PERSEMAIAN Persemaian adalah suatu tempat atau lokasi dimana dilakukan kegiatan pembuatan bahan tanaman berupa semai yang siap untuk ditanam di lapangan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
Advertisements

KONSEP EKONOMI LAHAN HUTAN, MODAL DAN TENAGA KERJA KEHUTANAN
PERENCANAAN PRODUKSI PERTANIAN
PEMILIHAN JENIS POHON.
DEFINISI BENIH / BIBIT Dr
BAB V PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN USAHATANI Dalam pembangunan pertanian, masalah penting tentang usahatani adalah merombak usahatani dalam arti luas dan.
Irigasi I Jaringan Irigasi.
Merancang Bangun Tata Ruang
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
Irigasi 1 Perencanaan Irigasi.
Kegiatan ekonomi masyarakat
Dunia Investasi Tanaman Industri Kehutanan
PENGADAAN BAHAN BAKU Sebelum suatu usaha industri pertanian menginvestasi modal untuk mendirikan pabrik, kegiatan pengadaan bahan baku harus dipelajari.
KELOMPOK TANI SUMBER TANI PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN
Budidaya Tanaman Berkayu
DISTRIBUSI AIR LIMBAH KOTA BANDUNG
Membibitkan tanaman perkebunan dan penanaman tanaman perkebunan
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
TRI NUGRAHA ADIKESUMA ST., MT.
EKONOMI PERTANIAN INDONESIA
MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
Infrastruktur Air Jaringan Irigasi.
`EKONOMI & AGRIBISNIS` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PROGRAM DITJEN PDASHL DALAM PEMBANGUNAN LHK DI EKOREGION PAPUA
PENGELOLAAN HUTAN DENGAN POLA AGROFORESTRI DI PERUM PERHUTANI
PENGANTAR SILVIKULTUR
MENYIAPKAN LAHAN DAN MEDIA
SILVIKULTUR INTENSIF TEKNIK Laboratorium Silvikultur&Agroforestry
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
PERMUDAAN ALAM dan PERMUDAAN BUATAN
PERILAKU BIAYA.
SALAM INOVASI !!! Loading... Situbondo, 25 Juli 2009 SMKN 1 PANJI - SITUBONDO Loading...
Analisis Teknik & Nilai Waktu dari Uang
Analisis aspek produk berarti menganalisis karakteristik produk
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
BUDIDAYA SISTEM PERTANIAN VERTIKAL (VERTIKULTUR)
PERBENIHAN 1 Pengadaan benih tanaman hutan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam hutan. Kegiatan.
PEMULIAAN POHON HUTAN IV. Produksi Benih dan Kebun Benih
By : Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P. SMT GASAL_2014/2015
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
Faktor Utama pertumbuhan mangrove :
MENDESKRIPSIKAN PEMBIBITAN TANAMAN DAN PRODUKSI BENIH
MANAJEMEN TERNAK POTONG
Manajemen Produksi Agrobisnis
DORMANSI BIJI Adalah masa penundaan perkecambahan sampai waktu yg tidak ditentukan, dimana keadaan sekeliling & keadaan biji tersebut memungkinkan untuk.
ANALISIS PRODUKSI.
J O N I G I U S D O N U A T A.
KULTUR JARINGAN KELOMPOK : III ANGGOTA HAMSYANI
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
Sistem Jaringan Irigasi
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
CIRI-CIRI PERTANIAN.
Aspek Produksi dan Operasi
Irigasi Penyiraman ( Curah )
Irigasi I Jaringan Irigasi.
III. KERUGIAN AKIBAT PENYAKIT
PSDA.
SISTEM PRODUKSI SAPI PERAH
BAB 5 PEMBIAKAN TANAMAN.
JUKNIS UNIT PEMBENIHAN IKAN MULTI SPESIES
PEMBIBITAN KOPI PUTRI LUKMANA SARI
Perlindungan Hutan 7 VII. MIKORIZA
PENGETAHUAN UMUM IRIGASI
Produksi Benih dan Kebun Benih
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
1 MEMAHAMI KANDANG TERNAK Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Ruminansia.
Faktor Alam dalam Usahatani Oleh : Angelia Leovita, SP, MSi.
Transcript presentasi:

PERSEMAIAN Persemaian adalah suatu tempat atau lokasi dimana dilakukan kegiatan pembuatan bahan tanaman berupa semai yang siap untuk ditanam di lapangan. (merupakan perkembangan dari hasil pembiakan generatif) Pembibitan adalah suatu lokasi dimana dilakukan kegiatan untuk menyiapkan/membuat bibit tanaman, baik berupa bahan tanaman generatif maupun bahan tanaman vegetatif, yang siap ditanam di lapangan. Di pembibitan bisa juga dilakukan transaksi / jual beli bibit. Jadi di pembibitan selain untuk produksi bibit juga bisa sebagai tempat semai/bibit dipelihara sampai besar kemudian dijual.

Tujuan Pembanguan Persemaian Untuk menyiapkan semai/bibit siap tanam dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan harapan kita (pengelola hutan). Untuk menyiapkan bahan tanaman sesuai dengan tata waktu yang diperlukan. Untuk menyiapkan bahan tanaman sesuai dengan yang diinginkan (jenis, kuantitas dan kualitas) yang diinginkan.

Macam Persemaian berdasarkan Waktu Penggunaannya a. Persemaian sementara atau persemaian tidak tetap. b. Persemaian semi permanen. c. Persemaian permanen atau persemaian tetap.

Persemaian Sementara dan Tetap

Kriteria Persemaian Tetap/ Tidak Tetap Semai yang dihasilkan (baik jumlah maupun jenisnya). Lama waktu digunakannya persemaian tersebut. Kelengkapan bangunan dan sarana serta prasarana lainnya. Luasnya persemaian. Jumlah (besar dan kecilnya) biaya persemaian yang tersedia. Jumlah jenis semai yang dihasilkan, untuk persemaian tetap biasanya jumlah jenisnya lebih banyak.

Persemaian tetap (Permanent Nursery) Lokasinya tertentu jadi tidak mengikuti lokasi tanaman. Kelebihan persemaian tetap antara lain, dalam waktu yang sama mampu menghasilkan semai dalam jumlah besar, seragam dan umumnya kualitasnya baik, terpusat (pengawasan dan manajemennya mudah). Luas persemaian bisa mencapai 10 hektar, dan penggunaanya bisa berulangkali. Kelemahannya karena ditunjang perlengkapan dan peralatan yang lebih lengkap, maka untuk pengadaan persemaian tersebut diperlukan investasi yang besar. Disamping itu, bila terjadi wabah serangan penyakit dan tidak segera diketahui, serta tertunda penanganannya, maka akan segera menyerang dan manghancurkan semai dalam jumlah yang besar.

Persemaian Tidak Tetap (Non Permanent Nursery) Biasanya lokasinya tidak terlalu luas (< 2 ha) dan produksi semainya juga relatif kecil (< 2 juta semai). Jenisnya juga sangat terbatas yaitu hanya jenis yang akan ditanam di lokasi tanaman. Jangka waktu digunakannya sekali atau 2 - 3 kali. Selalu mengikuti lokasi tanaman (dibuat dekat dengan lokasi tanaman). Perlengkapan dan peralatannya sederhana.

Macam Persemaian Berdasarkan pada Jenis Semai yang Dihasilkan Persemaian cabutan (sistem bare root planting) Persemaian kontiner.

Persemaian Kontiner dan Cabutan Semai kayu putih tanpa kontiner Semai jati dalam kontiner Semai kayu putih tanpa kontiner

Persyaratan Pemilihan Lokasi Persemaian (Fandeli, 1982) Persyaratan dari aspek teknis Dekat dengan jalan angkut (sungai/jalan darat). Dekat dengan sumber air. Luasnya memadai. Mudah diperoleh media semai.

Persyaratan dari aspek phisik Topografinya datar-landai, bila topografinya tidak datar perlu dibuat terasering. Tanahnya mempunyai sifat fisik dan khemis yang baik. Aerasinya baik. Memperoleh sinar matahari yang cukup. Iklimnya sesuai. Persyaratan dari aspek ketenaga kerjaan Mudah diperoleh tenaga kerja yang cukup.

Luas Persemaian Luas Persemaian Efektif 60 atau Luas Persemaian = ------ x luas total persemaian 100 atau Luas Persemaian = ----- x (∑ luas bed. tabur+∑ luas bed.sapih) 60

Letak Persemaian Aspek manajemen (yang menyangkut pengelolaan persemaian). Aspek silvikultur (evapotranspirasi, adaptasi semai, dll.)

Kebutuhan Air Pinus merkusii : 40 m3/ha/hari Shorea sp. : 60 m3/ha/hari Eucalyptus sp. : 40 m3/ha/hari Tectona grandis : 20 m3/ha/hari Dalbergia latifolia : 30 m3/ha/hari Acacia auriculiformis : 40 m3/ha/hari

BAK TANDON AIR DAN SALURAN IRIGASI Komponen pengairan 1.Sumber air yang cukup. 2. Pompa air dan perpipaan. 3. Bak/tandon air dan saluran irigasi serta perpipaan. 4. Perpipaan : pipa berbagai ukuran dan kran- kran yang diperlukan.

Debit Air B (dalam cc) Debit (A) = ------------------------------------------ 24 x 60 x 60 (dalam detik) A : Debit air (dalam cc) untuk 1 ha persemaian dari suatu jenis. B : Kebutuhan Air (dalam cc) per hektar persemaian suatu jenis.

Kegiatan di Persemaian Perencanaan pembuatan persemaian (penetapan dan penunjukkan lokasi). Persiapan lapangan, termasuk pembuatan bak/bedengan untuk penaburan benih,penyiapan media sapih dalam kontiner/polybag, pelakuan benih, penyapihan. Pemeliharaan semai hingga menjadi semai siap tanam. Packing dan pengiriman semai/bibit ke lapangan.