Ekonomi Pembangunan Pengaruh Kesenjangan Gender Terhadap Pembangunan Dosen pengampu : ambariyanto, se., me, Ekonomi Pembangunan Pengaruh Kesenjangan Gender Terhadap Pembangunan
Abstrak Pembangunan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Penelitian menunjukkan bahwa, Indeks Pembangunan Manusia secara bertahap mempengaruhi pembangunan, dimulai dari perbaikan Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender. Tujuan utama dari perbaikan indikator pembangunan mengenai sumber daya manusia yang berwawasan gender yaitu tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki. Data terdahulu menunjukkan bahwa pendapatan pribadi meningkat jika Indikator IPM juga diperbaiki/ditingkatkan. Sehingga ada pengaruh positif antara kesetaraan gender terhadap pembangunan.
Pendahuluan Apakah kesenjangan gender berpengaruh terhadap pembangunan? Kebanyakan negara maju memiliki nilai kesenjangan gender yang relatif kecil. Kesetaraan gender (IDG) secara statistik menunjukkan pengaruh yang signifikan yaitu negatif terhadap kemiskinan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Samosir & Toersilaningsih, 2004).
Masalah kesenjangan Gender Perbedaan tingkat pendidikan (wanita) Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia kerja didominasi oleh laki-laki. Gaji laki-laki rata-rata relatif lebih besar dari pada perempuan Proporsi perempuan sebagai pejabat pemerintah jauh lebih rendah dari pada laki-laki
Kasus Kesenjangan Gender Diskriminasi terhadap perempuan KDRT
Prespektif agama terhadap kesenjangan gender Islam menempatkan perempuan pada posisi yang sama dengan laki-laki dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban agama (Q.S. al-Taubat(9): 71) memikul beban-beban keimanan (Q.S. al-Burûj (85): 10), menerima balasan di akhirat (Q.S. al-Nisâ’ (4): 124),dan pada masalah-masalah lainnya yang banyak disebutkan dalam al- Quran.
Prespektif negara terhadap kesenjangan gender RUU KKG mengharapkan kesetaraan antara kedua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, sebagai warga negara. Tidak ada salah satu jenis kelamin yang lebih diutamakan, diunggulkan, dan ditinggikan dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya. Hal ini sejalan dengan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan oleh PBB yaitu CEDAW (Committee on the Elimination of Discrimination Against Women).
Hubungan Gender dan perekonomian Todaro dan Smith (2006) menambahkan bahwa kaum wanita memikul beban terbesar dari kemiskinan dan kelangkaan sumberdaya (lahan garapan, modal, dan lain-lain), maka perbaikan yang signifikan dalam peran dan status wanita dalam baik dalam pendidikan maupun kesehatan memiliki dampak penting dalam memutuskan kemiskinan. Beberapa argumentasi yang menguatkan mengapa ketimpangan gender dalam pemenuhan akses kebutuhan dasar dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi (Seguino, 2008).
kesetaraan gender secara statistik menunjukkan pengaruh yang signifikan yaitu negatif terhadap kemiskinan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Samosir & Toersilaningsih, 2004). Beberapa argumentasi yang menguatkan mengapa ketimpangan gender dalam pemenuhan akses kebutuhan dasar dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi (Seguino, 2008).
Hasil Analisis Kedudukan perempuan seharusnya setara dengan kedudukan yang diberikan kepada laki-laki. Kesetaraan ini bukan berarti menjadikan perempuan sama persis dengan laki-laki dalam segala hal. Tentunya ada batasan-batasan tertentu yang membedakan wanita dengan pria. Semakin minim kesenjangan gender maka semakin tinggi IPM Tingkat IPM yang tinggi akan meningkatkan tingkat partisipasi angkatan kerja.