ANALISA BREAK EVEN POINT (BEP) PADA PENDIRIAN APOTEK ANUGRAH RAYA Presented by: Zulaiha Nashihatul U (1041311168) Ade Vinska R (1041411001) Adibatul Fitriyah (1041411002) Aditya Nurul C (1041411003) Adiyat Anjas F (1041411004) Agnes Rosalia D P (1041411005) Agustin Nur I (1041411007) Ahmad Zainal A (1041411008) Aisyah Aulia (1041411009)
Break Even Point adalah .... Titik waktu dimana biaya operasional bulanan sama banyaknya dengan pendapatan total bulan tersebut. Keuntungan dan kerugian sama dengan nol
Manfaat BEP Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu. Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi. Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pemasaran Aspek Sosial, Ekonomi, Budaya Aspek Pasar Aspek Hukum Aspek Manajemen dan Keuangan Aspek Teknis Aspek Teknologi
Analisa Kelayakan Investasi Payback Periode Internal Rate of Ritern Aspek Keuangan Break Even Point Return on Investment Analisa Kelayakan Investasi Payback Periode Internal Rate of Ritern NPV
Asumsi-asumsi dasar pada analisis BEP Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dikelompokkan dalam biaya variabel dan biaya tetap Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah secara proposional dengan volume produksi atau penjualan. Ini artinya, biaya variabel per unitnya adalah tetap Besarnya biaya tetap seccara total tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan. Ini artinya, biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan Jumlah unit produk yang terjual sama dengan jumlah per unit produk yang diproduksi Harga jual produk per unit tidak berubah dalam periode tertentu Perusahan hanya memproduksi satu jenis produk, jika lebih dari satu jenis komposisi masing-masing produk dianggap konstan (tetap)
Jenis-jenis biaya yang ada di BEP Variabel Cost Jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total. Dapat dihitung berdasarkan presentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit. Fixed Cost Jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu (function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu. Fixed cost tetap dikeluarkan meski berproduksi atau tidak berproduksi. Semi Variabel Jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi BEP Langsung Biaya Produksi Harga Tidak Langsung Jumlah Produksi (mempengaruhi biaya variabel)
Rumus Break Even Point (BEP) BEP dalam rupiah BEP dalam unit BEP (Rp) = BEP (unit) = FC 1 – ( VC / P ) FC P - VC Keterangan: FC (Fixed Cost) = Total biaya tetap VC (Variabel Cost) = Biaya variabel TR (Total Revenue) = Total Pendapatan TC (Total Cost) = Total biaya tetap dan variabel P = Biaya variabel satuan Q = Jumlah barang TR = TC TR = P . Q TC = FC + ( VC . Q)
Analisa BEP dalam Jurnal Biaya rutin bulanan (Rp) Tenaga Kerja 1. Apoteker Pengelola Apotek (APA) 1 orang 2.000.000 2. Apoteker Pendamping 2 orang 1.600.000 3.200.000 3. Asisten Apoteker 1.000.000 4. Tenaga Administrasi 750.000 7.950.000 b. Biaya lain-lain 1. Administrasi 500.000 2. Listrik, Telepon 3. Lain-Lain 1.750.000 Total Biaya Rutin Tahun Ke-1 9.700.000 116.400.000
Perhitungan BEP TR = P x Q = 200.000 x Q TC = FC +(VC setiap konsumen x Q) = 116,400,000 + (75% x 200.000 Q) = 116,400,000 + 150.000 Q 200,000 Q = 116,400,000 + 150,000 Q Q = 116,400,000 : 50.000 Q = 2328 konsumen pertahun dengan nilai 465,600,000 Syarat TR = TC
...lanjutan Jika penjualan diatas 2328 konsumen (misal Q = 2329) maka: Laba = TR – TC = (200,000 Q) – (116,400,000 + 150,000 Q) = 465,800,000 – 465,750,000 = Rp 50.000 Jika penjualan dibawah 2328 konsumen (misal Q = 2327) maka: Laba = TR – TC = (200,000 Q) – (116,400,000 + 150,000 Q) = 465,400,000 – 465,450,000 = 50,000
Kesimpulan Analisa BEP Analisa BEP adalah keadaan dimana total cost (TC) sama dengan total revenue (TR), yaitu jumlah penjualan tepat dapat menyamai jumlah fixed cost (FC), biaya produksi dan depresiasi yang harus dibayarkan. Break Even Point apotek dicapai pada jumlah konsumen 2328 dengan nilai Rp. 50.000,-.
Soal 1. Produksi vaksin XY PT. Yanaghi Histalaraya pada tahun 2012 memiliki volume penjualan berjumlah 93.700 botol atau senilai Rp 1.311.800.000. Adapun biaya variabel perusahaan berjumlah Rp 601.944.100 dengan biaya tetap sebesar Rp 278.836.041. Berdasarkan data di atas, tentukan: a. BEP perusahaan dalam rupiah! b. BEP perusahaan dalam unit! Sertakan kesimpulannya.
Diket. : Harga satuan = Rp 14. 000 Produksi es = 93 Diket. : Harga satuan = Rp 14.000 Produksi es = 93.700 Total penjualan = Rp 1.311.800.000 Biaya variabel = Rp 601.944.100 Biaya tetap = Rp 278.836.041 Ditanya : BEP (Rp) dan BEP (unit) ? Jawab : a. BEP (Rp) = = Rp 515.283.621 278.836.041 1 – (601.944.100 / 1.311.800.000)
278.836.041 (14.000 – 6.424) b. BEP (unit) = = 36.805, 18 ~ 36.806 botol Kesimpulan, besar volume penjualan agar perusahaan berada pada posisi break even point pada tahun 2012 adalah dengan menjual vaksin XY sebanyak 36.806 botol atau senilai Rp 515.283.621, dengan MOS sebesar 60,72%.
Soal 2. Budget perusahaan Bisnis Berkah Jaya adalah sebagai berikut : Penjualan (40.000 unit) = Rp 8.000.000 Biaya produksi tetap = Rp 2.000.000 Biaya pemasaran tetap = Rp 2.600.000 Biaya produksi variabel = Rp 1.900.000 Biaya pemasaran variabel = Rp 500.000 Berdasarkan data diatas, maka tentukan : BEP dalam rupiah BEP dalam unit BEP dalam rupiah, jika perusahaan akan membeli mesin untuk mengganti pekerja. Jika hal ini dilaksanakan maka biaya tetap akan naik Rp 228.000 dan biaya variabel akan turun Rp 100.000
Jawab : 1. BEP (Rp)= 4. 600. 000 1−(2. 400. 000/8. 000. 000) = Rp 6 Jawab : 1. BEP (Rp)= 4.600.000 1−(2.400.000/8.000.000) = Rp 6.571.428 2. BEP (unit) = 4.600.000 (200−60) = 32.857, 14 ~ 32.858 unit 3. BEP baru (Rp) = 4.600.000+228.000 1−( 2.400.000−100.000 /8.000.000) = Rp 6.776.140