Kelompok 2B Arruhul Amini Faizal Luthfi Akhyar Fitri Sri Wulandari

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Seekor anjing jenis campuran Dashund dengan lokal, usia 10 tahun, memiliki gejala : batuk-batuk terutama pada malam hari menjelang pagi. Setiap akhir batuk.
Advertisements

Kelompok rabu : Andrean Dwi audini Mariana Meyske Pala
NEMATHELMINTHES Guru pembimbing : Arina Ernawati, S.pd Kelas : X-5
PIODERMA.
Asuhan keperawatan filariasis
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU
Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag
Penyakit-penyakit pada Ibu Hamil
ZOONOSIS [PENYAKIT PARASIT HEWANI] dr.Wydya,Sp.KK
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 9.
CARA PENYUNTIKAN VAKSIN RABIES
Hepatitis Fatty Liver.
CACING FILARIA LOA-LOA DAN ONCHOCERCA VOLVULUS
LEPTOSPIROSIS I. Defenisi    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia.
Oleh Nurhalina, SKM, M.EPid
TBC & FILARIASIS KELOMPOK 4.
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
VARISELA (chickenpox)
Pemberian Obat Cacing pada Anak Balita
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
PUSKESMAS, SEBELUM CACAT.
VARICELLA Ilmu Penyakit Menular.
Deteksi Penyakit dari Tanda pada Kulit dan Kuku
Kelompok 2B Aruhul Amini Faizal Luthfi Akhyar Fitri Sri Wulandari
PENYAKIT KULIT DARURAT SINDROMA STEVEN JOHNSON. Definisi.
Kelopok 2a TINEA (DERMATOFIOSIS) Ahmad Fahrozi Anggi dwi Prasetyo
Filum Nemathelminthes
Dermatitis Atopik Peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan (alergi) Melibatkan limfosit dan sel mast Histamin dari sel mast menyebabkan.
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
INFEKSI CACING TAMBANG
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Kelompok 4 Ilmu Kesehatan Anak 1. Nabila Berlianzi 2. Nadia Opriana 3. Novita Sari 4. Nurul Amalia 5. Poppy Dinata.
PERINTANG GANGLION DISUSUN OLEH : KELOMPOK V FANI NOVITA FIRDA ARISNA
Filaria Arina Dwi Saputri.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR SEKSI PEMBERANTASAN PENYAKIT
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
ILMU FARMASI KEDOKTERAN
Sindrom Guillain–Barré
Phylum Nemathelminthes
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
Miliaria.
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 9.
PENYULUHAN SCABIES PUSKESMAS CISAAT 2017.
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Pada Dermatitis Seboroik
EKTIMA GIOVANNI W PUTRA
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Dermatitis Numularis Peradangan kulit yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, berbatas tegas, dengan efloresensi.
NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
KECACINGAN.
PENYAKIT KULIT BAKTERI (PIODERMA)
ILUSTRASI KASUS Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 23 Desember 2014 dengan: Nama :
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
REFERAT HERPES ZOSTER Oleh Santi Nurfitriani Pembimbing Dr. Sabrina.
ZOONOSIS [PENYAKIT PARASIT HEWANI] dr.Wydya,Sp.KK
dr. Sari Handayani Pusadan, Sp.KK, M.Kes
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
Phylum Nemathelminthes
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

Kelompok 2B Arruhul Amini Faizal Luthfi Akhyar Fitri Sri Wulandari Narita Riski Rahma Navali S Rayan Ferinaldi Rizki Amanda Putra Tiara Sri Annisa HB Yoanna Gustia Rahayu

Gatal-gatal berkelok Anak R, 5 tahun datang dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan muncul gatal kemerahan yang berkelok- kelok seperti ular pada telapak kaki kanannya sejak 3 hari yang lalu. Awalnya anak R mengaku hanya terasa gatal, namun sejak 2 hari yang lalu muncul kemerahan yang makin jelas berkelok-kelok sejak kemarin. Saat diperiksa tampak papul dan vesikel eritema, serpiginosa. Ibu R mengaku anaknya gemar bermain di area becek dan jarang menggunakan alas kaki. Saudara maupun orang yang serumah dengan R tidak ada yang mengalami keluhan serupa. Dokter kemudian menjelaskan bahwa R mengalami infeksi Parasit pada kulitnya.

Step 1 Papul Vesikel Serpiginosa Penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip, d<0,5cm dan berisikan zat padat Vesikel Gelembung berisi cairan serosa, d<0,5cm, memiliki dasar dan atap Serpiginosa Proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan

Step 2 Apa penyebab penyakit anak R? Bagaimana cara infeksi parasit masuk ke kulit? Apa penyebab gatal kemerahan yang berkelok pada telapak kaki? Apakah ada hubungan sering bermain di area becek dan kebiasaan tidak menggunakan alas kaki dengan kasus? Mengapa dokter menanyakan RPK pada kasus? Apakah penyakit ini menular? Apa diagnosis dan DD pada kasus? Jelaskan tentang epidemiologi kasus? Bagaimana penatalaksanaan pada kasus? Apa saja faktor risiko yang menyebabkan infeksi parasit?

Step 3 Brainstorming

Step 4 Definisi Etiologi Cutaneus Larva Migrans Faktor risiko Farmakoterapi Etiologi Cutaneus Larva Migrans Manifestasi klinis Pemeriksaan Fisik DD Patogenesis Struktur yang terlibat Penunjang

Step 5 Memahami definisi Cutaneus Larva Migrans (CLM) Mengenali UKK pada CLM (papul, vesikel, eritem, serpiginosa dan pruritus) Mengenali faktor risiko CLM Mengenali dan menjelaskan karakter patogen pada CLM Menjelaskan patogenesis CLM, struktur yang terlibat, gangguan yang terjadi hingga muncul gejala Menjelaskan pemeriksaan fisik dan penunjang CLM Membedakan penyakit dengan UKK mirip (scabies, tinea, impetigo) Memahami farmakoterapi CLM termasuk indikasi, dosis, sediaan dan cara pakai

Step 6 Cutaneous larva migrans adalah erupsi di kulit berbentuk penjalaran serpiginosa, sebagai reaksi hipersensitivitas kulit terhadap invasi larva cacing tambang atau nematodes(roundworms) atau produknya.

Kelainan UKK pada CLM Eritema Papul Vesikel Serpiginosa Pruritus

Faktor resiko CLM Faktor perilaku Faktor lingkungan Faktor demografis Kebiasaan tidak menggunakan alas kaki Berlibur ke daerah tropis atau pesisir pantai Kebersihan hewan peliharaan Faktor lingkungan Keberadaan anjing dan kucing Cuaca atau iklim lingkungan Tinggal di daerah dengan keadaan pasir atau tanah yang lembab Faktor demografis Usia Pekerjaan Tingkat pendidikan

Ancylostoma braziliense Morfologi Ancylostoma braziliense Ancylostoma caninum Mulutnya mempunyai sepasang gigi besar dan gigi kecil Badan cacing jantan penjangnya 4,7-6,3 mm Badan cacing betina panjangnya 6,1-8,4mm Mulutnya mempunyai tiga pasang gigi besar Cacing jantan panjangnya 10 mm Cacing betina panjangnya 14 mm

Patogenesis

Keluhan Gatal pada malam hari Erupsi di kulit berbentuk penjalaran serpiginosa

Pemeriksaan fisik Inspeksi Ditemukan: Eritema Papul Vesikel Serpiginosa Pruritus

Pemeriksaan penunjang Biopsi Pemeriksaan darah (leukositosis dan eosinofilia)

DD Scabies Impetigo Tinea Etiologi Sarcoptes scabiei Streptococcus β hemolyticus Dermatofita (Microsporum, trichophyton, epidemophyton) Gejala klinis Gatal pada malam hari Krustosa: krusta tebal berwarna kuning seperti madu Bulosa : bula Gatal Kelaianan berbatas tegas Bagian tepi lesi lebih aktif dari pada bagian tengah(central healing lesion) Efloresensi Eritem , kanalikuli, vesikel, papul, pustul, ekskoriasi Krusta, eritem, vesikel. Bula, eritem, hipopion Ertitema Papul Vesikel skuama Lokasi Sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mamae, umbilikus, bokong, genatalia eksterna lk, perut bagian belakang. Krustosa : wajah, sekitar hidung, dan mulut Bulosa : axilla, dada, punggung Tinea kapitis (kulit dan rambut kepala) Tinea barbe (dagu dan jenggot) Tinea kruris (genitokrural) Tinea pedis et manum (kaki dan tangan) Tinea unguinum (kuku, jari tangan dan kaki) Tinea korporis (kulit glabrosa) DD

Thiabendazole (Mintezol) Dosis Efek samping Mekanisme obat Kontraindikasi dan peringatan Thiabendazole (Mintezol) 50 mg/kg BB/hari, 2 kali sehari diberikan berturut-turut selama 2 hari (Dos maks 3g/hari), jk belum sembuh diulangi stelh bbrp hari). Mual, pusing , muntah. Menghambat-reduktase fumarat cacing , menghambat pembentukan mikrotubulus, yang mengarah ke penyerapan glukosa dan penghambatan dehidrogenase Ivermectin (stromectol ) 200 mcg/kg PO dosis tunggal dan di ulang 1-2 minggu Sakit perut Hipotensi,Pusing Sakit kepala, Rasa pusing,Ruam,Diare,Mual,Muntah Penglihatan kabur,Konjungtivitis ringan,Demam Pruritus ruam Hepatitis Mengikat saluran ion Cl glutamat-gated dalam saraf dan otot sel invertebrata; menghasilkan kelumpuhan, kematian parasit Hipersensitivitas trhdap ivermectin Perhatian -Dpt mnyebabkan reaksi kulit dan / atau sistemik - diperlukan untuk mengulangi perawatan pada pasien imunokompromise

Albendazole (albenza) 400 mg PO q dosis tunggal selama 3 hari berturut-turut. Sakit kepala,Sakit perut,Mual / muntah,Pusing / vertigo,PTI,Demam,Ruam,Hepatitis,Gagal hati akut Gagal ginjal akut Menyebabkan degenerasi dari mikrotubulus sitoplasma dalam sel usus cacing. Hipersensitivitas terhdp albendazole atau Benzimidazole Mendapatkan tes kehamilan pd wnita potensi rproduksi sblum trapi dan mnghndri penggunaan pda wanita hamil kcuali dlm keadaan klinis di mn tdk ad mnjmen alternatif yang sesuai; menghentikan terpi jk trjdi kehamlan dan membritahukn pasien potnsi bahaya utk janin/cth cacat lahir.

Albenza 200 mg tablet Albendazole Ivermectin Albenza 200 mg tablet Albendazole

Kesimpulan Larva cutaneus migrans adalah peradangan pada kulit berbentuk linier atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif disebabkan oleh invasi larva cacing tambang (Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum) yang berasal dari feses anjing dan kucing