KEBUDAYAAN DAN AGAMA Clifford Gerrtz SLIDE 4
Create of Adam
RELEGI DAN RITUAL Kepercayaan Spritualitas Keimanan Upacara khusus Memiliki tradisi Petunjuk untuk hidup
PAGANISME Paganisme, dalam arti yang luas mencakup ajaran keagamaan diluar agama abrahamik, dan, dalam arti sempit, semua kecuali Kristen, Yahudi, dan agama Islam. Istilah ini juga digunakan sebagai setara dengan Politeisme. Paganisme melihat alam memiliki kekuatan yang berimplikasi terhadap kehidupan manusia. Maka para penganut pagan berupaya menselaraskan kehidupannya dengan siklus alam
TAKHAYUL Kepercayaan terhadap kekuatan supranatural (tylor)
AGAMA (1) Sistem simbol-simbol yang berlaku untuk (2) menetapkan suasana hati dan motivasi yang kuat , meresapi dan tahan lama dalam diri manusia dengan (3) merumuskan konsep-konsep mengenai suatu tatanan umum eksistensi dan (4) membungkus konsep ini dengan semacam pancaran faktualitas, sehingga (5) suasana hati dan motivasi itu tampak khas realitas (Gertz) Agama merupakan candu masyarakat (Marx)
RELEGI LESAN DAN TERDOKUMENTASI Disampaikan secara lesan Reference lokal Tdak memiliki dogma yang kuat Terintegrasi dengan paham –paham non relegius RELEGI TERDOKUMENTASI Tertulis Memiliki kitap suci Memiliki konversi relegius
BENTUK BENTUK RELEGI PRIMITIF Animatisme Kepercayaan praanimisme yang menyakini sebuah kekuatan yang tidak berbentuk dalam sosok atau figur-figur. Animisme Kepercayaan tentang kekuatan adikodrati dalam bentuk yang telah berwujud. Pemujaan Terhadap Leluhur Kepercayaan tentang wujud roh nenek moyang yang turut mempengaruhi kehidupan pada hari ini. Pemujaan Terhadap Leluhur Kepercayaan tentang wujud roh nenek moyang yang turut mempengaruhi kehidupan pada hari ini.
KONSEP KETUHANAN Monoteisme Politeisme Monisme Pantheisme
MONOTHEISME Paham yang meyakini Tuhan sebagai sesuatu yang bersifat tunggal Paham monotheisme dinilai bersumber dari ajaran Ibrahim Beberapa agama besar mengakui paham monotheisme
POLITHEISME Kepercayaan tentang perwujudan Tuhan dalam berbagai bentuk Kekuasaan adikodrati dalam beragam tingkatan atau perwujudan
MONISME Keberadaan Tuhan melebur dalam keberadaan dunia.
PANTHEISME Dunia melebur di dalam Tuhan, dengan salah satu cara dunia merupakan salah satu hakikatnya
KONSEP KETUHANAN DALAM KEBUDAYAN NUSANTARA Sastra dan artefak sufistis di Jawa bernuansa Monoisme dan Pantheisme Wayang Kulit merupakan salah satu simbolisasi Visual monoisme dan Panthesime
Kelir Blencong/cahaya Pentas Wayang menjadi simbolisasi ADA Dalang menjadi simbolisasi Dzat Tuhan Ketika dalang berperan sebagai dzat Tuhan maka posisinya menjadi tidak penting. Penonton akan melihat wayang tanpa melihat dalangnya (proses Monoisme) Gerakan wayang adalah gerakan dalang (proses Pantheisme) Dalang Wayang Dzat Tuhan melebur pada ADA Penonton berada dibalik layar tidak dibelakang dalang.
DZAT TUHAN DAN KOSMOLOGI NUSANTARA Pandangan tentang Tuhan mempengaruhi pandangan tentang kosmologi Pandangan kosmologi mempengaruhi elemen budaya yang lain (aktifitas dan budaya fisik) Struktur budaya visual mempengauhi perwujudan artefak kebudayaan yang ada
DZAT TUHAN DALAM KONSEP KEBUDAYAAN NUSANTARA Konsep Dewaraja Konsep pantheisme dan monisme dalam perwujudan . Konsep ketuhanan yang tanpa perantara. Ketuhanan menyatu dalam figur atau sosok tertentu
Dualisme Kosmis dalam “agama” Nusantara Konsep dunia atas dan dunia bawah Proses hierogami (perkawinan) antara dunai atas dan dunia bawah Keturunan mereka menjadi penguasa dunai (teogoni) dan menghasilkan strata sosial (antropogoni) Lambang atas dan lambang bawah atau antar dewa mengasilkan konflik peperangan ( teomakhi) Kematian merupakan sarana pengorbanan diri untuk kesejahteraan yang menghasilkan sarana kesejahteraan (mitos aitiologis)
Payung Manik-manik Burung Binatang pengapit Jambangan bunga Pohon kalpataru Kalpataru merupakan representasi dunia tengah
Kalpataru di candi pawon Kalpataru di candi Prambanan
Gunungan merupakan salah satu Representasi karakter Dunia. Dunia Atas Kalpataru Dunia Bawah
Dewi Sri Loro Blonyo Paham patheisme dalam perwujudan Dewi Sri
Klasifikasi Dunia Pembagian dunia dalam 4 elemen. Pada beberapa kasus muncul elemen ke lima Konsep macapat atau pola empat di Jawa diaplikasikan dalam beberapa elemen Prinsip hitungan 4 dan 5 diturunkan menjadi konsep hemerologi (perhitungan hari baik dan buruk)
RITUAL DALAM KONTEKS KOSMOLOGI Raden Kamajaya dan Dewi Komaratih yang digambar pada kelapa muda Kelahiran