AKUNTANSI PERPAJAKAN PEMBUKUAN US DOLAR MODUL 15 Dr.Harnovinsah FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012 ‘12 Akuntansi Pajak Dr Harnovinsah Ak 1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Juli 2004 dan dilunasi tanggal 13 Agustus 2004 Juli 2004 dan dilunasi tanggal 13 Agustus 2004. Kurs Menteri Keuangan, periode 25 Juni s.d 30 Juni 2004 Rp10.000, periode 29 Juli s.d 4 Agustus 2004 Rp10.100, periode 11 Agustus s.d 16 Agustus 2004 Rp10.200. Kurs manakah yang digunakan untuk menghitung PPN terutang dan berapakah jumlah PPN terutang? Jawab : Faktur pajak dibuat pada tanggal 31 Juli 2004. Saat itu Kurs Menteri Keungan adalah Rp10.100 maka PPN dihitung sebesar 10% x $10.000 = Rp10.100.000,- B. Kurs Tengah Bank Indonesia Kurs Tengah BI digunakan oleh perusahaan yang pembukuannya dengan rupiah untuk membukukan transaksi-transaksi yang nilainya dalam valuta asing. Perbedaan selisih kurs BI yang terjadi pada saat membukukan hutang piutang valas dengan kurs BI pada saat realisasi menimbulkan laba atau rugi selisih kurs. Contoh 1: Sama seperti contoh sebelumnya, pada tanggal 30 Juni 2004 PT X (PKP) menjual barang kepada PT Y (PKP) seharga $10.000 belum termasuk PPN. Penjulaan tersebut dilunasi tanggal 13 Agustus 2004. Kurs Tengah BI 3o Juni 2004R.10.200 dan kurs realisasi tanggal 13 Agustus 2004 Rp10.300. Berapakah laba rugi selisih kurs, kurs manakah yang digunakan dan bagaiman jurnalnya? Jawab : Penjualan PT X = $10.000 x Rp10.200 (kurs BI 30 Juni) Jumlah yang dibayar PT Y Rp102.000.000,- Rp103.000.000,- Selisih kurs = $10.000 x (Rp10.300-Rp10.200) Rp 1.000.000,- Tanggal Jurnal PT X Jurnal PT Y 30/6 Piutang Dagang 102.000.000 Penjualan 102.000.000 Pembelian 102.000.000 Utang Dagang 102.000.000 13/8 Kas/Bank 103.000.000 Laba selisih kurs 1.000.000 Utang dagang 102.000.000 Rugi selisih kurs 1.000.000 Kas/Bank 103.000.000 Contoh 2 Pada tanggal 30 April 2004, PT A mendepositokan uangnya $10.000 dengan kurs jual BI Rp12.457 atau dikeluarkan uang Rp124.570.000 dalam jangka waktu ‘12 Akuntansi Pajak Dr Harnovinsah Ak 3 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
dengan hasil bula menggunakan kurs tetap. Tetapi mengungat PSAK Rugi selisih kurs Rp 2.000.000.000,00 31-12-2006 14-11-2006 Utang valas Laba selisih kurs Rp13.000.000.000,00 Rp12.000.000.000,00 Rp 1.000.000.000,00 Perhatikan bahwa sebenarnya pembukuan berdasarkan kurs tetap maupun kurs tengah BI pada akhirnya menghasilkan jumlah laba atau rugi selisih kurs yang sama. Laba dan rugi selisih kurs yang terjadi akibat menggunakan kurs tengah BI pada contoh di atas bila dijumlahkan adalah nihil. Hasil nihil tersebut sama dengan hasil bula menggunakan kurs tetap. Tetapi mengungat PSAK mengharuskan penyesuaian kurs valas pada akhir tahun maka disarankan WP menggunakan sistem kurs tengah BI agar pembukuan komersil dan pembukuan fiskal tidak jauh berbeda. ‘12 Akuntansi Pajak Dr Harnovinsah Ak 5 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id