DISTOKIA ; sebab-sebab dan penanggulangannya Kuliah ke 12
DISTOKIA : BERASAL DARI KATA DYSTOCIA (YUNANI), Dys = sulit; Tokus = Kelahiran) = KESULITAN KELAHIRAN, LAWANNYA ADALAH EUTOCIA YAITU KELAHIRAN YANG MUDAH, ALAMIAH ATAU FISIOLOGIK. DISTOKIA MERUPAKAN KONDISI KEBIDANAN YG HARUS DITANGANI OLEH DOKTER HEWAN ATAU BIDAN TERNAK. KEJADIAN DISTOKIA PADA TERNAK DIPERKIRAKAN 3,3%. KEJADIAN INI LEBIH BANYAK PADA SAPI PERAH DARI PADA SAPI POTONG, LEBIH SERING PADA BANGSA BESAR SEPERTI FH DAN HEREFORD. DISTOKIA LEBIH SERING TERJADI PADA INDUK/CALON INDUK YANG LEBIH SERING DIKANDANGKAN DIBANDINGKAN DENGAN SAPI YG DILEPAS DI ALAM BEBAS. DISTOKIA LEBIH SERING TERJADI PADA PRIMIPARA DARI PADA PLURIPARA. INSIDEN DISTOKIA LEBIH BANYAK DITEMUKAN PADA KEBUNTINGAN SEBELUM WAKTUNYA, KARENA PENYAKIT PADA UTERUS, KEMATIAN FOETUS DAN KELAHIRAN KEMBAR ATAU PADA KEBUNTINGAN YANG BERAKHIR JAUH MELEWATI WAKTUNYA KARENA FOETUS YG TERLAMPAU BESAR.
SEBAB-SEBAB DISTOKIA : SEBAB-SEBAB DASAR SEBAB-SEBAB LANGSUNG SEBAB-SEBAB DASAR DIPELAJARI UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN YANG AKAN MEMBANTU MENCEGAH TERJADINYA DISTOKIA. JIKA SEBAB-SEBAB DASAR DIKETAHUI MAKA DISTOKIA DAPAT DICEGAH; APABILA TDK DAPAT MENGETAHUI JAUH SEBELUMNYA BAHWA DISTOKIA SANGAT MEUNGKIN TERJADI. SEHINGGA MEMERLUKAN PERSIPAN DAN PENGAMANAN TERTENTU SUPAYA DAPAT MENCEGAH PERLUKAAN ATAU KEMATIAN INDUK ATAU ANAK ATAU KEDU-DUANYA.
1. SEBAB-SEBAB HEREDITER SEBAB-SEBAB DASAR TERBAGI : SEBAB HEREDITER, NUTRISIONAL DAN MANAJEMEN, PENYAKIT MENULAR, TRAUMATIK DAN SEBAB-SEBAB CAMPURAN OLEH DUA ATAU LEBIH SEBAB. 1. SEBAB-SEBAB HEREDITER SEBAB-SEBAB INI DAPAT DIBAGI ATAS FAKTOR-FAKTOR YANG TERDAPAT PADA INDUK YG BERPREDISPOSISI TERHADAP DISTOKIA, ATAU FAKTOR-FAKTOR TERSEMBUNYI ATAU GENE-GENE RESESIF PADA INDUK DAN PEJANTAN YANG DAPAT MENGHASILKAN FOETUS YANG DEFEKTIF. GENGENE TERSEMBUNYI ATAU RESESIF PADA PEJANTAN MAUPUN INDUK BETINA DAPAT MENIMBULKAN KONDISI PATOLOGIK YG MEMPENGARUHI FOETUS ATAU SELAPUTNYA, YG MENYEBABKAN DISTOKIA. KEBANYAK GENE TSB BERSIFAT LETAL, KARENA UMUMNYA MENYEBABKAN KEMATIAN PADA FOETUS, MONSTER ATAU KELAINAN-KELAINAN BNETUK DAN BESAR FOETUS SERING MENYEBABKAN DISTOKIA.
SUATU GENE AUTOSOMAL MENYEBABKAN PERPANJANGAN KEBUNTINGAN 300 S/D 370 HARI PADA SAPI FH; FOETUS YG DIKANDUNG MENJADI AMAT BESAR DAN MENYEBABKAN DISTOKIA. DALAM HAL INI FOETUS MATI SEBELUM ATAU SESUDAH LAHIR. HIPERTROFI MUSKULAR ATAU DOUBLE MUSCLING BERSIFAT HEREDITER DAN MENYEBABKAN DISTOKIA, TERUTAMA PADA PRIMIPARA PADA BANGSA SAPI CHAROLAIS, FH, HEREFORD DAN ANGUS. FAKTOR YG MENYEBABKAN KEMATIAN ATAU KELEMAHAN FOETUS PADA SAAT PARTUS CENDERUNG MENIMBULKAN ABNORMALITAS POSTUR DAN DISTOKIA, WALAUPUN BENTUK DAN UKURANYA NORMAL.
2. SEBAB-SEBAB NUTRISIONAL DAN MANAJEMEN KONDISI MAKANAN TERHAN YG SEDANG BUNTING DAN MANAJEMEN PADA WAKTU PARTUS SANGAT ERAT BERHUBUNGAN DAN MUNGKIN MERUPAKAN SEBAB-SEBAB DASAR DARI BANYAK DISTOKIA. DISTOKIA KARENA UKURAN INDUK YG KECIL SERING DITEMUKAN PADA SAPI DARA YG BARU PERTAMA BERANAK. PEMBERIAN MAKANAN YG TDK SEMPURNA PADA SAPI DARA YG SEDANG TUMBUH MERUPAKAN FAKTOR PALING UTAMA DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN TUBUH DAN PELVIS. DISTOKIA TERJADI KARENA HEWAN BETINA DARA DIKAWINKAN PADA UMUR YG TERLAMPAU MUDA ATAU BETINA YG CUKUP TUA UNTUK DIKAWINKAN TETAPI PERTUMBUHANNYA SANGAT TERHALANG KARENA PAKAN BURUK, PARASITISME ATAU PENYAKIT. KEBANYAK HEWAN BETINA MENCAPAI DEWASA KELAMIN SEBELUM DEWASA TUBUH SEHINGGA JIKA DIKAWINKAN DAN BUNTING AKAN MENGALAMI KESULITAN MELAHIRKAN SAPI POTONG DI LADANG PENGGEMBALAAN YG BERUMUR 2 TH KASUS DISTOKIA MENCAPAI 26 %; 4% PADA SAPI2 YG LEBIH TUA.
SAPI-SAPI BETINA SEBAIKNYA DIKAWINKAN BERDASARKAN UKURAN BESAR ATAU BERAT, TDK PADA UMUR. SAPI FH DAN SAPI BALI SEBAIKNYA BARU DIKAWINKAN PADA BERAT MASING-MASING 300 DAN 200 KG. BERAT INI DICAPAI PADA UMUR YG BERBEDA-BEDA TERGANTUNG PADA TINGKATAN KONSUMSI. TERNAK YG TERHAMBAT PERTUMBUHANNYA SERING MENGALAMI DISTOKIA PADA WAKTU PARTUS. PERTUMBUHAN YG TERHAMBAT MUNGKIN DISEBABKAN OLEH TINGKATAN MAKANAN YANG RENDAH ATAU PENYAKIT-PENYAKIT MENAHUN SEPERTI ENTERITIS, PNEUMONIA, EKTOPARASIT DAN CACINGAN. TINGKATAN MAKANAN YG RENDAH MERUPAKAN SEBAB UTAMA ATAU FAKTOR PENTING DALAM PERKEMBANGAN PENYAKIT PARASITER MENAHUN. PADA KEBANYAKAN HEWAN MUDA HAMBATAN PERTUMBUHAN INI DAPAT DIHILANGKAN DENGAN PEMBERIAN PAKAN BERKECUKUPAN DALAM KUALITAS DAN KUANTITASNYA SELAMA 6 BULAN ATAU LEBIH. PADA KELAPARAN YG TERLALU LAMA , SAPI DARA BUNTING AKAN KURUS, KECIL DAN LEMAH. DISTOKIA TERJADI KARENA PELVIS YG KECIL DAN TDK BERKEMBANG, SALURAN REPRODUKSI YG KERDIL, RESITENSI RENDAH TERHADAP PENYAKIT, KEKURANGAN TENAGA UNTUK MENGELUARKAN FOETUS DALAM KEADAAN NORMAL.
JIKA DIKEHENDAKI KELAHIRAN FISIOLOGIK DAN NORMAL, MAKA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN MUDA HARUS BERLANGSUNG NORMAL DARI WAKTU LAHIR KE MASA PUBERTAS, DARI PUBERTAS KE KONSEPSI DAN SELAMA PERIODE KEBUNTINGAN. PEMBERIAN MAKANAN YG BAIK DAN MANAJEMEN YG EFISIEN PERLU UNTUK MENJAMIN TUJUAN TERSEBUT.
PEMBERIAN MAKANAN YG BERLEBIHAN AKAN DAPAT MENYEBABKAN DISTOKIA, KHUSUSNYA PADA SAPI DARA, KARENA DEPOSISI LEMAK YG BERLEBIHAN DI DAERAH PELVIS MERUPAKAN PREDISPOSISI TERHADAP KESULITAN KELAHIRAN. BANYAK PETERNAK SAPI PERAH CENDERUNG UNTUK MEMBERI MAKANAN YG BANYAK SELAMA PERTIGA BAGIAN TERAKHIR MASA KEBUNTINGAN, KHUSUSNYA PADA SAPI BERPRODUKSI TINGGI, DG HARAPAN MEMPEROLEH PRODUKSI MAKSIMAL. HARUS HATI-HATI KARENA PADA SAAT ITU FOETUS TUMBUH DENGAN SANGAT CEPAT SEHINGGA AKAN MENYEBABKAN FOETUS TUMBUH LEBIH BESAR SEDANGKAN PERTUMBUHAN INDUK YG BELUM DEWASA CENDERUNG LAMBAT. OLEH KARENA ITU RATIO UKURAN FOETUS DAN DIAMETER PELVIS ATAU SALURAN KELAHIRAN TERGANGGU DAN MUDAH TERJADI DISTOKIA. SELAMA PARTUS INDUK HARUS DIAMATI DARI DEKAT SUPAYA BANTUAN YG SESUAI DAPAT SEGERA DIBERIKAN BILA KELAHIRAN TIDAK NORMAL. HEWAN BUNTING YG DIKANDANGKAN TERUS MENERUS DAN TDK DIBERI KESEMPATAN GERAK AKAN MUDAH MENGALAMI KESULITAN SAAT PARTUS. GERAK EXERCISE MEMPERTINGGI TONUS TUBUH, KEKUATAN DAN DAYA TAHAN TUBUH, DAN MENGHASILKAN KONTRAKSI PEREJANAN YG KUAT, TDK MUDAH LETIH, PARTUS YANG BERLANGSUNG CEPAT DAN SEGERA SEMBUH.
SEBAB-SEBAB INFEKTIOUS SETIAP INFEKSI ATAU PENYAKIT YG MEMPENGARUHI UTERUS BUNTING DAN ISINYA DAPAT MENYEBABKAN ABORTUS, UTERUS TAK BERTONUS, KEMATIAN FOETUS DAN METRITIS SEPTIK PADA KEBUNTINGAN. PADA INFEKSI PARAH DINDING UTERUS DAPAT KEHILANGAN KESANGGUPAN BERKONTRAKSI– SUATU KONDISI YG MENYEBABKAN CERVIX TIDAK BERDILATASI SEMPURNA DAN ATONUS UTERI. DALAM HAL INI TAHAP KE DUA PARTUS DI TUNDA SECARA ABNORMAL. HYDROPS ALLANTOIS DAN OEDEMA FOETUS DAPAT MENYEBABKAN DISTOKIA. INFEKSI UTERUS DAN FOETUS DICEGAH DENGAN MENJAMIN BAHWA BETINA DAN PEJANTAN SAMA2 BEBAS PENYAKIT SAAT KAWIN. PERKAWINAN JANGAN DILAKUKAN TERLALU CEPAT PASCA PARTUS. PENCEGAHAN SEMUA PENYAKIT KELAMIN MENULAR PERLU DILAKUKAN.
SEBAB-SEBAB TRAUMATIK UMUMNYA JARANG DITEMUKAN. HERNIA VENTRALIS DAN RUPTURA TENDON PREPUBIS MENYEBABKAN DISTOKIA KARENA KETIDAK SANGGUPAN KONTRAKSI ABDOMINAL YG DITIMBULKANNYA, SEHINGGA INDUK TDK DAPAT MENDORONG FOETUS KE LUAR. TORSIO UTERI DAPAT DISEBABKAN OLEH SELIP, JATUH ATAU TERGULING SECARA TIBA-TIBA PADA KEBUNTINGAN TUA. TORSIO UTERI MASUK SALAH SATU SEBAB UTAMA DISTOKIA PADA SAPI PERAH, JARANG PADA SAPI POTONG DAN BELUM PERNAH DILAPORKAN PADA KERBAU.
SEBAB-SEBAB LAIN PENYEBAB KELAINAN-KELAINAN KECIL DALAM POSTUR, SEPERTI KAKI YG MELIPAT ATAU LEHER DAN KEPALA YANG MEMBENGKOK KE SISI, SHG MENYEBABKAN DISTOKIA PADA FOETUS HIDUP DAN UTERUS NORMAL, SULIT UTK DITERANGKAN. TDK ADANYA KONTRAKSI UTERI ATAU PENYAKIT PADA FOETUS MERUPAKAN FAKTOR PENTING. PENYEBAB LETAK SUNGSANG BELUM DIKETAHUI. INERSIA UTERI ATAU TIADANYA KONTRAKSI UTERUS NORMAL SELAMA ATAU SESUDAH PARTUS DAPAT BERSIFAT PRIMER ATAU SEKUNDER. INERSIA UTERI PRIMER KADANG-KADANG TERLIHAT PADA SAPI. SEBAB-SEBAB INERSIA UTERI PRIMER ADALAH : PENGANDANGAN TERNAK TERUS MENERUS TERUTAMA SAPI PERAH BEBAN UTERUS YG TERLAMPAU BERAT KARENA HYDROPS DAN KEBUNTINGAN KEMBAR TERUTAMA PADA SAPI PERAH TUA PENYAKIT-PENYAKIT YG MELEMAHKAN PENYAKIT ATAU DEGENERASI DINDING UTERUS KARENA INFEKSI UTERUS ATAU SEKUNDER TERHADAP PERITONITIS SEPERTI PADA PERITONITIS TRAUMATIKA, RANGSANGAN YG TDK SESUAI TERHADAP KELENJAR HIPOFISA POSTERIOR DEFISIENSI KELENJAR KETIDAKSANGGUPAN URAT DAGING UTERUS MERESPON RANGSANGAN OXITOCIN.
INERSIA UTERI SEKUNDER ADALAH MENYEBABKAN DISTOKIA KARENA KEHABISAN TENAGA URAT DAGING UTERUS. INERSIA UTERI SEKUNDER SERINGKALI DIIKUTI OLEH INFEKSI UTERUS, METRITIS SEPTIK, RETENSIO SECUNDINAE, DAN KEGAGALAN INVOLUSI UTERUS. JIKA DISTOKIA BERLANGSUNG LAMA, URAT DAGING UTERUS MELEMAH DAN MEMBENTUK CINCIN-CINCIN KONTRAKSI ATAU RETRAKSI YANG BERKONTRAKSI ERAT DISEKELILING FOETUS ATAU KAUDAL DARI FOETUS. HAL INI LEBIH MERUWETKAN USAHA PENANGGULANGAN DISTOKIA DAN APABILA TDK DIKETAHUI DAPAT MENYEBABKAN RUPTURA UTERUS JIKA FOETUS DITARIK SECARA PAKSA.
Ada anggapan bahwa hasil perkawinan antara pejantan yang lebih besar dari betinanya akan menyebabkan distokia. Anggapan ini tdk selamanya benar atau malah salah apabila induk telah mencapai dewasa tubuh. Ukuran induk umumnya dapat mengatur ukuran foetus yang diakndungnya. Berat anak yang baru lahir adalah 6 – 10% berat induk. Ukuran ini jarang dilampaui lebih dari 1 atau 2%. Distokia yang sering ditemukan pada sapi dara sering bukan disebabkan oleh kesalahan ternak tsb tetapi terletak pada kesalahan manajemen. Sapi-sapi dara tsb ternyata dikawinkan pada usia terlampau muda, dipelihara pada kondisi buruk, atau tdk tumbuh baik sebelum dan selama kebuntingan. Dalam program IB pada sapi Bali dengan pejantan-pejantan sapi Eropa, dianjurkan untuk terlebih dahulu mengawinkannya dengan pejantan sapi Bali secara alami. IB dengan semen dari luar sebaiknya dilakukan setelah beranak pertama. Bangsa pejantan lebih besar pengaruhnya pada kejadian distokia dibandingkan dengan bangsa sapi betina. Pejantan Charolais dan hereford yang dikawinkan dengan betina Angus menyebabkan distokia masing-masing 30 dan 29%, sedangkan perkawinan dengan betina bangsa lain tdk menyebabkan distokia. Pejantan yang dipakai untuk IB harus dipilih menurut berat anaknya.
SEBAB-SEBAB LANGSUNG KAUSA MATERNAL : SEBAB- SEBAB MATERNAL FOETUS DISTOKIA PADA SAPI 25% KAUSA MATERNAL DAN 75% KAUSA FOETAL KAUSA MATERNAL : ADALAH DISTOKIA OLEH KARENA FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PENYEMPITAN ATAU STENOSIS SALURAN KELAHIRAN ATAU YG MENGHALANGI PEMASUKAN FOETUS SECARA NORMAL KE DALAM SALURAN KELAHIRAN. FAKTOR-FAKTOR INI MELIPUTI FRAKTURA DAN EKSOSTOSA PELVIS, UKURAN PELVIS YANG KECIL KARENA BETINA BELUM DEWASA TUBUH, HIPOPLASIA HEREDITER ATAU KONGINETAL SALURAN KELAHIRAN ATAU VULVA, PENYEMPITAN ATAU STENOSIS CERVIX VAGINA ATAU VULVA KARENA PERTUMBUHAN JARINGAN IKAT ATAU BEKAS LUKA DARI KESULITAN KELAHIRAN YANG LALU, PERDARAHAN DI DALAM PELVIS, PENIMBUNAN LEMAK PERIVAGINAL, TUMOR PADA TULANG PELVIS ATAU PADA UTERUS, CERVIX, VAGINA ATAU PADA KELENJAR LIMFA, TORSIO UTERI, PERSISTENSI DINDING MEDIAL SALURAN MULLER, INERSIA UTERI, HYDROPS SELAPUT FOETUS HERNIA VENTRALIS ATAU HERNIA INGUINALIS, RUPTURA TENDON PREPUBIS, INFEKSI UTERUS YANG MENYEBABKAN INERSIA UTERI, KEMATIAN, ABORTUS ATAU EMFISEMA FOETUS DAN KEMBAR.
KAUSA FOETAL DISTOKIA : LEBIH UMUM DAN DISEBABKAN OLEH KELAINAN PRESENTASI, POSISI DAN POSTUR SERTA FOETUS YG TERLAMPAU BESAR. SEBAB-SEBAB INI MELIPUTI : PRESENTASI TRANSFERSAL VENTRAL DAN DORSAL, POSISI DORSO-ILIAL ATAU DORSO PUBIS, FLEKSIO KAKI DI BAWAH TUBUH, PEMBENGKOKAN KEPALA DAN LEHER KE VENTRAL, LATERAL ATAU DORSAL, ANASARCA ATAU ACSITES FOETAL, TUMOR FOETUS YANG BESAR, PEMBESARAN RONGGA TUBUH SEPERTI OTAK, LAMBUNG, GINJAL DAN UTERUS, ABNORMALITAS FOETUS DAN MONSTER.