Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
Advertisements

Cara Sholat Rasulullah SAW (Sifat Sholat Rasul) ISLAM
Program Pelatihan Dzikir Nafas
DAKWAH ADALAH KEBUTUHAN MANUSIA
TAKWA.
QS. Al-’Ashr.
SYAHADAT Syahadat merupakan asas dan dasar bagi rukun Islam lainnya. Syahadat merupakan ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Syahadat sering disebut.
Sifat-sifat Terpuji By : Uswatun Hasanah.
Korelasi Iman dan Ibadah
KESERIUSAN HAMBA KEPADA ALLAH (bentuk keikhlasan hamba)
SEBAB BERTAMBAHNYA IMAN
Etimologi  Kata takwa ( التَّقْوَى ) berasal dari kata kerja ( وَقَى ) artinya menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih berganti siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat.
Macam-Macam Wanita Di Dalam Al Qur’an
JUJUR, SANTUN, MALU AKHLAK TERPUJI.
IMAN KEPADA RASUL.
BAB II IMAN DAN TAQWA.
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
AKHLAQ KEPADA ALLAH SWT
Materi I AQIDAH Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
PENTINGNYA AGAMA DAN USAHA AGAMA
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
DOA HARIAN RAMADHAN.
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
Kedahsyatan Dua Kalimah Syahadat
II. KEIMANAN DAN KETAQWAAN
HADITS IJTIMA’I.
Al-Fath (Lari Dari Perang)
Assalamualaikum wr.wb.
Berpikir Kritis dalam QS. Ali Imran/3: 191 Kelas XII
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
MATA KULIAH TAUHID AQIDAH AKHLAK
Potensi Dasar Manusia Anwar Ma’ruf, ST., MT..
Kewajiban Terhadap Allah SWT
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
MALAIKAT SELALU BERSAMA KITA SEMUA KELOMPOK 5.
2.Akmalda Wisnu Satriaji
Cinta yang membawa ke surga
Moto ; “Tidakkah aku harus menjadi hamba-Nya yang bersyukur?
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
KEMULIAAN AL-QURAN.
AL-’AQIDAH AL-ISLAMIYAH
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
SMPN 4 Mataram QANA’AH DAN TASAMUH Oleh : MAJID SAID, S.Pd.I.
SETELAH MENONTON VIDEO TERSEBUT APA SAJA DAMPAK DARI PERILAKU MEREKA.
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PANDANGAN ISLAM DISUSUN OLEH 1.IMAM MUCHTAROM 2.ANDI RIYAN TAMAYO 3.ERIK RAMADHAN 4.SUPRAPTO.
Cinta yang membawa ke surga
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
BAB VII Menjaga Sikap Istiqamah.
Firman Allah SWT: Surah Luqman [31:17] “Wahai anak kesayanganku, dirikanlah solat dan suruhlah (manusia) berbuat kebaikan serta laranglah (manusia) daripada.
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
Cinta yang membawa ke surga
AQIDAH UNIT 1 Kelas Bimbingan Dewasa.
BAB 2: AKHLAK MUSLIM TERHADAP TUHANNYA
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
AQIDAH ISLAM Kelas VII Semester I. A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM 1.Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang.
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 1 : MENSUCIKAN JIWA
Nama Kelompok : 1. Abdul Majid Ridwan 2. Kusnadi.
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 2: HATI YANG SIHAT
ETOS KERJA DALAM ISLAM 1. keutamaan kerja 2. karakter Rasul dalam bekerja 3.syarat-syarat mendapatkan syurga dalam bekerja 4.norma-norma etika dalam bekerja.
Transcript presentasi:

Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI. 3-24 Ramadhan 1429 H SMP BUDI MULIA DUA

Menurut bahasa Iman berarti pembenaran hati DEFINISI IMAN Menurut bahasa Iman berarti pembenaran hati

DEFINISI IMAN Adapun menurut istilah, Iman adalah : “Membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan”

Penjelasan Definisi Iman “Membenarkan dengan hati” maksudnya menerima segala apa yang dibawa oleh Rasulullah

“Mengikrarkan dengan lisan” maksudnya, mengucapkan dua kalimah syahadat, syahadat “Laa ilaha illalahu wa anna Muhammadan Rasulullah” (Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah)

“Mengamalkan dengan anggota badan” maksudnya, hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sedang anggota badan mengamalkannya dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki ; maka sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya” (Q.S. Al-Mukminun 23 : 1 – 11)

Namun bila istilah iman dirangkaikan dengan amal saleh seperti dalam Surat Al-’Ashr, maka amal tidak termasuk bagian dari pengertian iman. “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (Q.S. Al-’Ashr 103 : 1 – 3)

Iman dapat bertambah dan berkurang Secara eksplisit Al-Quran menyebutkan bahwa Iman memang dapat bertambah dan berkurang

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal” (Q.S. Al-Anfal 8 : 2)

“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, Karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (Q.S. Ali Imran 3 : 173)

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (Q.S. Al-Fath 48 : 4)

Beberapa hadits Nabi SAW juga menunjukkan bahwa Iman dapat bertambah dan berkurang

“Dari Abu Hurairah, dia berkata : Bersabda Rasulullah SAW : “Iman itu terdiri dari tujuh puluhan atau enam puluhan cabang. Yang paling utama ucapan La Ilaha Ilallah, dan yang paling rendah menyingkirkan duri dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang iman” (H.R. Muslim)

“Barang siapa di antara kamu yang melihat kemunkaran hendaklah dia robah dengan tangannya. Jika dia tidak sanggup, maka (hendaklah dia robah) dengan lisannya. Apabila dia (juga) tidak sanggup, maka (hendaklah dia robah) dengan hatinya. Maka (merobah dengan hati) itu adalah selemah-lemahnya iman” (H.R. Muslim)

Faktor-faktor yang menyebabkan Iman bertambah Bertambahnya Ilmu tentang Allah SWT Bertambahnya amal shaleh dan ketaatan kepada Allah SWT Zikir kepada Allah SWt dalam segala keadaan dan memikirkan ciptaan-Nya

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan kami, Sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.“ (Q.S. Ali Imran 3 : 190 – 194)

“Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (Q.S. Faathir 35 : 28)

Umair ibn Habib, salah seorang sahabat Nabi menyatakan : “Iman kita bertambah tatkala kita mengingat Allah, memuji dan bertasbih kepada-Nya. Dan akan berkurang apabila kita lalai dan lupa kepada-Nya”

Buah dari Iman Selalu ingat kepada Allah SWT (Q.S. 8:2; 62 : 10) Berada antara takut dengan azab Allah dan harap terhadap rahmat-nya (Q.S. 12 : 87; 7 : 99) Tawakkal sepenuhnya kepada Allah SWT (Q.S. 10 : 84) Syukur atas segala karunia-Nya (Q.S. 31 : 12) Tunduk dan patuh pada hukum Syara’ (Q.S. 4 : 65) Keras kepada orang-orang kafir dan lembut kepada orang-orang beriman (Q.S. 48 : 29) Taubat dan istighfar dari seluruh kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukannya (Q.S. 25 : 70)

Imanlah yang memberikan kepada kita ketenangan jiwa, karena : Orang beriman memperkenankan panggilan fitrah Orang beriman mengetahui rahasia kejadian alam Orang beriman bebas dari siksaan keragu-raguan Orang beriman melihat dengan jelas tujuan dan jalan yang akan ditempuh Orang beriman merasa dirinya dekat dengan Tuhan; dan Orang beriman tidak terombang-ambing antara “kalau” dan “seandainya”

Kekuatan Orang Beriman Orang beriman itu menjadi kuat dan mempunyai kekuatan karena : Mempercayai Allah SWT Mempercayai kebenaran Mempercayai kehidupan yang abadi Mempercayai taqdir, dan Mempercayai persaudaraan

Dengan kekuatan itu, orang beriman selalu : Mematuhi kebenaran Tidak gentar atau terpengaruh menghadapi kekuatan materi Ikhlas dalam perkataan dan perbuatan, dan Bebas dari perasaan takut dan tamak