PEMIJAHAN (SPAWNING)
PEMIJAHAN (SPAWNING) artinya = Kumpulan telur yang dikeluarkan oleh hewan spt kerang, ikan, kodok, dsb, termasuk miselium pd jamur. Kemudian ikan jantan/betina juga dipakai istilah spawning
1. Pemijahan adalah salah satu bagian dari reproduksi (perkembang biakan) merupakan mata rantai daur hidup yang menentukan kelangsungan hidup ikan. 2. Bertambahnya populasi bergantung pada kesuksesan pemijahan, dan kondisi dimana telur dan larva ikan yang akan berkembang. 3. Pemijahan menuntut keamanan kelangsungan hidup keturunan dengan memilih tempat, waktu dan kondisi yang menguntungkan.
Tiap spesies memiliki kebiasaan yang berbeda, tergantung habitat pemijahan untuk melangsungkan prosesnya. Dalam kondisi normal minimal ikan memijah sekali seumur hidup seperti salmon dan sidat lalu mati. Umumnya pemijahan berdasarkan reproduksi seksual yaitu terjadinya persatuan sel produksi organ seksual yang berupa telur dari ikan betina dan spermatozoa dari ikan jantan.
Persatuan kedua macam sel tersebut akan membentuk individu baru dan menambah besarnya populasi. Persatuan kedua macam sel kelamin tersebut dinamakan fertilisasi dan bisa terjadi di dalam tubuh atau secara internal dan di luar tubuh atau eksternal. Ikan yang melakukan fertilisasi internal biasanya dilengkapi dengan organ khusus untuk memastikan berhasilnya fertilisasi tsb yg disebut Copulatry organ (alat kelamin).
Alat kelamin biasanya hanya ada pada ikan jantan saja, seperti Clasper pd ikan Elasmobranchia, pterygopoda pd golongan ikan pari. Gonopodium pada ikan platy coral Famili Poecillidae.
Ikan guppy jantan dengan gonopodium
Macam Pemijahan Ikan 1. Ikan Vivipar = melahirkan anak 2. Ikan ovovivipar = keluar berupa telur terus menetas menjadi anak 3. Ikan Ovipar = bertelur. Perbedaan ikan vivipar dan ovovivipar terletak pada perkembangan telur dan keadaan anak-anaknya pada waktu dilahirkan. Ikan vivipar dan ovovivipar biasanya berfekunditas kecil dan anaknya lebih terjamin oleh induknya di masa awal hidupnya dng aman.
Ciri tiga macam jenis telur ikan 1. Telur ikan ovipar memiliki kuning telur yang sangat tereduksi & perkembangan awal larva di dlm tubuh induk mendapat makan dari induknya. 2. Telur ikan ovovivipar memiliki kuning telur yang lebih banyak, berguna untuk makanan larva ketika ada di dalam tubuh induknya. 3. Telur ikan ovipar memiliki kuning telur yang banyak, untuk cadangan makanan anak ikan dalam mengawali daur hidupnya di luar tubuh induknyaa
Pemijahan ikan Ovipar dan Ovovivipar Tidak selamanya diikuti oleh pembuahan dan perkembangan embrio di dalam tubuh induk ikan betina. Untuk berhasilnya pembuahan, ikan golongan ini memiliki alat bantu di bagian sirip dubur yang disebut “urogenital papilla” atau “pseudo penis”. Pada ikan Apogon imberis urogenital paillanya dpt ditonjolkan dan disentuhkan untuk menerima sperma dari jantannya. Pada ikan Orthonopias tiacis oviduct nya dpt ditonjolkan untuk menerima sperma.
Penyimpanan Sperma Pada Ikan Fam Scorpaenidae (Ovovivipar) ditemukan sperma yg banyak nempel pada lapisan epitel folikel yg masak, tp sperma tidak pernah ada di dalam folikel. Pembuahan terjadi setelah kopulasi yaitu oleh sperma yang telah ada dlm tubuh ikan betina. Pada ikan Fam. Embiotocidae setelah kopulasi, ikan yang masuk ke dlm tubuh betina dan tidak membuahi masih dapat hidup hingga 6 bulan. Sperma ini akan membuahi telur yang masih dalam folikel.
Pd ikan Urolophus halleri ovari dan oviduct nya tidak semua berpasangan. Misal bagian kanannya mengkerut dan tak berfungsi. Sehingga ketika telah terjadi ovulasi, telur bergerak ke bagian depan dekat esophagus, lalu masuk ke corong oviduct. Tempat pembuahan telur terjadi pada oviduct, yg biasanya mengeluarkan kelenjar untuk kulit telur. Ikan betina dapat menyimpan sperma dlm oviductnya selama 3 bulan setelah terjadi kopulasi. Sperma tdk langsung membuahi telur. Tapi pembuahan dilakukan oleh sperma yg telah disimpan. Jadi kopulasi hanya untuk mengirimkan sperma pd ikan betina saja.
Fertilisasi pada ikan vivipar Ikan yang lahir dari hasil fertilisasi internal sudah hampir sempurna dengan induknya, dan bisa hidup sendiri tak tergantung induknya. Anak ikan vivipar mendapat makan dan membuang makanan melalui saluran semacam placenta yang banyak memiliki villi atau trochonemata yang banyak dilengkapi dengan pembuluh darah kapiler. Masa mengandung ikan vivipar bisa berubah-ubah. Karena ikan itu poikilothermal maka jika suhu air meningkat lebih dari biasanya, maka lama masa kandungan juga makin pendek , atau sebaliknya. Jumlah anak ikan yg dapat dikandung ikan juga tergantung besarnya ikan, makin besar makain banyak anak yang dikandungnya.
Ikan Ovovivipar Jumlahnya jauh lebih banyak dari ikan vivipar Perkembangan anak dalam kandungan ikan betina mendapat makanan dari kuning telur yang tersedia, dan ikan ini tidak memiliki saluran plasenta (non plasental). Walaupun ada juga ikan gol Elasmobranchia yang vivipar tapi non plasental. Ini memberi gambaran lengkap bahwa pada ikan Elasmobranchia kontribusi makanan dari induk terhadap keturunannya mulai dari keadaan yg tidak ada pemberian makanan dari induk sampai kepada bentuknya yang komplek.
Telur ikan ovovivipar Mengandung material organik 20-40% lebih banyak dari pd anak-anak yg dilahirkannya. Hal ini karena induk hanya memberi perlindungan saja kepada perkembangan telur tsb. Tapi ada juga ikan ovovivpar yg kandungan material organiknya sedikit. Untuk perkembangannya anak ikan mendapat makanan dari induk ikan melalui uterus walaupun tanpa plasenta, tetapi melalui penyerapan zat-zat yang dikeluarkan oleh uterus.
Zat makanan yang diperoleh dari uterus tersebut dinamakan “susu uterin” atau ”embryotrophe”. Embryo ikan Squalus acanthias ada 2 macam kantong kuning telur (egg yolk) yaitu di dalam tubuh dan di luar tubuh. Kantong kuning telur di dalam tubuh itu sbg hasil perkembangan batang kantong kuning telur bagian luar yg tumbuh di bagian dalam. Butir2 kuning telur dr kantong yg luar bergerak ke bagian kantong yang dalam terus ke usus untuk dicerna.
Pada ikan Torpedo embryonya disamping mengambil material organik dari kantong telur yang kemudian dicerna oleh usus, juga embryo ini mendapat susu uterin melalui mulut dan spiraclenya di mana zat tadi akan dicerna di dalam lambung.
MACAM-MACAM KEBIASAN PEMIJAHAN 1. Pemijahan dimana hanya ada satu kelompok telur yang matang, dan jika sdh memijah kelompok ini akan memiliki ovarium seperti kantong kosong dng beberapa butir telur dlm keadaan dihisap kembali.(Misal ikan bawal, layar, selar como, selar malam, selar bentong)
2. Pemijahan kelompok ini, sebelum kelompok pertama mencapai kematangan, kelompok telur berikutnya sudah memisahkan diri dari stok telur yang lain. Sebelum terjadi pemijahan didapatkan dua kelompok telur yang berpisah. Sesudah berpijah, selain kelompok stok telur yg umum, ada pula sekelompok telur yang lebih besar ukurannya yg sedang mematang dan akan dikeluarkan dlm pemijahan berikutnya. (misal ikan tembang, lemah, selar kuning, ekor kuning)
3. Pemijahan kelompok ini, pada ovarium yang sedang matang didapatkan tiga kelompok telur yang sedang berkembang dekat dengan kelompok telur yang matang. Misalnya ikan tengiri.
IKAN DAN HABITAT PEMIJAHAN Ikan Phytophils = ikan yang memijah pada perairan yang ada vegetasinya. Biasanya airnya tenang dan alirannya kecil. Sehingga kadar DO nya bisa bervariasi dari yang kurang s/d sedang. Misalnya ikan mas Cyprinus carpio. Dalam pemijahan buatan biasanya digunakan ijuk atau kakaban sbg tempat penempelan telur pengganti vegetasi alami yang tidak ada pd bak / kolam pemijahan.
Ikan Lithophils = ikan yang memijah pd perairan yang dasarnya berbatu-batu. Tempat seperti itu bisa di sungai, danau, pantai, dsb. Misal ikan Salmo sp. (salmon), salvelinus sp (trout), coregonus sp (cisco), catostomus sp (Sucker) Ikan psamophils = ikan yang memijah pd perairan yang dasarnya berpasir. Tempat seperti itu bisa juga di sungai, danau, pantai, dsb (Niklsky, 1963). Menurut Lagler et al., 1962) Lithophils = Psamophils
Ikan Pelagophils = ikan yang memijah pd perairan yang bebas terbuka Ikan Pelagophils = ikan yang memijah pd perairan yang bebas terbuka. Telur yang dihasilkan biasanya akan melayang layang di air, atau mengapung di atas permukaan air atau turun ke bawah permukaan air. Hal itu tergantung pada berat jenis telur, yg ditentukan oleh kandungan butir minyak di dalam telur, dan kebiasaan tempat memijah. Banyak ian laut termasuk golongan ini. Kebanyakan ikan golongan ini tidak menjaga telurnya setelah memijah. Jadi ditinggal begitu saja.
Ada beberapa ikan ovipar yang menjaga keturunannya dengan membuat sarang sebelum melakukan pemijahan (Mis: CUPANG). Ada juga yang memperhatikan keturunannya setelah terjadi pemijahan yaitu dengan menyimpan anaknya pada bagian tertentu pada tubuh induk jantan atau betina (Ikan Mujair Oreochromis sp, dan ikan Nila Tilapia sp).Ada juga sarang yang merupakan bagian bawah batu, atau lobang di dalam tanah (mis. Belut)
Perbandingan jenis kelamin pada waktu pemijahan berbeda tiap spesies ikan. Tapi umumnya mendekati satu banding satu. Banyak ikan pelagophils menetas bersamaan di area yg luas 2-3 km x 500 m. Ikan2 tsb tiap tahun memijah di tempat yg sama dgn waktu teratur. Ikan lemuru banyak ditemukan anak2nya di daerah pesisir Banyuwangi. Tiap tahun muncul di tempat dan waktu yang hampir sama. Kemungkinan tempat pemijahannya tak jauh dari tempat anak2 ikan pd waktu pertama kali muncul. Arah dan kecepatan arus, serta umur anak ikan yg pertama muncul menentukan lokasi daerah pemijahannya.
Masa pemijahan 1. Total Spawner = Isochronal , berlangsung singkat 2.Partial spawner = Heterochronal , berlangsung sebagian demi sebagian dapat berlangsung sampai beberapa hari. Selain tempat seperti pasir, batu, tanaman air, juga suhu dan pasang surut / air baru jadi perangsang alami pemijahan ikan.
Perilaku Pemijahan (Spawning behaviour) 1. Fase Pra pemijahan (mencari makan, ruaya, membuat sarang, sekresi feromon, gerak-gerik rayuan) 2. Fase Pemijahan (melakukan sentuhan2 bag tubuh, gerakan eksotik dg menggetarkan seluruh tubuh, pembelitan tubuh ikan jantan pd ikan betina, penyimpanan telur dlm sarang, busa, dlm tubuh) 3. Fase Pasca Pemijahan (penutupan sarang, penjagaan telur, menjauhi tempat pemijahan, dsb)