TEKNOLOGI BAHAN ALAM Rachmaniar Rachmat.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Litosfir Litosfer ,diambil dari bahasa Yunani, yaitu lythos, yang berarti batuan, dan sphere, yang berarti lapisan. Secara definisi litosfer adalah lapisan.
Advertisements

PENANGANAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT
SISTEM PENCATATAN BARANG
PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA
PENANGANAN BAHAN BAKU.
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
SOP DAN GHP PASCA PANEN UBI RAMBAT
K O M P O S T I N G.
Tanaman Obat.
PENGASAPAN METODE PENGASAPAN TRADISIONAL
PRODUKSI BENIH (BIJI).
KADAR AIR Metoda Analisis Pemanasan dg oven
PANEN DAN PASCA PANEN JAGUNG KACANG-KACANGAN UMBI-UMBIAN
Keragaman metabolit sekunder
Menyari senyawa dari bahan asal
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
Penggaraman dan Pengeringan
iNDUSTRI FARMASI OBAT TRADISIONAL
Material Handling PT. Teh Celup 88
PARAMETER STANDAR EKSTRAK
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
Komunikasi Dan Penyuluhan Pertanian Putri Lestari C
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK By
PANEN DAN PASCAPANEN.
Pascapanen Cabe Teknologi Penanganan Pascapanen AET 303
TEKNIK PENYIMPANAN UMBI-UMBIAN
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
DASAR TEORI dan Petunjuk praktek Kuliah lapang I (2014) VCO dan Nektar buah Astuti Setyowati.
PENANGANAN PASCA-PANEN, PENGOLAHAN DAN MUTU PANGAN
PENGOLAHAN KELAPA.
COLLECTING BAHAN ALAM LAUT (MARINE BIOTA)
PENGENDALIAN MUTU HASIL TERNAK
Pengolahan Teh Wangi Teh wangi adalah teh yang paling populer di Indonesia, yang diolah dengan bahan dasar the hijau Jawa Barat adalah daerah utama pembuatan.
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
Teknik Penanganan Hasil Pertanian
Prosedur Panen dan Pasca Panen untuk Memproduksi Beras yang Bermutu
PROSES PENGOLAHAN OBAT TRADISIONAL
Dr. Ir. Kartini Zaelanie, MS
TANAMAN BERKHASIAT OBAT
BAKTERI PENCEMAR MAKANAN
MANUFAKTUR OBAT HERBAL
PENYEBAB KERUSAKAN KAYU
HrACCP ABON IKAN TUNA Oleh : Aprilla Dian P
PENGOLAHAN DENGAN PENGERINGAN
FARMAKOGNOSI D-III FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PASCA PANEN Luh Putu Suciati.
II. FISIOLOGI PASCA PANEN
Khusnul Hatimah Ilham N Farmakognosi Analitik (A)
SIMPLISIA JULIYANTY AKUBA.
Nama : khansa resthima ratu Kelas : H NPM :
Fakultas Farmasi INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI 2012
SIMPLISIA HERBA PEGAGAN Centella asiatica(L.) Urban
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc.
DEWAN SAPUTRA ARMAN ADI RACHMAN BAU HIJRAH LILIS KARLINA AGROINDUSTRI 28 A.
PANEN DAN PASCAPANEN. PANEN Budidaya tanaman (bercocok tanam Pasca Panen Persiapan utk penyimpanan dan pemasaran Diakhiri awal.
MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
SANITASI MAKANAN & MINUMAN A.M.FADHIL HAYAT. PENGERTIAN Makanan (WHO): semua substansi yg diperlukan oleh tubuh, kecuali air dan obat2an dan substansi.
PENGAWASAN KUALITAS MAKANAN. Tujuan umum :  Mampu melakukan pengendalian keamanan mak min Tujuan Khusus :  Mampu menjelaskan pengaruh lingk fisik mak.
PRESENTASI TEKNOLOGI PASCA PANEN di b2p2toot
PRESENTASI PENGELOLAAN PASCA PANEN TANAMAN Plantago major
PEMERIKSAAN MUTU SIMPLISIA: KADAR AIR DAN SUSUT PENGERINGAN
Pengendalian Mutu Simplisia dan Ekstrak Tanaman Obat PEKALONGAN 18 JUNI 2014.
Sediaan Obat Tradisional
LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN WHO
FITOKIMIA.
SIMPLISIA di susun oleh : Annisa Fauzia Neneng Yulianti Alfath Try Herdina.
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
Transcript presentasi:

TEKNOLOGI BAHAN ALAM Rachmaniar Rachmat

Pendahuluan Teknologi bahan alam membahas tentang I. Teknologi penyiapan bahan alam menjadi simplisia meliputi cara pengambilan/pengumpulan bahan alam (bagian yg digunakan, waktu pengumpulan, cara/alat yg digunakan); cara sortir, pengeringan, penyimpanan, dan standardisasi simplisia).

II. Teknologi pembuatan ekstrak meliputi: penanganan simplisia sebelum proses ekstraksi, cairan penyari, cara-cara ekstraksi, penanganan micelle, pemurnian, pengentalan ekstrak, pengeringan ekstrak, standardisasi dan regulasi ekstrak.

III. Pengembangan dan pemanfaatan bahan alam untuk obat (obat trad, fitofarmaka, senyawa murni/lead compound). IV. Pengembangan dan pemanfaatan bahan alam untuk nutraceticals dan functional food (marine nutraceticals and functional foods).

V. Pengembangan dan pemanfaatan bahan alam untuk kosmetik (marine cosmetics). VI. Pengenalan marin toksin VII. Bahan laut komersil untuk obat dan kosmetik.

Bahan alam Bahan alam atau sumber daya alam terdiri dari sumber daya hayati dan sumber daya nirhayati; baik dari darat maupun dari laut. Sumberdaya hayati terdiri dari tumbuhan dengan berbagi spesies,demikian pula hewan. Sumberdaya nirhayati berupa mineral di darat dan di laut.

Untuk pemanfaatan bahan alam diawali dari penyiapan simplisianya/ crude drug (Tyler, et.al)/ materia medika (FI) Yg dibhs disini bukan bhn alamnya secara khusus tetapi teknologi penanganannya untuk sampai pada pemanfaatannya di bidang obat, nutraceuticals dan kosmetik.

Beberapa contoh sediaan bahan alam dari tanaman segar Fruit pulps Juices; succi; fruit juice by expression: Juice obtained not by expression: aloe, opium, gum arab, myrrha, perubalsam; Artificial juices: liquorice Syrup : blackcurrent syrup, raspberry syrup; cherry syrup. Alcoholates

Beberapa contoh sediaan berasal dari simplisia Infus Decoct Macerat Tincture Extract Vinegar Oily drugs

Sumber simplisia Sumber simplisia dapat berasal dari biota yang hidup liar atau tumbuh secara alamiah dan dapat pula berupa hasil budidaya.Di awal-awal pengembangan simplisia semuanya berasal dari yang tumbuh liar sehingga kandungannya sangat bervariasi shg untuk mendptkan kadar yg dikehendaki seringkali harus mencampurkan dgn beberapa batch.

Hasil budidaya mempunyai kelebihan tersendiri karena usia tanaman/biota diketahui, spesies seragam, demikian pula tempat tumbuh/lingkungannya.

Tahapan memperoleh simplisia Pengumpulan/bagian mana/kapan/cara sortasi pencucian perajangan pengeringan sortasi kering Pemeriksaan mutu pengepakan penyimpanan

Pengumpulan biota memperhatikan: bagian yg diambil, cara pengambilan, waktu pengambilan. Kadar bahan aktif dalam simplisia tergantung pada banyak hal: Bagian biota yang digunakan, usia saat panen, waktu panen, dan lingkungan tumbuh/habitat; oleh karena itu bagian biota, waktu, dan cara pengambilannya berbeda-beda.

waktu pengambilan/panen yaitu pada saat biota atau bagiannya memiliki kandungan aktif tertinggi. Hal ini berbeda-beda utk tiap biota. Secara umum diuraikan waktu-waktu pengambilan tiap bagian tanaman untuk penyiapan simplisia sbb:

Akar dan umbi sebaiknya dipanen sesudah proses vegetatif . Kulit batang hendaknya dikumpulkan pada saat sebelum proses vegetasi. Daun dikumpulkan pada saat aktif fotosintesa biasanya pada saat tanaman sedang berbunga dan sebelum buahnya matang.

Bunga-bunga dipanen pada saat atau sebelum pembuahan. Buah dikumpulkan sebelum matang atau pada saat sedang rimbun. Biji dikumpulkan dari buah yang matang .

BAGIAN TANAMAN, CARA PENGUMPULAN DAN KADAR AIR SIMPLISIA Kulit batang Batang utama dan cabang dikelupas dengan ukuran panjang dan lebar tertentu; untuk kulit batang yang mengandung minyak asiri atau golongan senyawa fenol digunakan alat pengelupas bukan logam. < 10% Batang Cabang dengan diameter tertentu dipotang-potong dengan panjang tertentu pula. Kayu Batang atau cabang, dipotong kecil atau diserut setelah kulit dikelupas. Daun Pucuk yang sudah tua atau muda dipetik dengan tangan satu per satu. < 5% Bunga Kunncup atau bunga mekar, mahkota bunga atau daun bunga, dipetik dengan tangan. Pucuk Pucuk berbunga dipetik dengan tangan (mengandung daun bunga dan bunga). < 8% Akar Dari bawah permukaan tanah, dipotong dengan ukuran tertentu.

Bagian Tanaman Cara Pengumpulan Kadar Air Simplisia Rimpang Dicabut, dibersihkan dari akar, dipotong melintang dengan ketebalan tertentu. < 8% Buah Masak, hampir masak, dipetik dengan tangan. Biji Buah dipetik, dikupas kulit buahnya menggunakan tangan, pisau atau digilas, biji dikumpulkan dan dicuci. < 10% Kulit buah Seperti biji, kulit buah dikumpulkan dan dicuci.

Pengumpulan..... Cara panen bermacam-macam tergantung persyaratan yg ditentukan. Beberapa jenis dipetik dengan tangan, ada juga dg menggunakan mesin. contoh alat yg digunakan:

sortasi Sortasi basah: dilakukan untuk memisahkan cemaran (kotoran dan bahan asing lain) dari bahan simplisia. Pembersihan simplisia dari tanah dapat mengurangi jumlah kontaminasi mikroba. Tanaman tinggi misalnya sering sekali terkotori oleh lumut yg sulit dipisahkan sehingga perlu kecermatan dalam sortasi. Ataupun biota terassosiasi dengan biota yg mirip dengannya.

Pencucian Pencucian dilakukan dengan air bersih (sumur, PAM, atau air dari mata air). Simplisia yang mengandung zat mudah larut dalam air mengalir dicuci dalam waktu sesingkat mungkin. Setelah pencucian dilakukan pengeringan I selama satu hari utk memudahkan perajangan.

Perajangan Perajangan simplisia dilakukan untuk memudahkan proses pengeringan, pengepakan, dan penggilingan. Tanaman yang baru dipanen sebelum dirajang dijemur dalam keadaan utuh selama satu hari. Cara perajangan juga tergantung bagian atau keadaan biotanya. Contoh alat perajang: ( alat 5.1; 5.2; 5.3)

Pengeringan (Tyler; Brady, and Robbers) Setelah perajangan dilakukan pengeringan II dng tujuan agar simplisia dapat disimpan lama dan tidak rusak. Dikeringkan pd suhu 30-60C terbaik suhu 60C; utk bahan yg mengandung senyawa mudah menguap maka pengeringan dilakukan pada suhu serendah mungkin atau dengan menggunakan vakum.

Pengeringan juga baik untuk menjaga kualitas mencegah saling nempel, mencegah reaksi enzym, bakteri, dan perbhan kimia ataupun perubahan lainnya. Pengeringan yg baik tergantung pada 2 faktor utama yi pengaturan suhu dan pengaliran udara. Dapat dikeringkan dgn matahari langsung atau dgn alat pemanas.

cara pengeringan Pengeringan udara dapat dibawah sinar mthr atau matahari tdk langsung. Pengeringan mthr untuk simplisia yg tidak akan rusak oleh sinar mthr langsung. Pengeringan terlindung apabila tdk dikehendaki perubahan warna. Pengeringan dgn alat pengering lebih banyak digunakan.

Pengaruh proses pengeringan pada simplisia Tujuan pengeringan antara lain untuk mengurangi atau menahan kerja enzym sehingga tidak terjadi peruraian yg tidak diinginkan.

Enzym-enzym yang banyak berperan: Oksidase dan peroksidase; terutama mengurai fenol, asam lemak tidak jenuh, dan terpen. Hidrolase, memecah ester dan glukosida serta mengurai polisakarida. Isomerase. Terutama bekerja pada isomerasi alkaloid ergot dan senyawa lain secara optik aktif.

Garbling / Sortasi kering Garbling dilakukan setelah simplisia kering dan sebelum dipak gunanya utk membuang kotoran atau material yg tdk dikehendaki atau bagian lain dari tanaman. Untuk memisahkan benda asing seperti bagian tanaman yang tidak diinginkan atau pengotor lain.

Pemeriksaan mutu Identifikasi taksonomi, analisis terhadap uji farmakognosi, fisika, kimia, biologi dan mikrobiologi. Pengujian tdd: macro dan microscopic.

Analisi impurities organik dan anorganik; Analisa kandungan air dan susut pengeringan; Kadar abu; Kadar serat; Komp yg dapat diekstrak; Pen.aktif substans;contaminan mikrob;residu pest.

Packaging /Pengepakan Pengepakan tergantung pada: - tempat tujuan/jauh-dekatnya - cara pengangkutan - perkiraan lama diperjalanan; pengepakan juga bertujuan untuk mengurangi volume sampel sehingga lebih ekonomis terkait dgn biaya pengangkutan.

Pada pakaging dicantumkan label simplisia meliputi: - nama simplisia, - asal, - waktu panen, - nama collector - kandungan senyawa aktifnya.

Penyimpanan Cara dan tempat penyimpanan yg sesuai merupakan faktor penting utk menjaga kualitas simplisia. Gudang penyimpanan harus tahan api, konstruksi baja, tahan panas, dan tahan rayap.

Hal ini utk menjaga dari kerusakan karena cahaya, oksigen udara, reaksi kimia internal, dehidrasi, serangga serta pengotoran lainnya. Cahaya dgn panjang gelombang ttt dpt menimbulkan perubahan kimia pada simplisia spt: isomerasi, polimerisasi dan rasemisasi.

Oksigen udara: senyawa ttt dlm simplisia dpt mengalami perubahan kimia krn pengaruh oksigen udara shg terjadi oksidasi; perubahan kimia yg terjadi dpt menimbulkan perubahan fisik. Reaksi kimia internal: reaksi enzym, otooksidasi.

Dehidrasi : apabila kelembaban udara lebih rendah dari kadar air simplisia, udara disekitarnya akan menarik air dari simplisia shg menjadi mengkerut. Kapang: dapat menyebabkan kerusakan komposisi kandungan kimia; dan kapang dpt mengeluarkan toksin yg berbahaya.

Pembuatan simplisia secara khusus Bahan yg mengandung jamur, lumut, kerak, spora paku-pakuan, dijemur di bawah sinar matahari sebab materialnya halus dan berbentuk lapisan tipis. Dikemas dalam kemasan plastik atau kaleng bila perlu diberi bahan pengering dan penyerap oksigen. Akar . Dicuci bersih lalu diiris tipis dst.

Buah. Buah berbentuk kecil langsung dijemur; buah yang agak besar dibelah dulu lalu dijemur. Bunga. Dikeringkan dengan diangin-anginkan atau dalam lemari pengering. Biji langsung dijemur ; selama proses pengeringan bila ada biji yang pecah langsung dibuang.

Daun ; seperti perlakuan pada bunga. Kayu. Diserut tipis. Herba Kulit Rimpang. Dicuci bersih yang berukuran kecil dibiarkan utuh; sedangkan rimpang besar diiris tipis memanjang atau melintang bergantung keperluan.

Umbi. Umbi lapis Balsam, malam, getah, dan gum. Tidak memerlukan proses. Simplisia dari hewan. Yang berasal dari tubuh hewan biasanya dijemur; minyak lemak tergantung bahan bakunya.

Faktor yg mempengaruhi kualitas simplisia Salah satu faktor yg menentukan kualitas simplisia adalah kandungan senyawa aktifnya. Kandungan simplisia tidak bisa dijamin akan selalu sama pada setiap batch. Variasi senyawa kandungan dipengaruhi oleh: genetik (bibit), lingkungan (tpt tumbuh), rekayasa agronomi, panen dan waktu panen; dan pasca panen.

Kriteria simplisia Simplisia secara umum merupakan produk setelah melalui tahapan collecting/panen, proses pascapanen, preparasi secara sederhana menjadi bentuk produk kefarmasian yg siap dipakai atau siap diproses selanjutnya: A. Siap dipakai dlm btk sediaan halus untuk diseduh. B. Siap untuk dicacah atau digodok

Persyaratan simplisia Simplisia sebagai bahan baku dan produk yg siap dikonsumsi langsung dipertimbangkan 3 konsep: A. Simplisia sbg bahan kefarmasian seharusnya memenuhi 3 parameter mutu umum: kebenaran jenis (identifikasi/ taksonomi), kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia dan biologi).

B. Simplisia diupayakan memenuhi 3 paradigma: quality, safety, efficacy (mutu, aman, manfaat). C. Simplisia harus mempunyai spesifikasi kimia yaitu informasi komposisi jenis dan kadar senyawa kandungan.

Standardisasi simplisia Nabati mengikuti MMI

Evaluasi Kalau memperoleh simplisia sebelum digunakan dilakukan evaluasi terlebih dahulu meliputi: identifikasi /taksonomi, farmakognosi, dan penentuan kualitas dan kemurnian. Pmerksaan mutu dgn cara membdngkan dengan simplisia pembanding. organoleptic, Microscopic, Biologic, Chemical and physical.

Evaluasi.. organoleptik, Karakteristik makroskopis meliputi: bentuk dan ukuran, warna dan tanda bagian luar, potongan dan warna bagian dalam, bau dan rasa. Evaluasi mikroskopik untuk melihat bentuk molekul/kristal

Evaluasi... Evaluasi Biologik adanya serangga atau jamur. Evaluasi kimia, untuk kemurnian Evaluasi fisika, jarang dilakukan untuk simplisia kasar.

Uji kemurnian (foreign organic impurities) Kadar abu total (total ash) Abu tak larut asam (acid-insoluble ash) Serat Senyawa aktif Mikroba, ketiadaan bakteri pathogen Pestisida Logam berat.

Lanjut ke bahan laut.........................