Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri - Kediri STAIN KEDIRI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri - Kediri
Komunikasi Penyiaran Islam F I Q I H Kelompok 1 Komunikasi Penyiaran Islam Disusun Oleh: Hafidz Fajarudin (933507715) Agung Wibowo (933507815)
F I Q I H Pembahasan Tentang TAHARAH NAJIS HADATS
T A H A R A H s
Thahrah Apa itu thaharah? Thaharah secara bahasa berarti : Bersuci dan membebaskan diri dari kotoran dan najis. Thaharah secara istilah (syara’) adalah : Menghilangkan hukum hadats untuk menunaikan shalat atau (ibadah) yang selainnya yang disyaratkan di dalamnya untuk bersuci dengan air atau pengganti air, yaitu tayammum.
Thaharah Thaharah menempati kedudukan yang penting dalam ibadah. Misalnya, setiap orang yang akan mengerjakan salat dan tawaf diwajibkan terlebih dahulu berThaharah, seperti berudu, tayamum, atau mandi. Firman Alloh SWT : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. Apabila badan, tempat, atau perlengkapan lain terkena najis, hendaknya dibersihkan agar mendapat kesehatan dan akan disenangi oleh sesamanya. Allah SWT mencintai orang-orang yang membersihkan diri serta lingkungannya.
Thaharah Orang-orang yang suci adalah orang yang membersihkan dirinya dari segala najis, hadas, dan kotoran. Secara garis besar, bersuci ada dua macam, yaitu bersuci dari najis dan hadas. Jika dilihat dari sifat dan pembagiannya, thaharah (bersuci) dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bersuci lahiriah dan batiniah. Dalam hukum Islam, soal bersuci dan segala seluk-beluknya termasuk bagian ilmu dan amalan yang penting, terutama karena diantara syarat-syarat shalat diterapkan bahwa seseorang yang akan mengerjakan shalat diwajibkan suci dari hadas dan suci pula badan, pakaian, dan tempatnya dari najis.
Thaharah Thaharah ma’nawiyah atau thaharah qalbu (hati) PEMBAGIAN THAHARAH Thaharah hissiyah atau thaharah badan Thaharah ma’nawiyah atau thaharah qalbu (hati)
Thaharah ma’nawiyah qalbu (hati),
Thaharah Thaharah ma’nawiyah atau thaharah qalbu (hati), yaitu bersuci dari syirik dan maksiat dengan cara bertauhid dan beramal sholeh, dan thaharah ini lebih penting dan lebih utama daripada thaharah badan. Karena thaharah badan tidak mungkin akan terlaksana apabila terdapat syirik. Dalilnya adalah sebagai berikut :
“Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis” (QS. At-Taubah : 28) إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَس “Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis” (QS. At-Taubah : 28)
أُوْلاَئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْي وَلَهُمْ فِي اْلأَخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمُ Mereka itu adalah orang-orang yang Allah hendak tidak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan didunia dan diakhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS. Al-Maaidah: 41)
Thaharah Maka wajib bagi seorang muslim yang berakal untuk mensucikan dirinya dari syirik dan keraguan dengan cara ikhlas, bertauhid, dan yakin. Dan juga wajib atasnya untuk mensucikan diri dan hatinya dari kotoran-kotoran maksiat, dengki, benci, dendam, penipuan, kesombongan, ‘ujub, riya‘, dan sum’ah.
Thaharah hissiyah atau thaharah badan,
Thaharah Thaharah hissiyah atau thaharah badan, yaitu mensucikan diri dari hadats dan najis, dan ini adalah bagian dari iman yang kedua. Allah mensyariatkan thaharah badan ini dengan wudhu dan mandi, atau pengganti keduanya yaitu tayammum (bersuci dengan debu). Penghilangan najis dan kotoran ini meliputi pembersihan pakaian, badan, dan juga tempat shalat. Dalilnya adalah sebagai berikut :
“Sesungguhnya kebersihan itu sebagian dari iman” الطهور شطر الإيمان “Sesungguhnya kebersihan itu sebagian dari iman”
Meliputi beberapa perkara Berikut Alat bersuci seperti : Air, Tanah, dan sebagainya 5 Perihal bersuci Meliputi beberapa perkara Berikut Kaifat (cara) bersuci Macam dan jenis – jenis najis yang perlu disucikan Benda yang wajib disucikan Sebab – sebab atau keadaan yang menyebabkan wajib bersuci
Ulumul Qur’an | Kel. 2 KPI-B Bersuci Ada Dua Bagian Bersuci Lahiriah Bersuci Batiniah Ulumul Qur’an | Kel. 2 KPI-B
BERSUCI LAHIRIAH Beberapa contoh taharah / bersuci yang bersifat lahiriah adalah : Membersihkan badan, tempat tinggal, dan lingkungan dari segala bentuk kotoran atau najis. Bersuci lahiriah meliputi kegiatan bersuci dari najis dan bersuci dari hadas.
The Power of PowerPoint | thepopp.com Bersuci dari NAJIS Bersuci dari najis adalah berusaha untuk membersihkan segala bentuk kotoran yang melekat pada badan atau tempat yang didiami. Cara membersihkannya disesuaikan dengan bentuk atau jenis kotoran yang akan dihilangkan, seperti dibasuh sampai hlang rasa, bau, dan warna. Bersuci dari HADATS Bersuci dari hadas adalah menghilangkan atau membersihkan hadas dengan cara berwudu atau mandi. Cara membersihkannya disesuaikan dengan jenis hadas yang akan di mersihkan. The Power of PowerPoint | thepopp.com
BERSUCI BATINIAH Thaharah batiniah adalah : membersihkan jiwa dari kotoran batin berupa dosa dan perbuatan maksiat, seprti syirik, takabur, dan ria. Cara membersihkan sifat atau perbuatan tercela ini adalah dengan bertobat kepada Allah SWT tidak mengulangi perbuatan tercela tersebut, serta menggantinya dengan perbuatan terpuji.
Macam – macam Benda Untuk Taharah dan Pembagiannya
Air yang suci Dan menyucikan Air Suci, tetapi tidak Menyucikan Air Yang Bernajis
Hikmah Diturunkannya Al-Qur’an Secara Berangsur-Angsur 667,000 1,232,900 779,000 sistem penurunan Al-Quran yang berangsur-angsur ini juga pasti memiliki hikmah. Di antara hikmah-hikmah tersebut yaitu : 1,002,990 345,540 200,960 Ulumul Qur’an | Kel. 2 KPI-B
Memudahkan penghafalan Memudahkan penghafalan. Orang orang musyrik yang telah menanyakan mengapa Al-Quran tidak diturunkan sekaligus, sebagaimana tersebut dalam surat Al-Furqon : 32, ‘Mengapakah al-Qur’an tidak diturunkan kepadanya sekaligus?
Hikmah Diturunkannya Al-Qur’an Secara Berangsur-Angsur Di antara ayat ayat ada yang merupakan jawaban daripada pertanyaan atau penolakan suatu pendapat atau perbuatan, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas r.a. Hal ini tidak dapat terlaksana kalau Al-Qur’an diturunkan sekaligus. Ulumul Qur’an | Kel. 2 KPI-B
Sekian Dan Terima Kasih