atribut yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai. (akan dibahas dalam modul tersendiri). Contoh variabel antara lain : sikap, motivasi, prestasi akademik, absensi. Sikap seseorang dapat dinilai dengan positif dan negative. Motivasi dapat dinilai dengan tinggi, sedang dan kurang. Prestasi akademik dapat diniali dengan: sangat memuaskan, ‘12 Metodologi Penelitian Susetya Hadi SE. MM. 3 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
pada struktur organisasi sentralisasi. Contoh : Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh struktur organisasi (desentralisasi atau sentralisasi) terhadap hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja, dinyatakan bahwa struktur organisasi merupakan factor moderating yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi dengan kinerja. Partisipasi mempunyai hubungan positif dengan kinerja pada struktur organisasi desentralisasi. Sebaliknya partisipasi mempunyai hubungan negative dengan kinerja pada struktur organisasi sentralisasi. Variabel intervening, yaitu tipe variabel2 yang mempengaruhi hubungan antara variabel2 independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening ini merupakan variabel yang terletak antara variabel2 independen dengan variabel2 dependen, sehingga var. independent tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi var. dependen. (Brownel dan McIness melakukan studi empiris untuk menguji hubungan motivasi ,partisipasi dan kinerja. Motivasi dalam penelitian ini merupakan variabel intervening yang diduga dipengaruhi oleh partisipasi dan mempengaruhi kinerja). Ad.2 Skala nilai variabel. Variabel umumnya diukur dengan skala dalam kisaran nilai tertentu dan bermanfaat terutama untuk menyusun perencanaan dan analisis data penelitian.. Berdasarkan skala nilainya variabel2 penelitian diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : 1. Variabel kontinyu ,yaitu tipe variabel penelitian yang mempunyai kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran tertentu,dimana paling tidak menggambarkan peringkat atau jarak berdasar skala pengukuran tertentu. Dalam hal ini dapat berupa (l) perbedaan lebih atau kurang : tinggi – sedang – rendah; atau (2) skor nilai yang berbeda dan mempunyai jarak, missal 1 s/d 7. 2. Variabel kategoris, yaitu tipe variabel penelitian yang memiliki nilai berdasarkan kategori tertentu atau yang lebih dikenal dengan sebutan skala nominal yang berfungsi untuk mengidentifikasi kategori atau kelompok variabel ybs. Misal : jenis kelamin (pria – wanita); perilaku (baik – buruk) ;sikap (positif – negative) ; atau variabel kategori politomis : agama, tingkat pendidikan, kewarganegaraan. Ad3. Perlakuan terhadap variabel. Karakteristik penelitian eksperimen adalah adanya manipulasi terhadap variabel tertentu, yang berarti memberikan perlakuan yang berbeda kepada kelompok yang ‘12 Metodologi Penelitian Susetya Hadi SE. MM. 5 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id