TEORI BELAJAR AUSUBEL, GAGNE DAN BARUDA
Pendahuluan Penguasaan teori belajar merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pengajaran matematika. Oleh karena itu, seorang guru maupun calon guru perlu memperoleh wawasan tentang teori belajar dan dapat menerapkannya dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Teori belajar ialah teori yang bercerita tentang kesiapan siswa untuk belajar sesuatu. Atau uraian tentang kesiapdidikan siswa untuk menerima sesuatu.
pembahasan Ada berbagai macam teori belajar aliran psikologi tingkah laku, tetapi yang dibahas kali ini adalah: Teori belajar Ausebel Teori belajar Gagne Teori belajar Barunda
Teori ausUbel David Paul Ausubel (1918 – 2008) Teori ini terkenal dengan belajar bermaknanya dan pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai.
Teori ausebel (LANJUT) 8 langkah pembelajaran yang bisa dilakukan dalam menerapkan teori belajar bermakna Ausubel: Menentukan tujuan pembelajaran Mengukur kesiapan siswa Memilih materi pembelajaran dan mengatur dalam penyajian konsep Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harus dikuasai peserta didik dari materi pembelajaran
Teori ausebel (LANJUT) Menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh tentang apa yang seharusnya dipelajari Menggunakan “advance organizer” dengan cara memberikan rangkuman dilanjutkan dengan keterkaitan antara materi. Mengajar siswa dengan pemahaman konsep Mengevaluasi hasil belajar
Langkah-langkah belajar bermakna Advance-organizer Penyampaian awal Progressive Differensial bertahap Integrative reconciliation Kesamaan dan perbedaan konsep baru dg dahulu Consolidation Pemantapan materi
Teori ausUbel (LANJUT) Tiga kelebihan dari belajar bermakna yaitu: Informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama diingat. Informasi yang dipelajari secara bermakna memudahkan proses belajar berikutnya untuk materi pelajaran yang mirip. Informasi yang dipelajari secara bermakna mempermudah belajar hal-hal yang mirip walaupun telah terjadi lupa.
Teori ausUbel (LANJUT) Dua kekurangan dari teori belajar Ausebel yaitu: Informasi yang dipelajari secara hafalan tidak lama diingat. Jika peserta didik berkeinginan untuk mempelajari sesuatu tanpa mengaitkan hal yang satu dengan hal yang lain yang sudah diketahuinya maka baik proses maupun hasil pembelajarannya dapat dinyatakan sebagai hafalan dan tidak akan bermakna sama sekali baginya.
Teori ausUbel (LANJUT) Contoh: Pertanyaan yang dapat diajukan kepada para siswa adalah: “Darimana bilangan dan pada ruas kanan itu muncul?” Pertanyaan selanjutnya: “Bagaimana menentukan bilangan untuk mengisi titik-titik pada identitas di bawah ini.
Teori Gagne Robert Mills Gagné (1916 – 2002) ada dua objek yang dapat diperoleh siswa, yaitu objek langsung dan objek tak langsung.
Teori Gagne (LANJUT) Dalam belajar matematika ada dua objek yang dapat diperoleh siswa, yaitu objek langsung (fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan) dan objek tak langsung (kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu bagaimana semestinya belajar)
Teori Gagne (LANJUT) Gagne membagi proses belajar berlangsung dalam empat fase utama, yaitu: Receiving the stimulus situation (apprehending) Stage of acquisition Storage Retrieval
Teori Gagne (LANJUT) Kemudian ada fase-fase lain yang dianggap tidak utama, yaitu : Fase motivasi Fase generalisasi Fase penampilan Fase umpan balik
Teori Gagne (LANJUT) Sembilan kondisi intruksional menurut Gagne: Memperoleh Perhatian Memberikan Informasi Tujuan Pembelajaran Merangsang siswa untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari Menyajikan stimulus Memberikan bimbingan kepada siswa Memancing Kinerja Memberikan balikan Menilai hasil belajar Mengusahakan transfer
Teori Gagne (LANJUT) Kelebihan teori belajar Gagne adalah pentingnya perencanaan pembelajaran di kelas agar dapat efektif dan efisien. Keterampilan-keterampilan yang akan dipelajari siswa dirancang dalam bentuk tujuan performansi dan ragam belajar yang ada ditemukan.
Teori Gagne (LANJUT) Kelemahan, teori ini dikembangkan untuk menjelaskan luasnya proses psikologi yang diketahui dalam penelitian terdahulu mengenai belajar dan untuk menentukan secara tepat urutan acara-acara pembelajaran untuk proses-proses yang telah diketahui. Dengan demikian, teori ini lebih praktis bagi tim perancang dan pengembang kurikulum untuk melaksanakannnya daripada bagi guru kelas untuk menggunakannya.
Teori Gagne (LANJUT) Contoh:
Teori BARUNDA Albert Barunda (1925 – 2002) Belajar dengan Meniru
Teori BARUDA (LANJUT) Albert Baruda mengemukakan bahwa seseorang itu belajar melalui proses meniru. Maksud meniru disini bukanlah mencontek, tetapi meniru hal-hal yang dilakukan oleh orang lain. Ia melakukan percobaan bersama dengan rekan-rekannya untuk menemukan adanya pengaruh antara model-model (yang telah dilatih khusus untuk bertingkah laku tertentu) terhadap orang-orang yang melihatnya.
Teori BARUDA (LANJUT) Kesimpulan dari hasil penelitiannya adalah bahwa seseorang yang terbiasa melihat orang lain (model) berbuat jahat, maka ia cenderung untuk berbuat jahat, begitu pun sebaliknya. Dengan demikian, implikasi teori ini dalam pembelajaran khususnya pembelajaran matematika adalah guru harus menjadi model yang profesional, yang layak untuk ditiru oleh siswanya. Seperti sebuah istilah, “guru, digugu dan ditiru”, bukan lantas “guru, digugu walaupun keliru”.
Teori BARUDA (LANJUT) Contoh: Misalnya kita mengajarkan limit fungsi: Guru haruslah mempermudah para siswa agar mudah menyelesaikannya dengan cara mendeferensialkan pembilang dan penyebutnya agar hasil limitnya tidak sama dengan .
Penutup Kesimpulan: Teori Ausebel terkenal dengan belajar bermaknanya dan pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai. Teori Gagne dalam belajar matematika ada dua objek yang dapat diperoleh siswa, yaitu objek langsung (fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan) dan objek tak langsung (kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu bagaimana semestinya belajar). Baruda mengemukakan bahwa siswa belajar itu melalui meniru.
Terima kasih