SYARI’AH, HAM DAN DEMOKRASI MENURUT ISLAM
TIK: Mahasiswa smt I dan II dapat memahami dan menjelaskan tentang Syariat Islam dan sumber-sumbernya, serta dapat menbedakan konsep HAM dan Demokrasi menurut Islam dan Barat sesudah mendapatkan materi kuliah tersebut.
Pengertian Syari’ah Etimologi => tempat memancarnya air (sumber). Syari’ah adalah kumpulan norma-norma hukum yang merupakan hasil dari proses tasyri’. Tasyri’ merupakan penetapan norma-norma hukum untuk menata kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan Tuhan, maupun dengan umat manusia lainnya.
KALSIFIKASI TASYRI’ DAN RUANG LINGKUP SYARI’AH Tasyri’ dibagi menjadi dua bagian. a. Tasyri’ Samawi b. Tasyri’ Wadl’i Ruang Lingkup Syari’ah: a. Ibadah. b. Mu’amalah.
KARAKTERISTIK SYARI’AH ISLAM: Berasal dari Allah Terpelihara dari perubahan dan pergantian di dalamnya. Mencakup semua aspek kehidupan manusia (memelihara keseimbangan antara aspek duniawi dan ukhrawi) Memberikan nilai atas semua tingkah laku manusia. Realistis. Dapat diterapkan di segala tempat dan masa.
TUJUAN SYARI’AH ISLAM Mencegah berbagai macam kerusakan pada manusia. Mendatangkan kemaslahatan bagi kehidupan manusia. Mengarahkan umat manusia kepada kebenaran, dalam rangka mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Tujuan Syari’ah yang dijabarkan oleh Abu Ishaq al-Syathibi (al-Maqashid al-Khamsah): Menjaga Agama Menjaga Jiwa Menjaga Akal Menjaga Harta Menjaga Keturunan/Kehormatan.
Syariah Islam memelihara Agama/Akidah: من يرتدد منكم عن دينه فيمت و هو كافـر فأولـئـك حبطت اعمالهم فى الدنيا و الآخـرة و اولـئـك اصـحاب النار هم فـيـها خالدون عن ابن عباس رضى الله عنه قال: قال رسول الله صم : من بـدل ديـنـه فاقـتـلوه (الحديث) Yang berpindah agama dan mencoba untuk menimbulkan fitnah bagi agama Islam.
Syariah Islam memelihara jiwa manusia: Ditetapkannya hukuman qishash bagi orang yang melakukan tindakan kriminal, sehingga menghilangkan nyawa manusia (yang tidak boleh dibunuh) dengan adanya unsur kesengajaan. Izin pelaksanaan hukuman qishash diserahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga korban => menghilangkan bara dendam di dalam diri mereka terhadap si pembunuh dan penebus dosa bagi si pelaku.
Syariah Islam menjaga kesehatan akal manusia: Perintah untuk mengoptimalkan daya akal dengan berfikir, menganalisa hal-hal yang ada di sekitar kita dan mentadabburi ayat-ayat-Nya. Berfikir dan bertadabbur sebagai sarana bersyukur. Orang yang merusak akalnya dengan khamr dan mirasantika => dihukum dengan 40 kali cambukan ((Nabi dan Abu Bakar), sedangkan Umar pernah menghukum dengan 80 kali.
Syariah Islam menjaga harta : والسـارق و السـارقة فاقطعوا ايديهما جـزاء بمـا كسبا نـكالا من الله والله عـزيز حـكـيم. فمن تاب من بعد ظـلمه واصـلح فإن الله يتوب علـيه إن الله غفور رحـيم.
Syariah Islam memelihara keturunan dan kehormatan: Nikah => institusi yang dilegalkan oleh Islam. الزانية و الزانى فاجلدوا كل واحد منهما مائة جلدة ولا تأخذكم بهما رأفة فى دين الله إن كنـتم تؤمنون بالله و اليوم الآخر, و ليشهـد عذابـهما طائفة من المؤمنين والذين يرمون المحصـنـات ثـم لم يأتوا بأربعة شهـداء فاجلدوهم ثمانين جلدة ولا تقبلوا لهم شـهـادة ابدا و اولـئك هم الفاسـقون, إلا الذين تابوا من بعد ذلك و اصلحـوا فإن الله غفـور رحـيم
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM AL-QUR’AN adalah firman Allah yang diturunkan melalui ruh al-amin (Jibril) kepada Nabi Muhammad saw. dengan bahasa Arab, isinya dijamin kebenarannya, undang-undang bagi seluruh manusia dan petunjuk dalam beribadah serta dipandang ibadah dalam membacanya, yang terhimpun dalam mushaf, dimulai dari al-Fatihah dan diakhiri dengan al-Nas, serta diriwayatkan secara mutawatir. (Abd al-Wahab al-Khallaf)
Nama lain bagi al-Qur’an Al-Furqan (pembeda antara yang benar dan yang salah) (QS. Al-Furqan: 1) Al-Kitab (kumpulan lembaran-lembaran yang tertulis) (QS. Al-Nahl: 64) Al-Dzikr (peringatan) (QS. Al-Thalaq: 10) Al-Syifa’ (penawar/obat). Dll.
Sejarah Turunnya Al-Qur’an Ayat pertama yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw. adalah surat al-’Alaq ayat 1 – 5 di gua Hira’, pada malam bulan Ramadhan. Sedangkan ayat terakhir adalah surat al-Ma’idah ayat 3, pada saat Nabi melakukan haji wada’. Masa turunnya al-Qur’an; 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari. Ayat-ayat al-Qur’an diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu: a. Ayat-ayat Makkiyyah: diturunkan sebelum Hijrah. b. Ayat-ayat Madaniyah: diturunkan setelah Hijrah.
Sejarah Penghimpunan dan Penulisan al-Qur’an Masa Nabi saw. - Ayat-ayat yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi saw. ditulis oleh para sahabat penulis wahyu di tulang, batu, kulit binatang, pelepah kurma dll. - Nabi memberikan instruksi mengenai peletakkan ayat yang ditulis oleh para sahabat penulis wahyu (kuttab al-wahyi)
Masa Khalifah Abu Bakar ra. - al-Qur’an dihimpun dalam satu mushaf atas saran Umar ibn al-Khaththab yang melihat fenomena banyaknya penghafal al-Qur’an yang gugur di medan perang.
Masa Khalifah Utsman ibn Affan ra. - al-Qur’an ditulis kembali dalam satu mushaf yang seragam ejaan dan bacaannya. Hal ini disebabkan banyaknya pertikaian di kalangan umat Islam, karena perbedaan bacaan (qira’ah) dalam melantunkan ayat-ayat al-Qur’an.
Masa Khalifah Mu’awiyah - Ulama nahwu ternama pada masa itu, Abu Aswad al-Duali memprakasai melengkapi bentuk-bentuk tulisan al-Qur’an dengan titik (.).
2. SUNNAH Macam-macam Sunnah 1. Qauliyah (perkataan Nabi) 2. Fi’liyah (perbuatan Nabi) 3. Taqririyah (persetujuan dan sifat Nabi)
Sejarah Penulisan Hadis Dimulai pada masa Umar ibn ‘Abd al-Aziz, didorong oleh faktor-faktor berikut: 1. Kekhawatiran banyaknya hadis hilang. 2. Penulisan al-Qur’an sudah sampai pada tahap sempurna. 3. Munculnya hadis-hadis palsu.
Fungsi Sunnah: 1. Penjelas hukum yang ditetapkan oleh al-Qur’an secara global. 2. Sebagai sumber hukum bagi perkara yang tidak dijelaskan dalam al-Qur’an.
3. IJTIHAD Adalah pencurahan segenap kesanggupan (secara maksimal) seorang ahli fikih untuk mendapatkan pengertian dhanni terhadap hukum syari’ah. Syarat-syarat Mujtahid: a. Menguasai bahasa Arab, kandungan al-Qur’an dan hadis Nabi. b. Ahli dalam Ushul Fikih dan mengenal ijma’ ulama. c. Bertaqwa, adil, jujur dan berakhlak karimah.
Wilayah Ijtihad Masalah-masalah Dhanniyah a. Hasil analisa teolog yang tidak berkaitan dengan akidah seseorang. b. Aspek amaliyah yang masih bersifat dhanni. c. Sebagian kaidah-kaidah yang bersifat
Kontribusi Umat Islam dalam Perumusan Hukum UURI no. 1 thn. 1974: Perkawinan PP no. 28 thn. 1977: Wakaf Tanah. UURI no. 7 thn. 1989: Peradilan Agama Inpres no. 1 thn. 1991: Kompilasi Hukum Islam. UURI no. 38 thn. 1999: Penyelenggaraan Ibadah Haji. UURI no. 41 thn. 2004: Wakaf. UURI no. 3 thn. 2006: Perubahan atas UURI no. 7 thn. 1989.
Konsep HAM menurut Islam dan Barat. Barat: ANTROPOSENTRIS, maksudnya segala sesuatu berpusat pada manusia. Atau dengan kata lain kehendak manusia ditempatkan sebagai tolok ukur segala sesuatu. Islam: TEOSENTRIS, maksudnya aturan Tuhan ditempatkan tolok ukur bagi segala sesuatu.
Demokrasi ala Islam dan Barat Kedaulatan mutlak di tangan Allah. Rakyatlah yang harus mengikuti aturan2 Allah yang disampaikan melalui para rasul. Pemerintah dan rakyat bersama-sama menuju keridhaan Allah. BARAT Kedaulatan mutlak di tangan rakyat. Rakyat berwenang membuat aturan sendiri. Pemerintah bertugas untuk memenuhi semua hal yang menjadi tuntutan rakyatnya, meskipun bertentangan dengan aturan Tuhan.
Semoga Bermanfaat TERIMA KASIH