Oleh: Luqman Ardi Setiawan ( ) Muhammad Ali Shodiqin ( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dirangkum dari materi seminar Oleh : Dra. Yang Roswita, MSi
Advertisements

TEST HIV DAN KONSELING.
PERAN OLAHRAGA PADA PENYAKIT DEGENERATIF OSTEOPOROSIS
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
BAHAYA MEROKOK TERHADAP TUBUH
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
Hipertensi (Darah Tinggi)
PARENT EDUCATION ANTENATAL CARE
Tindakan Awal Mengatasi Demam Tinggi
STUDI KOHOR FAKTOR RISIKO PTM 2014
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
DOSIS OBAT & MACAM DOSIS
5 Opini Yang Salah Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
GIZI PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
By ; Makhrus Ali Smanpaba. Membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik yang telah dibentuk rokok maupun menggunakan pipa.
BIOAVAILABILITAS OBAT. REZA REZIANA ENDAH H. U. LAPOTULO WAHYU PORMAN N. SIAHAAN UMI KALSUM KEL.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Sdki) 2012
BIOAVAILABILITAS DAN BIOEKIVALENSI
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
DIACONT.
MANFAAT SENG DALAM PENGOBATAN PNEUMONIA BERAT PADA ANAK-ANAK USIA 2 TAHUN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT INDIA SELATAN Oleh : Annisa Nurjanah
JOURNAL OF THE ACADEMY OF NUTRITION AND DIETETICS
UJI HIPOTESIS.
UJI HIPOTESIS.
CONTOH SOAL UJI HIPOTESA
BAHAYA MEROKOK NAMA : RIKI NIM : TUGAS : APLIKOM 1
PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara sebelum percobaan dilakukan yang didasarkan pada studi literatur. Hipotesis statistik dibedakan.
1. Apakah yang sesungguhnya terdapat di dalam rokok?
Pengaruh Vitamin A yang diberikan pada Program Perluasan Kontak Imunisasi pada Respon Antibodi terhadap Vaksin Polio Oral (OPV) Disusun Oleh: RICHE MIA.
Interpretasi data klinik
Energi dan Fruktosa Dari Minuman Manis Dengan Gula atau sirup jagung fruktosa tinggi menimbulkan risiko kesehatan bagi sebagian orang. Nama : Anita Sonia.
Perubahan Asupan Kafein dan Perubahan Berat Badan Jangka Panjang pada Pria dan Wanita Esther Lopez-Garcia, Rob M van Dam, Swapnil Rajpathak, Walter C.
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
Biar Nggak Pikun, Cukupi Vitamin D
Bioequivalence Study of Tramadol Paracetamol (37
TERAPI DIET dalam upaya PENYEMBUHAN & PEMULIHAN
Pharmacokinetics and Bioavailability of a Fixed-Dose Combination of Ibuprofen and Paracetamol after Intravenous and Oral Administration DISUSUN OLEH :
Indeks asupan air dan Hidrasi pada Orang Dewasa di Eropa Sehat: Studi Penelitian Hidrasi Eropa (EHRS) Olga Malisova 1, Adelais Athanasatou 1, Alex Pepa.
Pemantauan Terapi Obat (Drug Therapy Monitoring)
GINJAL DAN CAIRAN TUBUH
Disusun Oleh : Diana Novitasari ( ) Dinar Titik Asmarani ( )
Evaluasi bioekivalensi dari dua formulasi suspensi amoksisilin (Himox® vs Amoxil®) pada relawan pria dewasa yang sehat Disusun Oleh : Esa Meila Dewi ( )
BIOAVAILABILITAS OBAT “KETERSEDIAAN HAYATI OBAT”
Komplikasi Tetanus Inas Amalia
Hanifa Kusumaningrum ( ) Kinanthi Sekartanjung ( )
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN
Uji Bioekuivalen Clopidogrel.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Kelompok 3 PARU - PARU.
Cakupan Ilmu Toksikologi
UJI HIPOTESA.
Oleh : Andri Markhoni Permana
14 Statistik Probabilita Yulius Eka Agung Seputra,ST,MSi. FASILKOM
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
DIABETES MELITUS L/O/G/O.
ANALISA JURNAL Equal antipyretic effectiveness of oral and rectal acetaminophen: a randomized controlled trial [ ISRCTN ] (Efektinitas penggunaan.
Gangguan Pada Sistem Sirkulasi Akibat Merokok Penelitian terhadap penyakit epidemik telah membuktikan bahwa merokok dapat meningkatkan bahaya mengidap.
SITI FATIMAH Di bimbing oleh: 1.Dr. Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes 2.Dr. Usep Abdullah Husin, dr., MS. SpMK PERBANDINGAN.
BAHAYA MEROKOK KKN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA.
dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S
METODE UJI AKTIVITAS. aktivitas anti-inflamasi Pada penelitian ini dilakukan induksi karagenan pada paha belakang lewat edema. Kaki belakang yang berada.
Reference interval Rosa Dwi Wahyuni 4/17/2019.
INFORMED CONSENT.
Migrain Without Aura; A New Definition
Rokok Dokter Muda Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran UKRIDA.
ROKOK BIDKESJAS URKES KAMTIBMAS KORPS BRIMOB POLRI.
Kiki Amelia, M.Farm, Apt FARMAKOKINETIKA KLINIK. PERBEDAHAAN FARKAKOKINETIKA FARMAKOKINETIKA KLINIK Mengetahui apa yang dialami obat dalam tubuh mahluk.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Transcript presentasi:

PENELITIAN TENTANG BIOEKIVALEN PADA TABLET HISAP NIKOTIN 4MG PADA PRIA DEWASA PEROKOK DI INDIA Oleh: Luqman Ardi Setiawan (1041411090) Muhammad Ali Shodiqin (1041411101) Muhammad Syamsul Arifin (1041411103)

TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan bioekivalensi dan membandingkan farmakokinetika dua formulasi (inovator vs generik) dari tablet hisap Nikotin 4 mg.

LATAR BELAKANG Merokok memicu lebih banyak kematian dan penyakit di seluruh dunia. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar tiga dari perempat perokok ingin berhenti, namun merokok sangat adiktif dan berhenti merokok juga sangat sulit. Ada terapi yang dikembangkan sebagai pengganti nikotin (NRT) seperti bupropion, varenicline dan cytisine. Terapi pengganti nikotin (NRT) membantu perokok berhenti dengan menyediakan nikotin pada tingkat yang lebih rendah dari pada rokok dan tanpa racun yang terkandung dalam asap tembakau. Formulasi baru generik tablet hisap Nikotin 4 mg telah dikembangkan dengan komposisi yang sama seperti merek inovator, NIQUITIN® 4 mg dari GlaxoSmithKline Consumer Healthcare, Inggris.

SUBJEK PENELITIAN Sebanyak 28 orang subjek laki-laki perokok Asia India dewasa yang sehat yang merupakan bagian dari relawan sehat Sitec yang mewakili populasi umum yang terdaftar dalam penelitian ini. Subjek laki-laki (perokok ringan) antara 18-45 tahun memiliki indeks massa tubuh ≥ 18,5 kg / m2 dan ≤ 30,00 kg / m2, yang merokok ≤ 10 batang rokok per hari. Subyek diseleksi dalam waktu 21 hari sebelum pendaftaran. Prosedur penyeleksian termasuk riwayat umum (seperti partisipasi sebelumnya dalam penelitian klinis/donor darah, konsumsi alkohol dan tembakau); Data demografi, termasuk nama, jenis kelamin, ras, usia, berat badan (kg), tinggi (m); riwayat medis, pemeriksaan fisik, pengukuran tanda-tanda vital, elektrokardiogram 12-timbal (EKG), hematologi, biokimia, analisis urin, tes HIV I dan II; hepatitis B dan C. Subyek yang dinilai sehat berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil uji laboratorium klinis. Penyidik klinis mengulas data pemeriksaan dan melakukan pemeriksaan fisik.

SKEMA PENELITIAN Pada hari-H, 36 jam sebelum pemberian dosis, semua subjek diperiksa untuk kokain, kannabinoid, benzodiazepin, Opioid, Amfetamin, barbiturat dan alkohol. Pemeriksaan rongga mulut dan tingkat CO yang dihembuskan. Sebanyak 28 subyek yang memenuhi semua kriteria akan dikarantina ke pusat penelitian (Hari ke-1). Semua subjek menerima tablet hisap dosis nikotin 4 mg pada hari pemberian. Pergerakan tablet hisap ditandai oleh waktu dengan sinyal suara (metronome), dan menelannya sesuai perintah lisan yang diberikan setiap 30 detik. Waktu disolusi dari tablet hisap akan dicatat. Seluruh sampel dipantau dengan pemeriksaan pada rongga mulut dan pemantauan acak karbon monoksida (CO). Selama penelitian, subyek dipantau pada 2 jam pertama setelah pemberian obat. Makan siang, camilan dan makan malam disajikan di jam 4.0, 9.0 dan 13.0, setelah pemberian. Air tidak diberikan dari 1 jam sebelum pemberian dosis hingga 1 jam setelah pemberian dosis.

Efek samping dipantau selama penelitian, sampai selesai atau hilang untuk menindaklanjuti. Subjek dipantau untuk 6 jam pertama setelah pemberian obat kemudian subjek menginformasikan efek samping yang terjadi kepada dokter atau perawat. Sampel darah (1x5ml) untuk analisis nikotin dikumpulkan melalui kateter (intra-vena) di tabung vakum yang mengandung antikoagulan natrium heparin pada jam 0.00 (pre-dosis) dalam 15 menit sebelum pemberian dosis dan pada 0,08; 0,17; 0,33; 0,50; 0,67; 0,83; 1,00; 1,25; 1,50; 2,00; 3,00; 4,00; 6,00; 9,00; 12,00 dan 16,00 jam pasca pemberian. Sampel plasma 28 subyek dianalisis. Tingkat konsentrasi pra- pemberian nikotin dari 5 subyek lebih besar dari 5% dari Cmax di Periode-2. Oleh karena itu, data 5 subjek ini tidak dipertimbangkan untuk analisis farmakokinetika dan statistik akhir. Secara keseluruhan, rerata konsentrasi plasma nikotin memuncak dengan cepat dan kemudian menurun secara mono-eksponensial, dengan beberapa nilai konsentrasi plasma jatuh tidak di bawah LOQ dari uji pada 16 jam paska pemberian.

KESIMPULAN Studi ini menunjukkan baik generik maupaun formulasi inovator menunjukkan kecepatan dan tingkat bioavailabilitas nikotin yang sama. Perbedaan antara median Tmax produk Uji dan Rujukan tidak signifikan secara statistik. Cmax ditemukan konsisten baik untuk uji dan rujukan, yang menunjukkan pencapaian tingkat puncak tubuh yang sama. Data rerata juga sebanding. Untuk parameter AUC, hasil yang ditemukan serupa dan tidak ada banyak perbedaan dalam variabilitas antar-subjek. T1/2 juga sebanding dan dalam tahap eliminasi tidak ada variasi. Maka, Formulasi generik tablet hisap nikotin 4 mg sama efektif dan aman seperti formulasi inovator tablet hisap NiQuitin® 4 mg dari GlaxoSmithKline Consumer Healthcare, Inggris.