METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN
Advertisements

ISTILAH-ISTILAH DALAM PROSESING DAN PRA PERLAKUAN BAHAN PAKAN
ISTILAH-ISTILAH DALAM PROSESING DAN PRA PERLAKUAN BAHAN PAKAN
PROSESING PAKAN.
PROSES EKSTRUSI.
Cara Pembuatan Ransum dan Pemberiannya
Bahan Pakan dan Pemberian Ransum
BMT SUMBER ENERGI  Bahan sumber utama energi / tenaga
SILASE (SILAGE) Hijauan yang diawetkan dalam bentuk segar (kandungan air 65 – 70 %) dalam suasana asam, tanpa O2 pada suatu tempat yang disebut SILO.
PENGASAPAN METODE PENGASAPAN TRADISIONAL
SISTEM PENCERNAAN.
PENGOLAHAN PAKAN.
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
HIJAUAN KERING DAN JERAMI
Departemen Peternakan Fak.Kedokteran Hewan UNAIR
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
PERUBAHAN ZAT GIZI SELAMA PENGOLAHAN
Indeks Glikemik.
Peranan Bioteknologi dalam ketersediaan pakan untuk domba dan kambing
BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK PRIMER MENJADI PAKAN KOMPLIT TERNAK RUMINANSIA Oleh : SRI WAHYUNI,SE.MP.
TATAP MUKA KE 7 PENGOLAHAN PAKAN.
TEKNOLOGI LIMBAH PERTANIAN (JERAMI)
III. Senyawa penghambat dalam kacang-kacangan
SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN
METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT
AIR.
TEKNOLOGI PAKAN HIJAUAN
ANALISIS PROKSIMAT ADALAH SUATU METODE ANALISIS KIMIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN ZAT MAKANAN DARI SUATU BAHAN (PAKAN/PANGAN) SATU ITEM HASIL ANALISIS.
SUSU BUBUK RATMAWATI MALAKA.
IPTEK PENGOLAHAN BMT PAKAN LENGKAP
LIPIDA.
Fisiologi Hewan Air Kelompok 2 Catur Ukas Diah Yessi Rolan.
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Kimiawi
TEKNOLOGI PKN KONSENTRAT
Materi 1 : Formulasi Pakan
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
ISTILAH-ISTILAH DALAM PROSESING DAN PRA PERLAKUAN BAHAN PAKAN
TEPUNG TELUR.
Visi Menjadi fakultas yang unggul dan mempunyai peran yang menonjol dalam pendidikan dan penelitian di tingkat nasional dan internasional, khususnya.
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Fisik
Penambahan Enzim Cairan Rumen pada Pakan Berbasis Wheat Pollard dengan Proses Pengolahan Steam Pelleting.
TEKNOLOGI PKN KONSENTRAT
TEKNOLOGI PEMANASAN MaLANG, 17 MEI 2009 emhanatsir Fapet UB 2009.
TEKNOLOGI PAKAN Pokok Bahasan : PENGELOLAAN BAHAN PAKAN/PAKAN
TEKNOLOGI PAKAN Pokok Bahasan : PENGELOLAAN BAHAN PAKAN/PAKAN
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc
Metabolisme Karbohidrat dalam Rumen
KARBOHIDRAT.
ANALISIS PROKSIMAT ADALAH SUATU METODE ANALISIS KIMIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN ZAT MAKANAN DARI SUATU BAHAN (PAKAN/PANGAN) SATU ITEM HASIL ANALISIS.
INSTRUMENTASI PENGOLAHAN PAKAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT
ISTILAH-ISTILAH DALAM PROSESING DAN PRA PERLAKUAN BAHAN PAKAN
Teknologi Hidrolisis emhanatsir Fapet UB 2015.
BAHAN PAKAN FORMULASI RANSUM
PENGOLAHAN BAHAN/ MATERIAL ASAL LIMBAH AGRO INDUSTRI
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
PENGECILAN UKURAN PRODUK PERTANIAN
VITAMIN SYAFRIANI.
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
PENGOLAHAN HIJAUAN CARA FISIK
PROSESING PAKAN.
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
Pengolahan Limbah Isi Rumen
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan. Probiotik dan Manfaatnya Pada Pencernaan Ternak.
Adalah mata kuliah yang membahas berbagai macam cara pengawetan (konservasi) pakan hijauan, proses yang terjadi selama pengawetan, kualitas produk awetan.
TEKNOLOGI PAKAN Pokok Bahasan : PENGELOLAAN BAHAN PAKAN/PAKAN
ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)
DEWAN SAPUTRA ARMAN ADI RACHMAN BAU HIJRAH LILIS KARLINA AGROINDUSTRI 28 A.
IPTEK BAHAN PAKAN Kuliah II
IPTEK PENGOLAHAN BMT PENGOLAHAN FISIK
ISTILAH-ISTILAH DALAM PROSESING DAN PRA PERLAKUAN BAHAN PAKAN
Transcript presentasi:

METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT KULIAH III & IV METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT PENDAHULUAN BAHAN PAKAN/PAKAN: KONSENTRAT HIJAUAN DEFINISI KONSENTRAT DARI SEGI ILMU NUTRISI: PAKAN/BAHAN PAKAN YANG MENGANDUNG: SERAT KASAR < 18% PROTEIN KASAR > 20% ENERGI TINGGI HIJAUAN/FORAGE/ROUGHAGE: BAHAN PAKAN/PAKAN YANG MENGANDUNG SERAT KASAR > 18%

LATAR BELAKANG PENGOLAHAN BAHAN PAKAN/PAKAN: POPULASI TERNAK MENINGKAT JML PAKAN HARUS TERSEDIA PRODUKTIVITAS TERNAK TINGGI KUALITAS GENETIK HRS BAIK KUALITAS PAKAN HARUS BAIK (CUKUP SESUAI KEBUTUHAN) JUMLAH LAHAN UNTUK TANAMAN PAKAN SEMAKIN MENURUN SEIRING DENGAN BERTAMBAHNYA JUMLAH MANUSIA MUSIM: MUSIM HUJAN PAKAN BERLIMPAH, MUSIM KEMARAU PRODUKSI PAKAN BERKURANG. PEMANFAATAN BAHAN/MATERIAL DARI IKUTAN PRODUK PERTANIAN/ AGROINDUSTRI KUALITAS RENDAH PENGOLAHAN PENGOLAHAN: SECARA FISIK/MEKANIS KIMIAWI MIKROBIOLOGIS

TUJUAN PENGOLAHAN NO CARA I II III IV V VI VII 1 PEMASAKAN 2 EKSTRAKSI 3 ASAM/BASA 4 FERMENTASI 5 PENGERINGAN 6 PENGGILINGAN ISOLASI PENINGKATAN NILAI NUTRISI PENGAWETAN PERUBAHAN BENTUK PENINGKATAN PALATABILITAS PENINGKATAN DAYA CERNA MENGURANGI RACUN

PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP NILAI NUTRISI I. PEMANASAN: 1. PROTEIN DAN KARBOHIDRAT: PEMANASAN YANG BERLEBIHAN MENYEBABKAN TERJADINYA KERUSAKAN PROTEIN/ LYSIN, KARENA REAKSI: “BROWNINGREACTION” / MAILLARD REACTION”, YAITU: REAKSI ANTARA LYSIN DENGAN GULA. AKIBATNYA LYSIN TIDAK DAPAT DICERNA OLEH TERNAK (TERUTAMA PADA BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN ASAL HEWANI) SEHINGGA TIDAK DAPAT MENUNJANG TERHADAP PERTUMBUHAN PEMANASAN DAPAT MENGUNTUNGKAN PADA BIJI LEGUM DAN KACANG KEDELE, DAPAT MENURUNKAN RACUN

2. PEMANASAN BERLEBIH MENURUNKAN VITAMIN: TERUTAMA VITAMIN YANG LARUT DALAM LEMAK MENINGKATKAN MINERAL: PEMUTUSAN IKATAN CHELATE, SEHINGGA MINERAL LEBIH TERSEDIA PEMANASAN BERLEBIH MENYEBABKAN LEMAK MENJADI PRODUK “AEREOLIN” YANG BERSIFAT RACUN; MENINGKATKAN KETENGIKAN II. PENGGILINGAN DAN PEMBUATAN PELLET: TUJUAN PENGGILINGAN: MENGURANGI/MEMPERKECIL UKURAN PARTIKEL MEMPERLUAS PERMUKAAN UNTUK DAPAT BEREAKSI DENGAN SALURAN PENCERNAAN (ENZIM)

PEMBUATAN PELLET: MENGUNTUNGKAN BAGI TERNAK UNGGAS DAN MONOGASTRIK UNGGAS DAN MONOGASTRIK: LEBIH PALATABEL MEMAKAN RANSUM BERBENTUK TEPUNG YANG BERASAL DARI PELLET, DARIPADA RANSUM BENTUK TEPUNG ASLINYA MEMPERBAIKI PERFORMA DENGAN MENINGKATKAN KEPADATAN ZAT MAKANAN DAN MENINGKATKAN PALATABILITAS MENGINAKTIFAN TOXIN DALAM BAHAN PAKAN

METODE PENGOLAHAN KERING (DRY PROCESSED) BASAH (WET PROCESSED) DINGIN (COLD PROCESSED) TANPA PENGOLAHAN (UTUH) HAMMER MILLING (PENGGILINGAN) ROLLING SOAKING RECONSTITUTION (PENYUSUNAN KEMBALI) ALKALI TREATMENT ACID TREATMENT PANAS (HOT PROCESSED) POPPING MICRONIZING ROASTING EXTRUDE PELLETING STEAM ROLLING STEAM FLAKING PRESSURE COOKING EXPLOADING

2. PENGGILINGAN: TUJUAN : MERUBAH UKURAN/BENTUK BAHAN MANFAAT : 1. EKSTRAKSI ZAT YG DIINGINKAN 2. MENGANALISA KOMPOSISI ZAT YANG TERKANDUNG 3. MEMPERLUAS PERMUKAAN SHG MEMPERCEPAT PENGERINGAN MENINGKATKAN AKTIFITAS KERJA ENZIM MENINGKATKAN DAYA CERNA ZAT MAKANAN HEWAN OMNIVORA PADA RUMINANSIA : JIKA TERLALU HALUS MERUGIKAN MEMUDAHKAN PENCAMPURAN SECARA HOMOGEN, SEPERTI DALAM MEMBUAT RANSUM.

JENIS-JENIS MESIN PENGGILING : KEKUATAN MEMECAH : CRUSHING MILLS : UNTUK BUTIRAN KERAS. KEKUATAN MEMUKUL : HAMMER MILLS : UNTUK PENEPUNGAN KEKUATAN MENGGESEK : DISC ATTRACTION MILLS : PEMOTONG (UTK BM BERSERAT ) - BAHAN GRIT DIUBAH MENJADI PECAHAN BUTIRAN - BAHAN MASH DIUBAH MENJADI HALUS - BAHAN CAMPURAN DIUBAH MENJADI MASH DAN BUTIRAN/PELLET MESIN GESEK BISA UNTUK BAHAN YANG BERBEDA-BEDA. JIKA GESEKAN TERLALU TINGGI, MESIN HARUS TAHAN PANAS HARUS DILENGKAPI PENDINGIN.

PERTIMBANGAN DLM. PENGGUNAAN ALAT : SIFAT BAHAN : KEKERASAN PRINSIP MESIN/BAHAN MESIN HASIL YG DIINGINKAN STRUKTUR BAHAN : BHN KRISTAL SULIT DIPECAH KECUALI DGN GESEKAN KADAR AIR BAHAN : KA > 18% LEBIH BAIK ALAT PEMUKUL/HAMMER MILL SENSITIVITAS MESIN & BAHAN THD. PANAS UNTUK PENGOLAHAN KERING SERING DIGUNAKAN HAMMER MILL, DILENGKAPI DG ALAT PENYARING UKURAN 3-6 mm

3. ROLLING : MEMAKAI GILINGAN FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEHALUSAN PROSES PENGGILINGAN: TIPE/MACAM BUTIRAN KADAR AIR : KA LEBIH BANYAK, BUTIRAN CEPAT KELUAR UKURAN SARINGAN : LEBIH HALUS , BAHAN KELUAR LEBIH LAMBAT KECEPATAN HASIL KELUAR DARI MESIN : BUTIRAN LEBIH BESAR , CEPAT KELUAR 3. ROLLING : MEMAKAI GILINGAN MACAM-MACAM MESIN ROLLING TERGANTUNG DARI : BESAR GILINGAN GIGI GILINGAN MESIN ROLLING KERING DAPAT MEMPRODUKSI HASIL YANG BERVARIASI, TERGANTUNG DARI : KEHALUSAN HASIL TATA LETAK YG DAPAT DITOLERANSI UNTUK DIPROSES. TIPE GILINGAN FAKTOR-FAKTOR YG BERHUBUNGAN DGN PROSES HAMMER MILL.

PENGOLAHAN KERING PANAS 1. POPPING (LETUPAN) PEMECAHAN GRANULA PATI YANG TERDAPAT PADA BUTIRAN (JAGUNG, SORGUM, GANDUM) DENGAN PANAS TEMPERATUR 150 0C. BERGANTUNG PADA TEKANAN, KADAR AIR BAHAN, TYPE BUTIRAN 2. MICRONIZING (PENGHALUSAN) PEMANASAN DENGAN INFRA RED, DENGAN PANJANG GELOMBANG 3x108 – 3x1011 Hz LAMA PEMBAKARAN : SORGUM 20 DETIK; JAGUNG 70 DETIK TEMPERATUR 140 – 180 0C 3. ROASTING (PEMANGGANGAN) PROSES PEMANASAN KERING TERHADAP BUTIRAN DENGAN CARA PEMANGGANGAN TEMPERATUR = POPPING DAN MICRONIZING

PENGOLAHAN BASAH- DINGIN 4. EXTRUDING PEMANPATAN DENGAN TEKANAN TINGGI: BUTIRAN DIPAKSA DENGAN KEKUATAN TERTENTU AGAR MELALUI SILINDER PENGHALUS ; SILINDER RUNCING DAN BERGELOMBANG TEMPERATUR 95 0C PENGOLAHAN BASAH- DINGIN 1. SOAKING (PERENDAMAN) PERENDAMAN PENDEK (12 – 24 JAM) 2. RECONSTITUTION (PENYUSUNAN KEMBALI) PERENDAMAN SECARA AN-AEROBIK (20 HARI) PENINGKATAN KADAR AIR BAHAN (25 – 30 %) BERGANTUNG PADA: TYPE BUTIRAN KADAR AIR BAHAN TEMPERATUR LINGKUNGAN LAMA PERENDAMAN

4. ACID TREATMENT (PERLAKUAN ASAM) 3. ALKALI PENYEMPROTAN DENGAN NaOH, KONSENTRASI 2 – 4% ALKALI LAIN: AMONIAK 4. ACID TREATMENT (PERLAKUAN ASAM) PENAMBAHAN ASAM ORGANIK (FORMIAT; PROPIONAT; ASETAT) UNTUK PENGAWETAN BUTIRAN DENGAN KADAR AIR YANG TINGGI

PENGOLAHAN BASAH-PANAS 1. STEAM ROLLING DIMASAK DALAM UAP PANAS DENGAN TEKANAN TINGGI SELAMA 3 – 5 DETIK ; BARU DIGILING 2. STEAM PLAKING PEMANASAN DENGAN UAP PANAS PADA WAKTU LEBIH LAMA DARI STEAM ROLLING; 12 MENIT. TEMPERATUR 100 0C DIAMETER HASIL GILINGAN 0,05 MM 3. PRESSURE COOKING (PEMANASAN DENGAN TEKANAN) PEMANASAN DENGAN UAP PANAS PADA TEKANAN TINGGI TEKANAN = 3 KG/CM2 TEMPERATUR 143 0C KADAR AIR BERKURANG SD 20%

4. EXPLOADING PENGOLAHAN DENGAN UAP PANAS DAN TEKANAN TERTENTU DILANJUTKAN DENGAN PENGGILINGAN TEKANAN = 15 KG/CM2 TEMPERATUR 200 0C LAMA 18 – 20 DETIK 5. PELLETING PENGOLAHAN PANAS-BASAH DENGAN PEMANPATAN DAN TERJADI PROSES HIDROTERMAL. PENINGKATAN KADAR AIR SD. 17% TEMPERATUR 60 – 90 0C GELATINISASI 16 – 20% DIAMETER ALAT/DIES 2 – 4 MM