Algoritma AI 1
Game Theory
Two Player Games / Zero-Sum Games
Tic-Tac-Toe
Minimax Minimax dengan Alpha-Beta Pruning
Algoritma Minimax
Minimax dengan Alpha-Beta Pruning Alpha-Beta Pruning is a simple algorithm that minimizes the game-tree search for moves that are obviously bad
Ide Dasar Alpha-Beta Pruning Identify moves that are not beneficial, and remove them from the game tree
Syarat pruning :
5 3 10 7 4 8 9 -2 6 Max Min
Simulated Annealing
Algoritma Optimasi
Algoritma untuk menemukan nilai x sedemikian hingga menghasilkan f(x) yang bernilai sekecil atau sebesar mungkin untuk suatu fungsi f yang diberikan, yang mungkin disertai beberapa batasan pada x.
Ide Dasar Simulated Annealing Apabila suatu materi dipanaskan hingga mencair, kemudian didinginkan secara perlahan maka akan dihasilkan logam-logam dengan kualitas baik. Sebaliknya, jika materi didinginkan terlalu cepat, maka logam yang dihasilkan pun tidak akan sempurna
Simulated Annealing Mensimulasikan proses pendinginan yang secara bertahap menurunkan suhu sistem hingga konvergen pada keadaan beku dan stabil
Persamaan Boltzman Probabilitas suatu new state yang lebih buruk dari current state masih mungkin terpilih sebagai next state
Pemetaan Physical Annealing ke Simulated Annealing Fisika (Termodinamika) Simulated Annealing Keadaan sistem Solusi yang mungkin Energi Biaya Perubahan keadaan Solusi tetangga Temperatur Parameter kontrol Keadaan beku Solusi heuristik
Dalam SA, sebuah solusi dikenal dengan istilah State Ukuran baik atau tidaknya state tersebut dinyatakan dengan Energi SA dirancang untuk kasus minimasi, maka Energi akhir haruslah lebih kecil dibandingkan dengan energi awal
Algoritma SA create initialState set initial temperature Tstart while Tnow > Tend repeat n times generate newState deltaEnergi = (energiBaru - energiLama) if deltaEnergi < 0 currentState = newState elseif rand(0,1) < exp(-deltaEnergi/T) endif end repeat decrease T end while
Contoh Kasus : Travelling Sallesman Problem (TSP)
Adaptive Resonance Theory
ART 1 ART ART 2
Setiap kali pola dikenalkan, suatu unit cluster yang tepat dipilih dan bobot cluster tersebut disesuaikan agar unit cluster dapat mempelajari polanya. Bobot pada cluster unit dapat dianggap sebagai code vector untuk pola-pola yang ditempatkan pada cluster tersebut. ART didesain untuk memperkenankan user mengontrol derajat kemiripan dari pola-pola yang ditempatkan pada cluster yang sama.
Algoritma Pembelajaran ART 1
Contoh Kasus : Character Recognition