UPAYA HUKUM.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POKOK – POKOK PTUN & BERACARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
Advertisements

Berakhirnya PT sebagai Badan Hukum
HUKUM ACARA PIDANA 2 Oleh: M. Mahendradatta.
UPAYA HUKUM Oleh YAS.
Sengketa Pajak.
Putusan Arbitrase.
Apakah yang dimaksud dengan kepailitan berdasarkan UU No.37 tahun 2004
PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU)
Perihal Peninjauan Kembali Putusan Pengadilan
UPAYA BANDING, KASASI DAN PENINJAUAN KEMBALI
4/7/2017 Upaya Hukum Hukum Acara Perdata.
IMPLEMENTASI PERMA No.01 Tahun Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
MOHAMMAD HAMIDI MASYKUR
UPAYA HUKUM.
PENGADILAN PAJAK.
Perihal Kasasi.
PENGADILAN NIAGA Teddy Anggoro.
Proses Hukum di KPPU Laporan Pemeriksaan pendahuluan
MEKANISME PERLINDUNGAN TERHADAP WAJIB PAJAK
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN XII) PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL copyright by Elok Hikmawati.
Impeachment atau Pemakzulan
KEPAILITAN TERHADAP HARTA WARISAN
PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG
UPAYA HUKUM.
Hening Hapsari & Disriani Latifah
PERTEMUAN #13 BADAN PERADILAN PAJAK
Matakuliah : F0422 / Pengantar Hukum Perdata dan Dagang
Pertemuan #7 BANDING DAN BADAN PERADILAN PAJAK (BPP)
Oleh : OHAN BURHANUDIN PURWAWANGCA, S.H., M.H
UPAYA HUKUM Oleh YAS.
PENGADILAN PAJAK UU. NOMOR 14 TAHUN 2002
TIM AKREDITASI PENJAMINAN MUTU
Oleh : DR. HJ. MARNI EMMY MUSTAFA, SH.,MH
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG R.I NOMOR 2 TAHUN 2015
UPAYA HUKUM.
10/18/2017 Upaya Hukum Hukum Acara Perdata.
Federasi Serikat Buruh
PUTUSAN HUKUM ACARA PERDATA.
Materi 12.
Materi 13.
PERMA NO. 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN
Kunjungan Pengadilan Pajak
UPAYA HUKUM.
Hukum acara perdata Pengantar ilmu hukum.
PENGAJUAN PERMOHONAN BANDING
Materi Pertemuan IV Peradilan Pajak, Pemeriksaan, prosedur dan proses penyelesaian sengketa pajak.
Penegakan Hukum Persaingan Usaha
Pengadilan Pajak Pengadilan Pajak Gugatan Banding
PERDAMAIAN DAN UPAYA HUKUM DALAM KEPAILITAN
Pengadilan Pajak UU 14 Tahun 2002.
Mediasi Oleh YAS.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PKPU
INSOLVENSI DAN PEMBERESAN
PERDAMAIAN DALAM PKPU.
PERDAMAIAN DAN UPAYA HUKUM DALAM KEPAILITAN
PROSEDUR PEMERIKSAAN PKPU
Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi
Materi 12.
HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA
UPAYA HUKUM.
KEPAILITAN TERHADAP HARTA WARISAN
PUTUSAN PENGADILAN PAJAK DAN PENINJAUAN KEMBALI
KEPAILITAN DAN PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang)
Peradilan Umum Kelompok 6 : Desmanto Naibaho Lufita Fidinillah
Hukum Acara Peradilan Konstitusi
Materi Pertemuan IV Peradilan Pajak, Pemeriksaan, prosedur dan proses penyelesaian sengketa pajak.
OLEH: PARULIAN P ARITONANG SH LLM MPP
PAILIT (KEBANGKRUTAN INDONESIA)
BAGAN TATA CARA MENGAJUKAN GUGATAN PHI
Dr. Haswandi, SH.,SE.,M.Hum.,M.M DIRBINGANIS BADILUM MA
Transcript presentasi:

UPAYA HUKUM

UPAYA HUKUM dalam KEPAILITAN Upaya hukum merupakan sarana yang diberikan oleh pengadilan bagai para pihak yang tidak puas terhadap putusan pengadilan niaga. Dalam sistem hukum indonesia , dikenal dua macam upaya hukum, yaitu : A. UPAYA HUKUM BIASA (Ordinary Attempt), yang terdiri atas dua tingkatan, antara lain : 1. Upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi 2. Upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung B. UPAYA HUKUM LUAR BIASA (extraordinary attempt). Upaya hukum luar biasa ini berupa upaya hukum melakukan Peninjauan Kembali terhadap putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkaracht van gewijsde). Dalam hukum kepailitan dikenal pula dua macam upaya hukum tersebut. Hanya saja dengan berlakunya Undang-undang no. 4 tahun 1998 lembaga upaya hukum banding ditiadakan. Sehingga upaya hukum biasa dalam UU Kepailitan hanya satu tingkatan saja, yaitu upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung (pasal 11 ayat (1) UU no. 37 tahun 2004). Ditiadakannya upaya hukum banding karena dalam proses kepailitan yang menyangkut harta kekayaan, diperlukan diperlukan proses hukum yang cepat. Terhadap putusan kasasi yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dapat diajukan Peninjauan Kembali (Pasal 14 ayat (1) uu no. 37 tahun 2004).

UPAYA HUKUM TERHADAP PERDAMAIAN DALAM KEPAILITAN Terhadap perdamaian UU Kepailitan juga memberikan kesempatan bagai para pihak untuk mengajukan upaya hukum. Upaya hukum tersebut adalah kasasi, dalam hal jika pengesahan perdamaian ditolak oleh Pengadilan, Kreditor yang menyetujui rencana perdamaian dan Debitor Pailit dapat mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung dalam waktu 8 hari setelah tanggal putusan Pengadilan diucapkan sebagaimana ketentuan Pasal 160 UU No. 37 tahun 2004. Jika pengesahan perdamaian dikabulkan dalam waktu 8 hari setelah tanggal pengesahan diucapkan dapat diajukan Kasasi oleh: a. Kreditor yang menolak perdamaian atau yang tidak hadir pada saat diadakan pemungutan suara; b. Kreditor yang menyetujui perdamaian setelah mengetahui bahwa perdamaian tersebut dicapai karena penipuan atau persekongkolan Debitor dengan Kreditor atau upaya yang tidak jujur. Pengadilan yang menolak pengesahan perdamaian dalam PKPU. - Menurut Pasal 285 ayat (4) Undang2 37/2004 terhadap putusan Pengadilan yang mengesahkan perdamaian dalam PKPU, dapat diajukan Kasasi, dan Pasal 11 s/d 13 Undang2 37/2004 berlaku mutatis mutandis. - Tetapi terhadap putusan Pengadilan yang menolak pengesahan perdamaian dalam PKPU, tidak berlaku Pasal 11 s/d Pasal 13 Undang2 37/2004, jadi tidak dapat mohon Kasasi terhadap putusan Pengadilan yang menolak pengesahan perdamaian dalam PKPU. Jadi berbeda dengan Kasasi terhadap putusan Pengadilan yang mengesahkan atau menolak pengesahan perdamaian dalam Kepailitan sebagaimana diatur dalam Pasal 160 Undang2 37/2004 yang mengatur bahwa terhadap putusan Pengadilan yang menolak pengesahan perdamaian dan yang mengabulkan pengesahan perdamaian dapat diajukan Kasasi.

UPAYA HUKUM TERHADAP PERDAMAIAN ………. Kasasi diselenggarakan sesuai Pasal 11 s/d 13 Undang-Undang 37/2004. Permohonan Kasasi diajukan paling lambat 8 hari setelah tanggal putusan yang dimohon Kasasi diucapkan melalui Panitera Pengadilan bersangkutan. - Panitera mendaftarkan permohonan Kasasi pada tanggal permohonan diajukan dan pada tanggal tersebut Pemohon Kasasi harus mengajukan Memori Kasasi. - Selanjutnya Permohonan dan Memori Kasasi oleh Panitera dikirim kepada Termohon Kasasi paling lambat 2 hari setelah Permohonan Kasasi didaftarkan. - Termohon Kasasi wajib menyampaikan Kontra Memori Kasasi melalui Panitera paling lambat 7 hari setelah tanggal Termohon Kasasi menerima Memori Kasasi. - Dan Panitera mengirim Kontra Memori Kasasi kepada Pemohon Kasasi paling lambat 2 hari setelah menerima Kontra Memori Kasasi. - Panitera wajib mengirim kepada Mahkamah Agung, paling lambat 14 hari setelah tanggal Permohonan Kasasi didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan, berkas perkara, Permohonan Kasasi, Memori Kasasi dan Kontra Memori Kasasi. Pasal 13 Undang2 37/2004 mengatur proses selanjutnya di Mahkamah Agung.

PROSES PEMERIKSAAN KASASI Pemeriksaan atas permohonan kasasi pada Mahkamah Agung dilakukan oleh Majelis Hakim yang khusus dibentuk untuk memeriksa dan memutuskan perkara yang menjadi lingkup kewenangan Pengadilan Niaga. Sehingga dalam Mahkamah Agung ada suatu diferensial tersendiri yang khusus dibentuk untuk menangani perkara. Permohonan kasasi tidak hanya diajukan oleh pihak yang berperkara, namun dapat juga diajukan oleh pihak kreditor yang bukan merupakan pihak pada persidangan pertama yang tidak puas atas putusan Pengadilan Niaga (Pasal 11 ayat (3) UU No. 37 Tahun 2004). PROSES PEMERIKSAAN KASASI Permohonan kasasi diajukan paling lambat 8 hari setelah tanggal putusan yang dimohonkan kasasi diucapkan dengan mendaftarkan kepada Panitera pengadilan yang telah memutus perkara tersebut dan panitera mendaftarkan permohonan kasasi pada tanggal permohonan bersangkutan dan kepada pemohon diberikan tanda terima tertulis yang ditandatangani oleh penitera dengan tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan pendaftaran Pemohon kasasi wajib menyampaikan kepada panitera pengadilan memori kasasi pada tanggal permohonan kasasi di daftarkan. Panitera wajib mengirimkan permohonan kasasi dan memori kasasi kepada termohon kasasi paling lambat 2 hari setelah permohonan kasasi didaftarkan.

PROSES PEMERIKSAAN KASASI ……. Termohon kasasi mengajukan kontra memori kasasi paling lambat 7 hari setelah tanggal termohon kasasi menerima memori kasasi dan panitera wajib menyampaikan kontra memori kasasi kepada pemohon kasasi paling lambat 2 hari setelah kontra memori kasasi diterima. Panitera wajib menyampaikan permohonan kasasi, memori kasasi dan kontra memori kasasi beserta berkas perkaranya kepada Mahkamah Agung paling lambat 14 hari setelah tanggal permohonan kasasi didaftarkan Mahkamah Agung wajib mempelajari permohonan kasasi dan menetapkan hari sidang paling lambat 2 hari setelah tanggal permohonan kasasi di terima oleh Mahkamah Agung. Sidang pemeriksaan atas permohonan kasasi dilakukan paling lambat 20 hari setelah tanggal permohonan kasasi diterima. Putusan atas permohonan kasasi harus diucapkan paling lambat 60 hari setelah tanggal permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung. Panitera wajib menyampaikan salinan putusan kasasi kepada Panitera Pengadilan Niaga paling lambat 3 hari setelah tanggal putusan atas permohonan kasasi diucapkan. Juru Sita pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan kasasi kepada pemohon kasasi, termohon kasasi, Kurator dan Hakim Pengawas paling lambat 2 hari setelah putusan kasasi diterima.

Hukum Acara Dalam Tingkat Kasasi Pasal 11 – 13 UU No. 37 Tahun 2004 Kasasi, selain diajukan oleh debitor / kreditor, dapat juga diajukan oleh pihak ketiga Pendaftaran Kasasi diajukan bersamaan dengan Memory Kasasi Diajukan melalui Panitera P.Niaga dan didaftarkan pada hari pendaftaran Max 2 hari setelah pendaftaran copy Memori Kasasi Disampaikan kepada Termohon Kasasi Max 7hari setelah Kontra Memori Kasasi Diterima, Terkasasi menyampaikan Kontra Memori Kasasi Max 8 hari setelah putusan dari Pengadilan Niaga Max 20 hari setelah berkas perkara diterima oleh MA sidang pertama harus dilaksanakan Max 2 hari sejak dokumen diterima MA mempelajari perkara Max 14 hari setelah permohonan Kasasi didaftarkan, seluruh dokumen harus diserahkan kepada MA Max 2 hari setelah Kontra Memori didaftarkan, Panitera harus menyampaikan copy Kontra Memori Kasasi kepada Pemohon Kasasi Max 60 hari setelah permohonan diterima oleh MA, Kasai harus sudah diputus. Copy putusan harus dikirimkan kepada para pihak dalam jangka waktu 3 hari setelah putusan Peninjauan Kembali ?

KREDITUR YANG KEBERATAN DEBITUR PAILIT DILAKUKAN PADA TINGKAT KASASI INTERVENSI PIHAK KE 3 LEBIH PADA PEMBUKTIAN TIDAK TEBUKTINYA PASAl 2 AYAT 1 UUK DIAJUKAN OLEH ADVOKAT

PENINJAUAN KEMBALI Peninjuan Kembali ke Mahkamah Agung merupakan upaya hukum luar biasa yang diberikan oleh undang-undang kepada para pihak yang tidak puas terhadap putusan kasasi yangtelah mempunyai kekuatan hukum tetap (Pasal 14 ayat (1) UU No. 37 tahun 2004). Permohonan Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan dengan didasarkan pada 2 alasan yang bersifat alternatif sebagaimana ketentuan Pasal 295 ayat (2) UU No. UU No. 37 tahun 2004, yaitu: a. setelah perkara diputus ditemukan bukti baru yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa di Pengadilan sudah ada, tetapi belum ditemukan; atau b. dalam putusan hakim yang bersangkutan terdapat kekeliruan yang nyata. Terhadap kedua alasan tersebut Undang Undang Kepailitan memberikan batasan waktu untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali (pasal 296 UU No. 37 Tahun 2004). Hal ini karena proses kepailitan berbeda dengan dengan kasu sperdata biasa, dimana dibutuhkan waktu yang cepat. Batasan waktu tersebut (Pasal 296 UU No. 37 Tahun 2004) adalah : a. Apabila yang dijadikan dasar permohonan PK berupa bukti baru (novum), maka waktu yang diberikan untuk mengajukan PK adalah 180 hari setelah tanggal putusan yang dimohonkan PK memperoleh kekuatan hukum tetap. b. apabila yang dijadikan dasar permohonan PK berupa kekeliruan nyata, maka waktu yang diberikan oleh UU untuk mengajukan PK adalah 30 hari setelah tanggal putusan yang dimohonkan PK memperoleh kekuatan hukum tetap.

PROSES PEMERIKSAAN PENINJAUAN KEMBALI pengajuan permohonan peninjauan kembali dengan alasan bukti baru (alasan a) diajukan dalam jangka waktu 180 hari setelah tanggal putusan yang dimohonkan peninjauan kembali memperoleh kekuatan hukum tetap. pengajuan permohonan peninjauan kembali dengan alasan terdapat kekeliruan dalam putusan hakim (alasan b) diajukan dalam jangka waktu 30 hari setelah tanggal putusan yang dimohonkan peninjauan kembali memperoleh kekuatan hukum tetap. Permohonan peninjauan kembali disampaikan kepada panitera pengadilan. Panitera mendaftarkan permohonan kasasi pada tanggal permohonan bersangkutan dan kepada pemohon diberikan tanda terima tertulis yang ditandatangani oleh penitera dengan tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan pendaftaran. Panitera wajib menyampaikan permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung paling lambat 2 hari setelah tanggal permohonan kasasi didaftarkan Pemohon peninjauan kembali wajib menyampaikan kepada panitera pengadilan bukti pendukung yang menjadi dasar pengajuan peninjauan kembali dan untuk termohon salinan permohonan peninjauan kembali berikut salinan bukti pendukung pada tanggal permohonan didaftarkan.

PROSES PEMERIKSAAN PENINJAUAN ……. Panitera pengadilan menyampaikan salinan permohonan peninjauan kembali berikut salinan bukti pendukung kepada termohon dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) hari setelah tanggal permohonan daidaftarkan. Pihak permohonan dapat mengajukan jawaban terhadap permohonan peninjauan kembali yang diajukan, dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelah tanggal permohonan peninjauan kembali didaftarkan. Panitera pengadilan wajib menyampaikan jawaban sebagai mana dimaksud pada ayat (3) kepada panitera Mahkamah Agung, dalam jangka waktu paling lambat 12 (dua belas) hari setelah tanggal permohanan didaftarkan. Mahkamah agung segera memeriksa dan memberikan putusan atas permohonan peninjauan kembali dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan diterima Panitera Mahkamah Agung. Putusan atas permohonan peninjauan kembali harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Dalam jangka waktu paling lambat 32 (tiga puluh dua) hari setelah tanggal permohonan diterima Panitera Mahkamah Agung, Mahkamah Agung wajib menyampaikan kepada para pihak salinan putusan peninjauan kembali yang memuat secara lengkap pertimbangan hukum yang mendasari putusan tersebut.

PENINJAUAN KEMBALI (Pasal 295-298 UU No.37/2004) Max 2 hari setelah pendaftaran, Panitera MA menyampaikan copy Memori Peninjauan Kembali kepada Termohon PK. Adanya Novum (bukti baru) max 180 hari Panitera MA mendaftarkan Permohonan Peninjauan Kembali pada saat pendaftaran Pendaftaran Peninjauan Kembali Termohon PK menyampaikan Kontra Memori PK max 10 hari setelah hari pendaftaran. Kesalahan dalam mengaplikasikan hukum max 30 hari Max 12 hari setelah permohonan didaftarkan, Panitera P. Niaga menyampaikan Kontra Memori PK kepada Panitera MA. MA harus memberikan putusan max 30 hari setelah permohonan diterima oleh MA. Max 32 hari setelah permohonan PK diterima oleh MA, copy putusan disampaikan kepada para pihak.