ABSORBSI DAN ELIMINASI OBAT ↓ MASUK TUBUH KELUAR TUBUH CARA PEMBERIAN: ORAL PARENTERAL: INTRAMUSKULAR, INTRAVENA, SUBKUTAN, INTRATEKAL SUBLINGUAL INTRAVAGINAL ANAL INHALASI, PARU-PARU TOPIKAL: KULIT, MATA
FARMAKOKINETIK → 1. FARMASI 2. FARMAKOLOGI ↓ INFORMASI NASIB OBAT MASUK TUBUH KELUAR TUBUH PROSES FARMAKOKINETIK ABSORPSI DISTRIBUSI METABOLISME EKSKRESI
PEMBERIAN → PENGHANCURAN SEDIAAN PELARUTAN ZAT AKTIF ↓ ABSORPSI DEPOT DI JARINGAN ↔ DISTRIBUSI ↔ TEMPAT KERJA PLASMA EKSKRESI BIOTRANSPORMASI FARMASEUTIK FARMAKO KINETIK
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI : ABSORPSI: PERPINDAHAN: TEMPAT PEMBERIAN DARAH ABSORPSI MELALUI TGI : MAKANAN OBAT FAKTOR YANG MEMPENGARUHI : LUAS PERMUKAAN ABSORPSI PH KELARUTAN OBAT DALAM TGI ENZIM & ASAM LAMBUNG PEMBENTUKAN KOMPLEKS PENGARUH ZAT PENGADSORPSI MOTILITAS & KECEPATAN PENGOSONGAN LAMBUNG PENGARUH MAKANAN PENYAKIT KEADAAN EMOSI POSISI TUBUH
DISTRIBUSI OBAT : OBAT DALAM DARAH ↓ ORGAN KEADAAN MANTAP : KECEP. DISTRIBUSI OBAT MASUK = KELUAR JAR. KESEIMBANGAN DISTRIBUSI : KADAR OBAT DIJAR KADAR OBAT DIDARAH DISTRIBUSI DALAM CAIRAN TUBUH CAIRAN TUBUH TOTAL : 50-70% BB O < O KONSTAN TRANSELULAR 2.5 % EKSTRA SELULAR 22 % INTRA SELULAR 30 – 40 % C S S PLASMA 4.5 % INTERSTISIAL 16 % LIMFE 1-2 % INTRAOKULER PERITONEAL PLEURA
KECEPATAN DISTRIBUSI OBAT FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIRAN DARAH KEJARINGAN SIFAT FISIKA KIMIA Kp = KONS. OBAT DIJAR KONS. OBAT DIDARAH SIFAT MEMBRAN JUMLAH OBAT YANG TERIKAT URUTAN BANYAKNYA ALIRAN DARAH PARU GINJAL HATI JANTUNG OTAK LEMAK OTOT (ISTIRAHAT) TULANG
VOLUME DISTRIBUSI < Vd > : FAKTOR PROPORSIONAL ANTARA JUMLAH OBAT DALAM TUBUH DENGAN KONSENTRASI OBAT DALAM PLASMA Vd = X X = ∑ OBAT DITUBUH Cp Cp = C OBAT DIPLASMA Vd =DOSIS OBAT YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPEROLEH KADAR OBAT DIDALAM DARAH YANG DIKEHENDAKI OBAT DENGAN Vd < → KADAR OBAT DALAM DARAH ↑ Vd > → KADAR OBAT DALAM DARAH ↓
METABOLIT LARUT BAIK DALAM AIR BIOTRANSFORMASI OBAT PERUBAHAN KIMIA METABOLISME - HATI (UTAMA) - TGI - PLASMA - PARU OBAT - TIDAK AKTIF (UMUM) METAB - AKTIF (PRODRUG) - TOKSIK REAKSI METABOLISME Rx FASE I : OKSIDASI, REDUKSI, HIDROLISA KADANG BISA LEBIH AKTIF Rx FASE II : KONYUGASI (TIDAK AKTIF) OBAT FASE I DERIVAT OBAT FASE II KONYUGAT OKSIDASI KONYUGASI HIDROKSILASI DEAKILASI DEAMINASI FENASETIN PARASETAMOL PARASETAMOL KONYUGAT METABOLIT LARUT BAIK DALAM AIR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIOTRANSFORMASI GENETIK : ISONIAZID METABOLISME ASETILASI ↑ BANGSA ESKIMO, ASIA USIA : BAYI FUNGSI ENZIM BELUM SEMPURNA c/. KLORAMFENIKOL → AKUMULASI KARENA ENZIM GLUKORONIL TRANSFERASE < PATOLOGI : PENYAKIT GINJAL → EKSKRESI ↓ PENYAKIT HEPAR → METABOLISME ↓ INDUKSI ENZIM : PRODUKSI ENZIM ↑→ PENGURAIAN OBAT ↑→ EFEK↓ c/. MARCUMAR + BARBITURAT (ANTIKOAGULAN) (ENZIM INDUKTOR) INHIBISI ENZIM : PRODUKSI ENZIM ↓→ PENGURAIAN OBAT ↓→ EFEK ↑
Rx FASE I : DIKATALISIR SIST. ENZIM KOMPL. MFD = MIXED FUNCTION OXYGENASE 4 ENZIM TERPENTING SITOKROM OXIDASE P450 Rx FASE II GUGUS YANG MEMBENTUK KONYUGAT GLUKORONIL SULFAT METIL ASETIL GLUTAMIL TEMPAT KONYUGASI LAIN → PARU & GINJAL FASE I KELARUTAN OBAT DALAM LIPID ↓ FASE II EKSKRESI OBAT ↑
EKSKRESI EKSKRESI OBAT: RENAL ( GINJAL → URIN ) BILIAR ( EMPEDU → TINJA ) INTESTINAL ( USUS → TINJA ) PULMONAL ( PARU2 → NAFAS ) PANKREAS ( USUS → TINJA ) EKSKRESI UTAMA → GINJAL - METABOLIT - AKTIF - KONYUGAT 3 PROSES UTAMA FILTRASI GLOMERULI SEKRESI & REABSORPSI TUBULI DIFUSI PASIF MELALUI EPITEL TUBULI