BIOAVAILABILITAS PROTEIN KE-8

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KESEIMBANGAN NUTRISI.
Advertisements

“DIET PENYAKIT HATI DAN KANDUNG EMPEDU”
KARBOHIDRAT.
KEBUTUHAN NUTRISI ITIK
Selamat Bertemu di Mata Kuliah Produksi Termak Unggas
Aku Harus makan – makanan sehat
PERCOBAAN PAKAN.
Tingkatkan Kesehatan dengan Susu Kedelai (Soya)
Makanan sehat By:aditya s.w kelas 5d.
Created by : Nur Rohayat
Materi 3 : PENENTUAN ENERGI METABOLIS PADA UNGGAS
NUTRISI Kadek Rachmawati.
Susu Kedelai versus Susu Sapi, Mana Lebih Baik?
DIET PADA GANGGUAN PERNAFASAN
ILMU KIMIA PANGAN Food chemistry
METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO PADA UNGGAS
ILMU BAHAN MAKANAN I Penggolongan Bahan Makanan
MENGHITUNG KANDUNGAN GIZI BAHAN MAKANAN
SIFAT SIFAT DAGING.
MELAKUKAN PERENCANAAN HIDANGAN HARIAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN
MERPATI (Columba livia)
Artharini Irsyammawati
SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN
Materi kuliah: gizi dan kesehatan (bag.2)
BIOAVAILABILITAS PROTEIN KE-7
Analisa Kualitatif Protein
PRE TEST 1 Apa yang dimaksud zat gizi dan bagaimana pengelompokan zat gizi berdasarkan fungsinya dalam tubuh Sebagai penghasil energi, kandungan energi.
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
PEMELIHARAAN KESEHATAN
ANALISIS PROKSIMAT ADALAH SUATU METODE ANALISIS KIMIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN ZAT MAKANAN DARI SUATU BAHAN (PAKAN/PANGAN) SATU ITEM HASIL ANALISIS.
GIZI PADA USIA LANJUT NADIA AULIYA PUTRI.
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO PADA UNGGAS
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
MENYUSUN RANSUM DENGAN METODE COBA-COBA
BIOAVAILABILITAS PROTEIN KE-4
Komposisi Tubuh dan Makanannya
ILMU DAN EVALUASI GIZI III.
Optimalisasi Potensi Daun Murbei sebagai
ENERGI.
BIOAVAILABILITAS PROTEIN ke-4
Bekatul, Gizinya Kaya Betul
PENILAIAN KUALITAS BAHAN MAKANAN
MAKANAN & FUNGSINYA OLEH: IDA RIANAWATY
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong
ANALISIS PROKSIMAT ADALAH SUATU METODE ANALISIS KIMIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN ZAT MAKANAN DARI SUATU BAHAN (PAKAN/PANGAN) SATU ITEM HASIL ANALISIS.
Rusman Efendi Program Studi Gizi STIKES HUSADA BORNEO
Prinsip Dasar Gizi Seimbang
OBESITAS NUTRIEN YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd.
“Pakan Sebagai Faktor Penunjang Produktivitas Domba”
Diet yang Tidak Diperbolehkan
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI BAGI TUBUH IDEAL DAN SEHAT
Susu Kedelai, Pas Buat yang Diet
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
MANFAAT ZAT-ZAT GIZI BAGI WANITA SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT MAKANAN PADA SAPI PERAH
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
Hj Enok Sumarsih, Ir., MP. Unang Atmaja, Ir.,MSc.
Dr. Nur Ainun Rani, M.Kes, Sp.GK DIET SEIMBANG. Diet seimbang Pola makan yang seimbang antara zat gizi yang diperoleh dari aneka ragam makanan dalam memenuhi.
Seleksi dapat dibedakan
PEMELIHARAAN AYAM PETELUR KOMERSIL
METABOLISME KARBOHIDRAT DAN KELAINANNYA
RANSUM …?  RANSUM adalah makanan yang terdiri dari satu atau beberapa bahan pakan ternak yang diberikan kepada ternak sekali atau beberapa kali untuk.
SAAT BERPUASA DI BULAN RAMADHAN.  Gizi Seimbang : Keseimbangan antara zat- zat penting yang terkandung dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh.
GIZI PADA MASA LAKTASI / MENYUSUI
KELOR -Salah satu jenis tanaman yang mudah tumbuh di daerah tropis dan subtropis. -Pohon dengan ketinggian 7-11 meter dan tumbuh subur di dataran rendah.
III-IV. FUNGSI DASAR SUBSTRAT PENGHASIL ENERGI  Disusun oleh asam amino COOH HC R NH 2 Ikatan peptida dalam molekul protein dapat dipecahkan oleh asam,
Transcript presentasi:

BIOAVAILABILITAS PROTEIN KE-8 DWIYATI PUJIMULYANI

a. Protein Efficiency Ratio (PER) 2. METODA BIOLOGIK : a. Protein Efficiency Ratio (PER) Prinsip : pertambahan berat badan tikus vs waktu  Sebenarnya pertambahan berat badan tersebut tidak hanya didukung oleh protein saja, melainkan merupakan resultante dukungan semua unsur gizi dalam diet

Digunakan : tikus sapihan (usia 21 hari), jantan, satu jenis (misal : Wistar) Ada kelompok standar : KASEIN Kandang : individual; 10 ekor/ke-lompok Sebelum dimulai, ada masa adaptasi 4 hari  lama uji 28 hari

Ransum : ad libitum  komposisi : lihat tabel Selama pengujian, tikus ditimbang secara periodik (misal : 7 hari sekali) Setiap hari, pakan diganti  sisa pakan ditimbang  utk menghitung konsumsi pakan

Komposisi ransum untuk uji PER Komponen Kadar (%) Protein 10 Minyak 8 Serat 1 Air 5 Vitamin mix Mineral mix Pati jagung 70

Rumus PER : gram pertambahan berat badan gram protein yang dikonsumsi Standar  PER kasein = 2,5 PER terkoreksi = [{2,5 : PER kelompok kasein} x PER ke- lompok uji]

CARA PEMBUATAN PAKAN/RANSUM (misal : ransum kedelai) Dilakukan analisis komposisi kedelai dan kasein standar. Misal pada kedelai : protein = A = 34,9 % minyak = B = 18,1 % air = C = 7,5 % mineral = D = 2,7 % serat = E = 2,9 % Karbohidrat (pati/starch) = (100 – A – B – C – D – E) % = F = 33,9 %  by difference

2. Dilakukan analisis kadar air pati jagung  misal = G = 5 % 3. Menghitung kebutuhan ransum : a. Ransum kasein standar = {(20x4x12,5) + (10x28x12,5)} g = 4.500g b. Ransum kedelai =(10 x 28 x 12,5 ) g = 3.500 g  membuat 3.750 g 4. KEBUTUHAN KEDELAI (untuk ransum dengan kadar protein = 10%) = (100/% protein) x (10/100) x 3.750 g = = (100/34,9) x (10/100) x 3.750 g = 1074,5 g

5. Dalam 1074,5 g kedelai, terkandung : Air = 7,5% x 1074,5 g = 80,6 g Minyak = 18,1% x 1074,5 g = 194,5 g Mineral = 2,7% x 1074,5 g = 29,0 g Serat = 2,9% x 1074,5 g = 31,2 g Pati = 33,9% x 1074,5 g = 364,3 g Banyaknya air, minyak, mineral, serat, dan karbohidrat tersebut harus diper-hitungkan

Kebutuhan minyak untuk ransum = {(8% x 3.750) ̶ 194,5} g = 105,5 g Mineral mix yang dibutuhkan = {(5% x 3.750) ̶ 29,0 } g = 158,5 g Serat = {(1% x 3.750) ̶ 31,2 } g = 6,3 g Vitamin = {(1% x 3.750) ̶ 0} g = 37,5 g Pati jagung = [{(70% x 3.750) ̶ 364,3} x 100/(100 ̶ 5)] g = 2379,7 g ( 5 = % air pati) Air pada 2379,7 g pati jagung = 5% x 2379,7 g = 119 g Air yang dibutuhkan untuk ransum = {(5% x 3.750) – 80,6 – 119} g = –12,1 g (ransum tidak perlu ditambah air)

PENGECEKAN Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan ransum kedelai : Kedelai : 1074,5 g Minyak : 105,5 g Mineral : 158,5 g Serat : 6,3 g Vitamin : 37,5 g Pati jagung : 2379,5 g A i r : – 12,1 g ------------ + TOTAL : 3749,9 g  OK

Hal yang sama juga dilakukan terhadap kasein

Dalam uji PER, analisis kadar protein umumnya memakai metoda Kjeldahl  % protein = % N x faktor konversi Faktor konversi  serealia = 5,83; susu = 6,38; umum = 6,25 Ingat : SCP (single cell protein)  banyak mengandung asam nukleat  faktor koreksi sebesar 6,25 tak dapat dipakai (faktor konversi dapat sampai 9)

2. METODA BIOLOGIK : b. Nilai biologik (biological value / BV) Mengukur hubungan antara retensi protein (oleh tubuh) vs absorpsi protein Dasar : bila AA berada dalam jenis dan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, maka retensi protein akan tinggi Lama uji : 28 hari, kandang : metabolit

BV = ------------------ N absorbed Mitchell (1923) : N retained BV = ------------------ N absorbed Mitchell (1923) : I - {(F – Fo) + (U – Uo)} BV = -------------------------------- I – (F – Fo)

Catatan simbol : I = intake = asupan F = N feses U = N urine Fo = N feses bila subyek diperta-hankan pada diet bebas N Uo = N urine bila subyek diperta-hankan pada diet bebas N

Bila tanpa Fo dan Uo  merupakan BV semu (apparent BV) BV :  berarti N yang tetap tinggal da-lam tubuh :   protein mengandung AA dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh BV telur = 87-97; susu = 85-90; tahu = 75 BV > 70  dianggap mampu menun-jang pertumbuhan, bila asupan energi : cukup