Faktor Utama pertumbuhan mangrove : Gerakan gelombang yang minimal Salinitas payau (11 -25 ‰) Lumpur yang tebal Zona intertidal (ps surut) yang lebar.
DEGRADASI MANGROVE Sumber utama kerusakan mangrove adalah : Bencana Alam Pembelokan sungai Pencemaran perairan Eksploitasi yang berlebihan Pemanfaatan untuk tambak, pemukiman, pertanian, industri,dsb. Hama dan penyakit
REHABILITASI MANGROVE Tujuannya adalah mengembalikan fungsi ekosistem. * Fungsi Fisik * Fungsi Biologik * Konservasi Kawasan Telah dilaksanakan di beberapa daerah melalui program pantai lestari sejak tahun 1987. Beberpa tempat menunjukkan pertumbuhan mangrove yang kurang optimal Diperlukan sistem silvikultur yang disesuaikan dengan kondisi habitat setempat.
TEKNIK SILVIKULTUR - Januari-Maret ( Rhizophora, sp) 1. Penyiapan Bibit : - Januari-Maret ( Rhizophora, sp) - April-Mei atau Okt-Nop (Avicennia & Sonneratia) - Buah dipungut pada pohon atau dipungut dari jatuhan. - Rhizophora 8 tahun, Avicennia 5 tahun sudah dapat dijadikan pohon induk
2. Menetukan buah matang a. Untuk Rhizophora, buah matang ditandai dengan hampir lepasnya buah dari bonggolnya, dinding buah berwarna cerah, warna buah hijau tua. b. Untuk R.apiculata, buah matang berwarna hijau kecoklatan c. Bruguiera, ditandai dengan warna buah coklat kehijauan d. Avicennia, ditandai dengan warna buah putih kekuningan dan kulit buahnya mulai mengelupas
Menyemaikan Bibit Mangrove Menyiapkan tempat persemaian * Pada lahan yang luas dan datar, tdk jauh dari lokasi penanaman * Banyak memerlukan tenaga * Lokasi terendam pd saat air pasang, menghindari penyiraman. Pembuatan bedeng semai * Ukuran sesuai keperluan, sebaiknya memanjang dengan lebar 1 meter. * Bedeng diberi naungan setinggi 1 m. * Media semai berasal dari tanah lumpur sekitar
3. Cara membibitkan a. Untuk buah besar (Bakau,tancang) dapat langsung pada polybag. b. Untuk buah kecil (Api-api, pedada), sebaiknya buah direndam 1-2 hari. 1 buah dapat berisi 150-200 benih, kemudian disemaikan. c. Jika sudah 1 bulan atau tinggi 10 cm atau ada daun 6 helai, maka dipindah ke polybag. d. Apabila bakau dan tancang sdh ada daun 4- 6 lb dan api-api & pedada tinggi 30-40 cm, maka dapat dipindah ke lapangan.
Menyiapkan Penanaman anakan magrove 1. Pemilihan jenis : jenis bakau (Rhizophora mucronata) merupakan jenis yg digunakan sbg tanaman rehabilitasi di Pantai Utara P.Jawa. Kelebihan jenis ini adalah ; a. Mampu beradaptasi di semua zona b. Pertumbuhannya paling cepat. 2. Persiapan lahan : a. Menentukan lebar jalur hijau b. Membuat jalur c. Memasang ajir sesuai jarak tanam 3. Pengangkutan bibit : a. Dihindari adanya tumpang tindih dalam bak b. Menggunakan transportasi yg cepat
Menanam Anakan Mangrove : Dapat menggunakan bibit dari persemaian Dapat menggunakan bibit yg dipungut di lapangan dan terseleksi Penanaman dengan bibit : Pada saat air surut, dibuat lubang disamping ajir. Polybag dibelah, bibit ditanam pd lubang. Ditambah tanah/lumpur jika tanah di polybag masih kurang
Penanaman langsung dengan benih : a. Pada saat air surut, dibuat lubang dekat ajir. Bibit ditanam sedalam 1/3 dari panjang benih. Bibit ditanam tegak Untuk menghindari hama kepiting, maka : * Diberi bumbung bambu mengelilingi bibit * Diberi pagar kecil setinggi 20 cm dari daun paku- pakuan atau nipah
PENANAMAN DENGAN POLA SILVOFISHERY Teknik penanaman sama dengan yg lain, tetapi fokusnya pada pembuatan konstruksi tambak, saluran air dan tapak tanaman Banyak mendatang keuntungan bagi petambak, terutama hasil panen ikan, akan lebih besar dibanding dengan pola komplangan.
PEMELIHARAAN Penyulaman : a. Dilakukan setelah 3 bulan penanaman sampai 5 th b. Caranya sama dengan penanaman bibit/benih. Penjarangan : Bertujuan memberikan ruang tumbuh yang ideal bagi tanaman lainnya Mengatasi hama pucuk pada semai : a. Tali ikat pada ajir berupa daun yg dipilin b. Bibit/benih tengahnya diberi lapisan plastik