Filsafat Ketuhanan Muhammad Noor, M.H.I
Percakapan antara Herodates dan Thucydides (yunani) membayangkan makna filsafat menurut alam pikiran yunani yakni sebagai berikut: “perasaan cinta kepada ilmu kebijjaksanaan dengan keinginan untuk memperoleh kepandaian atau ilmu kebijaksanaan itu”
Filsafat Ketuhanan Dalam Islam Siapakah tuhan itu ? Tuhan adalah sesuatu yang dipentingkan ( dianggap penting ) oleh manusia, sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai olehnya. Perkataan dipentingkan arti secara luas, dipuja,di cintai, diagungkan dan yang diharapkan untuk memberi kemaslakhatan dan kegembiraan .
Ibnu Tamiyah Mendefinisikan tentan Allah Ialah yang dipuja penuh kecintaan hati, tawadhuk kepadanya merendahkan diri kepadanya, takut dan mengharapkannya, kepadanya tempat berserah ketika berada dalam kesulitan, berdoa dan bertawakal untuk memasrahkan diri, meminta perlindungan diri kepadanya dan menumbuhkan ketenagan disaat mengigatnya dan terpaut cinta kepadanya ( M. Imaduddin, 1989 : 56 )
Sejarah pemikiran manusia tentang tuhan Konsep ketuhanan menurut pemikiran manusia adalah konsep yang didasarkan atas hasil pemikiran baik melalui pengalaman lahiriyah maupun batiniah, baik yang bersifat penelitian, rasional maupun pengalaman batin. Teori evolusionisme yaitu teori yang menyatakan adanya proses dari kepercayaan sederhana meningkat ke sempurna. Teori ini dikemukakan oleh Max Muller – EB Taylor, Robertson South, Lubboek dan Jevers
Sebagai umat islam memahami pendekatan tekstual dan kontekstual sehingga lahirlah aliran yang bersifat antara liberal dengan tradisional. Pemikiran terhadap tuhan yang melahirkan ilmu tauhid, ilmu kalam atau ilmu Ushuludin dikalangan umat islam.
Ketiga corak pemikiran telah mewarnai sejarah pemikiran ilmu ketuhanan dalam islam. Aliran tersebut adalah: a. Mut’tazilah Merupakan kaum nasionalis di kalangan muslim, menekankan pemahaman akal pikiran dalam memahami sesama ajaran dalam islam. Dalam menganalisis ketuhanan, mereka memahami bantuan Ilmu Logika Yunani. Mu’tazilah lahir sebagai pecahan dari kelompok Qodariah. b. Qodariah Bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam berkehendak dan berbuat. c. Jabariah Jabariah yang merupakan pecahan dari Murji’ah berteori bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam berkehendak dan berbuat. Asy’ariyah dan Maturidiyah yang pendapatnya berada diantara Qodariah dan Jabariah.
Tuhan menurut agama-agama Wahyu Tuhan adalah sesuatu yang ghaib, sehingga formasi tentang tuhan yang hanya berasal dari manusia biarpun dinyatakan sebagai hasil renungan maupun pemikiran rasional tidak akan benar.
Informasi tentang asal usul kepercayaan terhadap tuhan antara lain tertera dalam: QS 21 (Al Anbiya’) : 92, Sesungguhnya agama yang diturunkan Allah adalah satu yaitu agama Tauhid. QS 15 (Al Maidah): 72 “Al Masih berkata” Hai Bani Israil sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu, sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti mengharamkan kepadanya surga dan tempat mereka adlah neraka.” QS 112 (Al Ikhlas): 1 – 4 : “Katakanlah, Dia-Lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung pada-Nya segala sesuatu. Dan tiada beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan DiaTuhan yang haq dalam konsep Al Qur’an adalah Allah. Hal ini dinyatakan antara lain dalam surat Ali Imron Ayat 62, Surat Shad 35 dan 65, Surat Muhammad ayat 19. Tuhan Allah adalah Esa dinyatakan dalam surat Al Ankabut 46, surat Thoha 98 dan surat Shad 4.
Pembuktian Wujud Tuhan Metode Pembuktian Ilmiah Metode ini juga tidak menolak analogi antara sesuatu yang tidak terlihat dengan sesuatu yang telah diamati secara empiris. Hal ini disebut dengan “Analogi Ilmiah” dan dianggap sama dengan percobaan empiris. Dengan demikian tidak berarti bahwa agama adalah “Iman kepada yang ghaib” dan ilmu pengetahuan adalah percaya kepada “pengamatan ilmiah”. Sebenarnya apa yang disebut dengan iman kepada yang ghaib oleh orang mukmin, adalah iman kepada hakikat yang tidak dapat diamati. Hal ini tidak berarti satu kepercayaan buta, tetapi justru merupakan Interpretasi yang terbaik terhadap kenyataan yang tidak dapat diamati oleh para sarjana.
Keberadaan Alam Membuktikan Adanya Tuhan Pernyataan yang mengatakan: “Percaya adanya makhluk, tetapi menolak adanya Khaliq” adalah suatu pernyataan yang tidak benar.
Pembuktian Adanya Tuhan Dengan Pendekatan Fisika Sampai abad ke 19 pendekatan yang mengatakan bahwa alam menciptakan dirinya sendiri (alam bersifat Azali) masih banyak pengikutnya. Tetapi setelah ditemukan “Hukum kedua termodinamika” (Second Law Of Thermodynamics), pernyataan ini telah kehilangan landasan berpijak. hukum tersebut yang dikenal dengan hukum keterbatasan energi atau teori pembatasan perubahan energi panas membuktikan bahwa adanya alam tidak mungkin bersifat azali. hukum tersebut menerangkan bahwa energi panas selalu berpindah dari keadaan panas beralih menjadi tidak panas.
Kesimpulan Filsafat ketuhanan mengajarkan manusia mengenal tuhan melalui akal pikiran semata-mata yanag kemudian kebenarannya didapati sesuai dengan wahyu (kitab suci). Dengan kata lain, bahwa baik agama mauapun filsafat ketuhanan sama- sama bertolak dari pangkalan pelajaran ketuhanan, tetapi jalan yang ditempuh berbeda. Masing-masing menempuh cara dan jalannya sendiri, namun keduanya akan bertemu kembali di tempat yang dituju dengan kesimpulan yang sama: Tuhan Ada dan Maha Esa.
Selesai Terima Kasih