KELOMPOK III INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Pengajaran dengan Modul. Modul didefinisikan sebagai satu unit program belajar mengajar terkecil yang menggariskan: 1.Tujuan pengajaran yang akan.
Advertisements

“Peningkatkan Aktivitas dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Menggunakan Teknik Rotasi Refleksi pada Kelas V SDN 18 Koto Panjang Padang Panjang” Oleh:
Bimbingan dan Konseling
RUMAH BELAJAR Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi.
AUM (Alat Ungkap Masalah)
MANAJEMEN DATA HASIL PENELITIAN
Tri Hartiti Retnowati Jurusan Pend. Seni rupa FBS UNY
JENIS- JENIS ALAT EVALUASI (instrumen)
Komponen dalam RPP IDENTITAS NILAI KARAKTER STANDAR KOMPETENSI
BAB III ANGKET DWI ATMAJA, S.Pd, M.Psi
Konstruksi Tes Esai.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
ASESMEN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
ALAT UNGKAP MASALAH PTSDL (AUM PTSDL)
INVENTORI AUM Disusun Oleh : Vivie Widayati
Transisi dari Sekolah ke Universitas
Pengembangan Butir Soal Waktu: 4 JP/180 menit
Kerangka Isi Sajian Laporan PTS
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
Bimbingan dan Konseling Komprehensif
MANAJEMEN DATA NURUL AINI
PENYUSUNAN TES PERTEMUAN 7 KHAOLA RACHMA ADZIMA PGSD FKIP.
Analisis butir soal dengan menggunakan software anates
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMP/MTs
FORMAT PENYUSUNAN KERANGKA KURIKULUM PERGURUAN TINGGI
ALAT UKUR RANAH AFEKTIF DAN ANALISISNYA
H Pemanfaatan Hasil Penilaian Pembelajaran
LANGKAH2 PENYUSUNAN SOAL &
WAWASAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Bahan diskusi dan Lembar Kerja PTK
PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS / SUPLEMEN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
PENILAIAN AUTENTIK Oleh : Nurul Usrotun Hasanah, SE, M.Pd
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK
Presentasi hasil pembekalan dan penilaiannya
Pelaporan hasil belajar
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SD/MI
BILANGAN PRIMA.
BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Petunjuk Teknis Pengembangan Instrumen Penilaian Tes Tertulis
INSTRUMENT/KUISIONER,
Membuat Dokumen dengan Software Pengolah Angka
Modul 1 : Mengembangkan Kecakapan Abad 21 Modul 2 : Mempelajari Dasar – Dasar Komputer dan Internet Modul 3 : Membantu Mengembangkan Pemikiran Kritis.
Pedoman Penilaian Langkah-langkah Penyusunan Soal, Pedoman, Penskoran, Cara Perhitungan Nilai Akhir dan Cara Mengisi Rapor SD/MI KTSP Dimodifikasi dari.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 JAMBANGAN.
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMP/MTs
APLIKASI PENGUKURAN DAN EVALUASI DALAM PENDIDIKAN
TAHAPAN PENGOLAHAN DATA
Workshop Pembuatan RPP
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Maria Yasinta Prabawati Putri
Menyusun Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian (Essei)
MAKALAH Disampaikan dalam diklat Penulisan Makalah Mahasiswa
ALAT UKUR RANAH AFEKTIF
PENGEMBANGAN INSTRUMEN RANAH KOGNITIF
Panduan penggunaan apK13sd
MEMBACA CEPAT Zaenuri,S.Pd.I.
ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK
PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUNG KALIMANTORO Suryadi, S.Kom., M.Kom.
PENDAHULUAN Mk. Pengantar Statistika Sosial
PENGEMBANGAN INSTRUMEN RANAH KOGNITIF
Belajar di Kelas Maya.
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Transcript presentasi:

KELOMPOK III INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN

ANGGOTA KELOMPOK : 1. Isnain Septiani Dhamayanti 2 ANGGOTA KELOMPOK : 1. Isnain Septiani Dhamayanti 2. Febriyana Puspitosari 3. Teguh Pangesti Rahayu 4. Hara Permana

DEFINISI ITP (Inventori Tugas Perkembangan) adalah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan peserta didik, yang dikembangkan oleh Sunaryo, dkk. ITP menurut (Kartadinata dkk, 2003:3), untuk mengukur tingkat perkembangan siswa atau pencapaian tugas-tugas perkembangan dari setiap aspek perkembangan, teori perkembangan diri dari Loevinger (ITP,2001:3) dipilih sebagai kerangka kerja teoretik dalam mengembangkan inventori tugas-tugas perkembangan.

LANDASAN TEORI Loevinger merumuskan bangun perkembengan diri ke dalam sembilan tingkat. Tingkat pertama yaitu “pra sosial” merupakan tingkat di mana individu belum mampu membedakan diri dengan lingkungan. Tingkat terakhir yaitu integrated, merupakan tingkat yang jarang dicapai oleh orang kebanyakan. Oleh karena itu bangun tingkatan perkembangan dalam ITP ini terdiri atas tujuh tingkatan dengan karakteristik sebagai berikut : 1. Tingkat Implusif (Imp) 2. Tingkat Perlindungan Diri ( Pld) 3. Tingkat Konformistik (Kof) 4. Tingkat Sadar Diri (Sdi) 5. Tingkat Seksama (Ska) 6. Tingkat Individualistik (Ind) 7. Tahap Otonomi (Oto)

TUJUAN ITP Tujuan tugas perkembangan adalah sebagai berikut : Petunjuk untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari individu pada usia tertentu. Memberi motivasi untuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok sosial tertentu. Karena bertahap, tugas perkembangan menunjukan apa yang akan dihadapi dan tindakan yang diharapkan pada perkembangan berikutnya.

ASPEK – ASPEK YANG DI UKUR Landasan Hidup Religius. Landasan Perilaku Etis. Kematangan Emosional. Kematangan Intelektual. Kesadaran Tanggung Jawab. Peran Sosial Sebagai Pria atau Wanita. Penerimaan Perilaku Ekonomis. Kemandirian Perilaku Ekonomis. Wawasan Persiapan Karier. Kematangan Hubungan Dengan Teman Sebaya. Persiapan Diri untuk Pernikahan dan Hidup Berkeluarga ASPEK – ASPEK YANG DI UKUR

LANGKAH - LANGKAH A. Pengadministrasian ITP dapat diadministrasiakan secara kelompok maupun individual dengan cara yang sama yakni: 1. Kepada siswa dibagikan buku inventori beserta lembar jawabannya. 2. Siswa diminta mengisi identitasnya pada lembar jawaban. 3. Pembacaan petunjuk pengerjaan dalam buku ITP. 4. Tanya jawab dan penjelasan. 5. Siswa dipersilahkan mengerjakan ITP. 6. Waktu pengerjaan secukupnya. 7. Khusus bagi kelompok tuna-netra, tiap butir pernyataan boleh dibacakan oleh pembimbing. 8. Selesai pengerjaan, lembar jawaban dan buku ITP dikumpulkan. 9. Lembar jawaban siap dikoreksi langsung, atau di-entry ke dalam komputer.

Yang perlu diperhatikan Pada waktu siswa mengerjakan ITP, mungkin saja ada satu atau dua peserta yang bertanya materi ITP. Dalam hal ini pembimbing boleh menjawab dengan syarat : a. Jawaban pembimbing tidak menggangu peserta yang lain. b. Jawaban pembimbing tidak mempengaruhi pilihan peserta pada butir yang ditanyakan. c. Pertanyaan hanya berkaitan dengan redaksi atau kalimat yang tidak jelas, atau masalah teknis (halaman kurang, huruf tidak jelas, buku sudah ditulis, dll

B. Penyekoran dan pengolahan Penyekoran dan pengolahan tanpa menggunakan komputer Walaupun membutuhkan waktu yang relatif lama, penyekoran tanpa mengguakan komputer dapat dialakukan dengan bantuan Kunci Nilai ITP (terlampir). Proses penyekoran sebagai berikut : 1. Lembar jawaban dikumpulakan sesuai tingkat sekolah, sebab masing-masing tingkat sekolah kuncinya berbeda. 2. Menghitung tingkat konsistensi jawaban siswa. a. Lihat KESAMAAN jawaban terhadap dua nomor yang isi pernyataannya sama persis. Pasangan nomor yang isinya sama persis itu dapat dilihat pada Kunci-Nilai terlampir. b. Bila kedua jawaban sama (kareana soalnya memang sama) diberi skor 1, bila jawaban tidak sama diberi skor 0. c. Tulislah angka 1 atau 0 itu pada kolom konsistensi di lembar jawaban. d. Jumlahkan skor konsistensi (Ki). Skor maksimal 11. e. Skor konsistensi kurang dari separoh (5 ke bawah) menunjukan bahwa siswa bersangkutan kurang seius dalam mengerjakan ITP. Sebaiknya pengerjaan diulangi.

3. Menghitung skor tiap aspek perkembangan a. Pada lembar jawaban, tulislah skor tiap nomor di sisi nomor bersangkutan sesuai kunci-nilai. Contoh : Nomor 1, jawaban C, tulis 7 Nomor 22, jawaban B, tulis 4 Nomor 2, jawaban A, tulis 6 Nomor 34, jawaban D, tulis 7 b. Jumalah skor 6 yang satu baris : No.1+No.2+No.23+No.34+No.45+No.56. Tulis jumlah itu pada kolom yang paling kanan di lembar jawaban. c. Lakukan sampai baris terbawah yakni jumlah skor no.11, 22, 33, 44, 55, dan 66. d. Masing – masing jumlah skor itu dibagi 4, diperoleh rata – rata skor tiap aspek. Skor tiap aspek itulah yang menunjukan tingkat perkembangan siswa dalam aspek bersangkutan.

4. Menghitung rata – rata skor aspek tiap siswa dan rata – rata skor seluruh siswa. Rata – rata skor ini digunakan sebagai bahan perbandingan dalam menganalisis hasil ITP. a. Jumlah skor semua aspek, kemudian dibagi 11 (banyaknya aspek). Angka itu adalah RATA – RATA SKOR SEMUA ASPEK (ST) per siswa. b. Jumlahkan rata – rata skor semua aspek (ST) dari semua siswa, kemudian dibagi banyaknya siswa dalam kelompok itu. Itulah RATA – RATA SKOR SEMUA SISWA DALAM SATU KELOMPOK. 5. Membuat grafik individual dan grafik kelompok. a. Berdasarkan skor tiap aspek dari seorang siswa dapat dibuat grafik profil individu dalam 11 aspek perkembangan. b. Berdasarkan rata – rata skor tiap aspek dari seluruh siswa dalam kelompok, dapat dibuat grafik profil kelompok dalam 11 aspek perkembangan.

Penyekoran dan pengolahan dengan menggunakan komputer Proses penyekoran lebih cepat dan hasil analisis lebih lengkap. Namun diperlukan perangkat komputer yang memadai dengan Sistem Window 95 atau yang lebih tinggi, serta program aplikasi khusus ATP (Analisis Tugas Perkembangan). Di samping itu untuk mendapatkan hasil yang optimal, operator komputer perlu belajar beberapa jam lebih dahulu, atau membaca dan berlatih sendiri berdasar Buku Petunjuk Penggunaan Program ATP.

1. Siapkan lembar jawaban ITP yang akan diolah, perangkat komputer dan printer yang memadai (minimal Sistem Window s 95), program ATP, serta alat tulis sesuai kebutuhan. 2. Meng-install program ATP Versi 3.0 dari CD ke dalam komputer pengolah. Peng-install-an relatif mudah, karena menggunakan petunjuk Bahasa Indonesia. 3. Buka/panggil program ATP-SLTA. 4. Memasukan data baru dengan cara langsung yakni, data dari lembar jawaban dimasukkan langsung dengan cara mengutip jawaban siswa tiap butir satu-per-satu. Atau, data dimasukan dulu ke dalam komputer melalui Program Excel, kemudian oleh Program ATP data tersebut diimpor/ditansfer masuk dalam ATP. 5. Setelah data masuk dengan nama file tertentu, data dapat diolah, ditampilkan, dan dapat dicetak dalam bentuk daftar atau grafik, lengkap dengan analisasinya. 6. Pembimbing tinggal menafsirkan hasil pengolahan dat yang dilakukan komputer. Langkah dan contoh hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada Petunjuk Teknis Penggunaan Progran ATPVersi 3.0 (buku petunjuk yang menyertai CD program).

PENAFSIRAN Penafsiran hasil analisis ITP harus didasarkan pada teori perkembangan yang diuraikan dalam Landasan Teori. Skor 1 - 4 menggambarkan perkembangan siswa SD, skor 2 – 5 menggambarkan perkembangan siswa SLTP, skor 3 – 6 menggambarkan perkembangan siswa SLTA, dan skor 4 – 7 menggambarkan perkembangan mahasiswa di perguruan tinggi. Hasil analisis itu dikomunikasikan dan didiskusikan dengan pihak terkait terutama yang bersangkutan. Bila ada perbedaan hasil ITP dengan fakta, atau dengan pengakuan siswa secara subjektif, diharapkan membuat kegiatan bimbingan lebih intensif dan mempribadi.

TERIMA KASIH