Kerangka Konsep, Kerangka Teori, dan Definisi Operasional Prof. Dr. I Gede A.B Wiranata, S.H., M.H. Materi Kuliah Metode Penelitian - 8
Proposal Penelitian: Proposal merupakan petunjuk, yang tersusun secara logis, sistematik dan konsisten Proposal harus disesuaikan dengan tipe penelitian yang dipilih Proposal mencakup semua kegiatan merencanakan serta melaksanakan penelitian, termasuk tata cara untuk mengumpulkan dan menganalisis data
Proposal Penelitian Harus Memuat: Pendahuluan Tujuan Penelitian Manfaat/Kegunaan Penelitian Studi Pustaka/Tinjauan Pustaka Kerangka Teori dan Konsep Hipotesis Metode Penelitian Biaya yang diperlukan
Kerangka Teori & Konsepsional: Bagian ini merupakan inti dari kajian penelitian, yang berisikan dasar-dasar teoritis serta definisi operasional penelitian.
Kerangka Teori Kerangka teori apa yang akan digunakan sebagai pisau analisis untuk menjawab permasalahan penelitian?
Begitu seseorang mulai membaca sumber pustaka, seorang peneliti akan menemukan bahwa permasalahan yang hendak diteliti mempunyai sumber atau dasar teoritik yang telah dikembangkan dari berbagai sudut pandang oleh begitu banyak penstudi suatu bidang ilmu.
Kerangka Teori pada dasarnya tidak pernah ada teori yang sepenuhnya sesuai dengan kerangka penelitian.
Kerangka Teori Oleh karenanya diperlukan kecermatan bagi peneliti untuk menentukan pilihan dan melakukan modifikasi terhadap “Grand Theory” dengan menyandarkan kepada logika berpikir keilmuan.
Kerangka Konsepsional: Batasan konsep dan penegasan/penjelasan variable penelitian
Kerangka konseptual sesungguhnya merupakan cabang atau bagian dari kerangka teoritis, namun lebih terkonsentrasi hanya pada satu atau dua bagian kerangka teoritis dan akan menjadi kajian utama penelitian yang akan dilakukan.
Kerangka konseptual menggambarkan aspek-aspek yang dipilih oleh peneliti dari kerangka teoritis yang dijadikan dasar rumusan masalah yang akan dijawab melalui penelitian
Kerangka teori berisi teori- teori atau isu-isu terkait dengan area yang hendak diteliti
Definisi Pengukuran Pemberian nilai properti terhadap suatu obyek. Obyek merupakan suatu entitas yang akan diteliti, dapat berupa perusahaan, manusia, karyawan dan lain sebagainya Property adalah karakteristik dari obyek, dapat berupa properti fisik, properti psikologi dan properti sosial
Beberapa Contoh: Properti fisik manusia: tinggi, berat, warna rambut, umur dan lain-lain Properti fisik perusahaan: ukuran perusahaan, lokasi perusahaan, dan lain-lain Properti psikologi: sikap manusia, intelegensia, motivasi dan lain-lain Properti sosial: Status sosial, persepsi masyarakat, sikap dan lain-lain
Isu Pengukuran Variabel Pengukuran properti fisik mudah dilakukan karena dapat dilihat dengan mudah. Misal pengukuran terhadap size perusahaan dapat dinilai dari ukuran aktivanya pada neraca. Pengukuran properti psikologi dan sosial lebih sulit diukur karena tidak mudah diamati karena properti tersebut bersifat abstrak karena masih berupa konsep. Teknik yang dapat digunakan untuk mengukur properti ini adalah dengan memecah konsep ke dalam beberapa perilaku yang dapat diamati. Hal ini yang disebut dengan pengoperasionalan konsep (operationalizing concept)
Operasionalisi Konsep Contoh: Kecerdasan musik Apa ciri perilaku orang yang kecerdasan musiknya rendah, sedang atau tinggi? Hal ini dapat dilihat saat seseorang mendengarkan musik. Bisa saja: Langsung mematikan sumber musik dan mencari alternatif lain (sensoris) Seketika terkenang sesuatu atau saat-saat/pengalaman tertentu dimasa lalu (analogis) Berfikir bahwa musik itu akan lebih bagus jika dilengkapi dengan nada yang dihasilkan oleh alat musik tambahan (analisis)
Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi yang dibuat spesifik sesuai dengan kriteria pengujian atau pengukuran, dibentuk dengan cara mencari indikator empiris konsep. Definisi operasional lebih sempit daripada konsep (Simamora, 2004) Definisi yang diberikan kepada suatu konsep atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konsep atau konstruk tersebut (Nazir, 1988)
Konsep atau Definisi Operasional? Konsumen yang loyal adalah konsumen yang setia terhadap suatu merk (……..) Konsumen yang loyal adalah konsumen yang dalam lima pembelian terakhir selalu membeli merk yang sama (……. ) Fresh Graduate adalah lulusan perguruan tinggi yang baru lulus (…….) Fresh Graduate adalah lulusan perguruan tinggi yang lulus setahun yang lalu atau kurang (…….) Bodoh adalah seseorang yang rendah kemampuannya baik dalam memecahkan soal, atau dalam menggunakan bahasa dan bilangan (…..) Subur adalah seorang ibu yang melahirkan anak tidak kurang dari 3 orang dalam 5 tahun
Skala Pengukuran Definisi operasional dan pengukurannya adalah dua hal yang berbeda. Mendefinisikan secara operasional adalah menjelaskan konsep supaya menjadi elemen atau variabel yang dapat diukur dalam penelitian. Pengukuran adalah pemberian nilai dari elemen atau variabel dengan menggunakan alat skala.
Jenis-Jenis Skala Pengukuran Nominal Ordinal Interval Rasio
Skala Nominal Skala Nominal pada dasarnya bukan untuk mengukur, namun hanya untuk membedakan. Mungkin saja diberikan angka, namun angka yang diberikan kepada objek hanya berperan sebagai label saja, tidak menunjukkan tingkatan apa-apa dan tidak bisa diberlakukan operasi matematis (+,-, x dan :) Oleh sebab itu pengukuran gejala pusat yang bisa digunakan untuk variabel hanyalah “modus” dan tidak bisa dihitung nilai dispersi/sebarannya
Contoh: Gender : 1. Laki-laki 2. Perempuan Agama: 1. Islam 2. Katolik 3. Protestan 4. Hindu 5. Budha Pekerjaan: 1. Pegawai Negeri Sipil/Abri/Polri 2. Pegawai BUMN/BUMD 3. Pegawai BUMS 4. Wirausaha/Profesional
Skala Ordinal Digunakan untuk mengukur perbedaan kualitas atau kuantitas yang tidak dapat diketahui besar atau jaraknya dalam satuan. Angka bisa diberikan hanya digunakan untuk menunjukkan perbedaan tingkat/ranking namun tidak menyatakan nilai absolut Skala ini lebih tinggi dari skala nominal, karena sudah menunjukkan tinggi atau rendah. Selain modus, Median sudah bisa dipergunakan sebagai pengukuran gejala pusat Kuartil, Desil dan Persentil bisa dipergunakan sebagai ukuran dispersi/sebaran
Contoh: Seberapa seringkah Anda terbangun ditengah malam ? 1. Sama Sekali Tidak Pernah 2. Sangat Jarang 3. Kadang-Kadang 4. Sering 5. Selalu
Skala Interval Biasanya dipakai untuk “mengukur” dimensi fisik dan jelas satuannya (Suhu, Berat, Jarak, Kecepatan, waktu, dll. Angka “0” tidak bersifat mutlak (bukan berarti tidak ada) “Rata-Rata” sebagai pengukuran gejala pusat dan “standar deviasi” sudah bisa digunakan untuk ukuran dispersi
Skala Rasio Skala ini merupakan skala yang paling tinggi, digunakan untuk menghitung kuantitas yang benar- benar ada Skala ini mencerminkan jumlah-jumlah yang sebenarnya dari suatu variabel Angka “0” memiliki nilai absolut Seluruh pengukuran gejala pusat maupun ukuran sebaran dan statistik lainnya dapat digunakan Contoh: Volume produksi, penjualan, kinerja keuangan, kinerja ekonomi, dll