PENYUSUNAN SINTESIS PIPIT FITRIYAH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
Advertisements

Membangun Penalaran sebagai Basis Penulisan Ilmiah
Metode Berpikir Ilmiah
TATAP MUKA KE-15 TUGAS BELAJAR MANDIRI.
PENGEMBANGAN TEMA MENGAPA ATAU UNTUK APA SUATU KARYA DITULIS ?? SEBAGAI PESAN MORAL YANG TERSIRAT DARI KARYANYA. K ARENA BERSIFAT TERSIRAT, TIDAK PERLU.
BERBICARA DIALEKTIK Berbicara + Dialektik.
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
Materi 14 Penelitian Ilmiah dan Non Ilmiah
B y : k e l o m p o k d u a b e l a s ™
PERKEMBANGAN DIALEKTIKA
sintesis Nama Kelompok : Putri Laraswati ( )
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
THE CHILD WITH SPECIAL NEEDS Nama : sigit wisnu tamtomo nim :
FILSAFAT KOMUNIKASI Kuliah 1
Penelitian Oleh: Nanang Kohar, SH.
Teologi Pembebasan ( Hasan Hanafi )
Berlaku : dimana saja, kapan saja, pada siapa saja Sifat : tetap, langgeng, abadi Ciri-ciri : Fil. Dinamisme Fil. Statisme Fil. Dialektika Fil. Kausalita.
KELOMOPOK 1 : 1. Nurul Farida 2. Desi Gita 3. Zainal Arifin 4. Fatkur Rhohman.
Teori kebenaran dalam Ilmu Pengetahuan
SIFAT MELAWAN HUKUM Penilaian Objektif terhadap perbuatan
Etika dan Moral Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
STRUKTUR ATOM.
SAINS DI SEKOLAH DASAR IMANUEL SAIRO AWANG PRODI PGSD
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
TUGAS PEMBELAJARAN IPA di SD
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
Hukum Newton tentang Gerak
Induksi Matematika.
BERBICARA DIALEKTIK Berbicara + Dialektik.
Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran
PEMBAGIAN & PENGGOLONGAN LOGIKA
FILSAFAT ILMU SEJARAH PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, STRUKTUR PENGETAHUAN ILMIAH.
Pertemuan IX Sosiologi Kritis
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA
Realitas & “Kesadaran” Semiotika
BERFIKIR KREATIF Pertemuan IV.
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
Pandangan Filsafat Sejarah Karl Marx
FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA
Penyusunan Tesis, Antitesis dan Sintesis
FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN
KELOMPOK 1 FARICHATUN NI’MAH (080) WINDA PUTRI (066)
Perbedaan, Persamaan dan Ciri-ciri Sains & Filsafat
Penyusunan Tesis, Antitesis dan Sintesis
PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA
PEMBAGIAN & PENGGOLONGAN LOGIKA
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI LATIHAN PENDAHULUAN TOMMY RAFELDI back
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM KOMISARIAT IM TELKOM
ONTOLOGI (HAKIKAT APA YANG DIKAJI)
FILSAFAT ILMU SEBAGAI UPAYA MENEMUKAN KEBENARAN
Struktur PBM dan PBM Efektive
MENGAPA PERLU MENDALAMI FILSAFAT HUKUM ?
Tugas Agama Log Book 3 KELAS B / KELOMPOK 9 NAMA :
KOMUNISME.
Filsafat Sains Pertemuan ke-2.
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA
Pertemuan IX Sosiologi Kritis
Pernyataan yang mengatakan Pancasila itu filsafat
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
TEOLOGI ISLAM SEBAGAI PENGETAHUAN RASIONAL
LOGIKA LOGIKA PENALARAN Rifai Al Ghozali Oleh: Tri Sundari.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
PERKEMBANGAN MORAL REMAJA
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA herwan parwiyanto, m.si
Oleh : Moh. Syamsudin Baharsyah Muhammad Zainal Abidin Al Gafur Program Pascasarjana DIKDAS UNNES Hakikat Hubungan PerkembanganLandasanTahapanSikap Ilmiah.
POSITIVISME DAN POSTPOSITIVISME Pertemuan 4
BERBICARA DIALEKTIK Berbicara + Dialektik.
METODE RISET (Research Method)
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SISTEM HUKUM DI INDONESIA
KONSEP DIRI REMAJA T U J U A N Dapat memahami dan menemukan unsur- unsur konsep diri serta memahami dan menerima kelebihan dan kekuarangan secara wajar.
Transcript presentasi:

PENYUSUNAN SINTESIS PIPIT FITRIYAH

PENGERTIAN Sintesis (berasal dari bahasa Yunani syn= tambah dan thesis = posisi) yaitu berarti suatu integritas dari dua atau lebih elemen yang menghasilkan suatu hasil baru. Dalam dialektika sintesis adalah hasil akhir dari percobaan untuk menggabungkan antara thesis dan antithesis.

Tesis merupakan kesimpulan atas sebuah hasil riset ilmiah yang didasari atas bukti-bukti dan pemikiran logis Antithesis adalah hasil sebuah riset ilmiah yang menggambarkan keterbaikan atau sangkalan atas tesis yang ada sebelumnya dengan maksud meluruhkan tesis itu. Sintesis merupakan jawaban atau kesimpulan atas pertentangan yang dibuat antara tesis dan antitesis sehingga menjadi satu hal utuh yang merupakan hasil ilmiah yang baru.

Dialektika (Dialektika) berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah. Istilah ini telah ada semenjak masa Yunani Kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segalah sesuatu berubah ( panta rei ). Kemudian Hegel menyempurnakan konsep dialetika dan menyederhanakannya dengan memaknai dialektika ke dalam trilogi tesis, anti-tesis dan sintesis. Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran yang absolut karena berlaku hukum dialektik, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya (perubahahan / pertentangan atas tesis oleh anti-tesisn menjadi sintesis).

Hegel dan Dialetika Metode dialetika Hegel terdiri dari tiga tahap: Pertama adalah tesis, yakni membangun suatu peryataan tertentu. Kedua adalah antitesis, yakni suatu peryataan argumentatif yang menolak tesis. Dan yang ketiga adalah sintesis, yakni upaya untuk mendamaikan tegangan antara tesis dan antitesis.

Hegal tidak secara langsung menggunakan konsep tesis-antitesis-sintesis. Namun ia menggunakan logika yang kerap kali menggunakan konsep abstrak-negatif-konkret (abstract-negative-concrete ) Rumusan itu sudah diandaikan bahwa tesis yaitu abstrak yang memiliki kelemahan, bahwa belum diuji di dalam realitas. Di tahap negatif, merupakan level antitesis, abstrak yang belum teruji akan diterapkan dalam realitas dan berinteraksi dengan negativitas yang seringkali muncul di dalam pengalaman. Baru setelah itu abstrak dan negatif mengalami sinstesis dan menjadi konkret. Level konkret baru bisa dicapai, jika level negatif dan abstrak bisa dilampaui. Jadi, inilah esensi dari metode dialektiktis yang dapat ditemukan di dalam seluruh filsafat Hegel.

Hegel mengajarkan kita untuk melihat realitas sebagai suatu proses. Proses tersebut melalui tahap-tahap tertentu yang kelihatannya penuh dengan negativitas. Negatifitas itu sebenarnya merupakan antitesis yang nantinya akan ‘melampaui’ tesis dan antitesis sebelumnya. Seluruh realitas menurut Hegel bergerak dengan pola itu yang akhirnya, realitas akan mengalami sintesis absolut. Seluruh proses ini disebut sebagai dialektika, dan unsur penting dari dialetika itu adalah kontradiksi dan negasi. Kontradiksi dan negasi itu memiliki unsur negativikasi yang kuat, namun di perlukan untuk perkembangan realitas menuju sintesis absolut.

Gambar Diagram Dialektika Hegel Hegel’s Dialectic Synthesis (New Thesis) Tesis Antitesis

Contoh Tesis : “diyakini bumi itu bulat dan merupakan pusat tata surya”. Antitesis : “matahari merupakan pusat tata surya, bukan bumi”. Dan menghasilkan Sintesis : “bumi itu bulat dan bukan pusat tata surya, melainkan pusat tata surya adalah bumi” Tesis : “Setiap memukul anak, melanggar HAM”. Antitesis : “Tapi memukul tanpa emosi, tanpa bekas, tidak melanggar HAM”. Sintesis : “Tidak semua jenis memukul, yang melanggar HAM”.

Kesimpulan Sebuah sintesis adalah merupakan tesis baru, bila nantinya ada yang membantahnya lagi dengan sintesis ilmiahnya.