Perencanaan Tenaga Kerja

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tim Matematika Aktuaria
Advertisements

BIAYA TENAGA KERJA.
BIAYA TENAGA KERJA
Biaya Overhead Pabrik.
BIAYA TENAGA KERJA (BTK)
BIAYA, TARIF ANGKUTAN DAN PEMBENTUKAN HARGA
ANALISIS FINANSIAL / KELAYAKAN USAHA
AKUNTANSI BIAYA Konsep Biaya.
Pertemuan 01 PENDAHULUAN
Pertemuan 11 MANAJEMEN PERALATAN
KEWIRAUSAHAAN Bab II Pembiayaan usaha baru U Febriyanto, SE, MM.
MATERIAL HANDLING Azizah Aisyati.
Studi Kelayakan Bisnis
MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK
H. PENGGOLONGAN BIAYA Adalah : proses mengelompokkan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi.
Cara perhitungan harga satuan pekerjaan ( SNI )
Menghitung tarip biaya overhead pabrik
Sumber : Dionysia Kowanda
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-4.
BAB 11 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENGELUARAN MODAL
REPLACEMENT ANALYSIS Replacement Analysis (Analisis Penggantian) dapat diartikan sebagai: Keputusan untuk menentukan kapan suatu alat atau mesin yang sedang.
Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro
BIAYA, TARIF ANGKUTAN DAN PEMBENTUKAN HARGA
Estimasi anggaran proyek sistem informasi
EVALUASI EKONOMI Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi :
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
Sumber : Dionysia Kowanda
SISTEM BIAYA STANDAR Rosy Zandra | unira.
RENCANA ANGGARAN PELAKSANAAN (RAP) / COST BUDGET/ REAL OF COST
ANALISIS TEMPAT KERJA.
Analisis Teknik & Nilai Waktu dari Uang
REPLACEMENT ANALYSIS Replacement Analysis (Analisis Penggantian) dapat diartikan sebagai: Keputusan untuk menentukan kapan suatu alat atau mesin yang sedang.
PERENCANAAN SUMBER DAYA
Pengorganisasian Mesin dan Alat Berat.
AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)
KEBUTUHAN DAN SUMBER DANA
PENGELOMPOKAN / PENGGOLONGAN BIAYA
ANALISIS KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
Perhitungan Harga Pokok
Biaya Tenaga Kerja Jayanthi Octavia.
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
KELAYAKAN USAHA TANI Silvana Maulidah, SP, MP
Studi Kelayakan Bisnis
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
LAPORAN KEUANGAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA
MATERIAL HANDLING Azizah Aisyati.
Bab 12 sistem akuntansi biaya
Anggota Kelompok : Dewi Karomah Kholifah Roro Arum Ayu.S Imam faisal
08 Studi Kelayakan Bisnis
ANALISIS NPV (Lanjutan)
SISTEM BIAYA STANDARD KULIAH ke
PENYUSUNAN CASH FLOW DAN LAPORAN LABA/RUGI. CASH FLOW.
ANALISIS NPV (Lanjutan)
Rencana Biaya PEKERJAAN PENIMBUNAN PABRIK PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN BIJIH NIKEL PT. OBSIDIAN STAINLESS STEEL (OSS) Di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi.
Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana.
AKUNTANSI BIAYA VI. Konsep Biaya.
ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG
Peralatan Konstruksi Teknik sipil, Unsoed
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
ANGGARAN INDUK.
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Perbandingan biaya ekonomis
Financial Plan Technopreneurship.
ANALISIS NPV (Lanjutan)
Studi Kelayakan Bisnis
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN
 Mendapatkan perhitungan yang terinci dan dapat dipertanggung jawabkan untuk sewa BHS maupun Garbarata di Bandara Ahmad Yani - Semarang Bandara Syamsudin.
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
Transcript presentasi:

Perencanaan Tenaga Kerja Contoh : Kemampuan kelompok kerja (crew) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dinding bata dalam 1 hari adalah 10 m2 , maka produktivitas = 10 m2/hari. Bila kelompok pekerja untuk pekerjaan dinding bata terdiri atas 1 orang tukang, 1 buruh, dan 1 orang mandor maka produktivitas 10 m2/hari, maka : Produktivitas 1 pekerja =

Untuk pekerjaan dinding bata dengan volume pekerjaan 100 m2 , maka jumlah pekerja yang dibutuhkan Jadi jumlah tukang, buruh atau mandor, masing – masing dibutuhkan = 30,3 org hari Dengan durasi kegiatan dinding bata butuh waktu 7 hari penyelesaian , maka jumlah mandor yang dibutuhkan rata – rata per hari adalah 30,3 / 7 = 5 orang. Mandor mengawasi pekerjaan dinding bata 20 % dari 8 jam dalam satu hari kerja, maka mandor yang dibutuhkan : 5 x 0,2 = 1 orang.

Biaya upah mandor harus dikeluarkan dengan satuan upah mandor, Rp. 40 Biaya upah mandor harus dikeluarkan dengan satuan upah mandor, Rp. 40.000, sehingga selama 7 hari adalah = 7 x 1 x 40.000,- = Rp. 280.000,- Perencanaan Peralatan Peralatan yang digunakan dalam suatu proyek dipengaruhi oleh produktivitas alat terhadap volume pekerjaan yang akan dilakukan, sedangkan jumlah peralatan yang dibutuhkan bergantung pada hal – hal berikut :

1. Durasi Kegiatan 2. Kondisi Lapangan 3. Keadaan Cuaca 4 1. Durasi Kegiatan 2. Kondisi Lapangan 3. Keadaan Cuaca 4. Efisiensi Alat 5. Kemampuan Operator 6. Kapasitas dan Jumlah Alat Untuk menentukan produktivitas alat, diperlukan data – data penggunaan peralatan dengan kondisi proyek yang tidak jauh berbeda.

Penentuan Jumlah Alat Berat Buldozer 1. Untuk pekerjaan clearing dibutuhkan 1 buldozer dengan kapasitas alat yang mampu membersihkan medan 350 m2 / jam 2. Bila waktu efektif kerja selama 1 hari adalah 8 jam 3. Untuk volume pekerjaan 500.000 m2 , maka Buldozer yang diperlukan Rata – rata per hari buldozer yang dibutuhkan bila durasi kegiatan claering 15 hari adalah 178/15 = 12 bulldozer

Penentuan biaya peralatan dalam suatu proyek biasanya didasarkan atas Biaya Peralatan Sendiri Biaya Peralatan Sewa Untuk penentuan biaya dengan peralatan sendiri dibagi atas : Biaya kepemilikan Biaya operasi

Penentuan Biaya Alat Berat Buldoser Biaya kepemilikan buldozer Harga Alat : Rp. 200.000.000,- Harga Alat Bekas : Rp. 25.000.000,- - Nilai Penyusutan : Rp. 175.000.000,- Umur ekonomis alat diasumsikan 10 Tahun dengan jumlah 1000 jam / tahun = 10.000 jam Biaya Penyusutan = Rp. 175.000.000,- = 17.500 / jam 10.000 jam

Biaya modal = Lama pinjaman x bunga/th x harga alat Umur Ekonomis Alat = 2 x 18% x Rp. 200.000.000,- 2 x 1000 jam/tahun = Rp. 36.000 jam/tahun Biaya Asuransi = Premi asuransi/tahun Penggunaan Alat / tahun = 1% x Rp. 200.000.000,- 1000 jam/tahun = Rp. 2000/jam

Biaya kepemilikan = Rp. 17.500 + Rp. 36.000 + Rp. 2.000 = Rp. 55.500 / jam Biaya Operasional 1. Bahan logis buldoser = 21,8 L/jam x Rp. 1.500/L = Rp. 32.700,-/ jam Biaya pelumas, filter, mesin, transmisi, final drive = Rp. 12.000,-/jam Biaya ban = harga ban/umur ekonomis = Rp. 2.000.000/(4th x 1000 jam) = Rp. 500/jam Biaya Perbaikan = faktor perbaikan x harga alat / (umur ekonomis alat)

5. Biaya suku cadang = faktor suku cadang x harga alat/(umur ekonomis) = 1 x Rp. 200.000.000,- / (10.000 jam) = Rp. 20.000/jam 6. Biaya operator dan pembantu = Rp. 15.000/jam 7. Biaya Operasional = Rp. 32.700,- + Rp. 12.000,- + Rp.500,- +Rp. 16.000,- + Rp. 20.000,- + Rp. 15.000,- = Rp. 96.200/Jam 8. Biaya total penggunaan alat berat = Rp. 55.500, - + Rp. 96.200,- = Rp. 151.500,-

Untuk penentuan harga satuan buldoser (dengan overhead + keuntungan sebesar 15 %) = Rp. 151.700, - x 1,15 = 174.455/jam Biaya kegiatan clearing dengan 12 buldoser, volume 500.00 m2 dan durasi 15 hari adalah sebagai berikut : = Rp. 174.455/jam x 12 x 15 x 8 jam = Rp. 251.215.200,-