INTERVENSI FISIOTERAPI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI
Advertisements

STRETCHING LENNY.
LATIHAN STABILISASI Wahyuddin
RANGE OF MOTION EXERCISE
MANUALTERAPI SHOULDER COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 6
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI REGIO ANKLE AND FOOT
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI ELBOW
REHABILITASI PADA PENYAKIT SISTEM RESPIRASI
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI SHOULDER COMPLEX
TES KHUSUS REFLEX TEST Saraf terkait Myotome 1.
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 4
The Nature of Physical Therapy
Disampaikan pd Pelatihan Manual terapi spine,
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI I Peremuan 3
Process of Physical Therapy
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PD WRIST AND HAND
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 10
ANATOMI TERAPAN ELBOW COMPLEX.
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK WRIST- HAND AND FINGER Pertemuan ke
KEPMENKES 1363 Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan.
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK KNEE JOINT Pertemuan ke
STANDAR PROFESI FISIOTERAPI INDONESIA
MANUALTERAPI KNEE JOINT Pertemuan ke 10
Intervensi cidera olahraga
Congenital Talipes Equinovarus
FISIOTERAPI DALAM PASCA BEDAH ORTHOPEDI
PROBLEMATIK FISIOTERAPI DAN DIAGNOSE FISIOTERAPI
HYDROTHERAPY DALAM FISIOTERAPI
INTERVENSI MODALITAS ELEKTROTERAPI PADA CIDERA OLAH RAGA
KOMUNIKASI DALAM SISTEM ASUHAN FISIOTERAPI
PRAKTIKUM KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK SHOULDER
MODALITAS FISIOTERAPI
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 3
Oleh: Sugijanto Disampaikan pada: Kuliah responsi Manual terapi II
KOMUNIKASI DALAM SISTEM ASUHAN FISIOTERAPI
KOMUNIKASI FISIOTERAPI
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI ELBOW
MANUALTERAPI TANGAN – PERGELANGAN INTERVENSI Pertemuan ke 14
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PD WRIST AND HAND
PENERAPAN ELEKTROTERAPI PADA KASUS KNEE DYSFUNCTION
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI REGIO KNEE JOINT
PRAKTIKUM DAN DISKUSI PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI II Pertemuan 2
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI KNEE JOINT Pertemuan ke 10
Praktikum intervensi MANUALTERAPI PELVIC-HIP COMPLEX Pertemuan ke 6a
MANUALTERAPI SHOULDER COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 6
Disampaikan pd Pelatihan Manual terapi spine,
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 10
Fisioterapi pd cedera jaringan lunak
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI ANKLE AND FOOT JOINT Pertemuan ke 10
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PD PELVIC HIP COMPLEX
PRAKTIKUM ANATOMI TERAPAN DAN ASSESSMENT MANUALTERAPI TMJ
MANUALTERAPI PELVIC-HIP COMPLEX INTERVENSION Pertemuan ke 6
KNEE JOINT ANATOMI TERAPAN.
Process of Physical Therapy
SPINA BIFIDA Adalah : Kegagalan canalis vertebra untuk menutup dengan normal karena adanya defek dalam perkembangan vertebra. (JG. Chusid, Neuroanatomi.
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT
MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT INTERVENSI
PERENCANAAN FISIOTERAPI
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI I Peremuan 2
Tes dan Pengukuran irfan.
JOURNAL READING Sheilla Ratnasari
TES CEPAT TEMPORO MANDIBULAR JOINT: depression & elevation
KONSEP DASAR FISIOTERAPI OLAHRAGA
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA LUKA BAKAR
INTERVENSI FISIOTERAPI
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 4
Terapi Modalitas Sistem Pernafasan
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
PENGANTAR TERAPI LATIHAN FUNGSIONAL PERTEMUAN 1
Transcript presentasi:

INTERVENSI FISIOTERAPI Sugijanto

INTERVENSI FISIOTERAPI Intervensi di-implementasikan dan dimodifikasikan untuk mencapai tujuan yang disepakati dan dapat termasuk penanganan secara manual; peningkatan gerakan; peralatan fisis, peralatan elektroterapuetis dan peralatan mekanis; pelatihan fungsional; penentuan bantuan dan peralatan bantu; instruksi dan konseling; dokumentasi dan koordinasi, komunikasi.

Intervensi dapat juga ditujukan pada pencegahan ketidak-normalan (kelemahan), keterbatasan fungsi, ketidakmampuan dan cidera, termasuk juga peningkatan dan pemeliharaan kesehatan , kualitas hidup, kebugaran segala umur dan segala lapisan masyarakat.

Pemilihan prosedur intervensi Sesuai perencanaan yang berdasarkan pada: Diagnosa yang meliputi : Jaringan / organ / sistem tubuh terkait Patologi pada jaringan / organ / sistem tsb Problem gerak - fungsi Prognosis yang berhubungan peningkatan kondisi Sesuai target akhir program Problem lain berdasarkan hasil assesment, Rencana asuhan Fisioterapi, misal urutan, intensitas, durasi, frekwensi, dll.

Pemilihan prosedur intervensi (lanjutan) Selain itu dipertimbangkan kompleksitas dan berat-ringannya kondisi klinis Mempertimbangkan kemampuan pasien/klien Harapan pasien/klien, famili

Instruksi terhadap pasien/klien Prosedur pelaksanaan intervensi Koordinasi Komunikasi Dokumentasi Instruksi terhadap pasien/klien Prosedur pelaksanaan intervensi Therapuetic Exercise, Functional training, Manual therapy Devices and equipment, Airways clearance, Integument repair, Electro therapuetic modalities, Physical agent, mechanical modalities.

INTERVENSI Coordination, Communication, Documentation Patient / client related instruction and education Procedural intervention

Pemilihan intervensi Definisi umum tiap katagori Penjelasan hubungan klinis Intervention, modality, metode, prosedur, tehnik, dosis Antisipasi tujuan akhir (target) dan hasil yg hendak dicapai

PEMILIHAN MODALITAS Sesuai dengan target jaringan/ organ/ sistem Sesuai target patologi Meliputi secara manual; peningkatan gerakan; peralatan fisis, peralatan elektroterapuetis dan peralatan mekanis; pelatihan fungsional; penentuan bantuan dan peralatan bantu

PEMILIHAN METODA Sesuai target jaringan/organ/sistem Sesuai target patologi Sesuai dengan karakteristik / indikasi metoda

PEMILIHAN TEKNIK Sesuai metoda Memperimbangkan kondisi klinis individual Mempertimbangkan aspek kemampuan fisik dan psikologis pasien/klien

Contoh modalitas Elektroterapi dan sumber fisis Tangan dan kaki  Superfic heating rendaman Tendoperiost  US Chronic parametritis  SWD cross fire Sympathetic hyperactivity  monophasic TENS, Ultra reiz Myofascial TPS  US longitudinal

Contoh modalitas TERAPI LATIHAN Gang posture  Bugnet exc, Klapp exc Kelemahan otot  PRE, PNF, Kontraktur  mobilisation exc Lbp discogenic  Mc Kenzie exc Gang sensomotorik CNS  NDT, Bobath exc. Gang keseimbangan  balance training

PENETAPAN DOSIS Sesuai dgn tingkat/ patologi Sesuai output yang akan dicapai Meliputi intensitas atau force, durasi tiap sesi dan frekwensi penanganan.

Contoh kasus 1 Capsuloligamentair Inflamasi lokal Kontraktur immobilisasi Inflamasi lokal Aktualitas tinggi Aktualitas rendah ROM terbatas, firm, JPM nyeri/terbatas/ firm ROM terbatas, springy, JPM nyeri/ terbatas/ springy ROM terbatas, springy, JPM nyeri/terbatas/ springy ROM terbatas, firm, JPM nyeri/terbatas/ firm SWD thermal, joint mobilisat traksi-translas, manipulation SWD sub thermal, joint mobilisat traksi-transl, SWD Sub thermal, lat. Mobilisasi- stabilisasi aktif,latih fungsional PRICE, SWD non thermal, isometric exc, functional train.

Hand pain & contracture - rheumatoid arthritis Immune reaction Cold therapy Inflamasi mulai synovial membr Joint mobilization Dini Erosi syn. membr – rawan sendi - tulang Cegah kontraktur & deformitas Inflamasi kronik Erosi sendi Deformitas Contracture Penebalan kapsul Koreksi cacat Kontraktur Lanjut Lat. Stabilisasi Peregangan Deformitas sendi Sugijanto, 2011

Knee pain & dysfunction - Knee instability Lig Laxity Muscle dysbalance Meniscus Lig. Collateral medial Varus test Passive & active stabilization Lig. Collateral lateral Valgus test Lig. Cruciatum anterior Anterior drawer test Lig.Cruciatum posterior Posterior drawer test Sugijanto, 2011

Gang fungsi Tendomuskular Contoh kasus 2 Gang fungsi Tendomuskular Inflamasi lokal Kontraktur immobilisasi Aktualitas rendah Aktualitas tinggi ROM terbatas, springy, Length test nyeri ROM terbatas, tight, length test terbatas/ tight ROM terbatas,springy, isometrik& palpasi nyeri ROM terbatas, springy, isomtrik & palpasi nyeri hebat SWD sub thermal, Relaxation exc, contract relax SWD thermal, contract relax stretching, SWD Sub thermal, lat. Mobilisasi otot transverse friction PRICE, SWD non thermal, sedative massage.

SHOULDER PAIN Cuff tendinitis Nyeri posisi abd mid range Non capsular pattern Isometric under caudal traction Painful arc Isometric Abduction: Supraspinatus Isometric extr rot: Infraspinatus Isometric intr rot: Subscapulariss Isometric elbow flx: Long head biceps US, Transverse friction pada posisi: .. Lengan bawah blk punggung Sphynx: Add horiz-external rotation Netral: medial sulcus b.c.l. Netral: pd sulcus b.c.l. Grk lengan Caudal traction → oscilation/static, Codmann pendular exc. Sugijanto, 2011

MYOFASCIAL PAIN SYNDROME Segmental joint mobilization Injury makro/mikro, muscle spasm Allodynia Myofascial adhesion Muscle tightness Postural correction Ischemic, chonic inflamation Ischemic technique Longitudinal & transverse muscle manipulation Hiperalgesia/Allodynia Local fibrotic infiltration, Autostretching Tender point/trigger point Taut band-muscle twisting Sugijanto, UIEU 2001

Contoh kasus 2 Polyneuropathies Gang Peripheral nerve integrity & motor fucntion Peripheral Nerve Injury Polyneuropathies entrapment Axonotmesis anak dewasa ES rectangular-chronaxion, streghtening exc ES truangular-optimal duration, reeducation exc Basic function exc, fascilitation exc, play exc, ROM exc, PNF, Strength exc, ADL

Hand pain-paresthesia - Carpal tunnel syndrome Kontraktur lig carpitransversum Penebalan tendon flexor jari Hypomobile intercarpal degenerasi Stretch test lig carpitransversum Stretch test tendon flexor jari Translation test intercarpal contracture capsule-lig & penebalan tendon flexors, Neural adhesion Stretching flexor’s tendon Massage, US, MWD. Stretching lig carpitransversum Mobilisasi intercarpal Sugijanto, 2011

Gangguan ventilasi paru Contoh kasus 3 Gangguan ventilasi paru gagal napas gang fungsi pembersihan jalan napas Anak Dewasa Allergi Inflamasi lokal Inhalation tx, PD/ sucktion, prused lip Inhalation tx, PD, huffing exc, breath exc, endurance exc. dll Postural drainage, breath exc. , exc tolerance Inhalation tx, PD, Breath exc,

ASMA BRONKIAL Inhalasi + bronchodilator Aerobic exc Broncho spasm Faktor allergi Inhalasi + bronchodilator Broncho spasm Postural Drainage Oedeme bronchus Hiper secresi bronchus Relaxation exercise Pola thoracoabdominal Adominal breathing exc Penurunan exercise tolerance Aerobic exc Sugijanto, UIEU 2001

Gangguan integumentary integrity Contoh kasus 4 Gangguan integumentary integrity Burn Pressure sore Superficial Full thickness Spinal cord lesion Inflamasi lokal Passive & active exc, ADL exc, functional training Skin hygiene, Active exc, ROM exc, isometric exc. Positioning & turning exc, UV R, massage US under water, massage, local exc

TUGAS PROSES KASUS TERPILIH

Instruksi dan pendidikan thd pasien/klien Proses pemberian informasi, pendidikan, atau pelatihan kepada pasien/klien/famili Instruksi berkaitan dengan: kondisi saat ini, rencana asuhan, pentingnya asuhan, transisi perubahan, Faktor resiko, dll. Fisioterapis bertanggung jawab atas instruksi-instruksi.

Contoh pendidikan dan instruksi Pemahaman informasi sakit dan program Class exc Proper body/neck mechanic Lifting technique Home program exc Selective sport Adaptive device Contoh pendidikan dan instruksi

Komunikasi dan koordinasi Komunikasi dan dilaksanakan selama proses pelayanan Pemberian informasi untuk memperoleh kerja sama dgn pasien/klien/keluarga Komunikasi dan koordinasi antar fisioterapi dalam team atau diluar team Komunikasi dan koordinasi dgn tenaga kesehatan lain

Rekam medik Rekam medik (medical record) dilaksanakan untuk menjamin kualitas pelayanan, penelitian dan pengembangan. Rekam medik dibuat selama pelayanan Rekam medik berisikan: Catatan tiap tahap proses asuhan ft Jadwal kedatangan dengan jenis pelayanan dan fisioterapis pelaksana asuhan. Lampiran data terkait

terima kasih atas perhatiannya Sampai jumpa