DATA PENGAMATAN Uji nyala api PERCOBAAN 4 KIMIA UNSUR DATA PENGAMATAN Uji nyala api No Nama unsur Warna nyala 1 Sr Berwarna merah tua 2 Ca Tidak berwarna, literatur : berwarna merah bata 3 Ba Tidak berwarna, literatur : hijau kekuningan 4 K Tidak berwarna, literatur : lembayung ( nila )
b. Uji logam transisi 1. Kompleks tembaga No perlakuan pengamatan 1 2 mL larutan CuSO4 0,25 M + 2 mL air (sebagai pembanding) Setelah ditambahkan air warnanya menjadi biru jernih 2 2 mL larutan CuSO4 0,25 M + 2 mL Asam Klorida (HCl) Setelah di tambahkan Hcl Warnanya Hijau 3 2 mL larutan CuSO4 0,25 M + bebrapa tetes larutan amonia ( dicatat jumlah tetes yang di perluka ) Warnanya biru keruh dan terlihat ada seperti endapan
Warnanya kuning keemasan Kompleks Besi No perlakuan pengamatan 1 2 mL larutan besi (III) klorida 0,05 M + 2 mL air ( sebagai pembanding ) Warnanya kuning keemasan 2 2 mL larutan besi (III) klorida + 2 mL asam klorida 10 M ( larutan di simpan) Warnanya kuning keruh dan ada endapan 3 2 mL larutan besi (III) klorida 0,05 M + 2 mL air + bebrapa tetes larutan amonium tiosianat Warnanya menjadi merah 4 2 mL larutan besi (III) klorida 0,05 + 2 mL air + beberapa tetes larutan natrium flurida 1 M Warnanya menjadi kuning keemasan 5 ½ dari larutan (b) di tambahkan setetes larutan tiosianat Warnanya menjadi kuning kecoklatan pekat dan ada endapan 6 ½ dari larutan (c). Diteteskan larutan natrium flourida Warnanya menjadi kuning keruh
ANALISIS DATA Kompleks Tembaga reaksi yang terjadi : - CuSO4 + 2HCl CuCl2 + H2SO4 - CuSO4 + NH3 [CuNH3]SO4 Kompleks Besi - FeCl3 + HCl FeCl3 + HCl - FeCl3 + 5H2O + NH4SCN [Fe(H2O)5 (5(N))] Cl2 + NH4Cl - FeCl3 + H2O + NaF [Fe(F)C]3+
PEMBAHASAN Bila suatu atom atau molekul di berikan suatu energi berupa energi panas, listrik, radiasi dan sebagainya maka atom – atom tersebut akan tereksitasi, teroksidasi ataupun tereduksi tergantung dari beberapa unsur sebesar energi yang di berikan kepada atom – atom tersebut. Untuk kembali ke tingkat energi dasar, atom tersebut akan melepaskan energi dengan cara memancarakan emisi yang khas untuk atom tertentu. Energi yang di lepaskan dapat dideteksi dengan mata menggunakan alat spektrofotometer, yang mana tiap atom akan memberikan spektrum garis yang berlainan satu dengan yang lain. Spektrum garis yang teramati berupa bayangan yang putus – putus, yang mana di tandai oleh suatu besaran yaitu frekuensi atau panjang gelombang dari sinar tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan pengujian nyala api ini. Ada beberapa hasil yang berbeda dengan teori yang ada. Percobaan selanjutnya yaitu mengenai uji logam transisi pada senyawa kompleks tembaga dan senyawa kompleks besi. Dimana senyawa kompleks adalah senyawa yang terbentuk karena penggabungan dua atau lebih senyawa sederhana, yang masing masing dapat berdiri sendiri. Pembentukan kompleks adalah salah satu fenomena yanng paling umum yang muncul yaitu terbentuknya perubahan warna pada larutan.
PERCOBAAN 2 REAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS) DATA PENGAMATAN Beberapa reaksi redoks No perlakuan pengamatan 1 10 tetes Pb(NO3)2 0,5 M + potongan Al Tidak bereaksi 2 10 tetes Zn(NO3)2 0,5 M + potongan Al 3 10 tetes NaNO3 0,5 M + potongan Al bereaksi 4 10 tetes Pb(NO3)2 0,5 M + potongan Cu 5 10 tetes Zn(NO3)2 0,5 M + potongan Cu keruh 6 10 tetes NaNO3 0,5 M + potongan Cu 7 10 tetes Pb(NO3)2 0,5 M + potongan Fe 8 10 tetes Zn(NO3)2 0,5 M + potongan Fe Keruh 9 10 tetes NaNO3 0,5 M + potongan Fe 10 10 tetes H2O2 0,1 M + sedikit MnO2 Berwarna hitam, larut 11 5 tetes H2O2 0,1 M + 5 tetes H2SO4 1 M + 10 tetes KI 0,1 M + tambah setets kanji Berwarna putih keunguan
Berwarna kuning kecoklatan 12 5 tetes FeCl3 0,1 M + 10 tetes H2SO4 + 10 tetes KI 0,1 M ( kemudian di panaskan ) Berwarna kuning kecoklatan b. Mangan (VI) NO perlakuan pengamatan 1 5 mL KMnO4 0,01 M + 5 mL NaOH encer (dikocok kemudian di saring ) Setelah di saring warnanya hijau 2 5 mL KMnO4 0,01 M + sedikit MnO2 padat + H2SO4 ( dikocok kemudian disaring) Setelah di saring warnanya ungu 3 5 mL KMnO4 0,01 M (sebagai kontrol ) Berwarna ungu pekat 4 1 mL larutan mangan (VI) + 1 mL larutan H2SO4 encer Terbentuk 2 fasa. Dimana bagian bawah berwarna hijau pekat dan bagian atas berwarna hijau pudar 5 1 mL larutan mangan (VI) + sebutir NaOH Berawrna hijau pekat. NaOH larut
c. Mangan (III) - terjadi perubahan warna - larutan tidak bereaksi d c. Mangan (III) - terjadi perubahan warna - larutan tidak bereaksi d. Mangan IV - larutan bereaksi dan pekat
Analisis Data Reaksi redoks a. Pb(NO3)2 + Al b. Zn(NO3)2 + Al c. Na(NO3) + Al Al(NO3)2 + N4 d. Pb(NO3)2 + Cu e. Zn(NO3)2 + Cu Cu(NO3)2 + Zn f. NaNO3 + Cu g. Pb(NO3)2 + Fe h. Zn(NO3)2 + Fe Fe(NO3)2 + Zn i. NaNO3 + Fe Fe(NO3)2 + Na j. H2O2 + MnO2 MnO4 + 2H+ k. H2O2 + H2SO4 + KI l. 2FeCl3 + H2SO4 + 2KI 2FeCl2 + K2SO4 + I2 + 2H2O Mangan VI - KMnO4 + MnO2 + H2SO4 2MnO4 + KISO4 + H2 + 4O2 - KMnO4 + MnO2 + NaOH 2MnO3 + KOH +1/2 H2
PEMBAHASAN Reaksi yang disertai dengan pertukaran elektron disebut reaksi oksidasi reduksi atau lebih pendsssssek disebut reaksi redoks. Redoks yang sering di hubungkan dengan terjadinya perubahan warna. Reaksi redoks melibatkan pertukaran elektron dan selalu terjadi perubahan biloks dari dua unsur atau lebih dari reaksi kimia. Biloks didefinisikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom jika seandainya elektron di berikan kepada atom yang laim yang ke elektronegatifannya lebih besar. Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu elektron atau lebih dari dalam zat. Suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron. Pada percobaan ini di pelajari beberapa reaksi redoks, yakni reaksi dari beberapa logam. Ada beberapa logam yang dilakukan pengamatan, dalam hasil pengamatan ada beberapa yang tidak sesuai dengan teori yang ada. Percobaan selanjutnya mengenai beberapa biloks dari Mn(mangan). Dimana Mangan VI, mangan IV dan mangan III