PENELITIAN TENTANG BIOEKIVALEN PADA TABLET HISAP NIKOTIN 4MG PADA PRIA DEWASA PEROKOK DI INDIA Oleh: Luqman Ardi Setiawan (1041411090) Muhammad Ali Shodiqin (1041411101) Muhammad Syamsul Arifin (1041411103)
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan bioekivalensi dan membandingkan farmakokinetika dua formulasi (inovator vs generik) dari tablet hisap Nikotin 4 mg.
LATAR BELAKANG Merokok memicu lebih banyak kematian dan penyakit di seluruh dunia. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar tiga dari perempat perokok ingin berhenti, namun merokok sangat adiktif dan berhenti merokok juga sangat sulit. Ada terapi yang dikembangkan sebagai pengganti nikotin (NRT) seperti bupropion, varenicline dan cytisine. Terapi pengganti nikotin (NRT) membantu perokok berhenti dengan menyediakan nikotin pada tingkat yang lebih rendah dari pada rokok dan tanpa racun yang terkandung dalam asap tembakau. Formulasi baru generik tablet hisap Nikotin 4 mg telah dikembangkan dengan komposisi yang sama seperti merek inovator, NIQUITIN® 4 mg dari GlaxoSmithKline Consumer Healthcare, Inggris.
SUBJEK PENELITIAN Sebanyak 28 orang subjek laki-laki perokok Asia India dewasa yang sehat yang merupakan bagian dari relawan sehat Sitec yang mewakili populasi umum yang terdaftar dalam penelitian ini. Subjek laki-laki (perokok ringan) antara 18-45 tahun memiliki indeks massa tubuh ≥ 18,5 kg / m2 dan ≤ 30,00 kg / m2, yang merokok ≤ 10 batang rokok per hari. Subyek diseleksi dalam waktu 21 hari sebelum pendaftaran. Prosedur penyeleksian termasuk riwayat umum (seperti partisipasi sebelumnya dalam penelitian klinis/donor darah, konsumsi alkohol dan tembakau); Data demografi, termasuk nama, jenis kelamin, ras, usia, berat badan (kg), tinggi (m); riwayat medis, pemeriksaan fisik, pengukuran tanda-tanda vital, elektrokardiogram 12-timbal (EKG), hematologi, biokimia, analisis urin, tes HIV I dan II; hepatitis B dan C. Subyek yang dinilai sehat berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil uji laboratorium klinis. Penyidik klinis mengulas data pemeriksaan dan melakukan pemeriksaan fisik.
SKEMA PENELITIAN Pada hari-H, 36 jam sebelum pemberian dosis, semua subjek diperiksa untuk kokain, kannabinoid, benzodiazepin, Opioid, Amfetamin, barbiturat dan alkohol. Pemeriksaan rongga mulut dan tingkat CO yang dihembuskan. Sebanyak 28 subyek yang memenuhi semua kriteria akan dikarantina ke pusat penelitian (Hari ke-1). Semua subjek menerima tablet hisap dosis nikotin 4 mg pada hari pemberian. Pergerakan tablet hisap ditandai oleh waktu dengan sinyal suara (metronome), dan menelannya sesuai perintah lisan yang diberikan setiap 30 detik. Waktu disolusi dari tablet hisap akan dicatat. Seluruh sampel dipantau dengan pemeriksaan pada rongga mulut dan pemantauan acak karbon monoksida (CO). Selama penelitian, subyek dipantau pada 2 jam pertama setelah pemberian obat. Makan siang, camilan dan makan malam disajikan di jam 4.0, 9.0 dan 13.0, setelah pemberian. Air tidak diberikan dari 1 jam sebelum pemberian dosis hingga 1 jam setelah pemberian dosis.
Efek samping dipantau selama penelitian, sampai selesai atau hilang untuk menindaklanjuti. Subjek dipantau untuk 6 jam pertama setelah pemberian obat kemudian subjek menginformasikan efek samping yang terjadi kepada dokter atau perawat. Sampel darah (1x5ml) untuk analisis nikotin dikumpulkan melalui kateter (intra-vena) di tabung vakum yang mengandung antikoagulan natrium heparin pada jam 0.00 (pre-dosis) dalam 15 menit sebelum pemberian dosis dan pada 0,08; 0,17; 0,33; 0,50; 0,67; 0,83; 1,00; 1,25; 1,50; 2,00; 3,00; 4,00; 6,00; 9,00; 12,00 dan 16,00 jam pasca pemberian. Sampel plasma 28 subyek dianalisis. Tingkat konsentrasi pra- pemberian nikotin dari 5 subyek lebih besar dari 5% dari Cmax di Periode-2. Oleh karena itu, data 5 subjek ini tidak dipertimbangkan untuk analisis farmakokinetika dan statistik akhir. Secara keseluruhan, rerata konsentrasi plasma nikotin memuncak dengan cepat dan kemudian menurun secara mono-eksponensial, dengan beberapa nilai konsentrasi plasma jatuh tidak di bawah LOQ dari uji pada 16 jam paska pemberian.
KESIMPULAN Studi ini menunjukkan baik generik maupaun formulasi inovator menunjukkan kecepatan dan tingkat bioavailabilitas nikotin yang sama. Perbedaan antara median Tmax produk Uji dan Rujukan tidak signifikan secara statistik. Cmax ditemukan konsisten baik untuk uji dan rujukan, yang menunjukkan pencapaian tingkat puncak tubuh yang sama. Data rerata juga sebanding. Untuk parameter AUC, hasil yang ditemukan serupa dan tidak ada banyak perbedaan dalam variabilitas antar-subjek. T1/2 juga sebanding dan dalam tahap eliminasi tidak ada variasi. Maka, Formulasi generik tablet hisap nikotin 4 mg sama efektif dan aman seperti formulasi inovator tablet hisap NiQuitin® 4 mg dari GlaxoSmithKline Consumer Healthcare, Inggris.