Budidaya Tanaman Tahunan Kelas Kelapa Sawit
Silabus Mengenal taksonomi tanaman kelapa sawit Mempelajari fitogeografi, persyaratan tumbuh, kesesuaian lahan, kesuburan tanah dan konservasi lahan pertanaman kelapa sawit Mempelajari benih dan pembibitan tanaman kelapa sawit Mempelajari land clearing dan persiapan lahan untuk pertanaman kelapa sawit Mempelajari jenis tanaman penutup tanah (cover crop) dan penanaman tanaman kelapa sawit Mempelajari pemeliharaan tanaman kelapa sawit: pengairan, pemupukan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit Mempelajari teknik pemanenan dan penanganan pasca panen buah kelapa sawit Mempelajari agrobisnis kelapa sawit, mencakup aspek: sosial-ekonomi, analisis usaha, dan pembangunan kimbun
Jadwal Kuliah Minggu Tanggal Materi Dosen I 30-08 Sistem Perkuliahan, taksonomi tanaman sawit II 06-09 Fitogeografi dan kesesuaian lahan tanaman sawit III 13-09 Benih dan pembibitan tanaman sawit IV 20-09 Land clearing dan persiapan lahan tanaman sawit V 27-09 Cover crop dan penanaman pada tanaman sawit VI 04-10 Pemeliharaan tanaman sawit: pengairan, pemupukan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit VII Ujian Tengah Semester VIII IX Libur Iedul Fitri X 01-11 Panen dan pasca panen sawit XI 08-11 Agrobisnis sawit: sosial-ekonomi, analisis usaha, dan pembangunan kimbun XII 15-11 Diskusi: benih dan pembibitan tanaman sawit XIII 22-11 Diskusi: analisis kesesuaian lahan tanaman sawit XIV 29-11 Diskusi: pemeliharaan tanaman sawit XV 06-12 Diskusi: analisis usaha tanaman sawit XVI 13-12 Diskusi: pengendalian OPT tanaman sawit XVII 20-12 Diskusi: panen dan pasca panen sawit XVIII Minggu Tenang
Sistem Perkuliahan Sistem : SCL – Focus Group Discussion TI : memanfaatkan fasilitas Elisa (e-learning) Nilai : 25% ujian sisipan, 25% ujian akhir, 25% keaktifan dalam FGD dan kunjungan lapangan, 25% praktikum Kehadiran dalam perkuliahan minimal 70% Praktikum: 5 acara (3 acara khusus mengenai kelapa sawit) Kunjungan lapangan: di Perkebunan Kelapa Sawit PTPN VIII Banten
Botani dan Taksonomi Tanaman Kelapa Sawit
Klasifikasi Divisio: Spermatophyta Sub-divisio: Angiospermae Kelas: Monocotyledonae Ordo: Palmales Familia: Palmaceae Genus: Elaeis Spesies: Elaeis guineensis, Elaeis odora, dan Elaeis oleivera
Elaeis guineensis : berasal dari Guinea (Afrika), jenis yang banyak ditanam di Indonesia Elaeis odora: berasal dari Amerika Selatan, tidak ditanam di Indonesia Elaeis oleivera: berasal dari Amerika Selatan, sedikit ditanam di Indonesia
(Berdasarkan warna kulit buah) VARIETAS (Berdasarkan warna kulit buah) 1. Nigrescens - ungu kehitaman (muda) - jingga kehitaman (masak) 2. Virescens - hijau (muda) - jingga kemerahan, ujung buah hijau (masak) 3. Albescens - keputih-putihan (muda) - kekuningan, ujungnya ungu kehitaman (masak)
Perakaran Kelapa Sawit Akar tunggang (kecambah), tidak berkembang (mati) setelah menjadi bibit maupun dewasa Akar serabut (saat fase pembibitan, tanaman muda, dewasa, dan tua), sedikit bercabang, membentuk anyaman yang rapat dan tebal, sebagian tumbuh vertikal (ke arah bawah) dan sebagian tumbuh ke arah horizontal (mendatar/samping) Pertumbuhan perakaran dipengaruhi oleh sifat fisik tanah: tekstur, struktur, dan aerasi (terutama aerasi) Aerasinya baik: pertumbuhan akar ke arah bawah bisa mencapai 10m, dan ke arah samping bisa mencapai 20m
Perakaran lanjutan … Akar yang dalam dan lebar: memaksimalkan penyerapan hara, air, dan memperkuat tegaknya tubuh tanaman Perakaran sawit banyak mengandung sel parenkim, berongga, dan berisi udara Keberadaan rongga berisi udara pada sel parenkim akar akan membantu respirasi perakaran Pangkal batang kelapa sawit: ditumbuhi akar adventiv (membantu respirasi akar biasa pada saat suasana tergenang) Akar adventiv akan segera tumbuh menjadi akar biasa apabila telah sampai ke tanah
R = akar tunggang Ad = akar adventif Co = kotiledon Pr = akar serabut
Batang Kelapa Sawit Pertumbuhan memanjangnya lambat (pada umur 0-4 tahun), belum kelihatan adanya pertumbuhan memanjang Pada umur > 4 tahun mulai terlihat adanya pertumbuhan memanjang dari batang Ketinggian batang bisa mencapai 20 m, berbentuk silindris Pada permukaan batang banyak terdapat pangkal pelepah daun, sehingga permukaan batangnya tidak halus
Daun Kelapa Sawit Muncul didekat titik tumbuh Daunnya berbentuk pelepah yang tersusun atas sejumlah anak daun, dengan 80 – 120 anak daun/pelepah (pada pelepah normal) Pertanaman kelapa sawit menghasilkan 2 pelepah daun/bulan, posisi daun awal dengan daun berikutnya membentuk sudut 1350 Pada daun pupus yang baru muncul, antar anak daun masih melekat/menyatu satu sama lainnya khususnya pada bagian ujung anak daun, dengan arah pertumbuhan tegak lurus ke atas, berwarna kuning
Daun lanjutan … Rumus kedudukan daun 3/8, artinya dalam setiap 3 putaran terdapat 8 pelepah daun, posisi pelepah ke-9 tepat di bawah pelepah ke-1, posisi pelepah ke-17 tepat dibawah pelepah ke-9, begitu seterusnya Pelepah daun tua akan patah pada bagian di dekat pangkalnya, sisa pangkal tidak akan terlepas dari batang, permukaan batang tidak licin seperti pada kelapa sayur Bagian pangkal batang banyak ditumbuhi duri tajam
Bunga Kelapa Sawit Kelapa sawit mulai berbunga pada umur 18 bulan Pohon kelapa sawit umumnya menghasilkan bunga jantan dan betina sekaligus dalam satu pohon, meskipun ada juga yang hanya menghasilkan bunga jantan atau betina saja Bunga tersusun dalam suatu tandan, bunga jantan dan betina terdapat pada dua tandan yang terpisah Waktu masak bunga jantan dan betina dalam satu pohon tidak bersamaan, bunga jantan masak terlebih dahulu, penyerbukan sendiri antar bunga dalam satu pohon jarang terjadi, berpenyerbuk silang
Bunga lanjutan … Bunga betina/putik: masa reseptifnya 3 x 24 jam, pada saat reseptif mahkotanya berwarna putih cerah, jika tidak diserbuki putik akan berwarna hitam dan mengering Bunga jantan: pada saat matang seludang akan membuka, beraroma harum, berwarna kuning keemasan, pada kondisi alami dapat hidup selama 24 jam Pengawetan tepung sari: bunga jantan dikeringkan dengan oven, suhu 600C selama 24 jam, disimpan dalam tabung reaksi, ditutup rapat dengan aluminium foil, ditempatkan dalam freezer, tahan selama 10 hari, digunakan untuk assisted pollination (penyerbukan bantuan)
Bunga lanjutan … Pada tanaman sawit muda (umur < 6 tahun), produksi bunga jantan dan betina belum berimbang, bunga betina jumlahnya lebih banyak, terjadi kekurangan tepung sari, banyak buah yang tidak jadi, produktifitas rendah Pada tanaman sawit muda perlu dilakukan penyerbukan bantuan: menggunakan tepung sari awetan, pelaksanaannya dapat memanfaatkan tenaga manusia maupun serangga penyerbuk (Elaedobius camerunicus) Menurut hasil penelitian, pelaksanaan penyerbukan bantuan pada tanaman sawit muda mampu meningkatkan bobot tandan buah sawit (mengurangi prosentase buah tidak jadi)
Buah Kelapa sawit Buah kelapa sawit tersusun dalam tandan buah, jumlah buah dalam satu tandan bisa mencapai ribuan tergantung bobot tandan, tandan buah mencapai ukuran maksimal pada umur 4,5 – 5 bulan setelah penyerbukan, dan siap dipanen pada umur 6 bulan Tandan buah tumbuh di ketiak daun Buah yang dipelihara adalah buah yang berasal dari bunga tanaman kelapa sawit yang umurnya telah mencapai 3 tahun, bunga yang muncul pada tanaman kelapa sawit berumur < 3 tahun akan di kastrasi (dibuang) Semakin tua umur pohon, produksi pelepah semakin menurun sehingga jumlah tandan buah yang terbentuk lebih sedikit, namun produktivitasnya justru meningkat karena terjadi peningkatan bobot tandan (bisa mencapai 50 kg/tandan), dan meningkatnya randemen minyak sawit
Buah lanjutan … Bagian-bagian buah kelapa sawit: Perikarpium - epikarpium (kulit buah) - mesokarpium (daging buah/sabut) 2. Endokarpium (tempurung/cangkang) 3. Endosperm (kernel/inti) 4. Lembaga (embrio) Mesokarpium kalau diolah akan menghasilkan CPO (minyak sawit mentah): 20 % berat tandan Endosperm kalau diolah akan menghasilkan PKO (minyak inti sawit): 30% berat tandan
Buah lanjutan … Kelapa sawit dibedakan menjadi beberapa tipe menurut ketebalan endokarpium/mesokarpium: 1. Dura - cangkang tebal (2-5 mm) - daging buah tipis (20-50% terhadap buah) - rendemen minyak rendah 2. Pisifera - cangkang tipis (hampir tidak ada) - daging buah tebal (92-97% terhadap buah) - rendemen minyak tinggi, produktivitas rendah 3. Tenera - cangkang sedang (1-2,5 mm) - daging buah tebal (60-95% terhadap buah) - rendemen minyak tinggi, produktivitas tinggi
Buah lanjutan … Kelapa sawit yang banyak di tanam di Indonesia adalah varietas Nigrescens Buah sawit varietas Nigrescens: kulit buah berwarna ungu kehitaman (muda) dan oranye merah (masak/tua) Buah muda berwarna ungu kehitaman karena dominasi dari anthocyanin Buah tua berwarna oranye merah karena dominasi karoten (khususnya β-karoten) Zat-zat minyak mulai dibentuk pada saat buah berumur 4,5 – 5 bulan setelah penyerbukan Minyak dibentuk dibagian sel-sel pengisi di sela-sela daging buah (mesokarpium) Bersamaan dengan terbentuknya zat minyak, warna kulit buah akan berubah dari ungu kehitaman menjadi oranye merah
mesokarpium epikarpium Endosperm Endokarpium
DURA PISIFERA TENERA