BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 8 Produk Gabungan dan Produk Sampingan
Advertisements

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
KONSEP BIAYA DAN KLASIFIKASI BIAYA
AKUNTANSI BIAYA Konsep Biaya.
AKUNTANSI MANAJERIAL AGRI BISNIS [AMA] Instruktur Djoni Tanopruwito Copy Right. DT’04.
Pembuatan Keputusan Dan Informasi yang Relevan
H. PENGGOLONGAN BIAYA Adalah : proses mengelompokkan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi.
Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
Akuntansi Manajemen Nurhasanah, S.E, M.M.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
Pertemuan Minggu Satu Manajemen Modal Kerja
KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA
PENENTUAN HARGA TRANSFER
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
Terminologi, Konsep dan Klasifikasi Biaya
AKUNTANSI BIAYA & PENGERTIAN BIAYA
Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PENUH DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
PENENTUAN HARGA JUAL.
PENENTUAN HARGA JUAL.
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
BAB 2 KLASIFIKASI, KONSEP & TERMINOLOGI BIAYA
AKUNTANSI MANAJEMEN.
AKUNTANSI MANAJEMEN.
BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL
PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
Laporan Laba Rugi Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Konsep Biaya: 1. Pengertian Konsep Biaya 2. Jenis Biaya 3. Struktur Biaya 4. Manfaat 5. Tujuan Studi Ekonomi.
Tuliskan Nama, NIPP dan Kelas Anda. NASKAH SOAL UJIAN TENGAH PERIODE I (UTP - I) ANGKATAN XIX TAHUN PROGRAM 2014/2015 Tuliskan Nama, NIPP dan.
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
Penentuan Biaya Produk Bersama dan Produk Sampingan
AKUNTANSI MANAJEMEN.
Anggaran Variabel 7th Lecture.
PENENTUAN HARGA JUAL Dionysia Kowanda.
Anggota Kelompok : Dewi Karomah Kholifah Roro Arum Ayu.S Imam faisal
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PENUH DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER
PENENTUAN HARGA JUAL.
Aktiva Tak lancar.
Akuntansi Biaya Sesi 3 Unsur-unsur Biaya Produksi
KONSEP MANFAAT DAN REKAYASA INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Mujennah S.E, Ak, M.Ak CA.
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
VIII. Penentuan Biaya Pesanan
AKUNTANSI BIAYA VI. Konsep Biaya.
PENENTUAN HARGA JUAL.
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
Pertemuan ke-5 BIAYA OVERHEAD PABRIK : DEPARTEMENTALISASI
Klasifikasi, Konsep, dan Terminologi Biaya
Harga pokok pesanan.
PENENTUAN HARGA JUAL Dionysia Kowanda.
PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)
4.2. PENENTUAN HARGA POKOK Bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk pokok atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan.
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint Products and By Products) Perhitungan biaya produk bersama dan biaya produk sampingan perlu.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS KALKULASI BIAYA RELEVAN
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
Transcript presentasi:

BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS Amalia Ilmiani

Tujuan pembelajaran Definisi pengambilan keputusan Analisis Diferensial Pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus Pengambilan keputusan membeli bahan baku dari luar perusahaan atau memproduksi sendiri di dalam perusahaan Pengambilan keputusan menyewakan atau menjual fasilitas Pengambilan keputusan memproses produk lebih lanjut atau langsung menjual ke pasar

Definisi Pengambilan keputusan adalah memilih salah satu diantara dari berbagai alternatif tindakan yang ada. Ukuran untuk pengambilan keputusan : profitabilitas atau penghematan biaya. Tahapan proses pengambilan keputusan: Menentukan masalah dg penekanan tujuan yg hendak dicapai Mengidentifikasi berbagai alternatif tindakan Mendapat informasi yg relevan dan membuang informasi yg tidak relevan Membuat keputusan

Analisis diferensial Adalah sebuah model keputusan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi perbedaan- perbedaan dalam pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan berbagai alternatif tindakan. Untuk tujuan pengambilan keputusan, klasifikasi biaya meliputi: relevant cost, differential cost, unavoidable cost, sunk cost, dan opportunity cost.

Relevant Cost (Biaya Relevan): biaya yg akan terjadi di masa yg akan datang dan berbeda diantara berbagai alternatif yg sedang dipertimbangkan di dalam suatu keputusan. Biaya diferensial : perbedaan biaya relevan antara dua alternatif atau lebih. Biaya takterhindarkan: biaya yg tidak akan berbeda diantara berbagai alternatif keputusan, apakah biaya itu akan terjadi dimasa mendatang atau telah terjadi di masa lalu. Sunk Cost adalah biaya masa lalu. Biaya kesempatan: manfaat yg dikorbankan karena menolak satu alternatif, sementara menerima alternatif lai

Konsep Biaya Relevan dalam Pengambilan Keputusan Khusus, berkaitan dgn Pemilihan Alternatif dalam hal : Menerima atau menolak pesanan khusus. Menambah atau memberhentikan jenis produk/departemen Membuat sendiri atau membeli bahan baku produksi Menjual atau memproses lebih lanjut hasil produksi Menyewa atau menjual fasilitas perusahaan Penggantian aktiva tetap

Menerima atau menolak pesanan penjualan khusus Ada kalanya perusahaan memperoleh pesanan penjualan dengan harga khusus (misalnya, harga lebih rendah dari harga jual normal) Untuk mengambil keputusan menerima atau menolak pesanan khusus tersebut, manajemen harus mempertimbangkan pendapatan diferensial dan biaya diferensial Jika perusahaan beroperasi pada kapasitas penuh, maka pengerjaan pesanan khusus tersebut akan menyebabkan kenaikan biaya produksi yang bersifat tetap dan variabel.

Dengan demikian, biaya produksi tetap dan variabel merupakan biaya diferensial yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif. Jika operasi perusahaan masih berada di bawah kapasitas penuh, dan memungkinkan pengerjaan pesanan khusus tersebut tanpa menambah kapasitas pabrik, maka dalam hal ini biaya produksi yg bersifat variabel merupakan biaya diferensial. Jika pengerjaan pesanan khusus tsb mengakibatkan kenaikan biaya usaha, selain biaya produksi yang berubah, biaya usaha tsb juga merupakan biaya diferensial yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Contoh Soal : Perhitungan Rugi-Laba perusahaan sebelum pengerjaan pesanan khusus Keterangan Jumlah Hasil Penjualan : 8.000 X Rp. 20 = Rp. 160.000 Beban Variabel : 8.000 X Rp. 11 = Rp. 88.000 Margin Kontribusi Rp. 72.000 Beban Tetap: Overhead Rp 34.000 Administrasi dan Penjualan Rp 20.000 Rp 54.000 Laba Bersih Rp. 18.000 ============

Perusahaan berkapasitas maksimum 10. 000 unit produk Perusahaan berkapasitas maksimum 10.000 unit produk. Selama ini perusahaan hanya beroperasi pd kapasitas normal 8.000 unit produk. Perusahaan sedang mempertimbangkan pesanan khusus sebanyak 1.500 unit dengan harga jual Rp 14. Perusahaan menerima pesanan khusus sebanyak 100 unit dengan harga jual Rp. 1.400 per unit produk. Bagaimana keputusan manajemen mengenai pesanan khusus tersebut ?

Soal Sebuah perusahaan membuat produk A. Kapasitas pabrik normal per bulan adalah 5.000 unit dg kapasitas maksimum 5.500 unit. Rencana operasi bulan depan pada pasar normal adalah sbb: Jika perusahaan mendapat pesanan khusus sebanyak 500 unit dengan harga jual pper unit Rp 400, apakah pesanan tersebut akan diterima atau ditolak Keterangan Jumlah Hasil Penjualan : 5.000 X Rp. 500 = Rp. 2.500.000 Beban Produksi : Variabel per unit Rp 200 Tetap Total Rp 60.000 Beban administrasi dan pemasaran: Variabel per unit Rp 150 Tetap total Rp 90.000

Peniadaan Jenis Produk / Departemen Timbul karena jenis produk atau departemen ybs menderita kerugian secara terus- menerus. Manajemen harus mempertimbangkan pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Pengambilan keputusan menghilangkan salah satu jenis produk / departemen, harus pula mempertimbangkan adanya biaya terhindarkan (avoidable cost) dan biaya tak terhindarkan (unavoidable cost).

Misalnya, sebuah Departemen Store memiliki 3 departemen utama, yaitu : Departemen Makanan, Departemen Kelontong, dan Departemen Obat-obatan. Berikut ini taksiran perhitungan rugi laba untuk setiap departemen. Departemen Makanan Kelontong Obat-obatan Jumlah Hasil Penjualan 5.000 4.000 500 9.500 Biaya variabel 2.800 300 7.100 Margin kontribusi 1.000 1.200 200 2.400 Biaya Tetap : Terhindarkan 750 75 1.325 - Tak Terhindarkan 100 900 1.050 175 2.225 Laba (Rugi) (50) 25 Manajemen Dept. Store mengambil keputusan untuk meneruskan atau meniadakan Dept. makanan yang dalam beberapa tahun terakhir ini selalu merugi

Penambahan Jenis Produk / Departemen Jika dengan meniadakan Dept. Makanan , perusahaan bermaksud menambah dept. baru yaitu Dept. Kosmetik. Perusahaan harus menganalisis pendapatan diferensial dan biaya diferensial antara tetap meneruskan Dept. Makanan dengan meniadakan Dept. Makanan dan menambah Dept. Kosmetik (mengganti Dept. Makanan dengan Dept. Kosmetik). Data Dept.Kosmetik : taksiran hasil penjualan Rp. 3.000.000, biaya variabel Rp. 2.100.000, dan biaya tetap terhindarkan Rp. 350.000.

SOAL Manager sebuah korporat sedang mempertimbangkan apakah akan menghentikan Divisi ABC yg menurut data tiga tahun terakhir merugi. Pertanyaan: Berapa laba perusahaan jika Divisi ABC dihentikan? Andaikan Divisi ABC dihetikan terdapat kesempatan untuk menyewakan semua ruangan yg selama ini digunakan dengan nilai Rp 400.000 per tahun. Apakah memberhentikan Divisi ABC dan menyewakan semua ruangan merupakan pilihan yg rasional?

Data laba (rugi) DIVisi

Membuat Sendiri atau Membeli Dari Luar Pengambilan Keputusan Membuat Sendiri atau Membeli dari Luar Aspek Kualitatif Aspek Kuantitatif Segi yang tidak dapat diukur dengan satuan uang dalam pengambilan keputusan. Segi manfaat dan biaya dari pemilihan alternatif yang dapat diukur dengan satuan uang.

Contoh Soal : Suatu perush bergerak di bidang perakitan dapat memproduksi sendiri salah satu jenis suku cadang yang diperlukan. Berikut ini adalah perhitungan biaya produksi suku cadang tersebut : Keterangan Per Unit 8.000 Unit Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead : Variabel Tetap, terdiri atas : Gaji Pengawas Penyusutan Peralatan Alokasi dari Departemen Lain Rp. 30 40 10 30 20 50 Rp. 240.000 320.000 80.000 240.000 160.000 400.000 Biaya Produksi Rp. 180 Rp. 1.440.000

Perusahaan mendapat tawaran suku cadang sejenis dari perusahaan lain seharga Rp. 150/unit. Apabila memproduksi sendiri, biaya produksi per unitnya Rp. 180 Pemilihan alternatif harus memperhatikan biaya relevan dan biaya tidak relevan( biaya tak terhindarkan dan biaya tenggelam (sunk cost)). Contoh biaya tenggelam adalah biaya penyusutan (depresiasi), deplesi dan amortisasi (kecuali penyusutan/deplesi/amortisasi dari aktiva yang akan digunakan pada masa yang akan datang). Biaya tenggelam berkaitan dgn masa yang lalu, maka biaya tersebut mrpkan biaya yg tidak relevan dalam pengambilan keputusan.

soal PT Mandiri selama ini membuat sendiri suku cadang A yg diperlukan. Saat ini mendapat tawaran dari perusahaan lain atas suku cadang tersebut dengan harga RRp 2.100 per unit. Biaya taksiran untuk membuat sendiri 10.000 unit sebesar Rp 25 jt (Biaya Variabel total Rp 20 jt, dan biaya tetap total Rp 5 jt). Dengan anggapan biaya tetap untuk membuat sendiri tidak relevan dg keputusan membeli atau memproduksi sendiri Pertanyaan: apakah akan membuat sendiri atau membeli?

Menyewakan atau Menjual Fasilitas Perusahaan Misalnya, perusahaan mempunyai mesin yang sudah tidak diperlukan lagi dalam operasi. Harga perolehan mesin tsb Rp. 2.000.000, dan akumulasi penyusutan sampai dengan saat ini sebesar Rp. 1.200.000. Mesin tsb dapat disewakan kepada perush lain dengan taksiran pendapatan sewa setahun Rp. 1.250.000. Jika dijual mesin tsb diperkirakan laku seharga Rp. 1.000.000. Biaya reparasi dan asuransi mesin agar siap disewakan adalah Rp. 350.000. Jika dijual, perush harus memberikan komisi untuk perantara Rp. 60.000. Keputusan yang akan diambil oleh manajemen adalah menyewakan atau menjual mesin tsb

Keputusan Jual atau Proses Lebih Lanjut (Sell or Process Further) Pada beberapa industri terdapat beberapa produk yang dihasilkan dari proses atau dengan menggunakan bahan yang sama. Misalnya pengeboran minyak bumi akan menghasilkan gas, minyak tanah, bensin dll. Produk-produk yang diolah dengan menggunakan bahan baku yang sama disebut produk bersama (joint products). Dalam konteks ini manajemen harus mencari titik dimana produk tersebut memiliki dua pilihan “diolah lebih lanjut” atau “dijual ke pasaran”. Titik tersebut dinamakan Split-Off point. Biaya yang dikorbankan sampai dengan Split-Off point disebut joint cost , sedangkan biaya yang dikorbankan setelah proses tersebut dinamakan separable cost. Biaya relevan dalam keputusan ini adalah biaya-biaya setelah Split-Off point dan tambahan penghasilan penjualan.

Contoh : PT Semar mengorbankan Rp 50.000.000 sebagai biaya bersama untuk mengolah 2.000 unit produk X. Pada Split- Off point dihasilkan 900 unit produk A dan 1100 unit produk B. Produk A diolah lebih Lanjut dengan biaya Rp 20.000 per unit dan dijual dengan harga Rp 80.000 per unit. Sedangkan Produk B langsung dijual tanpa pengolahan lebih lanjut dengan harga Rp 40.000 per unit. Separable Cost Joint Cost Produk A 900 unit Rp 20.000/unit Harga jual Rp 80.000/unit 2.000 unit : Rp 50.000.000 Split Off Point Produk B 1100 unit Rp 0/unit Harga jual Rp 40.000/unit

LINEAR PROGRAMMING Adalah teknik matematis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah keterbatasan dalam maksimisasi pendapatan atau minimisasi biaya Dikembangkan oleh ahli matematika Rusia L.V Kantorovich (1939), disempurnakan oleh ahli matematika Amerika G.B Dantzig (1974)

Single Constraint dalam Linear Programming Dalam aplikasinya, Linear Programming memiliki 2 Fungsi : 1. Fungsi Tujuan (Objective Function) Mengungkapkan tujuan pemecahan masalah (fmax) atau (fmin) 2. Fungsi Batasan (Constraint Function)

Contoh : Misalnya perusahaan membuat dua macam produk, A dan B dengan data sbb : Dengan data di atas dapat dilihat bahwa lebih menguntungkan unruk menjual produk B saja daripada menjual produk A karena margin kontribusi produk B lebih besar. Bagaimana apabila kapasitas mesin terbatas hanya 24.000 jam? Produk A Produk B Harga jual per unit Biaya variabel per unit Margin kontribusi per unit Konsumsi jam mesin per unit 10.000 4.000 6.000 3 jam 15.000 7.000 8.000 6 jam

Multiple Constraint dalam Linear Programming Contoh : Sebuah perusahaan membuat dua macam produk pada dua departemen produksi. Data sbb: Kebijakan Manajemen : Produk A hanya bisa dibuat sebanyak-banyaknya 90 unit per minggu, sedangkan produk B tidak ditentukan. Margin kontribusi per satuan masing-masing produk adalah Produk A Rp 2.000 dan Produk B Rp 2.500. Berapa satuan Produk A dan Produk B yang harus diproduksi agar diperoleh margin kontribusi maksimum? Departemen Jam kerja Per Unit Kapasitas Produk A Produk B Departemen 1 Departemen 2 5 JKL 3 JKL 2,5 JKL 500 JKL/Mg 600 JKL/Mg

Dalam menilai relevansi suatu biaya, harus diperhitungkan permintaan/penawaran terhadap sumber daya. Tiga model pemakaian sumberdaya : 1. Resources Acquired as Used and Needed Pengadaan sumber daya dapat dilakukan dengan segera begitu ada permintaan Contoh : Biaya tenaga listrik ketika ada pesanan 2. Resources Aquired in advance (short term) Sumberdaya diperoleh sebelum muncul permintaan Contoh : gaji untuk tenaga kerja 3. Resources Aquired in advance (multiperiod service capacity) Jika sumberdaya dimiliki terlebih dahulu untuk memberikan manfaat dalam beberapa periode. Contoh : Biaya pembelian mesin