Penilaian Status Gizi Secara Fisik dan Klinik Emy Huriyati
Penilaian Status Gizi secara Fisik Antropometri artinya ukuran tubuh manusia, antropometri berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh dan pengukuran tubuh Biofisik: melihat kemampuan fungsi dan melihat perubahan struktur jaringan misal kejadian buta senja, tes adaptasi gelap
Penilaian Status Gizi secara Klinik Pemeriksaan Klinis adalah metode untuk mengukur status gizi masyarakat yang didasarkan pada perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Dilihat dari jaringan ephitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral, atau organ misal kelenjar tiroid. Mengukur tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik tanda (sign) dan gejala (symptom)
Keunggulan pemeriksaan klinis Relatif murah, tidak perlu biaya besar Dalam pelaksanaan , pemeriksaan tidak perlu tenaga khusus tetapi tenaga para medis bisa dilatih Sederhana, cepat, mudah diinterpretasikan Tidak memerlukan peralatan rumit
keterbatasan pemeriksaan klinis 1. Beberapa gejala klinis tidak mudah dideteksi 2. Gejala klinis tidak bersifat spesifik, gejala klinis yang sama ada kalanya bukan hanya disebabkan kekurangan satu macam zat gizi saja, misal : Glossitis karena kekurangan riboflavin, niasin, asam folat,atau vitamin B-12 Nasolabial seboroik disebabkan defisiensi vitamin b6, b2 atau niasin Bercak bitot tidak hanya disebabkan faktor gizi tetapi karena udara atau herediter
keterbatasan pemeriksaan klinis (lanjutan) 3. Gejala klinis bersifat multipel, penyakit kulit karena defisiensi satu macam vitamin tidak berdiri sendiri tetapi bagian dari defisiensi vitamin , mineral maupun zat gizi lain 4. Gejala klinis bisa timbul permulaan kekurangan zat gizi maupun masa penyembuhan misalnya hepatomegali 5. Adanya variasi gejala klinis yang dipengaruhi genetik, lingkungan, kebiasaan, dan lain-lain
Pemeriksaan Klinis Terdiri dari dua bagian, yaitu : Medical history (riwayat medis) ; catatan mengenai perkembangan penyakit Pemeriksaan fisik : melihat dan mengamati gejala gangguan gizi baik sign maupun symptom
Riwayat Medis (Medical History) Kejadian-kejadian yang berhubungan dengan gejala yang timbul pada penderita dan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit tersebut, meliputi 1. Identitas penderita : umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, suku, dsb 2. Lingkungan fisik dan sosial budaya 3. Sejarah timbulnya penyakit :RPS 4. Data-data tambahan:RPD, RPK
Anamnese Auto anamneses atau Alloanamnese Keluhan utama : lama, terjadinya gejala (mendadak, perlahan, terus-menerus), sifat : menetap, menjalar, menyebar, berpindah-pindah, berat ringannya keluhan dan perkembangannya, yg mendahului keluhan, keluhan pertama kali atau sebelumnya Demam, Batuk, Mencret, Kejang, Muntah, Edema, Sesak nafas, Sianosis, Ikterus, Perdarahan RPS, RPD, RPK, Anak (R.Kehamilan, Kelahiran, Pertumbuhan/peerkembangan, Imunisasi, Penyakit yang pernah diderita) Data sosial ekonomi dan Perumahan
Pemeriksaan Fisik Dari ujung rambut sampai ujung kaki Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi Keadaan Umum Kesan umum ; tampak sakit/ tidak Kesadaran : Compos mentis, apatis, somnolen, sopor, koma, delirium Status Gizi : Baik/ckp, kurang, buruk Tanda Vital/Vital sign : Tensi (T), Nadi (N), Respirasi (R), Suhu (t)
Pemeriksaan Fisik Kelompok I : tanda-tanda yang berhubungan dengan kurang gizi atau gizi lebih Kelompok II tanda yang perlu penyelidikan lebih lanjut, karena faktor lain Kelompok III: tanda yang tidak berkaitan dengan malnutrisi walaupun mirip
Kepala Ukuran, lingkar kepala Mikrocephal, makrocephal craniotabes, Ubun-ubun :menonjol, cekung
Rambut ( warna, kelebatan, distribusi pertumbuhan) Kelompok I : kurang bercahaya (lack of clustee) rambut kusam, kering Rambut tipis dan jarang (thinness and aparsenes) Rambut kurang kuat/mudah putus, kurang pigmen rambut (depigmentasi) Tanda bendera (flag sign) : episode selang seling KEP dan pengobatan
Wajah Asimetri Bengkak lokal, Sindrome tertentu Kelompok 1 : moon face penurunan pigmentasi (defuse depigmentasi) moon face
Mata ( Visus, palpebrae , glandula lacrimalis/ductus nasolacrimalis, konjungtiva, sklera, kornea, pupil, lensa, eksoftalmus, strabismus) Kelompok I : Selaput mata pucat Keratomalasia Angular palpebritis pengeringan selaput mata (conjunctival xerosis) bintik bitot (bitot’s spot) pengeringan kornea (cornea xerosis Kelompok II : Corneal vascularization Conjunctival infection Corneal arcus Xanthomata Corneal scar Kelompok III : Pterygium
Bibir Kelompok I : Angular stomatitis Jaringan parut angular Kelompok II : Depigmentasi kronis pada bibir bawah
Lidah Kelompok I : Edema lidah Lidah mentah (scarlet) Lidah magenta Atropi papila glositis Kelompok II : Papila hiperamic dan hipertropik fissures Kelompok III : Geographic tongue Pigmented tongue
Gigi Kelompok I : Mottled enamel- fluorosis Karies gigi Kelompok II : Pengikisan Enamel hipoplasia Erosi enamel
Gusi Kelompok I : Spongy, bleeding gums Kelompok II : Ressesion of gums Kelompok III : pyorrhoea
leher Pengukuran JVP Pembesaran Limfonodi leher
Dada dan Perut Dada : Cor, Pulmo Perut : Hepar, Lien Ekstremitas
Kelenjar Kelompok I : Pembesaran tiroid Pembesaran parotid Kelompok II : gynecomastia
Kulit Kelompok I : Xerosis Follicular hiperkeratosis Petechiae Pellagrous rash Flaky-paint rash Scrotal and vulval dermatosis Kelompok II : Mosaic dermatosis Thickening and pigmentation of pressure point
Kuku Kelompok I : koilonychia Kelompok II : Tranverse ridging or grooving of nails
Jaringan Bawah Kulit Kelompok I : Bilateral edema Lemak bawah kulit
Px : Sistemik tulang dan otot Kelompok I : Muscullar wasting Frontal and parietal bossing Persitently open anterior fontanelle Epiphyseal enlargement Beading of the ribs Knock-knees Bow-legs Widespead or local pelviskeletal deformities Musculoskeletal haemorrhages
Pemeriksaan Sistemik Kardiovaskuler, gastrointestinal, pernafasan, vegetasi Kelompok I : Sistem gastrointestinal, hepatomegali Sistem saraf : perubahan mental Tes klinis sistem saraf pusat : kehilangan sensor, daya gerak lemah, hilangnya kepekaan indera posisi/indera vibrasi, hilangnya sentakan lutut dan tumit, kepayahan betis. Sistem kardiovaskuler : pembesaran jantung dan takikardi penyebabnya anemia dan beri-beri, Kelompok II : Sistem kardiovaskuler : Tekanan darah
Simpulan Pemeriksaan klinis meliputi 2 hal Riwayat medis dan pemeriksaan fisik Riwayat medis bertujuan untuk mengetahui apakah malnutrisi disebabkan faktor primer (konsumsi makanan ) atau bukan Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua perubahan yang ada kaitannya dengan kekurangan gizi tanda klinis malnutrisi tidak spesifik, oleh karenanya harus dipadukan dengan pemeriksaan lain, seperti antropometri, laboratorium, dan survei konsumsi makanan shg penilaian status gizi lebih tepat